No. Masalah yang telah diidentifikasi Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah 1 Pedagogik Literatur Setelah dilakukan Siswa memiliki 1. Menurut Windy, dkk (2022) analisis terhadap hasil motivasi yang rendah Peran orang tua menjadi salah kajian literatur dan hasil saat praktek satu faktor yang wawancara, dapat mengoperasikan mempengaruhi motivasi diketahui penyebab kamera belajar siswa. masalah dari “Siswa Sumber: memiliki motivasi yang http://jipp.unram.ac.id/ rendah saat praktek 2. Menurut Nusa (2022) Salah mengoperasikan kamera” satu faktor eskternal yang adalah: mempengaruhi motivasi belajar 1. Siswa mempunyai siswa yaitu faktor fasilitas masalah yang belum belajar siswa di rumah teratasi Sumber: 2. Siswa tidak memiliki http://repository.unp.ac.id/ fasilitas belajar di 3. Menurut Nuriah (2022) rumah Motivasi belajar yang rendah 3. Siswa kurang juga disebabkan karena menguasai materi layanan BK di sekolah yang tidak berjalan secara optimal yang mengakibatkan ada beberapa masalah siswa yang tidak tertangani dengan baik. Sumber: http://eprints.unm.ac.id/ Wawancara 1. Pakar: Siswa tidak memiliki fasilitas belajar 2. Pakar: Siswa tersebut mempunyai masalah dalam keluarganya 3. Rekan sejawat: Siswa kurang menguasai materi 4. Rekan sejawat: Materi tidak disampaikan dengan menarik 5. Rekan sejawat: Metode yang digunakan guru kurang menarik 2 Kesulitan belajar Literatur Setelah dilakukan siswa termasuk siswa 1. Menurut Alexander Yudha analisis terhadap hasil berkebutuhan khusus Setiawan (2022) Semakin kajian literatur dan hasil dan masalah rendah bullying maka semakin wawancara, dapat pembelajaran tinggi tingkat kepercayaan diri diketahui penyebab (berdiferensiasi) di siswa. masalah dari “Siswa kelas berdasarkan Sumber: kurang percaya diri saat pengalaman http://repository.upstegal.ac.id presentasi di depan mahasiswa saat / kelas” adalah: menjadi guru. Siswa kurang percaya 2. Menurut Hesti Maulida, dkk 1. Siswa pernah menjadi diri saat presentasi di (2022) Kasus bullying akan korban bullying depan kelas sangat berdampak pada rasa 2. Siswa kurang dilatih percaya diri seseorang. untuk menumbuhkan Sumber: kepercayaan diri http://www.jipp.unram.ac.id/ 3. Siswa tidak 3. Menurut Ego Andrian dan menguasai materi Suhertina (2022) Rasa kurang presentasi percaya diri disebabkan oleh perasaan cemas dan tidak tenang. Sumber: http://conference.iainsalatiga. ac.id/ Wawancara 1. Pakar: Metode pembelajaran yang digunakan di kelas jarang "memaksa" anak untuk presentasi/berbicara di depan kelas 2. Pakar: Siswa kurang dilatih untuk menumbuhkan kepercayaan diri 3. Rekan Sejawat: Siswa tidak menguasai materi presentasi 3 Membangun Literatur Setelah dilakukan relasi/hubungan 1. Menurut Eriek Satya Haprabu, analisis terhadap hasil dengan siswa dan dkk (2022) kreativitas anak kajian literatur dan hasil orang tua siswa akan berkembang apabila wawancara, dapat Orang tua kurang orang tua dapat menerima diketahui penyebab mendukung minat keadaan anak, mendukung masalah dari “Orang tua siswa sesuai kegiatan yang di lakukan serta kurang mendukung kompetensi menyediakan waktu untuk minat siswa sesuai keahliannya anak dalam memberikan kompetensi keahliannya” perhatian. adalah: Sumber: 1. Orang tua sibuk https://jurnal.stiq-amuntai.ac. bekerja id/ 2. Orang tua mempunyai 2. Menurut Kurniawati Syahrani, anggapan bahwa dkk (2021) Para orang tua yang masalah belajar kurang memperhatikan adalah urusan pendidikan anak bisa dilihat sekolah dari keseharian yang sibuk 3. Orang tua memiliki bekerja, tidak banyak harapan lain meluangkan waktu untuk anaknya, jarang mengingatkan anak untuk mengerjakan tugas sekolah, jarang menyuruh belajar, dan tidak mau tahu tentang kemajuan belajar anak disekolah. Sumber: https://jurnal.untan.ac.id/ 3. Menurut Rido Utami, dkk (2022) Kurangnya perhatian orang tua pada kegiatan belajar anak dikarenakan sebagian orang tua menganggap bahwa masalah belajar adalah urusan sekolah. Sumber: https://journal.universitaspahl awan.ac.id/ Wawancara 1. Pakar: Orang tua tidak memahami tentang kompetensi keahlian anaknya, yang penting anaknya sekolah dan lulus 2. Pakar: Orang tua sibuk bekerja 3. Rekan Sejawat: Orang tua memiliki harapan lain 4 pemahaman/ Literatur Setelah dilakukan pemanfaatan 1. Menurut Eva Salina, dkk analisis terhadap hasil model-model (2021) faktor paling kajian literatur dan hasil pembelajaran inovatif berpengaruh yang wawancara, dapat berdasarkan menyebabkan anak menjadi diketahui penyebab karakteristik materi tidak mandiri adalah pola asuh masalah dari “Siswa dan siswa. orang tua yang overprotektif belum mampu untuk Siswa belum mampu Sumber: belajar mandiri pada untuk belajar mandiri https://jurnal.untan.ac.id/ model pembelajaran pada model 2. Faktor yang dominan yang inovatif yang diterapkan pembelajaran inovatif mempengaruhi rendahnya oleh guru” adalah: yang diterapkan oleh kemandirian belajar siswa 1. Pola asuh orang tua guru adalah bakat (internal) dan 2. Siswa kurang keluarga (eksternal). (Dodi memiliki kesadaran Mohamad Nuryamin, 2020) dan pembiasaan Sumber: 3. Siswa kurang http://repository.umpri.ac.id/ berminat pada materi 3. Menurut Dwi Fanny Damanik (2022) salah satu faktor perkembangan kemandirian yaitu pola asuh orang tua. Sumber: http://repository.uhn.ac.id/ Wawancara 1. Pakar: Siswa lebih memilih melakukan hal lain ketika tidak didampingi guru 2. Pakar: Kurangnya kesadaran dari siswa 3. Rekan Sejawat: Siswa kurang berminat terhadap materi 4. Rekan Sejawat: Model pembelajaran yang diterapkan kurang menumbuhkan sikap mandiri 5 Materi terkait Literatur Setelah dilakukan Literasi numerasi, 1. Menurut Tri Nuraini (2022) analisis terhadap hasil Advanced material, Adapun faktor yang dapat kajian literatur dan hasil miskonsepsi, HOTS. menyebabkan peserta didik wawancara, dapat Siswa merasa mengalami kesulitan dalam diketahui penyebab kesulitan mengerjakan menyelesaikan soal berbasis masalah dari “Siswa soal HOTS HOTs, yaitu karena peserta merasa kesulitan didik yang belum terbiasa mengerjakan soal HOTS” dalam menyelesaikan soal adalah: berbasis HOTs, peserta didik 1. Siswa belum terbiasa masih memerlukan bantuan mengerjakan soal orang lain dalam HOTS menyelesaikan soal, kesulitan 2. Siswa belum dalam memahami kalimat atau memahami materi maksud dari soal, kurang teliti 3. Siswa tidak suka dalam membaca dan berfikir rumit memahami soal, serta pemahaman materi yang kurang. Sumber: https://ejournal.unesa.ac.id/ 2. Menurut Rizki Pratama Dalman dan Junaidi (2022) Penyebab utama siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal HOTS adalah karena mereka tidak memahami materi. Sumber: https://naradidik.ppj.unp.ac.id / 3. Menurut Arie Purwa Kusuma dan Syita (2021) bahwa faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam penyelesaian soal HOTS yaitu: 1) Kurangnya pemahaman konsep, 2) tidak mampu memahami soal berupa narasi, 3) salah mendeskripsikan pertanyaan dari soal, 4) kurangnya berlatih dalam menyelesaikan soal. Sumber: https://www.researchgate.net/ Wawancara 1. Pakar: Siswa tidak suka berfikir rumit 2. Pakar: Siswa belum terbiasa mengerjakan soal HOTS 3. Rekan Sejawat: Siswa kurang membaca materi 4. Rekan Sejawat: Model pembelajaran tidak memaksa siswa untuk berfikir tingkat tinggi 6 pemanfaatan Literatur Setelah dilakukan teknologi/inovasi 1. Menurut Kiky, dkk (2022) analisis terhadap hasil dalam pembelajaran. siswa hanya mampu kajian literatur dan hasil Siswa kurang menggunakan teknologi untuk wawancara, dapat menguasai teknologi keperluan game, dan social diketahui penyebab secara maksimal media. masalah dari “Siswa dalam pembelajaran Sumber: kurang menguasai https://www.jamsi.jurnal-id.co teknologi secara m/ maksimal dalam 2. Menurut sebuah artikel yang pembelajaran” adalah: diterbitkan oleh Radar 1. Siswa hanya Semarang (2022) siswa banyak menggunakan memanfaatkan HP hanya teknologi untuk untuk bermain Padahal keperluan hiburan teknologi informasi sekarang semata ini jika dimanfaatkan dengan 2. Siswa kurang baik maka dapat membantu dibiasakan untuk dan mempermudah siswa di memanfaatkan dalam menjalankan tugasnya teknologi dalam Sumber: pembelajaran https://radarsemarang.jawapo 3. Siswa kurang s.com/ mengasah diri 3. Menurut artikel yang ditulis mengenai oleh jurnalis Nuansa (2022) perkembangan hambatan teknologi dalam teknologi maksimalnya pendidikan yaitu apabila teknologi dipergunakan secara negatif. Sebagai contoh, kemajuan teknologi informasi seperti gadget dan jaringan internet yang cepat dipergunakan peserta didik untuk bermain game online dan media sosial yang tidak bermanfaat. Sumber: https://nuansa.nusaputra.ac.i d/ Wawancara 1. Pakar: Siswa kurang dibiasakan untuk selalu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran 2. Pakar: Siswa kurang mengasah diri mengenai perkembangan teknologi 3. Rekan Sejawat: Siswa tidak mau belajar untuk selalu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran