Kelas : XII
A. Tujuan Pembelajaran
A. Diberikan Teks Prosedur “ Cara Memainkan Angklung” siswa mampu menulis teks
prosedur dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, kaidah
penggunaan kata/kalimat, tanda baca/ejaan dengan rasa tanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
1. Menulis Teks Prosedur
a. Merangkai pilihan kata
b. Kelengkapan struktur
c. Kaidah penggunaan kata/kalimat, tanda baca/ejaan
G. Sumber Belajar
Buku Panduan Bahasa Indonesia Kelas VII SMP, Sumber Online.
H. Kegiatan Pembelajaran
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi ( sikap religius dan sikap sosial)
b. Bentuk penilaian : Lembar Pengamatan
c. Instrument penilaian : Jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : Tertulis dan lisan
b. Bentuk tes : Uraian Tertulis
c. Instrument Penilaian : terlampir
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik/Performance, fortofolio
b. Instrument Penilaian : terlampir
Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes
tertulis kembali.
Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
b. Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
J. Rublik Penilaian
Dalam penyusunannya, struktur teks prosedur terdiri dari 4 bagian, yaitu tujuan,
material, langkah-langkah penyusunan/pengerjaan, dan penegasan ulang (kesimpulan).
1. Kalimat
a. Kalimat Imperatif
merupakan kalimat yang mengandung perintah. Kalimat imperatif ditandai dengan
adanya hal yang harus dikerjakan merujuk pada perintah dalam kalimat. Pada jenis
kalimat ini, tanda seru (!) digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan.
b. Kalimat Deklaratif
Kalimat ini dikenal sebagai kalimat yang sifatnya lebih memberikan informasi, dan
sering juga disebut sebagai kalimat pernyataan. Pada kalimat ini, tanda baca titik (.)
digunakan untuk mengakhiri kalimat tersebut.
c. Kalimat Interogatif
Kalimat ini digunakan untuk mencari informasi dengan memberi pertanyaan. Oleh
karena itu, di akhir kalimat interogatif, diberikan tanda baca tanda tanya (?).
2. Konjungsi
a. Konjungsi Persyaratan
Konjungsi persyaratan adalah kata penghubung yang menyatakan syarat. Contohnya
seperti jika, bila, andai, kalau, asalkan.
b. Konjungsi Temporal
Merupakan kata penghubung yang menandai urutan waktu. Contohnya seperti lalu,
kemudian, selanjutnya, setelahnya.
3. Numeralia
Numeralia dalam teks prosedur merupakan pilihan yang bisa digunakan selain
menggunakan konjungsi. Numeralia merupakan kata bilangan yang digunakan untuk
mengurutkan langkah-langkah dalam teks prosedur. Misalkan pertama, kedua, ketiga, dan
seterusnya.
4. Pronomina
Pronomina atau kata ganti, digunakan untuk menggantikan orang atau benda.
Berdasarkan fungsinya yang menggantikan orang atau benda, pronomina dibagi menjadi
dua macam:
a. Pronomina Penunjuk
Kata ganti untuk menggantikan benda. Contohnya ini, itu, tersebut.
b. Pronomina Persona
Kata ganti untuk menggantikan orang. Pada pronomina persona, bagi kata ganti untuk
orang tunggal, contohnya anda, saya, kamu. Sedangkan untuk orang jamak,
contohnya kita, kalian.
5. Verba
Kaidah kebahasaan terakhir dalam teks prosedur, adalah verba atau kata kerja. Verba
dalam teks prosedur terbagi menjadi dua macam, yakni:
a. Verba Material
Kata kerja berimbuhan yang mengacu pada sebuah tindakan atau perbuatan yang
dilakukan secara fisik. Contohnya mengupas, mengiris, memaku, memotong, dan lain
sebagainya.
b. Verba Tingkah Laku
Kata kerja yang ditunjukkan lewat ungkapan. Verba ini juga dipahami sebagai kata
kerja yang tidak tampak aktivitasnya. Contohnya menyukai, berpikir, dan menyetujui.
Teks Prosedur
1. Pegang angklung dengan tangan kiri. Pegang angklung dengan cara memegang simpul
pertemuan dua tiang angklung vertikal dan
horisontal (yang berada di tengah), sehingga angklung dipegang tepat di tengah-tengah.
2. Pegang dengan genggaman tangan dan telapak tangan menghadap ke atas atau pun ke
bawah.
3. Posisikan angklung yang dipegang tegak dan sejajar dengan tubuh. Jarak angklung dari
tubuh sebaiknya cukup jauh (siku tangan kiri
hampir lurus) agar angklung dapat digetarkan dengan baik dan maksimal.
4. Pegang ujung tabung dasar angklung (horisontal) dengan tangan kanan dan getarkan
dengan getaran ke kiri dan ke kanan, dengan posisi
angklung tetap tegak (horisontal), tidak miring agar suara angklung rata dan nyaring.
5. Sewaktu angklung digetarkan, sebaiknya dilakukan dengan frekuensi getaran yang cukup
sering sehingga suara angklung lebih halus dan
rata.
6. Mainkan angklung sambil berdiri agar hasil permainan lebih baik.