Oleh:
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
I. PENDAHULUAN
Insekta atau serangga merupakan spesies yang jumlahnya paling dominan diantara
spesies hewan lainya dalam filum Arthropoda. Sehingga serangga termasuk dalam
kelompok hewan yang lebih besar dalam filum Arthropoda atau binatang beruas.
Untuk mengetahui struktur serangga yang lebih luas perlu ditinjau kembali dengan
sistem pengelompokan atau yang sering disebut sistem klasifikasi (Hadi dkk, 2009).
Ruas yang membangun tubuh serangga terbagi atas tiga bagian yaitu, kepala (caput),
dada (toraks) dan perut (abdomen). Serangga terdiri dari tidak kurang 20 segmen.
Enam ruas terkonsolidasi membentuk kepala, tiga ruas membentuk thoraks, dan 11
ruas membentuk abdomen, serangga dapat dibedakan dari anggota Arthropoda
lainnya karena adanya 3 pasang kaki (sepasang pada setiap segmen thoraks) (Hadi,
2009). Menurut Sastrodihardjo (1979), pada serangga terjadi tiga pengelompokkan
segmen, yaitu kepala, dada, dan perut, secara umum satu daerah kesatuan ini disebut
tagma. Prostomium (suatu bagian terdepan yang tidak bersegmen) bersatu dengan
kepala sedangkan periprok (bagian terakhir tubuh yang tidak bersegmen) bersatu
dengan perut.
Pada bagian depan (frontal) apabila dilihat dari samping (lateral) dapat ditentukan
letak frons, clypeus, vertex, gena, occiput, alat mulut, mata majemuk, mata tunggal
(ocelli), postgena, dan antena, Sedangkan toraks terdiri dari protorak, mesotorak, dan
metatorak. Sayap serangga tumbuh dari dinding tubuh yang terletak dorso-lateral
antara nota dan pleura. Pada umumnya serangga mempunyai dua pasang sayap yang
terletak pada ruas mesotoraks dan metatorak. Pada sayap terdapat pola tertentu dan
sangat berguna untuk identifikasi (Borror dkk, 1992).
1.2 Tujuan
Alat yang digunakan dalam praktikum determinasi serangga adalah alat tulis, cawan,
kapas, plastik, jarum, toples, dan gabus . Sedangkan bahan yang diperlukan antara
lain alkohol 70 %, serangga lalat, belalang, kupu-kupu, kumbang koksi, dan walang
sangit.
Hasil
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
Hadi, H.M, Udi, T., Rully. R. 2009. Biologi Insekta Entomologi. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Scobel MJ. 1995. The Lepidoptera: Form, Function and Adversity. Oxford
University Press. New York.
Kashoven, L. G. E,. 1981. The Pest of Crops in Indonesia. Resived and Translate by
P.A van der laan. PT. Ichtiar Baru-van hoeve. Jakarta. Hal 92-93.
Koneri, R. 2010. Keanekaragaman Kumbang Lucanid (Coleoptera Lucanidae) Pada
Berbagai Ketinggian Tempat di Hutan Konsensi Unacol Gunung Salak.
Universitas Sam Ratulangi. Manado.