Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

Disusun oleh :
ACARA VI
GERAK JATUH BEBAS
ACARA VI
GERAK JATUH BEBAS

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan praktikum
Tujuan praktikum pada acara ini yaitu :
a. Menentukan percepatan gravitasi bola pada gerak jatuh
bebas.
b. Menggambarkan grafik hubungan antara ketinggian h
dengan waktu t.
2. Waktu praktikum
Rabu,14 september 2022
3. Tempat praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat – alat praktikum
a. Elektromagnetik Ball Realise ( 1 buah )
b. Event timer ( 1 buah )
c. Kabel penghubung. ( 1 buah )
d. Mistar ( 1 buah )
e. Photo gate. ( 1 buah )
f. Power supply. ( 1 buah )
g. Statif. ( 1 buah )
2. Bahan – bahan praktikum
Bahan – bahan yang digunakan pada acara ini yaitu satu buah bola
besi ( Gotri ).

C. LANDASAN TEORI
Gerak Jatuh Bebas (GJB) merupakan gerak lurus beraturan yang
dipercepat dan lintasannya berupa lintadan vertikal kebawah nenuju pusat
bumi yang sejajar sumbu y dan arah kebawah biasanya diambil sebagai
arah positif. Gerak jatuh bebas ini merupakan gerak benda yang dilepaskan
dari suatu tempat diatas permukaan bumi tanpa disertai kecepetan awal.
Eksperimen gerak jatuh bebas didapat bahwasannya gerak yang dialami
oleh benda berbanding lurus dengan kuadrat dari waktunya. Artinya:
Y= ct². . (6.1)
Dimana c konstanta tidak dipengaruhi oleh benda dan waktu.
Gambar 6.1 lintasan gerak jatuh bebas ( dilmunthe,setiawati : 2021.68-70 )
Berdasarkan gambar tersebut memperlihatkan gerak jatuh bebas
(GJB) dari titik Po . Persamaan lintasan untuk gambar (a) tersebut adalah

r= ro +∆r = ro + C.
(6.2)

Persamaan lintasan untuk gambar (b) adalah

y= yo + ∆y= yo + Ct².
(6.3)

( Dilmunthe,setiawati:2021,68-70 )

Adapun persamaan gerak jatuh bebas yaitu

h= 1/2gt².
(6.4)

Vt= gt. (6.5)

Vt²= gh. (6.6)

Keterangan:

h= ketinggian yang dicapai (m)

Vo= percepatan mula- mula (m/s)

Vt = kecepetan akhir (m/s)

g= percepatan gravitasi (m/s²)

t = selang waktu (s). ( Palungan :2022,9-10 )


Gerak vertikal kebawah merupakan gerak benda yang jatuh dengan
kecepatan awal tertentu.kelajuan benda pada saat jatuh kebawah semakin lama
semakin besar. Kelajuan bendaa terbesar adalah pada saat benda tepat akan
menyentuh tanah. Hal ini dikarenakan gerak benda searah dengan Percepatan
gravitasi. Sehingga percepatan gravitasinya bernilai positif. Persamaan gerak
benda pada gerak vertikal kebawah adalah:

Vt= Vo + gt. (6.7)

Vt² = Vo² + 2gh. (6.8)

h= Vot + 1/2gt². (6.9)

Keterangan:

h= ketinggian yang dicapai (m)

Vo= kecepatan mula-mula (m/s)

Vt = kecepatan akhir (m/s)

g= gravitasi (m/s²)

t= selang waktu (s)

Sedangkan gerak vertikal keatas merupakan gerak benda yang


dilempar keatas dengan kecepetan awal tertentu. Kelajuan benda pada saat
dilempar keatas semakin lama semakin kecil. Hal ini dikarenakan gerak benda
berlawanan arah dengan kecepatan gravitasi benda. Sehingga percepatan
gravitasinya bernilai negatif. Persamaan gerak benda pada gerak vertikal keatas
adalah:

Vt= Vo – gt
(6.10)

Vt²= Vo² - 2gh.


(6.11)

h= Vot – 1/2 gt².


(6.12)
( Siregar: 2018,32-33 )

D . PROSEDUR PERCOBAAN

1 . Alat dirangkai seperti gambar berikut

Gambar 6.2 Rangkaian percobaan

2. Posisi photo gate 1 diatur pada h1= 0,1 m elektromagnetik ball release dan
posisi photo gate 2 h2= 0,5 m dari photo gate 1.

3. Bola besi diletakkan pada elektromagnetik ball release.

4. Tombol start di tekan untuk mulai melepas bola.

5. Waktu yang ditampilkan dibaca pada event timer dan dicatat pada tabel
pengamatan dan ulangi sebanyak 5 kali pada posisi ini.

6. Posisi photo gate 2 diubah untuk jarak yang lain kemudian diulangi langkah (3)
sampai dengan (5) . Perubahan ini dilakukan sebanyak 5 kali.

E . HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Ketinggian dan Waktu Jatuh

Perlakuan Waktu Jatuh (s)


h (m)
ke.i t1 t2 t3 t4 t5
1 0,2 0,199 0,193 0,207 0,196 0,195
2 0,3 0,238 0,240 0,237 0,237 0,239
3 0,4 0,277 0,274 0,298 0,276 0,275
4 0,5 0,313 0,310 0,313 0,314 0,313
5 0,6 0,356 0,356 0,359 0,345 0,347

F . ANALISIS DATA

1. Analisis Nilai Percepatan Gravitasi Benda


a. Mencari waktu rata – rata
t1
t 1= ∑
n
t 1 +t 2+t 3 +t 4 +t 5
t 1=
n
0,356+0,356+0,359+ 0,345+0,347
t 1=
5
1,763
t 1=
5
t 1=0,3526 s
b. Menghitung percepatan gravitasi
2hl
gi =
t 12
2(0,6)
gi = 2
(0,3526)
1,2
gi =
0,124
gi = 9,6 m/s2
Nilai perhitungan g pada perlakuan lainnya dapat dilihat pada tabel
6.2

Tabel 6.2 Hasil Perhitungan Percepatan Gravitasi


Percobaan ke.i h (m) t 1 (s) gi (m/s2)
1 0,2 0,1984 10,3
2 0,3 0,2382 10,7
3 0,4 0,2800 10,3
4 0,5 0,3126 10,3
5 0,6 0,3526 9,6
c. Menghitung Ralat Pengukuran
c.1 Ralat Ketinggian
∆h = ½ NsT
∆h = ½ . 0,1 m
∆h = 0,05 cm
∆h = 0,25 x 10-2 m2
c.2 Ralat Waktu

∆t2 =
∑ ( t 1−t )2
n−1

∆t =

∆t =
√ ∑ ( t1−t )2
n−1


2 2 2 2
( 0,3526−0,356 ) + ( 0,3526−0,356 ) + ¿ ( 0,3526−0,359 ) + ( 0,3526−0,345 ) +¿ ( 0,3526
5−1
∆t = 0,006 s2
c.3 Ralat Percepatan Gravitasi

√( ) ( )
2 2
∆h ∆t
∆gi = g + 2
h t

√( ) ( )
2 2
0,05 0,006
∆gi = 9,8 + 2
0,6 0,3526

∆gi = 9,8 √ ( 0,083 )2 + ( 0,034 )2


∆gi = 9,8 √ 0,008045
∆gi = 9,8 x 0,08969
∆gi = 0,878 cm/s-2
∆gi = 0,88 cm/s-2
∆gi = 0,0088 m/s-2
Nilai perhitungan ketidakpastian g pada perlakuan lainnya dapat
dilihat pada tabel 6.3

Tabel 6.3 Hasil Perhitungan Ralat Percepatan Gravitasi

Perlakuan h (m) ∆t1 t1 ∆gi (m/s-2)


ke.i
1 0,2 0,005 0,1984 0,025
2 0,3 0,001 0,2382 0,016
3 0,4 0,016 0,2800 0,017
4 0,5 0,002 0,3126 0,031
5 0,6 0,006 0,3526 0,001

c.4 Kesalahan Relatif

|gi−greferensi|
Error relatif gi = 100 %
g referensi

|9,6−9,8|
Error relatif gi = 100 %
9,8

Error relatif gi = 2,04%

Nilai perhitungan error relatif g pada perlakuan lainnya dapat


dilihat pada tabel 6.4

Tabel 6.4 Perhitungan Kesalahan Relatif

Perlakuan gi (ms-2) ∆t1 (s) ∆gi (ms-2) Error relatif


ke.i gi (%)
1 0,2 0,005 0,1984 0,025
2 0,3 0,001 0,2382 0,016
3 0,4 0,016 0,2800 0,017
4 0,5 0,002 0,3126 0,031
5 0,6 0,006 0,3526 0,001
2. Penentuan Hubungan Ketinggian dan Waktu Jatuh
a. Perhitungan Ketinggian Secara Teori
1 2
hi = gt
2 1
1 2
hi = . 9,8 . 0,3526
2
hi = 0,06076 m
hi = 0,06076 m

Variasi perhitungan ketinggian h2 – h5 dapat dilihat pada tabel 6.5

b. Perhitungan Waktu Secara Teori

t1 =
√ 2 hi
g

t1 =
√ 2(0,6)
9,8
t1 = √ 0,1224
t1 = 0,35 s

Variasi perhitungan waktu t2 – t5 dapat dilihat pada tabel 6.5

Tabel 6.5 Perbandingan nilai h dan t secara teori dan praktikum

Perlakuan h (m) t (s)


ke.i Praktikum Teori Praktikum Teori
1 0,2 0,90 0,1984 0,20
2 0,3 1,20 0,2382 0,25
3 0,4 1,30 0,2800 0,29
4 0,5 1,50 0,3126 0,32
5 0,6 0,06 0,3526 0,35

Berdasarkan tabel 6.5 didapatkan sebuah grafik perbandingan ketinggian dan


waktu secara praktikum dan teori yang ditunjukkan pada Gambar 6.3

Grafik 6.1.Grafik perbandingan h dan t

G. PEMBAHASAN

Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda pada arah vertikal dari
ketinggian h tertentu tanpa kecepatan awal,sehingga berat benda hanya
dipengaruhi oleh gravitasi bumi.Gerak jatuh bebas memiliki ciri khas adalah
benda jatuh tanpa kecepatan awal,semakin kebawah gerak suatu benda semakin
cepat.

Percepatan yang diamati oleh setiap benda sama,yakni sama


dengan gravitasi bumi yaitu sama dengan 9,8 m/s².Gaya gravitasi yang dialami
oleh suatu benda pada ketinggian akan dipengaruhi oleh waktu yang dibutuhkan
benda itu untuk melakukan gerak jatuh bebas hingga mencapai permukaan bumi.
Hal ini merupakan suatu peristiwa alam yang menunjukkan bahwa
setiap benda yang dilepaskan dari suatu ketinggian atau dilempiarkan
keatas,benda tersebut akan jatuh menuju pusat bumi.Ini disebabkan oleh adanya
gaya tarik bumi.

Gerak jatuh bebas terjadi pada semua benda dari ketinggian


tertentu tanpa memperdulikan massa benda tersebut.pada gerak jatuh bebas ini
mengakibatkan gesekan,dimana gesekan yang dimaksud disini adalah gesekan
antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan pada ketinggian tertentu
dalam ruang terbuka akan diperlambat oleh gaya gesek dan laju udara.

Dalam percobaan ini diamati ketinggian pertama dan ketinggian


kedua.setelah itu menentukan kecepetan pertama dan kecepatan kedua.kemudian
dari ketinggian dan kecepatan bola bola magnet yang telah diamati, selanjutnya
mencari percepatan gravitasi bumi.

Dari perhitungan yang didapat , percepatan gravitasi yang


terakhir adalah 9,6 m/s². Dari data percobaan tersebut dapat dikatakan
benar,karena dilakukan secara efektif dan sangat hati-hati.

H. PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Berdasarkan percobaan ini ,didapatkan nilai g adalah ( g + ∆g ) ms²


dimana g didapatkan sebesar ( 9,6 + 0,0088 ) ms² sehingga didapatkan nilai g
yaitu 9,600 m/s² dan g yaitu 9,5912 m/s².

b. Hubungan antara h dan t memenuhi persamaan y = 0,0614 x + 0,02


dengan nilai koefisien determinasi R² sebesar 0,8239. Dimana semakin tinggi
suatu benda maka waktu yang dibutuhkan semakin besar.

2. Saran
Diharapkan pada praktikum berikutnya, didapatkan hasil perhitungan yang
semakin akurat dan lebih mendekati teori dengan meminimalisir faktor penyebab
kesalahan dalam perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA

Dilmunthe, Y.K, (2021) . Bagian Mekanika. Bandung : cv media sains indonesia.

Siregar , A.C.P , (2018) . Fisika Dasar 1. Surabaya : cv. Kanaka Media.

Wulandari , D. Dkk ,(2020). Fisika Dasar Berbasis stem untuk mahasiswa


biologi. Bandung : cv. Media sains indonesia
LAMPIRAN PERHITUNGAN

Lampiran 6.2 Turunan persamaan untuk mencari rambat ralat percepatan


gravitasi.

Berikut merupakan rincian cara menentukan rambat ralat percepatan gravitasi


pada gerak jatuh bebas.

g 2h
= 2
t
∆ g2 ∂g 2
∂g 2
=( dh) + ( dh)
∂h ∂t
2 2 2
∆g 2h 2h
= t
2
2+ t
2
2
(∂ ) dh (∂ ) dt
∂h ∂h
∆ g2 2h 2 −4 h 2 2
= (( ) dh) + (( ) dt )
t2 t2
∆ g2
=(
2h
t
2 ( )
) ((dh)2 +( −2 h ¿ ¿ 2 dt 2)¿
t
∆g
2
2h
= √¿ ¿
t2

Anda mungkin juga menyukai