Jawaban:
b. Fungsi ekspresi yaitu fungsi bahasa menyalurkan perasaan, sikap, emosi, gagasan
pembicara. Bahasa sebagai alat mengekspresikan diri ini dapat menjadikan media
untuk menyatakan eksistensi (keberadaan diri) membebaskan diri dari tekanan
emosi dan untuk menarik perhatian orang.
c. Fungsi adab dan integrasi yaitu, fungsi bahasa untuk menyesuaikan membawakan
diri dengan anggota masyarakat. Melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit
demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika
masyarakatnya.
Bentuk Bahasa terdiri atas dua unsur yakni unsur segmental unsur suprasegmental.
a. Fonem adalah suatu Bahasa yang terkecil dilambangkan dengan huruf mulai dari
A sampai dengan Z ditambah kh, ng, ny,dan sy. Suku kata satuan bunyi yang
terdiri dari atas vocal saja atau paduan antara konsonan dan vocal.
b. Morfen (semua imbuhan: awalan, akhiran, sisipan, dan gabungan awalan dan
akhiran).
c. Frasa gabungan kata yang menduduki sebuah fungsi (subyek, objek, predikat,
keterangan).
3. Morfem terikat morfologis yakni morfem yang terikat pada sebuah morfem dasar,
adalah sebagai berikut : a. Prefiks atau Awalan Awalan (prefiks) adalah
imbuhan yang dilekatkan di depan dasar (mungkin kata dasar, mungkin pula kata
jadian) (Arifin dan Junaiyah, 2008: 6). Di dalam bahasa Indonesia terdapat awalan,
yaitu ber, me, ter, se, di, per, pe, ke, dan lain-lain. Contoh : bersegi, persegi,
bertinj, petinju menggali, penggali, meninju, petinju dilipat, ditiru, dilihat, tertawa
sedesa, setempat b. Infiks atau Sisipan Sisipan adalah imbuhan yang
dilekatkan di tengah dasar (Arifin dan Junaiyah, 2008:6). Bahasa Indonesia
memiliki empat buah sisipan, yaitu -el, -em, -er, dan –in seperti getar geletar
kelut kemelut getar gemetar kerja kinerja gigi gerigi
c. Sufiks atau Akhiran Akhiran adalah imbuhan yang dilekatkan pada akhir
dasar (Arifin dan Junaiyah, 2008:6). Bahasa Indonesia memiliki akhiran - i, -an, -
kan, -nya. Karena adanya kontak dengan bahasa-bahasa lain, kini bahasa Indonesia
juga memiliki afiks-afiks yang berasal dari bahasa asing: -wan, -wati, -at, -isme, -
(is)asi, -logi, dan –tas. Contoh : ambil ambili, ambilkan, ambilan
d. Konfiks Konfiks, lazim juga disebut imbuhan terbelah, adalah imbuhan yang
dilekatkan sekaligus pada awal dan akhir dasar (Arifin dan Junaiyah, 2008:7).
Konfiks harus diletakkan sekaligus pada dasar (harus mengapit dasar) karena
konfiks merupakan imbuhan tunggal, yang tentu saja memiliki satu kesatuan
bentuk dan satu kesatuan makna.
4.