Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan 3 Fungsi bahasa dan unsur - unsur bahasa!

Jawaban:

Bahasa memiliki fungsi umum yaitu

a. Fungsi informasi yaitu fungsi bahasa untuk menyampaikan informasi kantor


anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat. Berita, pengumuman,
petunjuk , lisan maupun tertulis menggunakan bahasa sebagai alat menyampaikan
informasi.

b. Fungsi ekspresi yaitu fungsi bahasa menyalurkan perasaan, sikap, emosi, gagasan
pembicara. Bahasa sebagai alat mengekspresikan diri ini dapat menjadikan media
untuk menyatakan eksistensi (keberadaan diri) membebaskan diri dari tekanan
emosi dan untuk menarik perhatian orang.

c. Fungsi adab dan integrasi yaitu, fungsi bahasa untuk menyesuaikan membawakan
diri dengan anggota masyarakat. Melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit
demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika
masyarakatnya.

Bentuk Bahasa terdiri atas dua unsur yakni unsur segmental unsur suprasegmental.

Unsur segmental terdiri dari:

a. Fonem adalah suatu Bahasa yang terkecil dilambangkan dengan huruf mulai dari
A sampai dengan Z ditambah kh, ng, ny,dan sy. Suku kata satuan bunyi yang
terdiri dari atas vocal saja atau paduan antara konsonan dan vocal.

b. Morfen (semua imbuhan: awalan, akhiran, sisipan, dan gabungan awalan dan
akhiran).

c. Frasa gabungan kata yang menduduki sebuah fungsi (subyek, objek, predikat,
keterangan).

 Unsur suprasegmental berupa intonasi. Intonasi meliputi:


 Tekanan (keras, sedang, lembut)
 Nada (tinggi rendah ujaran)
 Durasi (Panjang pendek waktu pengucapan dan perhentian yang membatasi arus
ujaran). Dalam Bahasa tulis unsur suprasegmental ditandai dengan tanda baca.
Seperti tanda tanya(?) untuk kalimat tanya, tanda seru (!) untuk kalimat perintah,
dan tanda titik untuk kalimat berita.
2. Bunyi bahasa merupakan bunyi yang dibentuk oleh tiga faktor, yaitu pernafasan
(sebagai sumber tenaga), alat ucap (yang menimbulkan getaran), dan rongga
pengubah getaran (pita suara).

bahasa baik dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna maupun


dengan tanpa memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna.

3. Morfem terikat morfologis yakni morfem yang terikat pada sebuah morfem dasar,
adalah sebagai berikut : a.       Prefiks atau Awalan          Awalan (prefiks) adalah
imbuhan yang dilekatkan di depan dasar (mungkin kata dasar, mungkin pula kata
jadian) (Arifin dan Junaiyah, 2008: 6). Di dalam bahasa Indonesia terdapat awalan,
yaitu ber, me, ter, se, di, per, pe, ke, dan lain-lain. Contoh : bersegi, persegi,
bertinj, petinju menggali, penggali, meninju, petinju dilipat, ditiru, dilihat, tertawa
sedesa, setempat b.      Infiks atau Sisipan            Sisipan adalah imbuhan yang
dilekatkan di tengah dasar (Arifin dan Junaiyah, 2008:6). Bahasa Indonesia
memiliki empat buah sisipan, yaitu -el, -em, -er, dan –in seperti getar          geletar
kelut          kemelut getar          gemetar                 kerja          kinerja gigi            gerigi
c.       Sufiks atau Akhiran Akhiran adalah imbuhan yang dilekatkan pada akhir
dasar (Arifin dan Junaiyah, 2008:6). Bahasa Indonesia memiliki akhiran - i, -an, -
kan, -nya. Karena adanya kontak dengan bahasa-bahasa lain, kini bahasa Indonesia
juga memiliki afiks-afiks yang berasal dari bahasa asing: -wan, -wati, -at, -isme, -
(is)asi, -logi, dan –tas. Contoh : ambil        ambili, ambilkan, ambilan               
d.      Konfiks Konfiks, lazim juga disebut imbuhan terbelah, adalah imbuhan yang
dilekatkan sekaligus pada awal dan akhir dasar (Arifin dan Junaiyah, 2008:7).
Konfiks harus diletakkan sekaligus pada dasar (harus mengapit dasar) karena
konfiks merupakan imbuhan tunggal, yang tentu saja memiliki satu kesatuan
bentuk dan satu kesatuan makna.
4.

Anda mungkin juga menyukai