Anda di halaman 1dari 7

LPTK : Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Nama : Yusuf Hamdan Sowabi Ikhsan, S.Pd

Sekolah Induk : SMAN 3 Karawang

Tugas : LK. 1.3

Katagori : Katagori 1 Gelombang 2 PPG DALJAB 2022

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab


No. Analisis akar penyebab masalah
masalah masalah
1 Motivasi belajar siswa rendah. Guru belum dapat Cara mengajar guru yang masih konvensional dan membuat siswa
1. Guru tidak punya cara menarik menciptakan menjadi bosan dan tidak merasa nyaman berada di dalam kelas.
untuk menyampaikan materi. pembelajaran inovatif Hasil belajar siswa pun rendah dan siswa tidak peduli dengan
2. Tenaga dan pikiran sudah lelah masih nyaman dengan materi pembelajaran yang diajarkan di dalamkelas.
dengan pembelajaran pagi model pembelajaran Setelah dianalisis akar penyebab masalah. (Ahmad Soidik, Endang
sampai siang hari. konvensional. Solichin, Elvina Safitri, 2020).
3. Jadwal yang banyak, sehingga
membuat siswa kelelahan.
4. Metode yang monoton dan LINK : https://ejournal.stkip-
sistem pembelajaran yang satu mmb.ac.id/index.php/mp/article/view/276/178
arah, hanya guru. Motivasi belajar siswa rendah pada siang hari adalah :
5. Jam sekolah yang full day Non Pakar
membuat siswa merasa 1. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang inovatif
kelelahan sehingga siswa merasa jenuh.
2. Metode yang monoton dan sistem pembelajaran yang satu arah,
hanya guru.
3. Karena kurangnya bimtek kepada guru, sehingga belum
sepenuhnya paham.
Siswa
1. Guru tidak punya cara menarik untuk menyampaikan materi.
2. Tenaga dan pikiran sudah lelah dengan pembelajaran pagi
sampai siang hari.
3. Siswa mengantuk

2 Bahan Ajar Tidak Memenuhi 1. Terkendalanya Menurut Noviyani Utami & Ragil Widianto Atmojo (2021), Secara
kebutuhan Pembelajaran pengadaan barang dan keseluruhan analisis kebutuhan bahan ajar digital sangat
1. Ketidak sesuai antara jumlah jasa. dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan belajar dan pembelajaran
bahan ajar dengan kebutuhan 2. Kode Ring di khususnya materi pembelajaran. Namun pendidik dihadapkan masih
peserta didik. anggaran tidak sesuai
2. Bahan alat kadang tidak dengan barang yang menggunakan bahan ajar konvesional terkait media pembelajaran
terpenuhi biasanya karena dibutuhkan. yang digunakan.
kurangnya anggaran dan bisa
juga karena tidak LINK :
diutamakan/tidak dipentingkan. https://www.jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1716/pdf
3. Belum sesuainya alat atau
bahan yg di butuhkan. Setelah dianalisis akar penyebab masalah Bahan Ajar tidak
mememnuhi kebutuhan pembelajaran adalah :
1. Karen untuk pengajua bahan, alat dan tempat sendiri kadang
terbilang sulit, sehingga kebutuhan dalam proses pembelajaran
belum terpenuhi
3 Siswa dominan mencari sumber Tidak ada Pengawasan Menurut Cut Nelga Isma, Nur Rohman, Istiningsih (2022) menyatakan
materi dari internet bukan dari dan Bimbingan pada bahwa pengaruh penggunaan smartphoneterhadap minat baca itu
buku bacaan sehingga ada siswa dari pihak guru adakala positif dan juga ada yang negatif, semua itu tergantung
miskonsepsi dalam sumber selama mencari bagaimana ketegasan orangtuanya dan upaya guru untuk
belajar. Literatur. meningkatkan minat bacanya di sekolah. Dalam hal ini, yang
1. Banyak hiburan dan game memegang peran penting yaitu orangtua, karena anak hanya
yang mudah di konsumsi menggunakan smartphonedi rumah.
siswa.
2. Karena membaca akan Menurut Agustina, Dkk (2022) siswa menyebutkan internet sebagai
merasa bosan, tidak seperti sumber belajar mereka karena informasiya sangat mudah diakses,
hp yang selalu membuat namun belum terbukti kebenarannya jika menggunakan sumber yang
menarik. tidak terpercaya.
3. Siswa tidak Internet seringkali menjadi sumber utama yang digunakan siswa karena
mengidentifikasi materi memiliki banyak informasi, namun tidak sedikit siswa menggunakan
yang digunakan sesuai atau blogspot untuk sumbernya, hal inilah yang memicu terjadi kesalahan
tidak kebenaraanya. konsep.
4. Materi yang terdapat di
internet dan di buku LINK : https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/3650/3087
berbeda. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu/article/view/45792/39630
5. Tidak pernah memastikan
penulis/penerbit pada artikel Setelah dianalisis akar penyebab masalah Siswa dominan mencari
yang di gunakan, sumber materi dari internet bukan dari buku bacaan sehingga ada
6. Siswa mengalami kesulitan miskonsepsi dalam sumber belajar.
belajar disekolah ataupun di adalah :
rumah. 1. Tidak cukup waktu untuk membimbing atau pengawasi siswa
7. Metode Belajar tidak sesuai dalam pencarian literatur.
dengan karakter siswa. 2. Banyaknya berita hoax
3. Banyak artikel dan Blog Spot yang muncul dimana kebenaran
materi tersebut belum terbukti.
4 Siswa Tidak jujur dalam Menurut Puri Kurniasih, Edo Galasro Limbong, Dian Handayani
mengerjakan tugas dan Ulangan. Siswa tidak percaya diri (2019) Penyebab atau alasan Mengapa seseorang menyontek dibagi
1. Siswa merasa kurang dengan kemampuan menjadi dua jenis, yaitu faktor internal dan faktor eksternal, contoh
percaya diri dengan jawaban sendiri. internal (perasaan tidak mampu, gak suka mata pelajaran dan Ga pede
sendiri. dengan jawaban sendiri), sedangkan fakto eksternal ( Soal Susah,
2. Karena banyak teman teman Pertemanan, Keadaan & pengawasan).
yang menyontek sehingga
membuat siswa untuk
mengikutinya. LINK :
3. Karena tidak paham dengan
materi yang telah di Setelah dianalisis akar penyebab masalah Siswa Tidak jujur dalam
sampaikan. mengerjakan tugas dan Ulangan adalah :
4. Deadline pengumupulan 1. Takut dianggap salah dan menjadi pusat perhatian.
tugas / ulangan hampir tiba. 2. Guru yang menghiraukan pertanyaan siswa sehingga membuat
5. Pengawasan pada saat siswa tidak mau bertanya kembali.
ujian/ulangan tidak ketat. 3. Guru dalam memberikan materi monoton sehingga membuat
siswa tidak paham dengan materi yang disampaikan.
5 Secara umum Guru belum Pemahaman guru Menurut Margo Sujono Hadi (2019) berdasar-kan hasil supervisi
mengintegrasikan tingkat tentang model terhadap guru masih dominan menggunakan pengelolan
berpikir tinggi dalam (HOST) pembelajaran masih pembelajaran berdasarkan pola lama dan masih dominan
dalam RPP. Misalnya: Dalam kurang. menggunakan pengelolaan pembelajaran yang tidak sesuai karak-
tujuan pembelajaran dan teristik siswa dan situasi kelas. Bila ditelusuri lebih lanjut, faktor
Penilaian ). yang menyebabkan guru belum mampu melaksanakan pengelolaan
1. Pemahaman guru tentang pembelajaran dengan tepat karena kemampuan menyusun rencana
model pembelajaran masih pelaksanaan pembelajaran belum optimal, bahkan ada yang tidak
kurang. membuat
2. Karena kurangnya bimtek LINK :
kepada guru, sehingga belum
sepenuhnya paham. Setelah dianalisis akar penyebab masalah Secara umum Guru belum
mengintegrasikan tingkat berpikir tinggi dalam (HOST) dalam
RPP. Misalnya: Dalam tujuan pembelajaran dan Penilaian ) adalah
:
1. Karena kurangnya bimtek kepada guru, sehingga belum
sepenuhnya paham.
2. Metode ceramah praktis dari segi waktu dan tempat.
3. Guru kesulitan menyelaraskan Pembelajaran dengan indikator
sesuai dengan dimensi kognitif.
4. Untuk berpikir tingkat HOTS memerlukan banyak analisa, dan
sebagian guru ingin yang berkir yang praktis
6 Pengunaan TIK Guru belum bisa Menurut Dwi Parinata & Nicky Dwi (2021) dalam ”Optimalisasi
Mayoritas guru belum mengoptimalkan Penggunaan Google Form terhadap Pembelajaran” Penyebab
mengoptimalkan pemanfaatan Pembelajaran Berbasis TIK belum optimal adalah Guru masih
teknologi informasi (TIK) dalam penggunaan TIK dalam canggung dan bingung dalam menggunakan media digital. Setelah
pembelajaran terutaman untuk pembelajaran Biologi dianalisis akar penyebab masalah.
mensajikan Digital Learning.
1. Faktor intern dan ekstern. LINK :
Intern yaitu pada diri guru itu
sendiri tidak terbuka terhadap Pengunaan TIK
kemajuan teknologi. Ekstern Mayoritas guru belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi
kurangnya pemberian informasi (TIK) dalam pembelajaran terutaman untuk mensajikan
bimbingan kepada guru dari Digital Learning. adalah :
sekolah. 1. Tidak adanya kemauan guru untuk belajar TIK
2. Tidak memumpuni dari 2. Kurangnya pengetahuan guru tentang media teknologi seperti
perangkat atau bisa jadi belum laptop dan gadget.
paham tentang TIK. 3. Tidak ada kewajiban guru mengajar menggunakan Media TIK
3. Guru masih nyaman dengan dari pihak sekolah.
metode lama yang masih 4. Media sarana prasaranan yang tidak memadai seperti : laptop, Pc
menggunakan spidol dan papan (komputer),Listrik, Wifi dan Infokus.
tulis untuk media
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai