Anda di halaman 1dari 6

FUNGSI

Fungsi merupakan bagian terpenting dalam memepelajari matematika dan merupakan alat
yang digunakan untuk mendeskripsikan hubungan antara kuantitas-kuantitas dalam permasalahn
riil dalam bentuk matematis. Seringkali nilai dari kuantitas bergantung pada nilai kuantitas yang
lain. Sebgai contoh :

- Luas suatu lingkaran bergantung pada jari-jarinya.


- Berat atau tinggi badan seseorang bergantung pada umurnya.
- Kadar obat dalam plasma bergantung pada lama waktu sejak obat tersebut masuk kedalam
tubuh.
Nilai kuantitas luas, berat badan, tinggi badan dan kadar obat dalam plasma pada contoh di atas
bergantung pada kuantitas-kuantitas lain, kuantitas seperti ini yang disebut sebagai variable tak
bebas. Sedangkan kuantitas jari-jari, umur serta lama waktu sejak obat tersebut masuk kedalam
tubuh adalah variable bebas.
Dalam persoalan mengenai fungsi, kita perlu mengetahui tentang konstanta, variable serta
mengenai fungsi itu sendiri. Disamping itu perlu pula kita ketahui mengenai bentuk-bentuk
fungsiterutama fungsi aljabar yang mencakup funsi linier, fungsi kuadrat, fungsi eksponensial dan
fungsi logaritma.
1. Pengertian Konstanta dan Variable
a. Konstanta
Yang dimaksud dengan konstanta adalah suatu bilangan yang tetap tidak berubah-ubah.
Notasi atau tanda dari konstanta dinyatakan dengan a,b, c dan seterusnya.
Jika kita mempunyai fungsi :
y = a x + b atau y = a x2 b x + c
Maka a, b, c inilah yang kita sebut konstanta
Contoh : y = 2 x + 5 ; maka konstanta a = 2 dan b = 5
Besarnya a = 2 dan b = 5 tidak dipengaruhi oleh perubahan x dan y
𝑧 = 3𝑦 2 + 4𝑦 − 10 maka konstanta a = 3 ; b = 4 ; c = -10
Besarnya a = 3 dan b = 4 dan c = -10 tidak dipengaruhi oleh perubahan x dan y
b. Variabel
Sebenarnya suatu fungsi berintikan atas variabel, yang dimaksudkan dengan variabel
dalam hal ini adalah suatu besaran yang sifatnya tidak tetap tetapi berubah-ubah dan saling
pengaruh mempengaruhi. Notasi atau tanda dari variable ini biasanya dinyatakan dengan x , y
dan z dan seterusnya. Jika kita mempunyai fungsi
y = 5 x + 4 atau z = 3 x + 4 x y - 7
maka x, y dan z inilah yang kita sebut variable. Variable x , y dan z ini saling
mempengaruhi.

Variable dapat dibedakan menjadi dua yaitu variable kualitatif dan variable kuantitatif.
Variable kualitatif adalah sesuatu yang sifatnya tidak tetap tetapi berubah-ubah (atau variable
yang tidak dapat diukur), seperti cita rasa, kesenangan, kecantikan, kebahagian dan lain
sebagainya. Sedangkan variable kuantitatif adalah suatu variable yang sifatnya tidak tetap,
tapi berubah-ubah (atau variable yang dapat diukur), seperti kg, ton, pasangan,unit, rupiah,hari,
jam dan sebagainya. Misalnya berat badan bayi yang baru dilahirkan maka variable
kuantitatifnya adalah kg. sedangkan tinggi badan seseorang maka variable kuantitatifnya
adalah cm.
Variabel kuantitatif dapat dibedakan atas dua yaitu variabel kuantitatif kontinu dan
variabel kuantitatif diskrit. Variabel kuantitatif kontinu adalah variable yang dapat diukur
sampai dengan bilangan yang sekecil-kecinya atau dalam bentuk pecahan, contoh ukuran
satuan volume, satuan berat, satuan waktu, satuan Panjang dan sebagainya. Sedangkan yang
dimaksud dengan variabel kuantitatif diskrit adalah variabel kuantitatif yang hanya dapat
diukur dengan bilangan-bilangan bulat dan tidak mungkin dengan bilangan pecahan, seperti
banyaknya bayi lahir pada hari tertentu, banyaknya hari dalam satu tahun, banyaknya
mahasiswa dalam satu kelas, jumlah obat dalam satu box dan lain sebagainya.
c. Fungsi
Yang dimaksud dengan fungsi dalam hal ini adalah hubungan antara dua buah variable
atau lebih yang saling mempengaruhi.
Contoh : y = f (x), atau z = f ( x , y)
Dalam hal ini x , y, dan z disebut variabel. Variable yang terdapat dalam suatu fungsi
dapat dibedakan atas variable bebas (variable independent) dan variable yang dipengaruhi
(variable dependent). Yang dimaksud dengan variable bebas adalah variable yang besarannya
dapat ditentukan sembarang, misalnya 1,5 ; 0,8 dst. Sedangkan variable yang dipengaruhi
adalah variable yang besarnya baru dapat ditentukan setelah nilai variable bebasnya ditentukan
lebih dulu.

Contoh 1 :
Bila y = 3 x + 4, dalam hal ini x merupakan variable bebas dan y merupakan variabe yang
dipengaruhi/tidak bebas. Jadi untuk mengetahui besaran/nilai y maka terlebih dahulu
ditentukan besaran/nilai x. sehingga dapatlah kita peroleh besaran/nilai y dari x yang sebarang.
Bila x = - 4 maka y = - 8
Jika x = 0 maka y = 4
Bila x = 2 maka y = 10
d. Definisi fungsi
Hubungan antara variable bebas dan variable tak bebas seperti di atas disebut fungsi. Secara
matematis aturan yang memasangkan (menghubungkan) setiap anggota suatu himpunan dengan
tepat satu anggota himpunan lain disebut sebagai fungsi. Fungsi bisa dipandang sebagai sebuah
mesin yang memasangkan sebuah infut dengan tepat suatu output.hubungan sebuah infut disebut
domain dan himpunan semua output disebut range.

A f B C g D A h B

(a) (b) (c)


Gambar 5.1 : (a), (c) fungsi & (b) bukan fungsi

e. Notasi Fungsi
Untuk memberi nama fungsi dipakai sebuah huruf tunggal seperti f ( atau g atau F), maka
f(x) , yang dibaca “ f dari x” atau “ f pada x” menunjukkan nilai yang diberikan oleh f kepada x.

Jika 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3 + 5
Maka 𝑓(2) = 23 + 5 = 13
𝑓 (−3) = −33 + 5 = −22
𝑓 (𝑎 ) = 𝑎 3 + 5
𝑓 (𝑎 + ℎ) = (𝑎 + ℎ)3 + 5 = 𝑎3 + 3 𝑎2 ℎ + 3𝑎ℎ2 + ℎ3 + 5
Contoh 2:
1. Untuk 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 − 2 𝑥 . Cari dan sederhanakan :
𝑓(4+ℎ)−𝑓(4)
a) 𝑓(4) ; b) 𝑓 (4 + ℎ) ; c) 𝑓 (4 + ℎ) − 𝑓(4); d) ℎ

Jawab :
a) 𝑓 (4) = 42 − 2. 4 = 8
b) 𝑓 (4 + ℎ) = (4 + ℎ)2 − 2(4 + ℎ)
= 16 + 8 ℎ + ℎ2 − 8 − 2ℎ
= 8 + 6ℎ + ℎ2
c) 𝑓 (4 + ℎ) − 𝑓 (4) = 8 + 6ℎ + ℎ2 − 8
= 6 ℎ + ℎ2

𝑓(4+ℎ)−𝑓(4) 6 ℎ+ ℎ2
d) =
ℎ ℎ
ℎ (6+ℎ)
= =6+ℎ

1 [𝑔(𝑎+ℎ)−𝑔(𝑎)]
2. Untuk 𝑔(𝑥 ) = , cari dan sederhanakan
𝑥 ℎ

Jawab :
1 1
[𝑔(𝑎+ℎ)−𝑔(𝑎)] −
𝑎+ℎ 𝑎
=
ℎ ℎ
𝑎− (𝑎+ℎ)
(𝑎+ℎ)𝑎
= ℎ
−ℎ 1
= .
(𝑎+ℎ)𝑎 ℎ
−1
= (𝑎+ℎ)𝑎
−1
= 𝑎2 +𝑎ℎ
f. Daerah Asal Dan Daerah Hasil.
Aturan padanan merupakan pusat dari suatu fungsi, tetapi fungsi belum secara lengkap
ditentukan sampai daerah asalnya diberikan. Daerah asal adalah himpunan elemen-elemen pada
mana fungsi itu mendapat nilai. Daerah hasil adalah himpunan nilai-nilai yang diperoleh secara
demikian.

Contoh 3 :
Fungsi 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 akan menghasilkan bilangan yang merupakan kuadrat dari x, jika x =
3 maka (3) = 32 = 9. Domain f adalah semua bilangan yang dapat dihitung kuadratnya, yaitu
semua bilangan riil, sehingga Df = R. Karena hasil kuadrat dari sebarang bilangan riil adalah
bilangan non negatif, sehingga 𝑅𝑓 = {𝑦| 𝑦 ≥ 0 , 𝑦 𝜀 𝑅}
Bilamana untuk sebuah fungsi daerah asalnya tidak dirinci, kita selalu menganggap bahwa daerah
asalnya adalah himpunan bilangan riil yang terbesar sehingga aturan fungsi ada maknanya dan
memberikan nilai bilangan riil. Ini yang disebut daerah asal mula (domain natural).
Contoh 4 :
cari daerah asal mula ( natural) untuk
1
a). 𝑓(𝑥 ) = (𝑥−3)
b). 𝑔(𝑡) = √9 − 𝑡 2

Jawab :
a. Daerah asal mula ( natural) untuk f adalah {𝑥 𝜀 𝑅 ∶ 𝑥 ≠ 3}
b. 𝑔(𝑡) = √9 − 𝑡 2 ; syarat 9 − 𝑡 2 ≥ 0, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 | 𝑡 | ≤ 3
Sehingga daerah asal mula adalah {𝑡 𝜀 𝑅 ; | 𝑡 | ≤ 3} atau [−3 , 3]
g. Grafik fungsi

Bilaman daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi merupakan bilangan riil, kita dapat
membayangkan fungsi itu dengan menggambarkan grafiknya pada suatu bidang koordinat dan
grafik fungsi f adalah grafik dari persamaan 𝑦 = 𝑓 (𝑥 )

Contoh 5:
2
Buatlah sketsa grafik dari : a) 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 − 2 ; b) 𝑔(𝑥 ) = 𝑥 3 − 2 𝑥 ; c) h (x) = (𝑥−1)

Jawab :
Karena daerah asal tidak diberikan maka kita gunakan daerah asal mula (domain natural). Dalam
kasus f dan g berupa himpunan bilangan riil R, untuk h, semua R kecuali 1. Kurva diperlihatkan
pada gambar 4.3 berikut.

2
Gambar 5.3 : Kurva 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 − 2, 𝑔(𝑥 ) = 𝑥 3 − 2 𝑥 dan h (x) = (𝑥−1)

Anda mungkin juga menyukai