Anda di halaman 1dari 3

Metodologi Penelitian | Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi | Tahun Pelajaran 2022/2023 (Semester 1)

Tugas 4 - Kelompok 4 :
Muhammad Dimas Arofah (2206110982) | Rida Srihadiastuti (2206111051) | Marlenni (2206110963)

INVESTIGATING THE EFFECTS OF MINIMUM WAGES ON EMPLOYMENT,


UNEMPLOYMENT AND LABOUR PARTICIPATION IN JAVA: A DYNAMIC
SPATIAL PANEL APPROACH

Teori apa yang penulis gunakan untuk menjelaskan masalah penelitian? Jelaskan!
Teori yang digunakan penulis untuk menjelaskan masalah penelitian adalah teori
efficiency-wage yang ditulis oleh Mankiw pada tahun 2007 di dalam buku yang berjudl
“Principles of Microeconomics”, yang berbunyi “Upah yang tinggi dapat membuat
pekerja lebih produktif. Oleh karena itu, upah dapat digunakan sebagai pendorong
produktivitas serta motivasi dan memperkuat hubungan kerja antara pengusaha dan
pekerja”.
Teori ini dipakai oleh penulis untuk menjelaskan masalah penelitian karena masalah
penelitian tersebut adalah tentang pengaruh upah minimum terhadap pekerjaan yang
sangat berhubungan erat dengan teori efficiency-wage.

Tulislah beberapa paragraf versi Anda sendiri yang menjelaskan kerangka teori yang
mengarah pada hipotesis dalam makalah. Pastikan Anda membahas konsep-konsep
esensial, hubungan antara konsep-konsep esensial, dan implikasi/prediksi yang dapat
ditarik dari hubungan tersebut (yang terpenting dapat menjelaskan masalah penelitian)

Catatan:
Tanda-tanda dalam kurung menunjukkan hasil yang diharapkan:
(+) berarti mengharapkan upah minimum memiliki hubungan positif dengan variabel;
(–) berarti mengharapkan upah minimum memiliki hubungan negatif dengan variabel; dan
(0) berarti mengharapkan upah minimum memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan variabel.

Berdasarkan tinjauan literatur, kami membangun kerangka konseptual untuk penelitian ini
(figure 3). Kami berasumsi bahwa pulau Jawa hanya terdiri dari dua kabupaten, kabupaten i
dan kabupaten j. Setiap kabupaten memiliki tingkat upah minimum sendiri dan terdiri dari dua
sektor pekerjaan (sektor formal di mana kepatuhan terhadap upah minimum tinggi, dan sektor
informal di mana kepatuhannya rendah). Jika kabupaten i meningkatkan tingkat upah
minimumnya, sementara kabupaten j membiarkan tingkat upah minimumnya tidak berubah,
mungkin ada beberapa hasil bagi pekerja di dalam kabupaten i tergantung pada apakah mereka
pekerja sektor formal atau informal. Kenaikan upah minimum kabupaten i akan meningkatkan
biaya tenaga kerja perusahaan di sektor formal. Akibatnya, beberapa pekerja sektor formal
dapat diberhentikan dan beberapa pendatang baru di pasar tenaga kerja mungkin tidak dapat
memperoleh pekerjaan di sektor formal. Oleh karena itu, kami mengharapkan kenaikan upah
minimum di kabupaten i untuk mengurangi jumlah pekerja yang bekerja di sektor formal,
seperti yang ditunjukkan oleh tanda (–) pada kotak ‘Formal Sector Workers’ di kabupaten i.
Karena tidak ada tunjangan pengangguran di Indonesia, banyak dari pekerja tersebut tidak akan
mampu menganggur untuk waktu yang lama dan oleh karena itu akan beralih ke pekerjaan di
sektor informal. Akibatnya, kami mengharapkan hubungan antara kenaikan upah minimum dan
pekerjaan sektor informal di kabupaten i menjadi positif. Pekerja lain mungkin menjadi
pengangguran atau keluar dari angkatan kerja sama sekali, atau bahkan berpindah ke kabupaten
j.

Notasi Matematika dan penjelasannya!

Model Non-Spasial:
Υ ¿ =β 0 + β 1 Υ ¿−1 + β 2 mw ¿ + β 3 mw ¿−1 +θ Χ ¿ + γ i + δ t + ε ¿ (1)

Model Spasial:
1) General Problem
Dampak penetapan upah minimum regional (UMR) terhadap pasar tenaga kerja di
Indonesia, dimana Indonesia merupakan negara berkembang yang tingkat kepatuhan
terhadap Undang-Undang UMR terbilang rendah, berbeda dengan kepatuhan di negara
maju.
(Hal 197-199, Bab Overview Of Minimum Wages And The Labour Market In Java,
Paragraf 1 s.d 4. Terdapat diskusi, dalam keseluruhan bab tersebut.)

2) Spesific Problem
 Terdapat variasi dalam hasil empiris penelitian-penelitian sebelumnya disebabkan oleh
perbedaan metodologi dan asumsi dasar yang digunakan untuk membuat model pasar
tenaga kerja. Contohnya yaitu, banyak penelitian mengasumsikan undang-undang upah
minimum berlaku untuk semua pekerja, sedangkan di Indonesia tidak demikian.
 Pada perekonomian riil di negara berkembang, kepatuhan terhadap undang-undang
upah minimum mungkin rendah, dan memperumit efek upah minimum.
 Pekerja yang gagal mendapatkan pekerjaan di sektor formal karena kenaikan upah
minimum dapat pindah ke sektor informal, sehingga mereka bekerja dengan upah di
bawah upah minimum.
 Dampak kenaikan upah minimum satu pekerjaan mungkin tidak dapat dibedakan.
 Sebagian besar penelitian berasumsi bahwa pasar tenaga kerja secara geografis
independen satu sama lain, tetapi dalam kenyataannya mungkin tidak demikian.
 Kenaikan tingkat upah minimum kota, dapat mempengaruhi pekerja tidak hanya di kota
itu tetapi juga di kota-kota tetangga. Akibatnya, pekerja dari daerah lain melakukan
mobilisasi ke kota tersebut.
(Hal 195-196, Bab Introduction, Paragraf 2 s.d 3, terdapat diskusi dengan salah satu
kalimat kunci: Moreover, most studies assume that labour markets are geographically
independent of one another, but in reality this may not be the case.)

3) Objective
Penelitian bertujuan menganalisis dampak perubahan UMR terhadap pekerjaan di sektor
formal dan informal, pengangguran dan partisipasi tenaga kerja, serta bagaimana korelasi
spasial antar kabupaten atau bagaimana dampaknya bagi kabupaten tetangga di pulau
Jawa. (Dengan menggunakan model Durbin Spasial).
(Halaman 195, Bagian Abstrak, Paragraf ke 1. Kalimat kunci: …, we assess the impact of
minimum wages on formal-and informal-sector employment, unemployment and labour
participation. …)

4) Contribution/Novelty
Penelitian ini berkontribusi pada literatur yang sudah (penelitian serupa), tidak hanya
dengan memasukkan lapangan kerja sektor informal, tetapi juga dengan sambil
mempertimbangkan korelasi spasial.
(Hal 196, Bab Introduction, Paragraf ke-5. (Kata kunci: This study contributes ….)

Anda mungkin juga menyukai