Anda di halaman 1dari 10

ASAS-ASAS PEMIKIRAN

Dosen Pengampu : Zakaria Habib Al Ra’zie S.IP,M.Sos

Disusun Oleh :
REYHANSA DUANDIKA 221092100012

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
SERANG BANTEN
2022/2023

Jl.Lintas Serang-Jakarta Kampung Limandang,Kelurahan


Kelodran,Kecamatan Walantaka,Kota Serang,Banten

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada bapak Zakaria Habib Al-Ra’zie S.IP,M.Sos sebagai dosen
pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Logika yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Serang,Banten

2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 3

1.3 RUMUSAN MASALAH 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4


2.1 PENGERTIAN ASAS-ASAS PEMIKIRAN 4

BAB III PEMBAHASAN 5


3.1 MACAM-MACAM ASAS PEMIKIRAN 5

BAB IV PENUTUP 7
4.1 KESIMPULAN 7

4.2 DAFTAR PUSTAKA 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti menemukan berbagai


macam pendapat dan pemikiran dari orang, bahkan setiap orang memiliki
cara berfikir dan pandangan yang berbeda-beda. Masing-masing orang
menuangkan pemahamannya, baik pada saat presentasi di kelas, di kantor,
maupun di dalam tulisan seperti karya tulis ilmiah, artikel, dan lain
sebagainya.

Akan tetapi sering kali kita memiliki kesulitan dalam membedakan mana
pemikiran yang benar, yang sesuai dengan kaidah berfikir logis, dan yang
pasti yang membawa kita kepada pemahaman yang tidak keliru. Atau
bahkan bisa jadi, kita sudah memiliki pemikiran yang benar, akan tetapi
kita tidak mengetahui kebenaran itu sendiri. Oleh karena itu, kiranya kita
perlu mengingat kembali sendi dalam berfikir, yang menjadi dasar dalam
berfikir, yaitu "asas Berfikir".

Dalam pembahasan ilmu logika, dasar yang tidak boleh kita lepaskan dari
berfikir secara benar, adalah asas berfikir. Dalam aktivitas penalaran, asas
berfikir memiliki peran yang sangat penting. Mengapa demikian? Karena
seperti yang kita ketahui secara umum bahwa asas adalah pangkal atau
dasar dari mana sesuatu itu muncul dan dimengerti. Oleh karena itu,
sangat enting untuk kita mengenali dan memahami apa-apa saja asas
dalam pemikiran yang di maksud.

iv
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan penulis dalam menyusun makalah ini


tiada lain adalah sebagai tugas mata kuliah pendidikan panacasila yang
diberikan oleh Dosen pengajar sebagai tugas perkuliahan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sutomo. Selain itu untuk lebih
menambah wawasan tentang asas-asas pemikiran.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari asas-asas pemikiran ?

2. Bagaimana cara membedakan pemahaman asas-asas pemikiran itu


sendiri?

v
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN ASAS-ASAS PEMIKIRAN

Pengertian secara umum, pemikiran adalah proses menggunakan


akal untuk mempertimbangkan sesuatu. Ini mencakup berbagai proses
mental yang berbeda, seperti mempertimbangkan ide atau proposisi atau
menilai itu benar.

Pengertian asas adalah prinsip dasar yang menjadi acuan berpikir


seseorang dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting di dalam
hidupnya.

Aturan pokok logika disebut Asas berpikir.Asas pemikiran adalah


pengetahuan dimana pengetahuan lain muncul dan dimengerti.Asas ini
bagi keseluruhan berpikir adalah mutlak.Ialah benarnya suatu pemikiran
tergantung terlaksananya asas-asas ini

vi
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 MACAM-MACAM ASAS PEMIKIRAN

Dalam ilmu logika, asas pemikiran ini dapat di bedakan menjadi


tiga. Asas yang pertama adalah asas identitas, asas kedua adalah asas
kontradiksi, dan asas yang ketiga adalah asas penolakan kemungkinan
ketiga.

Pertama, adalah asas identitas, dalam bahasa latinnya disebut Principium


Identitatis dan dalam bahasa arabnya di sebut qanun zatiyah, yaitu sebuah
dasar yang mengatakan bahwa segala sesuatu itu adalah dirinya bukan
yang lainnya. Contoh sederhananya, jika sesuatu itu ialah A, maka ia adalah A,
bukan B, C, dan D. Asas di atas ini apabila di rumuskan maka berbunyi
"apabila proposisi itu benar maka benarlah ia". Maksud dari proposisi di
atas adalah susunan kata yang memuat pemikiran, misal sebuah adonan
tepung (roti) berbentuk bulat yang di tengahnya berlubang, itu adalah
proposisi dari "donat".

Kedua, asas kontradiksi atau dalam bahasa latinnya disebut principium


contradictoris dan dalam bahasa arabnya disebut qanun tanaqud. Asas ini
menyatakan bahwa pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama dengan
pengakuannya. Apabila kita mengakui bahwa sesuatu itu bukan A maka
tidak mungkin pada saat itu ai adalah A, sebab realitas itu hanyalah satu
sebagaimana yang di sebutkan dalam asas pertama tadi. Jika di rumuskan,

vii
asas kontradiksi ini berbunyi "tidak ada proposisi (pemikiran) yang benar
sekaligus salah". Maksudnya, tidak mungkin suatu pemikiran itu
mengandung unsur salah dan benar. Proposisi itu kalau tidak salah, ya
benar. Jikalau tidak benar, ya salah.

Ketiga, yaitu asas penolakan kemungkinan ketiga, dalam bahasa latin di


sebut principium exclusitertii dan bahasa arabnya qanun imtina'. Asas ini
mengatakan bahwa antara pengakuan dan pengingkaran, kebenarannya
terletak pada salah satunya. Pengakuan dan pengingkaran adalah
pertentangan yang mutlak, oleh karena itu, di samping tidak mungkin
benar keduanya, juga tidak mungkin salah keduanya. Jika kita rumuskan,
maka akan berbunyi 'suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau
salah"

Keempat, Asas cukup alasan (principium rationis sufficientis) demikian


juga jika ada perubahan pada keadaan sesuatu. dengan kata lain bahwa
dialam ini tak mungkin ada yang terjadi dengan tiba-tiba tanpa alasan
yang cukup.Jika kita rumusnya “Suatu proposisi dapat berubah bila ada
alasan yang cukup”

viii
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Asas berpikir atau asas pemikiran adalah pengetahuan dimana


pengetahuan lain muncul dan di mengerti. Kapasitas asas ini bagi kelurusan
berpikiri adalah mutlak, dan salah benar suatu pemikiran tergantung terlaksana
tidaknya asas-asas pemikiran. Singkatnya asas berpikir benar adalah dasar dari
pengetahuan dan ilmu.

ix
DAFTAR PUSAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pikiran

https://www.kompasiana.com/abdul26490/5fa7bf24d541df40bb437bc2/
mengenal-asas-berfikir-dalam-logika

https://id.scribd.com/doc/188185712/ASAS-ASAS-PEMIKIRAN-LOGIKA

https://mudanews.com/sosial-budaya/2020/01/09/mengenali-asas-asas-berpikir/

Anda mungkin juga menyukai