Anda di halaman 1dari 6

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


No. Masalah yang telah
diidentifikasi
Hasil eksplorasi penyebab
masalah
Analisis eksplorasi
penyebab masalah
1 Pedagogik Literatur Setelah dilakukan
Siswa memiliki 1. Menurut Windy, dkk (2022) analisis terhadap hasil
motivasi yang rendah Peran orang tua menjadi salah kajian literatur dan hasil
saat praktek satu faktor yang wawancara, dapat
mengoperasikan mempengaruhi motivasi diketahui penyebab
kamera belajar siswa. masalah dari “Siswa
Sumber: memiliki motivasi yang
http://jipp.unram.ac.id/ rendah saat praktek
2. Menurut Nusa (2022) Salah mengoperasikan kamera”
satu faktor eskternal yang adalah:
mempengaruhi motivasi belajar 1. Siswa mempunyai
siswa yaitu faktor fasilitas masalah yang belum
belajar siswa di rumah teratasi
Sumber: 2. Siswa tidak memiliki
http://repository.unp.ac.id/ fasilitas belajar di
3. Menurut Nuriah (2022) rumah
Motivasi belajar yang rendah 3. Siswa kurang
juga disebabkan karena menguasai materi
layanan BK di sekolah yang
tidak berjalan secara optimal
yang mengakibatkan ada
beberapa masalah siswa yang
tidak tertangani dengan baik.
Sumber:
http://eprints.unm.ac.id/
Wawancara
1. Pakar: Siswa tidak memiliki
fasilitas belajar
2. Pakar: Siswa tersebut
mempunyai masalah dalam
keluarganya
3. Rekan sejawat: Siswa kurang
menguasai materi
4. Rekan sejawat: Materi tidak
disampaikan dengan menarik
5. Rekan sejawat: Metode yang
digunakan guru kurang
menarik
2 Kesulitan belajar Literatur Setelah dilakukan
siswa termasuk siswa 1. Menurut Alexander Yudha analisis terhadap hasil
berkebutuhan khusus Setiawan (2022) Semakin kajian literatur dan hasil
dan masalah rendah bullying maka semakin wawancara, dapat
pembelajaran tinggi tingkat kepercayaan diri diketahui penyebab
(berdiferensiasi) di siswa. masalah dari “Siswa
kelas berdasarkan Sumber: kurang percaya diri saat
pengalaman http://repository.upstegal.ac.id presentasi di depan
mahasiswa saat / kelas” adalah:
menjadi guru.
Siswa kurang percaya 2. Menurut Hesti Maulida, dkk 1. Siswa pernah menjadi
diri saat presentasi di (2022) Kasus bullying akan korban bullying
depan kelas sangat berdampak pada rasa 2. Siswa kurang dilatih
percaya diri seseorang. untuk menumbuhkan
Sumber: kepercayaan diri
http://www.jipp.unram.ac.id/ 3. Siswa tidak
3. Menurut Ego Andrian dan menguasai materi
Suhertina (2022) Rasa kurang presentasi
percaya diri disebabkan oleh
perasaan cemas dan tidak
tenang.
Sumber:
http://conference.iainsalatiga.
ac.id/
Wawancara
1. Pakar: Metode pembelajaran
yang digunakan di kelas jarang
"memaksa" anak untuk
presentasi/berbicara di depan
kelas
2. Pakar: Siswa kurang dilatih
untuk menumbuhkan
kepercayaan diri
3. Rekan Sejawat: Siswa tidak
menguasai materi presentasi
3 Membangun Literatur Setelah dilakukan
relasi/hubungan 1. Menurut Eriek Satya Haprabu, analisis terhadap hasil
dengan siswa dan dkk (2022) kreativitas anak kajian literatur dan hasil
orang tua siswa akan berkembang apabila wawancara, dapat
Orang tua kurang orang tua dapat menerima diketahui penyebab
mendukung minat keadaan anak, mendukung masalah dari “Orang tua
siswa sesuai kegiatan yang di lakukan serta kurang mendukung
kompetensi menyediakan waktu untuk minat siswa sesuai
keahliannya anak dalam memberikan kompetensi keahliannya”
perhatian. adalah:
Sumber: 1. Orang tua sibuk
https://jurnal.stiq-amuntai.ac. bekerja
id/ 2. Orang tua mempunyai
2. Menurut Kurniawati Syahrani, anggapan bahwa
dkk (2021) Para orang tua yang masalah belajar
kurang memperhatikan adalah urusan
pendidikan anak bisa dilihat sekolah
dari keseharian yang sibuk 3. Orang tua memiliki
bekerja, tidak banyak harapan lain
meluangkan waktu untuk
anaknya, jarang mengingatkan
anak untuk mengerjakan tugas
sekolah, jarang menyuruh
belajar, dan tidak mau tahu
tentang kemajuan belajar anak
disekolah.
Sumber:
https://jurnal.untan.ac.id/
3. Menurut Rido Utami, dkk
(2022) Kurangnya perhatian
orang tua pada kegiatan
belajar anak dikarenakan
sebagian orang tua
menganggap bahwa masalah
belajar adalah urusan
sekolah.
Sumber:
https://journal.universitaspahl
awan.ac.id/
Wawancara
1. Pakar: Orang tua tidak
memahami tentang kompetensi
keahlian anaknya, yang
penting anaknya sekolah dan
lulus
2. Pakar: Orang tua sibuk bekerja
3. Rekan Sejawat: Orang tua
memiliki harapan lain
4 pemahaman/ Literatur Setelah dilakukan
pemanfaatan 1. Menurut Eva Salina, dkk analisis terhadap hasil
model-model (2021) faktor paling kajian literatur dan hasil
pembelajaran inovatif berpengaruh yang wawancara, dapat
berdasarkan menyebabkan anak menjadi diketahui penyebab
karakteristik materi tidak mandiri adalah pola asuh masalah dari “Siswa
dan siswa. orang tua yang overprotektif belum mampu untuk
Siswa belum mampu Sumber: belajar mandiri pada
untuk belajar mandiri https://jurnal.untan.ac.id/ model pembelajaran
pada model 2. Faktor yang dominan yang inovatif yang diterapkan
pembelajaran inovatif mempengaruhi rendahnya oleh guru” adalah:
yang diterapkan oleh kemandirian belajar siswa 1. Pola asuh orang tua
guru adalah bakat (internal) dan 2. Siswa kurang
keluarga (eksternal). (Dodi memiliki kesadaran
Mohamad Nuryamin, 2020) dan pembiasaan
Sumber: 3. Siswa kurang
http://repository.umpri.ac.id/ berminat pada materi
3. Menurut Dwi Fanny Damanik
(2022) salah satu faktor
perkembangan kemandirian
yaitu pola asuh orang tua.
Sumber:
http://repository.uhn.ac.id/
Wawancara
1. Pakar: Siswa lebih memilih
melakukan hal lain ketika
tidak didampingi guru
2. Pakar: Kurangnya kesadaran
dari siswa
3. Rekan Sejawat: Siswa kurang
berminat terhadap materi
4. Rekan Sejawat: Model
pembelajaran yang diterapkan
kurang menumbuhkan sikap
mandiri
5 Materi terkait Literatur Setelah dilakukan
Literasi numerasi, 1. Menurut Tri Nuraini (2022) analisis terhadap hasil
Advanced material, Adapun faktor yang dapat kajian literatur dan hasil
miskonsepsi, HOTS. menyebabkan peserta didik wawancara, dapat
Siswa merasa mengalami kesulitan dalam diketahui penyebab
kesulitan mengerjakan menyelesaikan soal berbasis masalah dari “Siswa
soal HOTS HOTs, yaitu karena peserta merasa kesulitan
didik yang belum terbiasa mengerjakan soal HOTS”
dalam menyelesaikan soal adalah:
berbasis HOTs, peserta didik 1. Siswa belum terbiasa
masih memerlukan bantuan mengerjakan soal
orang lain dalam HOTS
menyelesaikan soal, kesulitan 2. Siswa belum
dalam memahami kalimat atau memahami materi
maksud dari soal, kurang teliti 3. Siswa tidak suka
dalam membaca dan berfikir rumit
memahami soal, serta
pemahaman materi yang
kurang. Sumber:
https://ejournal.unesa.ac.id/
2. Menurut Rizki Pratama
Dalman dan Junaidi (2022)
Penyebab utama siswa
mengalami kesulitan dalam
menjawab soal HOTS adalah
karena mereka tidak
memahami materi.
Sumber:
https://naradidik.ppj.unp.ac.id
/
3. Menurut Arie Purwa Kusuma
dan Syita (2021) bahwa faktor
yang menyebabkan kesulitan
siswa dalam penyelesaian soal
HOTS yaitu: 1) Kurangnya
pemahaman konsep, 2) tidak
mampu memahami soal berupa
narasi, 3) salah
mendeskripsikan pertanyaan
dari soal, 4) kurangnya berlatih
dalam menyelesaikan soal.
Sumber:
https://www.researchgate.net/
Wawancara
1. Pakar: Siswa tidak suka
berfikir rumit
2. Pakar: Siswa belum terbiasa
mengerjakan soal HOTS
3. Rekan Sejawat: Siswa kurang
membaca materi
4. Rekan Sejawat: Model
pembelajaran tidak memaksa
siswa untuk berfikir tingkat
tinggi
6 pemanfaatan Literatur Setelah dilakukan
teknologi/inovasi 1. Menurut Kiky, dkk (2022) analisis terhadap hasil
dalam pembelajaran. siswa hanya mampu kajian literatur dan hasil
Siswa kurang menggunakan teknologi untuk wawancara, dapat
menguasai teknologi keperluan game, dan social diketahui penyebab
secara maksimal media. masalah dari “Siswa
dalam pembelajaran Sumber: kurang menguasai
https://www.jamsi.jurnal-id.co teknologi secara
m/ maksimal dalam
2. Menurut sebuah artikel yang pembelajaran” adalah:
diterbitkan oleh Radar 1. Siswa hanya
Semarang (2022) siswa banyak menggunakan
memanfaatkan HP hanya teknologi untuk
untuk bermain Padahal keperluan hiburan
teknologi informasi sekarang semata
ini jika dimanfaatkan dengan 2. Siswa kurang
baik maka dapat membantu dibiasakan untuk
dan mempermudah siswa di memanfaatkan
dalam menjalankan tugasnya teknologi dalam
Sumber: pembelajaran
https://radarsemarang.jawapo 3. Siswa kurang
s.com/ mengasah diri
3. Menurut artikel yang ditulis mengenai
oleh jurnalis Nuansa (2022) perkembangan
hambatan teknologi dalam teknologi
maksimalnya pendidikan yaitu
apabila teknologi dipergunakan
secara negatif. Sebagai contoh,
kemajuan teknologi informasi
seperti gadget dan jaringan
internet yang cepat
dipergunakan peserta didik
untuk bermain game online
dan media sosial yang tidak
bermanfaat.
Sumber:
https://nuansa.nusaputra.ac.i
d/
Wawancara
1. Pakar: Siswa kurang
dibiasakan untuk selalu
memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran
2. Pakar: Siswa kurang mengasah
diri mengenai perkembangan
teknologi
3. Rekan Sejawat: Siswa tidak
mau belajar untuk selalu
memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai