Anda di halaman 1dari 4

RESUME

RAGAM DAN VARIASI PENGGUNAAN BAHASA

Tugas Mata Kuliah


Bahasa Indonesia

NAMA : Isak Sidik


NIM : 2281130020
KELAS / SMT : PJJ-PAI -1 A / Ganjil

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SYEKH NURJATI CIREBON


Tahun Akademik 2022 / 2023
RAGAM DAN VARIASI PENGGUNAAN BAHASA
Undang Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Baba XV Pasal 36
telah menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia, maka
penggunaan bahasa indonesia dibedakan menjadi 2 katagori; penggunaan dalam
kontek pormal dan penggunaan pada kontek non pormal.

Penggunaan bahasa indonesia pada kontek pormal tentunya harus banyak


beberapa hal yang perlu diperhatikan kondisi hadirin yang hadir, Pejabat publik,
Guru, Mahasiswa dan masyarakat biasa. Penggunaan bahasa pada kontek ini tentunya
selain gaya bahasa yang menarik, kaidah kaidah penggunaan bahasa indonesia harus
diperhatikan, selain menimbulkan rasa hormat terhadap penggunaan bahasa
indonesia sekaligus menggamalkan amanat UUD 1954.

Penggunaan bahasa indonesia dapat dibedakan berdasarkan media yang


digunakan, topik pembicaraan dan sikap pembicaraan. Ragam bahasa yang sesuai dan
yaling berkaitan merupakan wujud komunikasi yang baik.

Ragam bahasa menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah variasi bahasa
menurut pemakaian, topik yang dibicarakan, Hubungan pembicara dan lawan
pembicaradan media pembicaraan.

Dalam berkomunikasi maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Situasi yang dihadapi


2. Permasalahan yang hendak dicapai
3. Latar belakang pendengar
4. Media atau sarana yang akan digunakan.

A. Jenis – jenis ragam bahasa

Berdasarkan penyampaiannya ragam bahasa di bagi menjadi 2 bagian


1. Ragam bahasa lisan
2. Ragam bahasa tulisan

Berdasarkan situasi pemakaiannya ragambahasa di bagi menjadi 3 jenis

1. Ragam bahasa formal


2. Ragam bahasa simi formal
3. Dan ragam bahasa non formal

Berdasarkan isinya ragam bahasa di bagi menjadi :


1. Ragam bahasa secara ilmiah,
2. Ragam bahasa semi ilmiah,
3. Ragam bahasa non ilmiah

Ragam bahasa formal disebut ragam bahasa yang resmi, dan ragam bahasa
non formal disebut ragam bahasa tidak resmi
Ciri ragam bahasa yang formal :

1. Memiliki kemantapan dinamis dalam pemakaian kaidah sehingga tidak


kaku,
2. Menggunakan pungsi pungsi gramatika,
3. Menggunakan bentuk kata yang lengkap dan tidak disingkat,
4. Menggunakan kata imbuhan secara exsplisit dan konsisten, dan
5. Menggunakann bahasa ejaan yang baku.

Perbedaan antara ragam bahasa formal, semo formal dan non formal adalah;
1. Poko masalah yang sedang dibahas,
2. Hubungan antara pembicara dan pendengar,
3. Medium yang digunakan berupa lisan atau tulisan,
4. Area atau lingkungan, dan
5. Situasi ketika acara berlangsung.
Penggunaan ragam bahasa formal dan non formal hampir sama dalam pelapalannya
diantaranya :

1. Penggunaan kata sapaan dan kata ganti,


2. Penggunaan kata imbuhan,
3. Penggunaan unsur fatik ( persuasi ),
4. Penghilangan pungsi kalimat ; ( S-P-O-Pel-Ket)
Keputusan Presiden no.57 tahun 1972 dengan diresmikan EYD yang disempurnakan
untuk seluruh bangsa Indonesia, diperkuat dengan keputusan Departeman pendidikan
dan kebudayaan dengan mengeluarkan “ Pedoman umum ejaan yang disempurakan dari
pedoman pembentukan istilah sebagai lampiran keputusan mentri pendidikan dan
kebudayaan RI No. 0196/u/1975 tanggal 27 Agustus 1975.
Pungsi Pembakuan bahasa :
1. Fungsi pemersatu bagi seluruh bangsa indonesia,
2. Fungsi penambah kewibawaan, dan
3. Krangka acuan.
Ciri dan sifat bahasa Indonesia yang baku adalah ;
1. Yang diteangkan terdapat didepan yang menerangkan,
2. Bahasa indonesia tidak mempunyai penghubung untuk kata kepemilikan,
3. Bahasa indonesia tidak mengenal tashrif atau perubahan,
4. Bahasa indonesia tidak mengenal perbedaan jenis kelamin,
5. Imbuhan mempunyai peranan penting dalam penggunaan bahasa indonesia

Wasalamualaikum wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai