diajukan oleh :
NIP : 197803072007012
NUPTK : 2639756660300002
Nama sekolah : SMP Negeri 3 Wangi-Wangi
Kabupaten : Wakatobi
Provinsi : Sulawesi Tenggara
i
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH
adalah benar-benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko atau
sanksi yang dijatuhkan kepada saya, apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
N
I
P
. ii
N
I
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis sampaikan puji syukur kepada Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat serta anugerah, sehingga dapat menyelesaikan makalah best practice ini
dengan baik. Makalah dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen
Menggunakan Media Gambar Berbasis Tewiwa pada Siswa Kelas VII.2 SMP Negeri 3
Wangi-Wangi” diharapkan dapat memberi inspirasi kepada guru lain untuk peningkatan
kinerja guru di satuan pendidikan. Salawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada
junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan kita petunjuk
dalam agama Islam.
Adapun penulisan makalah best practice ini bertujuan untuk menemukan ide dan
solusi bagaimana seorang guru dapat meningkatkan minat siswa dalam menulis cerpen. Pada
makalah best practice ini dibahas bagaimana guru mengajarkan materi menulis cerpen
berdasarkan pengalaman batin yang menyatu dengan alam sekitar. Melalui judul ini juga
dibahas tentang bagaimana seorang guru dapat berinteraksi dengan siswa secara kolaboratif
untuk menuangkan ide-ide dalam bentuk cerpen. Pengalaman nyata yang dialami, dilihat, dan
dirasakan oleh siswa melalui tempat wisata yang dikunjungi akan lebih mudah dituangkan
dalam bentuk tulisan dibandingkan siswa harus mengkhayalkan suatu objek alam.
Makalah ini tentunya masih banyak kekurangannya sehingga saran dan kritik
diperlukan dalam rangka perbaikan demi peningkatan mutu pendidikan di negara Indonesia.
Akhirnya harapan kami sebagai penulis, makalah ini dapat bermanfaat bagi pendidikan di
seluruh wilayah Indonesia.
DAFTAR ISI
iii
2.3 Langkah-Langkah Penerapan Pemecahan Masalah ................................. 8
2.4 Hasil Keterampilan Menulis Cerpen ........................................................ 8
2.4.1 Hasil Sebelum Menggunakan Media Gambar Berbasis Tewiwa ............ 8
2.4.1 Hasil Setelah Menggunakan Media Gambar Berbasis Tewiwa ............ 8
2.5 Kendala dan Faktor Pendukung ........................................................... 10
2.5.1 Kendala yang Dihadapi Saat Pelaksanaan ....................................... 10
2.5.2 Faktor Pendukung .......................................................................... 11
ABSTRAK
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu kompetensi bahasa yang ada dalam setiap
jenjang pendidikan, mulai tingkat prasekolah hingga perguruan tinggi. Menulis
adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan
baik (Siti Mundziroh, 2013). Banyak cara yang dapat digunakan sebagai alternatif
pembelajaran menulis cerpen. Salah satu adalah dengan menggunakan
pembelajaran dengan media gambar berbasis tewiwa. Media gambar berbasis
tewiwa menawarkan pembelajaran yang menekankan pengetahuan awal siswa
terhadap lingkungan sekitar secara kontekstual, sehingga cocok digunakan dalam
pembelajaran menulis cerpen. Media pembelajaran berbasis tewiwa dapat
diaplikasikan untuk membantu meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa
kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi.
Berdasarkan hasil refleksi awal, dalam pembelajaran menulis cerpen pada
siswa kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi masih
ditemukan berbagai kendala. Kendala ini antara lain yaitu siswa tidak mampu
menulis cerpen karena kurang kemampuan berimajinasi sehingga siswa bingung
saat mengawali kegiatan menulis. Siswa juga kurang memberi pertanyaan pada
guru saat belum memahami materi menulis cerpen dan cara mengembangkan
tulisan dalam suatu paragraf. Akibatnya kebanyakan siswa hanya diam saja, tidak
aktif, dan ribut sendiri. Nilai rata-rata keterampilan menulis cerpen siswa masih
rendah, dapat dibuktikan berdasarkan nilai yang mencapai KKM (skor≥65)
sebanyak 25 siswa hanya 10% yang mencapai KKM.
Berdasarkan data yang penulis ambil dari hasil keterampilan menulis dari
kelas VII.2 sekitar 90% tidak tuntas dari 25 siswa. Permasalahan tersebut timbul
dari proses pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas VII.2 SMP Negeri 3
Wangi-Wangi yang selama ini kurang menggembirakan dan terasa membosankan
bagi siswa.
Penulis berpendapat bahwa pembelajaran menulis cerpen yang awalnya
hanya dengan berceramah dan penugasan dapat diubah dengan menggunakan
media gambar berbasis tewiwa. Pada pembelajaran ini siswa diajak guru untuk
mengamati kumpulan gambar, kemudian siswa berdiskusi mengolah,
menganalisis dan mengekspresikan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat
yang dituangkan dalam cerpen. Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran
ini yaitu siswa akan menjadi lebih mudah dalam menulis cerpen dan
mengekspresikan perasaannya setelah mengamati sekumpulan gambar. Banyak
contoh gambar yang disajikan oleh guru dan dapat diamati oleh siswa. Tempat
1
Wisata Wakatobi sebagai objek gambar baik yang belum pernah dilihat siswa
maupun yang ada di sekitar siswa dapat dituangkan dan dikembangkan dalam
cerpen dengan menggunakan bahasa yang menarik. Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar berbasis
tewiwa diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa
kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi.
2
bahasa yang estetik. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran dengan penggunaan media gambar berbasis tewiwa
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas
VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi.
3
BAB II
Gambar 1. Salah satu tempat wisata Wakatobi yang sering dikunjungi siswa
Setelah siswa memahami cara menulis cerpen melalui gambar-gambar yang
akan disajikan, kemudian penulis membagikan media gambar yang berisi foto tempat
wisata Wakatobi sesuai kelompok. Siswa memilih gambar yang akan dikembangkan ke
dalam bentuk cerpen sesuai dengan keinginan. Siswa dipandu untuk memilih gambar
tempat wisata Wakatobi yang sudah pernah dikunjungi. Siswa memulai menulis cerpen
berdasarkan gambar yang dipilihnya dengan alokasi waktu yang telah disepakati bersama.
Siswa yang terlambat mengumpulkan tulisannya akan dikurangi nilainya, beitu pula siswa
yang duluan mengumpulkan hasil cerpennya akan mendapat nilai bonus. Sedangkan
kelompok yang mempresentasikan hasil cerpennya secara keseluruhan anggotanya akan
mendapat hadiah dari penulis.
Gambar 2 Siswa sedang menulis cerpen berdasarkan gambar yang telah dipilih
Pada akhir pembelajaran, siswa diminta menyimpulkan materi dan tanggapan
tentang proses pembelajaran hari itu, selanjutnya guru memmberi penguatan. Penilaian
akhir diambil dari hasil menulis cerpen pada pertemuan terakhir dengan beberapa kriteria
dalam penulisan cerpen.
5
2.4 Hasil Keterampilan Menulis Cerpen
2.4.1 Hasil Sebelum Menggunakan Media Gambar Berbasis Tewiwa
0
4 5 6 6 7 7
Grafik 1 Hasil keterampilan menulis cerpen sebelum menggunakan media gambar berbasis tewiwa
Dari grafik 1 terlihat bahwa siswa yang memperoleh nilai 42 berjumlah 3 orang,
yang memperoleh nilai 54 berjumlah 9 orang, yang memperoleh nilai 61 berjumlah 8
orang, yang memperoleh nilai 67 berjumlah 2 orang, yang memperoleh nilai 70
berjumlah 1 orang, yang memperoleh nilai 71 berjumlah 2 orang, sehingga jumlah siswa
secara keseluruhan 25 orang. Selain itu, data di atas dapat dikategorikan menjadi tiga
kategori yaitu sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun ketentuan dalam
pengkategorian data tersebut sebagai berikut.
Tabel 1, terlihat bahwa persentase aktivitas siswa yang diamati selama kegiatan
pembelajaran menunjukkan nilai yang maksimal. Persentase aktivitas siswa rata-rata
sudah baik yakni mencappai 7,6% sampai 9,3%. Hal ini menunjukan pembelajaran telah
mengalami peningkatan sesuai dengan kriteria ketuntasan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa seluruh siswa telah melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran
dengan baik.
6
Tabel 2 Hasil Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Gambar Berbasis Tewiwa
Nomor Gambar
Kode
NO. 1 2 3 4 5 Nilai Keterangan
Sampel
30 20 20 15 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 A 25 17 17 14 13 86 tuntas
2 B 26 17 14 14 13 84 tuntas
3 C 27 17 19 14 14 91 tuntas
4 D 26 15 17 13 13 84 tuntas
5 E 25 13 12 12 11 73 tuntas
6 F 23 15 13 11 12 74 tuntas
7 G 23 14 15 12 11 75 tuntas
8 H 16 17 12 11 11 67 tuntas
9 I 13 14 14 11 12 64 tidak tuntas
10 J 26 17 18 12 13 86 tuntas
11 K 26 17 15 14 13 85 tuntas
12 L 18 14 11 10 11 64 tidak tuntas
13 M 27 16 18 12 13 86 tuntas
14 N 25 16 15 12 13 81 tuntas
15 O 26 17 15 12 13 83 tuntas
16 P 15 11 14 11 11 62 tidak tuntas
17 Q 26 18 14 12 13 83 tuntas
18 R 27 18 16 14 13 88 tuntas
19 S 26 17 18 12 13 86 tuntas
20 T 20 15 16 13 12 76 tuntas
21 U 22 17 17 14 14 84 tuntas
22 W 24 17 17 12 12 82 tuntas
23 V 27 16 17 12 13 85 tuntas
24 X 26 19 18 13 14 90 tuntas
25 Y 28 17 18 14 14 91 tuntas
Jumlah 2010
Rerata 80,4
Tertinggi 91
Terendah 62
Tabel 2, terlihat bahwa persentase hasil menulis cerpen pada siswa yang diamati
selama kegiatan pembelajaran menunjukkan nilai yang maksimal. Persentase hasil
menulis siswa rata-rata sudah baik yakni mencappai 7,6% sampai 9,3%. Hal ini
menunjukan penggunaan gambar berbasis tewiwa dapat meningkatkan hasil menulis
cerpen pada siswa. Secara umum, siswa telah menjalankan kegiatan pembelajaran yang
diberikan oleh guru. Pembimbingan dan pengarahan yang efektif oleh guru
menampakkan hasil yang baik ditandai dengan perolehan ketuntasan belajar siswa
setelah mengumpulkan cerpen yang ditulis dengan menggunakan media gambar berbasis
tewiwa.
Tabel 3 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Cerpen
Skor Aspek Perolehan Hasil
1 Nilai Rata-rata 80,4
2 Nilai Maksimum 91
3 Nilai Minimum 62
4 Jumlah siswa yang tidak tuntas 3 orang
5 Jumlah siswa yang tuntas 22 orang
6 Presentase tuntas klasikal 88 %
7 Presentase tidak tuntas klasikal 12 %
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 25 siswa, terdapat 22 orang atau 88% yang
tuntas belajarnya, sedangkan 3 orang atau 12% lainnya belum tuntas. Ini berarti indikator
keberhasilan telah tercapai.
7
2.5 Kendala dan Faktor Pendukung
2.5.1 Kendala yang Dihadapi saat Pelaksanaan
Setiap pemecahan masalah pasti ada kendala yang dihadapi. Demikian juga dalam
penerapan pembelajaran “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen
Menggunakan Gambar Berbasis Tewiwa” siswa kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi
Kabupaten Wakatobi. Meski demikian kendala tersebut tidak mengurangi semangat
penulis untuk terus menerapakan dalam proses pembelajaran dan pembimbingan siswa.
Kendala-kendala tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Umumnya siswa menganggap mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran
yang mudah sehingga tidak perlu dipelajari, juga karena merupakan bahasa sehari-
hari.
2. Pembelajaran bahasa Indonesia dianggap monoton, sehingga siswa tidak tertarik
untuk belajar.
3. Menulis cerpen adalah hal yang sulit karena siswa tidak memiliki perbendaharaan
kosa kata yang maksimal untuk dirangkai dalam kalimat dan paragraf demi
paragraf.
4. Jumlah LCD kurang, sehingga dalam waktu yang besamaan beberapa guru
membutuhkan LCD untuk penunjang pembelajaran.
5. Koleksi buku di perpustakaan masih minim, sehingga siswa kesulitan dalam
mengumpulkan informasi tentang menulis cerpen.
6. Jaringan internet belum memadai, sehingga siswa dan guru kesulitan untuk
mengakses materi pembelajaran di internet.
BAB III
8
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Simpulan
1. Penerapan model pembelajaran dengan menggunakan media gambar berbasis
tempat wisata Wakatobi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
pembelajaran keterampilan menulis cerpen kelas VII. 2 SMP Negeri 3 Wangi-
Wangi. Siswa dapat melewati proses pembelajaran dengan antusias dan aktif. Hal
ini dapat dilihat pada analisis aktivitas siswa yang mengalami peningkatan
presentasi setiap pertemuan. Aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan
terbukti mengalami peningkatan yang signifikan. Pretest mencapai 60%-77%,
selanjutnya pada postest meningkat hingga mencapai 75%-94%.
2. Penerapan model pembelajaran dengan menggunakan media gambar berbasis
tempat wisata Wakatobi dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa
kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi. Keterampilan menulis cerpen siswa
pada pembelajaran terbukti mengalami peningkatan hingga 80,4%. Capaian ini
melampaui indikator ketetapan KKM keterampilan menulis cerpen siswa yang
ditetapkan, yaitu ketuntasan belajar siswa 88% dengan nilai KKM 65.
3.2 Rekomendasi
1) Bagi guru, hendaknya menerapkan model pembelajaran menulis cerpen dengan
menggunakan gambar berbasis tewiwa. Dalam proses pembelajaran diintegrasikan
dengan pengembangan teknik yang disesuaikan dengan kondis kelas, karakteristik
siswa, dan materi pembelajaran. Guru harus selalu memberi penguatan dan
motivasi kepada siswa berupa penghargaan, baik kepada siswa yang sudah
berhasil atau pun yang gagal dalam menyelesaikan tugas. Metode gambar yang
disesuaikan dengan lingkungan sekitar dan fenomena alam Wakatobi dapat
diterapkan oleh guru-guru mata pelajaran lain.
2) Bagi guru bahasa Indonesia, yang membimbing penulisan dalam materi yang
diajarkan disesuaiakn dengan kondisi dan karakteristik siswa ataupun lingkungan.
3) Bagi kepala sekolah, hendaknya menyarankan kepada seluruh guru untuk
menerpakan model pembelajaran dengan media gambar berbasis tewiwa yang
bisa diamati siswa dengan nyaman dan antusias.
DAFTAR PUSTAKA
Aljatila, La Ode Rahim. 2015. Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi melalui Model Kooperatif Tipe Round Table pada Siswa Kelas
X-1 SMAN 1 Kulisusu Barat. Jurnal Humanika. Volume 3. Nomor 15,
Desember 2015. Diakses Sabtu, 17 Maret 2018.
Akhadiah, dkk. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Djafar, Tengku Zahara. 2001. Kontribusi Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar.
Jakarta: Universitas Negeri Padang.
Daryanto. 2017. Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media.
Harsiati, dkk. 2016. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana
Pengetahuan SMP/ MTs Kelas VII Edisi Revisi 2014. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
9
Mundziroh dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita dengan
Menggunakan Metode Picture and Picture pada Siswa Sekolah Dasar. Universitas
Sebelas Maret. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya.
Volume 2. Nomor1, April 2013, ISSN 12302-6405. Diakses pada Kamis, 5 April
201
Salah satu contoh Gambar Berbasis Tewiwa, Pantai Sombu
Gambar I Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
10