Anda di halaman 1dari 3

HIPEREMISIS GRAFIDARUM

No. Dokumen :SOP/PKM-


BDU/VII/UKP/07/2016

SOP No. Revisi :00

Tanggal Terbit :1 Januari 2016

Halaman :1/3

Sari Kemala Dewi, S.Kep.Ns


PUSKESMAS BADAU NIP. 19800519201001 2010

1. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang berlebihan yang terjadi
sampai umur kehamilan 22 minggu. Muntah dapat begitu hebat dimana
segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan kembali.

2. Tujuan Sebagai Acuan petugas dalam Penatalaksanaan ibu hamil dengan


hiperemisis gravidarum sesuai standar terapi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Badau No. Tahun 2016 tentang
Pemberian Layanan Klinis

4. Penyebab 1. Peningkatan estrogen.


2. Peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG).
3. Disfungsi psikis
5. Gambaran klinis Secara klinis hiperemesis gravidarum dibedakan atas 3 tingkatan,
yaitu :
1. Tingkat I
- Muntah yang terus-menerus, timbul intoleransi terhadap
makanan dan minuman, berat badan menurun, nyeri
epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lendir dan
sedikit empedu kemudian hanya lendir, cairan empedu dan
terakhir keluar darah.
- Nadi meningkat sampai 100 kali per menit dan tekanan darah
sistole menurun.
- Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin
masih normal. 2.
2. Tingkat II
- Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum
dimuntahkan, haus hebat.
- subfebril, nadi cepat dan lebih 100 – 140 kali per menit,
tekanan darah sistole kurang 80 mmHg.
- apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus ada, aseton
ada, bilirubin ada dan berat-badan cepat menurun.
3. Tingkat III
- Gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang
atau berhenti, ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung,
bilirubin ada dan proteinuria
6. Diagnosis Mual dan muntah sering menjadi masalah pada ibu hamil. Pada derajat
yang
berat, dapat terjadi hiperemesis gravidarum, yaitu bila terjadi:
1. Amenore yang disertai muntah hebat (segala yang dimakan dan
diminum akan dimuntahkan), pekerjaan sehari-hari terganggu
dan haus.
2. Berat badan turun > 5% dari berat badan sebelum hamil
3. Fungsi vital : nadi meningkat 100 kali per menit, tekanan darah
menurun pada keadaan berat, subfebril dan gangguan kesadaran
(apatis-koma).
4. Dehidrasi
5. Ketidakseimbangan elektrolit
6. Pemeriksaan Fisik : dehidrasi, keadaan berat, kulit pucat,
ikterus, sianosis, berat badan menurun, porsio lunak pada
vaginal touche, uterus besar sesuai usia gestasi.
7. Laboratorium : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, shift
to the left, benda keton dan proteinuria.
7. Penatalaksanaan 1. Bila perlu, berikan 10 mg doksilamin dikombinasikan dengan 10 mg
vitamin B6 hingga 4 tablet/hari (misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1
tablet saat pagi, dan 1 tablet saat siang).
2. Bila masih belum teratasi, tambahkan dimenhidrinat 50-100 mg per
oral atau supositoria, 4-6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari bila
meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin), ATAU prometazin 5-10 mg
3-4 kali sehari per oral atau supositoria.
3. Bila masih belum teratasi, tapi tidak terjadi dehidrasi, berikan salah
satu obat di bawah ini:
 Klorpromazin 10-25 mg per oral atau 50-100 mg IM tiap 4-6 jam
 Proklorperazin 5-10 mg per oral atau IM atau supositoria tiap 6-8
jam
 Prometazin 12,5-25 mg per oral atau IM tiap 4-6 jam
 Metoklopramid 5-10 mg per oral atau IM tiap 8 jam
 Ondansetron 8 mg per oral tiap 12 jam
4. Bila masih belum teratasi dan terjadi dehidrasi, pasang kanula
intravena dan berikan cairan sesuai dengan derajat hidrasi ibu dan
kebutuhan cairannya, lalu:
a. Berikan suplemen multivitamin IV
b. Berikan dimenhidrinat 50 mg dalam 50 ml NaCl 0,9% IV selama
20 menit, setiap 4-6 jam sekali
c. Bila perlu, tambahkan salah satu obat berikut ini:
1) Klorpromazin 25-50 mg IV tiap 4-6 jam
2) Proklorperazin 5-10 mg IV tiap 6-8 jam
3) Prometazin 12,5-25 mg IV tiap 4-6 jam
4) Metoklopramid 5-10 mg tiap 8 jam per oral
d. Bila perlu, tambahkan metilprednisolon 15-20 mg IV tiap 8 jam
ATAU ondansetron 8 mg selama 15 menit IV tiap 12 jam atau 1
mg/jam terus-menerus selama 24 jam.
5. Diet
a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan
hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan
bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Makanan ini
kurang dalam zat-zat gizi kecuali vitamin C karena itu hanya
diberikan selama beberapa hari
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah
berkurang. Secara berangsur mulai diberikan bahan makanan
yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama
makanan. Makanan ini rendah dalam semua zat-zat gizi kecuali
vitamin A dan D.
c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan
hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman
boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam
semua zat gizi kecuali kalsium.
6. Pada keadaan berat :
- Hentikan makan / minum per oral sementara ( 24 – 48 jam).
- Infus Dekstrosa 10% atau 5% : RL = 2 : 1, 40 tetes per menit.
- Obat :
 Vitamin B i.v : Vitamin B1, B2 dan B6 masing-masing 50 –
100 mg/hari/infus, dan Vitamin B12 200 mcg/hr/infus,
 Penenang minor : Fenobarbital 30 mg i.m 2 – 3 kali per hari
atau Klorpromazin 25 – 50 mg perhari atau diazepam 5 mg
2 – 3 kali perhari i.m.
 Antiemetik : prometazin 2 – 3 kali 25 mg per hari atau
klorpromazin 3 kali 3 mg perhari
 Antasida 3 x 1 tab perhari per oral
- Pertimbangkan untuk dirujuk ke rumah sakit.
8. Rekaman historis
perubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai