Anda di halaman 1dari 5

PENGAMATAN MORFOLOGI DAN STRUKTUR SEL EUBACTERIA

Nazrin Wahidy1)*, Iqbal Amanullah Putra Gazali2 dan Hasrul Satria Nur1,2

1. Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Jend A. Yan Km 36, Banjarbaru,
70713
2. Laboratorium Mikrobiologi, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Jend A. Yani Km 35,8
Banjabaru, 70713, Indonesia (10 pt)

*E-mail: aminnazrin455@gmail.com

Abstrak

Eubacteria adalah organisme bersel tunggal yang tergolong prokariotik. Organisme ini tidak memiliki organel
membran. Eubacteria memiliki beberapa struktur yaitu membran plasma, vakuola gas, badan inklusi, nukleolid, ruang
periplasma, dinding sel, kapsul, lapisan lendir, fimbriae, pili, flagela, dan endospora. Eubacteria memiliki 2 jenis bentuk
sel, yaitu bulat (coccus) dan batang (bacillus). Pewarna untuk mereka ada 2 jenis, yaitu pewarna asam dan basa. Metode
pewarnaan ada 2 macam, yaitu pewarnaan sederhana dan diferensial. Tujuan praktikum ini yaitu praktikan dapat
membedakan visualisasi morfologi dari sel eubacteria dengan teknik pewarnaan sederhana dan melakukan pewarnaan
diferensial terhadap struktur sel Eubacteria dengan pewarnaan Gram, kapsul, dan endospora. Praktikum ini
menggunakan 4 teknik pewarnaan bakteri, yaitu teknik pewarnaan Gram, kapsul, sederhana, dan endospora. Objek
pewarnaan Gram yaitu Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Objek pewarnaan kapsul yaitu Escherichia Coli.
Objek pewarnaan sederhana yaitu Streptococcus sp. Objek pewarnaan endospora yaitu Bacillus subtilis. Pewarnaan
terhadap preparat yang dilakukan pada praktikum ini menunjukkan hasil positif. Hasil pengamatan preparat pewarnaan
Gram terhadap Escherichia coli menghasilkan warna merah muda kecoklatan yang mengindikasikan bahwa bakteri ini
merupakan Gram negatif. Sedangkan hasil pewarnaan Gram terhadap Staphylococcus aureus menghasilkan warna ungu
muda yang mengindikasikan bahwa bakteri ini merupakan Gram positif. Hasil pengamatan dari preparat pewarnaan
kapsul Escherichia coli adalah bakteri berwarna biru muda yang menunjukkan bahwa sel bakteri ini berkapsul. Hasil
pengamatan dari preparat pewarnaan sederhana Escherichia coli terlihat berwarna merah muda dan morfologinya
terlihat jelas. Hasil pengamatan dari preparat pewarnaan endospora Bacillus subtilis yaitu sel bakteri yang memiliki
endospora berwarna merah dan sel vegetatif transparan.

Abstract

Observation of Morphology and Cell Structure of Eubacteria – Eubacteria are single-celled organisms that are
prokaryotic. These organisms do not have membrane organelles. Eubacteria have several structures namely plasma
membranes, gas vacuoles, inclusion bodies, nucleoolids, periplasmic chambers, cell walls, capsules, mucous layers,
fimbriae, pili, flagella, and endospores. Eubacteria have 2 types of cell shapes, namely round (coccus) and stem
(bacillus). Dyes for them there are 2 types, namely acid and base dyes. The coloring method is of 2 kinds, namely
simple and differential coloring. The purpose of this practicum is that practicants can distinguish morphological
visualization of eubacteria cells by simple staining techniques and perform differential staining of Eubacteria cell
structures with Gram, capsule, and endosporal staining. This practicum uses 4 bacterial staining techniques, namely
Gram, capsule, simple, and endospores staining techniques. Gram staining objects are Escherichia Coli and
Staphylococcus aureus.plates) and pour plates (pour plates). However, practicers must continue to learn and practice
these two techniques when the opportunity arises. The coloring object of the capsule is Escherichia Coli. A simple
coloring object is Streptococcus sp. The object of endospores coloring is Bacillus subtilis. Coloring of the preparations
performed on this practicum shows positive results. The results of observations of Gram staining preparations against
Escherichia Coli produce a brownish pink color that indicates that this bacterium is Gram negative. While the results of
Gram coloring against Staphylococcus aureus produce a light purple color that indicates that this bacterium is Gram
positive. The results of observations from the escherichia coli capsule coloring preparations are light blue bacteria that
show that these bacterial cells are encapsulated. The results of observations from the simple coloring preparation
Escherichia coli look pink and morphologically clearly visible. The results of observations from bacillus subtilis
endossporal staining preparations are bacterial cells that have red endospores and transparent vegetative cells.

Keywords: Bacterial, isolation, spread plate, pour plates

1. Pendahuluan mereka transparan. Namun, bentuk sel mereka dapat


dilihat saat diberikan pewarna. Pewarna untuk mereka
Eubacteria adalah organisme bersel tunggal yang ada 2 jenis, yaitu pewarna asam dan basa. Metode
tergolong prokariotik. Organisme ini memiliki struktur pewarnaan ada 2 macam, yaitu pewarnaan sederhana
sel sederhana dan berukuran 0,2 - 2,0 μm. Organisme dan diferensial. Pewarnaan sederhana adalah teknik
ini tidak memiliki organel membran, seperti nukleus, pewarnaan yang hanya menggunakan 1 pewarna
retikulum endoplasma, mitokondria, kloroplas, dan dengan tujuan untuk memudahkan pengamatan visual
badan golgi [1].  terhadap morfologi dan susunan sel. Sedangkan
Eubacteria memiliki beberapa struktur dengan fungsi pewarnaan diferensial adalah teknik pewarnaan yang
tertentu. Pertama, mereka memiliki membran plasma menggunakan 2 pewarna dengan tujuan untuk
yang berfungsi sebagai penghalang selektif permeabel, memisahkan jenis bakteri dalam 2 kelompok dan
pembatas mekanik sel transport nutrien dan residu, visualisasi morfologi [2].
tempat berlangsungnya metabolisme, dan pendeteksi
kondisi lingkungan untuk memulai kemotaksis. Kedua, Tujuan praktikum ini yaitu praktikan dapat
mereka memiliki vakuola gas yang berfungsi sebagai membedakan visualisasi morfologi dari masing-masing
pelampung saat mereka dalam lingkungan akuatik. sel Eubacteria dengan teknik pewarnaan sederhana
Ketiga, mereka memiliki ribosom yang berfungsi (simple staining) dan mampu melakukan pewarnaan
sebagai penyintesis protein. Keempat, mereka memiliki diferensial terhadap struktur sel Eubacteria dengan
badan inklusi yang berfungsi sebagai penyimpan pewarnaan Gram, kapsul, dan endospora. Praktikum ini
karbon, fosfat, dan zat penting lainnya. Kelima, mereka memberikan kesempatan kepada praktikan untuk
memiliki nukleolid yang berfungsi sebagai lokalisasi mempraktikkan pewarnaan diferensial struktur sel
bahan genetik. Keenam, mereka memiliki ruang eubacteria dengan pewarnaan Gram, kapsul, dan
periplasma yang berfungsi sebagai penyimpan enzim endospora.
hidrolitik dan pengikat protein untuk proses 2. Metode Praktikum
pengambilan nutrisi. Ketujuh, mereka memiliki dinding Praktikum ini menggunakan 4 teknik pewarnaan
sel yang berfungsi sebagai pemberi bentuk dan bakteri, yaitu teknik pewarnaan Gram, kapsul,
pelindung terhadap lisis saat dalam larutan hipotonik. sederhana, dan endospora. Objek pewarnaan Gram
Kedelapan, mereka memiliki kapsul dan lapisan lendir yaitu Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
yang berfungsi sebagai pelindung terhadap fagositosis Objek pewarnaan kapsul yaitu Escherichia coli. Objek
dan pelekat di permukaan substrat. Kesembilan, pewarnaan sederhana yaitu Streptococcus sp. Objek
mereka memiliki fimbriae dan pili yang berfungsi pewarnaan endospora yaitu Bacillus subtilis.
sebagai pentransfer plasmid dan pelekat di permukaan Teknik pewarnaan gram. Pertama, membersihkan
substrat. Kesepuluh, mereka memiliki flagela yang objek glass dengan alkohol terlebih dahulu. Kemudian,
berfungsi sebagai penggerak sel. Kesebelas, beberapa memanaskan jarum ose pada lampu spiritus, cawan
dari mereka memiliki endospora yang berfungsi berisi biakan bakteri juga memanaskan, dan mengambil
sebagai bentuk pertahanan saat dalam kondisi 1 ose biakan bakteri Escherichia coli dan
lingkungan yang ekstrim [2]. Staphylococcus aureus. Selanjutnya, meletakkan isolat
Eubacteria memiliki 2 jenis bentuk sel, yaitu bulat bakteri yang menempel pada jarum ose ke objek glass
(coccus) dan batang (bacillus). Selain itu, mereka juga dan diratakan sambil dipanaskan. Setelahnya,
memiliki bentuk koloni kecil beragam yang dapat meneteskan pewarna kristal violet  ke atas gelas objek,
disebut variasi bentuk. Variasi bentuk bulat (coccus) mendiamkannya selama 1 menit, dan membilasnya
yaitu bulat bergandeng dua (diplococcus), bergandeng dengan akuades. Lalu, meneteskan iodin ke gelas objek
empat (tetracoccus), berantai bersusun (streptococcus), yang sama, mendiamkannya selama 1 menit, dan
dan bersusun anggur (staphylococcus). Selain itu, ada membilas dengan akuades. Kemudian, meneteskan etil
juga variasi bentuk batang (bacillus) yaitu batang alkohol, mendiamkannya selama 45 detik, dan
pendek (coccobacilli), batang panjang (straight rod membilas dengan akuades. Selanjutnya, meneteskan 2
bacilli), dan koma (comma) [3]. tetes safranin 2%  mendiamkannya selama 1 menit,
Bentuk sel atau morfologi eubacteria tidak dapat membilas dengan akuades, dan membersihkannya
dilihat secara kasat mata di bawah mikroskop karena
dengan tisu. Terakhir, mengamati keberadaan dan tata Teknik pewarnaan Gram. Pewarnaan Gram adalah
letak bakteri dengan mikroskop perbesaran 100×. metode pewarnaan diferensial dengan prinsip
Pewarnaan kapsul. Pertama, menyiapkan alat dan perbedaan reaksi kimia dan fisik dinding sel bakteri.
bahan yang akan digunakan. Kemudian, membersihkan Teknik pewarnaan ini bertujuan untuk
meja dan tangan dengan menggunakan alkohol 70%. mengelompokkan bakteri berdasarkan perbedaan
Selanjutnya, memanaskan jarum ose hingga kemerahan struktur dinding sel. Teknik ini menghasilkan 2
dan merendamnya di alkohol 70%, melakukan kelompok bakteri yaitu bakteri Gram positif dan
sebanyak 3 kali pengulangan. Lalu, mengambil tabung negatif [4].
reaksi yang berisi akuades, membuka tutup tabung, dan Bakteri Gram positif adalah bakteri yang
memanaskan bibir tabung pada api bunsen. Kemudian, mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu
mengambil akuades sebanyak 2 ose dan meletakkannya pewarnaan dan berwarna biru atau ungu saat diamati
pada kaca preparat. Selanjutnya, memanaskan kembali dengan mikroskop. Bakteri Gram negatif adalah bakteri
bibir tabung dan menutupnya kembali. Setelahnya, yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu
membuka tabung yang berisi kultur Escherichia coli sewaktu pewarnaan dan berwarna merah muda saat
dan memanaskan bibir tabung pada bunsen. Lalu, diamati dengan mikroskop. Hal ini karena bakteri
memanaskan kembali jarum ose hingga kemerahan, Gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel dengan
mengambil isolat dengan jarum ose sebanyak 2 ose, peptidoglikan yang tipis. Sedangkan bakteri Gram
dan meletakkannya di atas akuades dengan cara positif memiliki selapis dinding sel dengan
digores-gores di permukaan kaca preparat. Kemudian, peptidoglikan yang tebal. Contoh bakteri Gram negatif
mensterilkan jarum ose dan tabung reaksi berisi kultur adalah Escherichia Coli. Contoh bakteri Gram positif
kembali. Selanjutnya, meneteskan pewarna violet adalah Staphylococcus aureus. Hasil pengamatan
setelah akuades dan kultur kering, menunggu selama 1 menunjukkan bahwa pewarnaan Gram terhadap
menit, membilasnya dengan tembaga (ll) sulfat Escherichia Coli menghasilkan warna merah muda
(CuSO4), dan mengeringkannya. Terakhir, mengamati kecoklatan. Sedangkan hasil pewarnaan Gram terhadap
gelas objek tersebut dengan mikroskop perbesaran Staphylococcus aureus menghasilkan warna ungu
100×. muda (Gambar 1 dan Gambar 2) [5].
Pewarnaan sederhana. Pertama, melakukan olesan sel
(smear) bakteri dari medium padat. Pembuatan olesan
sel bakteri yang berasal dari kultur sel media padat
dilakukan dengan menempatkan dual up penuh
akuades steril terlebih dahulu pada permukaan
lingkaran target di atas gelas objek. Kemudian,
menyebarkan sel bakteri secara merata dengan jarum
ose atau inokulasi di bidang target sel dalam jumlah
yang sedikit. Selanjutnya, mengeringkan olesan kultur
sel pada suhu ruangan dan fiksasi panas di atas Bunsen
burner. Setelahnya, melakukan pewarnaan dengan
safranin O 2% atau methylene blue selama 1 menit.
Lalu, membilas dengan akuades steril dan menyeka
kelebihan akuades dengan tisu. Terakhir, melakukan
pengamatan morfologi bakteri tersebut menggunakan
mikroskop binokuler.
Pewarnaan endospora. Pertama, menyiapkan Gambar 1. Bayangan E. coli di bawah mikroskop setalah
suspensi bakteri sebanyak 5 ose yang dimasukkan ke 5 diberi pewarna Gram menunjukkan bahwa bakeri ini
tetes penuh akuades steril. Kemudian, menambahkan merupakan bakteri Gram negatif
sebanyak 5 tetes larutan carbol fuchsin ke suspensi
bakteri tersebut. Selanjutnya, memanaskan suspensi
carbol fuchsin dan bakteri ke air mendidih selama 10
menit. Setelahnya, mencampurkan beberapa lup penuh
bakteri dengan 1 tetes nigrosin di permukaan gelas
objek. Lalu, mencampurkan nigrosin bakteri di
permukaan objek gelas dengan merata dan membiarkan
olesan bakteri beberapa menit hingga mengering.
Terakhir, mengamati keberadaan dan tata letak
endospora di bawah mikroskop binokuler dengan
penambahan minyak imersi pada perbesaran 100×.
3. Hasil dan Pembahasan
Gambar 3. Bayangan E. coli di bawah mikroskop setalah
diberi pewarna kapsul menunjukkan bahwa bakeri ini
Gambar 2. Bayangan S. aureus di bawah mikroskop setalah merupakan bakteri berkapsul
diberi pewarna Gram menunjukkan bahwa bakeri ini
merupakan bakteri Gram positif Teknik pewarnaan sederhana. Pewarnaan sederhana
merupakan teknik pewarnaan yang hanya
Teknik pewarnaan kapsul. Kapsul adalah lapisan menggunakan 1 jenis warna saja. Prinsip pewarnaan
polisakarida yang mengelilingi dinding sel bakteri. sederhana ini meningkatkan kontras antara
Fungsi kapsul adalah pelindung terhadap fagositosis mikroorganisme. Praktikum ini menggunakan safranin
dan pelekat di substrat atau inang. Kapsul ini hanya O 2% atau methylene blue sebagai pewarna dinding sel
dimiliki oleh beberapa jenis bakteri tertentu. bakteri. Zat warna yang digunakan bersifat basa atau
Umumnya, bakteri patogen merupakan bakteri alkalin. Fungsi pewarnaan sederhana ini yaitu untuk
berkapsul. Kapsul ini sukar diamati dengan mikroskop melihat, mengidentifikasi, dan membandingkan
karena transparan [2].  morfologi sel bakteri. Hasil pewarnaan  safranin O 2%
Pewarnaan kapsul perlu dilakukan untuk memudahkan adalah preparat berwarna merah muda. Hasil
pengamatan dengan mikroskop. Praktikum ini pengamatan menunjukkan bahwa preparat
menggunakan pewarnaan positif menggunakan kristal Streptococcus sp. terlihat berwarna merah muda dan
violet dan tembaga (ll) sulfat (CuSO 4). Pewarnaan ini morfologinya terlihat jelas [5].
langsung mewarnai dinding sel bakteri. Kristal violet Teknik pewarnaan endospora. Endospora adalah
berfungsi sebagai pewarna ungu. Tembaga (ll) sulfat membran tebal yang dibentuk oleh bakteri saat
(CuSO4) sebagai peluntur warna ungu di kapsul lingkungan ekstrim.  Struktur ini terbentuk dalam
sehingga berwarna biru muda tanpa menghilang warna dinding sel bakteri yang terletak di salah satu dari
ungu di dinding sel. Hasil pewarnaan ini adalah sel beberapa variasi tipe lokasi tergantung jenis bakteri,
bakteri dengan kapsul berwarna biru muda, sedangkan seperti terminal, subterminal, dan sentral sel. Struktur
sel bakteri tanpa kapsul akan berwarna ungu. Hal ini ini memiliki ukuran yang beragam, terkadang besar
sesuai dengan hasil pengamatan dari pewarnaan atau kecil. Fungsi endospora yaitu sebagai survival
Escherichia Coli yang menunjukkan bahwa sel bakteri structure (struktur dorman) bakteri yang
ini berkapsul berwarna biru muda (Gambar 3) [6]. memungkinkannya bertahan saat kondisi tidak
menguntungkan, seperti kondisi lingkungan ekstrim
atau kekurangan nutrisi [7].

Pewarnaan endospora adalah pewarnaan yang


dilakukan untuk mengetahui keberadaaan endospora
dalam sel bakteri. Praktikum ini menggunakan metode
Dorner. Reagen yang digunakan pada metode ini yaitu
carbol fuchsin dan nigrosin. Carbol fuchsin merupakan
basa yang berfungsi sebagai pelarut untuk membantu
pemasukan zat warna ke dalam sel bakteri saat
pemanasan. Selain itu, penggunaan carbol fuchsin
sebagai pewarna endospora karena endospora tersusun
atas protein keratin kompleks sehingga sulit diwarnai
dengan pewarna biasa dan hanya dapat diwarnai
dengan carbol fuchsin dan malachite green. Hasil
pewarnaan Dorner yaitu endospora berwarna merah, [4] Pelczar, M.J & Chan, E.C.S. 2008. Dasar-Dasar
sedangkan sel vegetatif transparan. Ini sesuai dengan Mikrobiologi. UI Pres, Jakarta.
hasil pengamatan pada preparat Bacillus subtilis yang [5] Apriliana, E., Tjiptaningrum, A., & Julianingrum,
telah diwarnai, yaitu sel bakteri yang memiliki R. Perbandingan Efektivitas Ekstrak Propolis
endospora berwarna merah dan sel vegetatif transparan Dalam Menghambat Pertumbuhan Pertumbuhan
(Gambar 4) [8]. Bakteri Gram Positif (Staphylococcus aureus) dan
Gram Negatif (Escherichia coli) Secara In Vitro. JK
Unila. (2019).
[6] Hastuti, U. S. 2008. Petunjuk Praktikum
Mikrobiologi. Malang: UM Press.
[7] Karomah, L. Endospora Bakteri – Struktur,
Pembentukan, dan Fungsinya.
https://mikrobio.net/mikrobiologi/bakteriologi/endo
spora-bakteri.html. 2017.
[8] Pewarnaan Endospora - Prinsip dan Prosedur
Pewarnaan, MicrobeHolic.com,
https://www.microbeholic.com/2020/10/pewarnaan-
endospora-prinsip-dan-prosedur-
pewarnaan.html#toc1. 2020.

Gambar 4. Bayangan B. Subtilis di bawah mikroskop setalah


diberi pewarna kapsul menunjukkan bahwa bakeri ini
merupakan bakteri yang memiliki endospora

4. Kesimpulan
Pewarnaan terhadap preparat yang dilakukan pada
praktikum ini menunjukkan hasil positif. Hasil
pengamatan preparat pewarnaan Gram terhadap
Escherichia Coli menghasilkan warna merah muda
kecoklatan yang mengindikasikan bahwa bakteri ini
merupakan Gram negatif. Sedangkan hasil pewarnaan
Gram terhadap Staphylococcus aureus menghasilkan
warna ungu muda yang mengindikasikan bahwa
bakteri ini merupakan Gram positif. Hasil pengamatan
dari preparat pewarnaan kapsul Escherichia Coli adalah
bakteri berwarna biru muda yang menunjukkan bahwa
sel bakteri ini berkapsul. Hasil pengamatan dari
preparat pewarnaan sederhana Streptococcus sp.
terlihat berwarna merah muda dan morfologinya
terlihat jelas. Hasil pengamatan dari preparat
pewarnaan endospora Bacillus subtilis yaitu sel bakteri
yang memiliki endospora berwarna merah dan sel
vegetatif transparan..

Daftar Acuan
[1] Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Djambatan, Jakarta.
[2] Madigan, M.T., Martinko, J.M., Bender, K.S.,
Buckley, D.H and Stahl, D.A. 2015. Brock Biology
of Microorganism 14 th edition. Pearson Education,
US.
[3] Boleng, D. T. (2015). Bakteriologi. Universitas
Muhammadiyah Malang, Malang.

Anda mungkin juga menyukai