Anda di halaman 1dari 14

BEST PRACTICE

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN


MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBASIS TEWIWA PADA
SISWA KELAS VII.A SMP NEGERI 3 WANGI-WANGI
KABUPATEN WAKATOBI

Disusun sebagai pemenuhan salah satu syarat mengikuti

Seminar dan Lokakarya AGBSI Tahun 2019

diajukan oleh :

Nama : Nurhayati, S.Pd., M.Pd.

NIP : 197803072007012
NUPTK : 2639756660300002
Nama sekolah : SMP Negeri 3 Wangi-Wangi
Kabupaten : Wakatobi
Provinsi : Sulawesi Tenggara

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


ASOSIASI GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2019

i
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN


MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBASIS TEWIWA PADA SISWA
KELAS VII.A SMP NEGERI 3 WANGI-WANGI
KABUPATEN WAKATOBI

Judul : Upaya Meningkatkan Keterampilan


Menulis Cerpen Menggunakan Media Gambar Berbasis Tewiwa
pada Siswa Kelas VII.A SMP Negeri 3 Wangi-Wangi
Penulis : Nurhayati, S.Pd., M.Pd.
Jabatan : Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3
Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi

adalah benar-benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko atau
sanksi yang dijatuhkan kepada saya, apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.

Mengetahui dan Mengesahkan, Wangi-Wangi, 24 September 2019

Kepala Dinas Pendidikan Penulis,


dan Kebudayaan
Kabupaten Wakatobi

LA ALIWANGI, S.Pd., M.Si. NURHAYATI, S.Pd., M.Pd.


NIP. 196912311995121017 NIP. 197803072007012015

N
I
P
. ii

N
I
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis sampaikan puji syukur kepada Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat serta anugerah, sehingga dapat menyelesaikan makalah best practice ini
dengan baik. Makalah dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen
Menggunakan Media Gambar Berbasis Tewiwa pada Siswa Kelas VII.2 SMP Negeri 3
Wangi-Wangi” diharapkan dapat memberi inspirasi kepada guru lain untuk peningkatan
kinerja guru di satuan pendidikan. Salawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada
junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan kita petunjuk
dalam agama Islam.
Adapun penulisan makalah best practice ini bertujuan untuk menemukan ide dan
solusi bagaimana seorang guru dapat meningkatkan minat siswa dalam menulis cerpen. Pada
makalah best practice ini dibahas bagaimana guru mengajarkan materi menulis cerpen
berdasarkan pengalaman batin yang menyatu dengan alam sekitar. Melalui judul ini juga
dibahas tentang bagaimana seorang guru dapat berinteraksi dengan siswa secara kolaboratif
untuk menuangkan ide-ide dalam bentuk cerpen. Pengalaman nyata yang dialami, dilihat, dan
dirasakan oleh siswa melalui tempat wisata yang dikunjungi akan lebih mudah dituangkan
dalam bentuk tulisan dibandingkan siswa harus mengkhayalkan suatu objek alam.
Makalah ini tentunya masih banyak kekurangannya sehingga saran dan kritik
diperlukan dalam rangka perbaikan demi peningkatan mutu pendidikan di negara Indonesia.
Akhirnya harapan kami sebagai penulis, makalah ini dapat bermanfaat bagi pendidikan di
seluruh wilayah Indonesia.

Wangi-Wangi, 24 September 2019


Penulis

DAFTAR ISI

Lembar Judul .................................................................................................. i


Pernyataan Keaslian Naskah ......................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................. iii
Daftar Isi ....................................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................... 3
1.5 Tahapan Pengembangan Best Practice .................................................... 3

BAB II PEMAPARAN BEST PRACTICE ................................................... 6


2.1 Dasar Pemilihan Media Gambar Berbasis Tewiwa ................................. 6
2.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 7

iii
2.3 Langkah-Langkah Penerapan Pemecahan Masalah ................................. 8
2.4 Hasil Keterampilan Menulis Cerpen ........................................................ 8
2.4.1 Hasil Sebelum Menggunakan Media Gambar Berbasis Tewiwa ............ 8
2.4.1 Hasil Setelah Menggunakan Media Gambar Berbasis Tewiwa ............ 8
2.5 Kendala dan Faktor Pendukung ........................................................... 10
2.5.1 Kendala yang Dihadapi Saat Pelaksanaan ....................................... 10
2.5.2 Faktor Pendukung .......................................................................... 11

BAB III SIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................. 12


3.1 Simpulan .................................................................................................. 12
3.2 Rekomendasi ............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 13


DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. 14

ABSTRAK

Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media


Gambar Berbasis Tewiwa pada Siswa Kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi. Tujuan
menulis best practice ini adalah untuk meningkatkan hasil menulis cerpen dengan
menggunakan media gambar berbasis tempat wisata Wakatobi (tewiwa) pada siswa kelas
VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi.
Data dalam best practice ini diperoleh dari pelaksanaan penerapan pembelajaran
menulis cerpen di kelas. Guru yang bertindak sebagai penulis mengobservasi aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar berbasis tewiwa. Instrumen
yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah lembar observasi dan lembar tes keterampilan
menulis cerpen. Pada best practice ini, yang diteliti adalah, hasil keterampilan menulis cerpen
siswa. Langkah-langkah dalam pembelajaran adalah Perencanaan, Tindakan, Observasi dan
evaluasi serta Refleksi. Dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan
menggunakan media gambar berbasis tewiwa dapat meningkatkan keterampilan hasil menulis
cerpen siswa. Aktivitas siswa mengalami peningkatan sebagai bentuk dari sikap antusias
dalam pembelajaran. Hasil yang ditunjukkan oleh siswa pun telah memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yakni 65. Hasil menulis cerpen siswa mencapai presentase
ketuntasan 88 %.

Kata kunci : media gambar berbasis tewiwa, keterampilan menulis cerp

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu kompetensi bahasa yang ada dalam setiap
jenjang pendidikan, mulai tingkat prasekolah hingga perguruan tinggi. Menulis
adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan
baik (Siti Mundziroh, 2013). Banyak cara yang dapat digunakan sebagai alternatif
pembelajaran menulis cerpen. Salah satu adalah dengan menggunakan
pembelajaran dengan media gambar berbasis tewiwa. Media gambar berbasis
tewiwa menawarkan pembelajaran yang menekankan pengetahuan awal siswa
terhadap lingkungan sekitar secara kontekstual, sehingga cocok digunakan dalam
pembelajaran menulis cerpen. Media pembelajaran berbasis tewiwa dapat
diaplikasikan untuk membantu meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa
kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi.
Berdasarkan hasil refleksi awal, dalam pembelajaran menulis cerpen pada
siswa kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi masih
ditemukan berbagai kendala. Kendala ini antara lain yaitu siswa tidak mampu
menulis cerpen karena kurang kemampuan berimajinasi sehingga siswa bingung
saat mengawali kegiatan menulis. Siswa juga kurang memberi pertanyaan pada
guru saat belum memahami materi menulis cerpen dan cara mengembangkan
tulisan dalam suatu paragraf. Akibatnya kebanyakan siswa hanya diam saja, tidak
aktif, dan ribut sendiri. Nilai rata-rata keterampilan menulis cerpen siswa masih
rendah, dapat dibuktikan berdasarkan nilai yang mencapai KKM (skor≥65)
sebanyak 25 siswa hanya 10% yang mencapai KKM.
Berdasarkan data yang penulis ambil dari hasil keterampilan menulis dari
kelas VII.2 sekitar 90% tidak tuntas dari 25 siswa. Permasalahan tersebut timbul
dari proses pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas VII.2 SMP Negeri 3
Wangi-Wangi yang selama ini kurang menggembirakan dan terasa membosankan
bagi siswa.
Penulis berpendapat bahwa pembelajaran menulis cerpen yang awalnya
hanya dengan berceramah dan penugasan dapat diubah dengan menggunakan
media gambar berbasis tewiwa. Pada pembelajaran ini siswa diajak guru untuk
mengamati kumpulan gambar, kemudian siswa berdiskusi mengolah,
menganalisis dan mengekspresikan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat
yang dituangkan dalam cerpen. Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran
ini yaitu siswa akan menjadi lebih mudah dalam menulis cerpen dan
mengekspresikan perasaannya setelah mengamati sekumpulan gambar. Banyak
contoh gambar yang disajikan oleh guru dan dapat diamati oleh siswa. Tempat

1
Wisata Wakatobi sebagai objek gambar baik yang belum pernah dilihat siswa
maupun yang ada di sekitar siswa dapat dituangkan dan dikembangkan dalam
cerpen dengan menggunakan bahasa yang menarik. Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar berbasis
tewiwa diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa
kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan menulis cerpen pada siswa
kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi dalam pembelajaran, maka penulis
berinisiatif menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan media gambar
berbasis tempat wisata Wakatobi yang kemudian diakronimkan menjadi tewiwa.
Sehingga rumusan masalah adalah “Bagaimanakah meningkatkan keterampilan
menulis cerpen melalui model pembelajaran menggunakan media gambar berbasis
tewiwa pada siswa kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi?”

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penulisan best
practice adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan
menggunakan media gambar berbasis tewiwa pada siswa kelas VII.2 SMP Negeri
3 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi.
1.4 Manfaat Penulisan
Secara teoritis, tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam pembelajaran menggunakan
media gambar berbasis tempat wisata. Selain itu, dapat memberikan wawasan
pada penulis tentang cara menggunakan strategi belajar mengajar dengan
menggunakan media gambar berbasis tewiwa terhadap hasil menulis cerpen pada
siswa. Selanjutnya, dapat digunakan oleh guru sebagai bahan perbandingan dalam
memilih alternatif menggunakan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
proses belajar mengajar. Muara akhirnya melalui pembelajaran menggunakan
media gambar berbasis tewiwa ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
menulis cerpen pada siswa.
1.5 Tahapan Pengembangan Best Practice
Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran ini yaitu siswa akan
menjadi lebih mudah dalam menulis cerpen dan mengekspresikan perasaannya
setelah mengamati sekumpulan gambar. Banyak contoh gambar yang akan
disajikan oleh guru dan dapat diamati oleh siswa. Tempat Wisata Wakatobi
sebagai objek gambar baik yang belum pernah dilihat siswa maupun yang ada di
sekitar siswa dapat dituangkan dalam bentuk teks puisi dengan menggunakan

2
bahasa yang estetik. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran dengan penggunaan media gambar berbasis tewiwa
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas
VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi.

1.6 Tahapan Pengembangan Best Practice


Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran ini yaitu siswa akan
menjadi lebih mudah dalam menulis cerpen dan mengekspresikan perasaannya
setelah mengamati sekumpulan gambar. Banyak contoh gambar yang akan
disajikan oleh guru dan dapat diamati oleh siswa. Tempat Wisata Wakatobi
sebagai objek gambar baik yang belum pernah dilihat siswa maupun yang ada di
sekitar siswa dapat dituangkan dalam bentuk teks puisi dengan menggunakan
bahasa yang estetik. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran dengan penggunaan media gambar berbasis tewiwa
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas
VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Tahapan pembelajaran
media gambar berbasis tewiwa adalah;
1. Guru menyampaikan standar kompetensi yang akan dicapai pada
pembelajaran.
2. Penyampaian alur kegiatan yang akan dilaksanakan sebelum memulai
pembelajaran.
3. Penjelasan konsep materi cerpen dan penulisan cerpen.
4. Pembagian siswa menjadi 4 kelompok dengan jumlah anggota 4 orang
untuk memudahkan pembagian gambar yang telah disediakan agar 1
kelompok tidak mendapatkan gambar yang sama.
5. Menayangkan foto tempat wisata Wakatobi melalui media LCD dan
menjelaskan cara pengembangan menjadi tulisan dalam bentuk cerpen.
6. Membagikan kartu/foto yang memuat gambar tempat-tempat wisata
Wakatobi sesuai kelompok dan siswa berhak memilih gambar yang
diinginkan.
7. Siswa menulis cerpen berdasarkan gambar yang dipilih.
8. Tiga cerpen terbaik akan dibacakan di depan.
9. Seluruh cerpen yang telah diselesaikan siswa dikumpulkan.
10. Menyimpulkan materi dan respon siswa terhadap pemmbelajaran
dengan menggunkan media gambar berbasis tewiwa.

3
BAB II

PEMAPARAN BEST PRACTICE


2.1 Dasar Pemilihan Media Gambar Berbasis Tewiwa
Menulis merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dalam seluruh proses
pembelajaran yang dialami oleh siswa. Sebenarnya menulis adalah kegiatan yang
kompleks atau rumit yang diwujudkan dalam suatu proses penulisan. Menulis dilakukan
dalam beberapa tahap, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi. Pada
dasarnya ketiga tahapan tersebut tidak dapat dipisahkan, saling berkaitan satu dengan
yang lainnya. Pada tahap prapenulisan, ditentukan gambar-gambar yang akan
mengarahkan penulis dalam seluruh kegiatan menulis. Tahap berikutnya mengembangkan
gagasan dalam kalimat-kalimat, satuan paragraf, bab, atau sub bab, akhirnya selesailah
draf pertama, kemudian dilakukan revisi.
Pemilihan media gambar berbasis tewiwa untuk meningkatkan aktivitas dan
keterampilan menulis cerpen siswa sangatlah tepat. Penggunaan objek gambar sebagai
strategi untuk memudahkan siswa menulis didasari atas teori Piaget tentang
perkembangan anak. Artinya, anak akan dapat belajar dengan baik, apabila melihat
objek/benda yang dipelajarinya (Arini, 2012:68). Oleh karena itu, penggunaan objek
melalui gambar berbasis tewiwa dalam menulis cerpen diyakini dapat membantu siswa
dalam menulis cerpen.

2.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran


Sebenarnya siswa belum pernah mendengar istilah tewiwa, sehingga muncul
pertanyaan apa itu “tewiwa”. Untuk mengantarkan siswa pada alam belajar yang tidak
membingungkan, maka dibagikanlah beberapa gambar tempat wisata Wakatobi dalam
bentuk acak. Siswa ditugaskan untuk mengamati gambar dan mengidentifikasi tempat
wisata mana saja yang belum pernah dikunjungi. Selanjutnya setiap siswa diminta untuk
memilih salah satu gambar untuk dibuatkan cerpen sederhana. Siswa yang cepat selesai
akan dibacakan di depan kelas. Hasil tulisan siswa dikumpulkan untuk dijadikan dasar
sebagai perbandingan dan nilai awal siswa.
Pada pertemuan berikutnya, penulis menjelaskan tentang akronim tewiwa dan
menyajikan gambar-gambar wisata Wakatobi yang biasanya dikunjungi oleh siswa.
Untuk mengetahui ini tentunya penulis sudah melakukan wawancara lisan tentang tempat
wisata Wakatobi yang sudah pernah dikunjungi oleh siswa.

2.3 Langkah-langkah Penerapan Pemecahan Masalah


Jam pembelajaran bahasa Indonesia hari Kamis berada setelah jam istrahat, pukul
10.45, biasanya siswa mulai gerah pada jam seperti ini. Untuk menyegarkan suasana
penulis memulai pembelajaran dengan menyanyikan lagu literasi “Ayo Membaca” karya
Feri Kurtis. Benar saja, suasana mulai santai dan tenang. Selanjutnya pembelajaran
diawali dengan membaca doa yang dipimpin oleh salah seorang siswa, memberi salam
seperti pembelajaran sebelumnya. Penulis memotivasi siswa dengan pertanyaan tentang
materi hari itu, beberapa siswa mengacungkan tangan dan menjawab dengan benar.
Selanjutnya penulis menjelaskan kompetensi pembelajaran dan tujuan yang akan dicapai
saat itu.
4
Kegiatan inti diawali dengan pertanyaan materi pada pembelajaran sebelumnya,
tentang tempat-tempat wisata Wakatobi yang belum pernah dikunjungi. Siswa diingatkan
kembali aktivitas pertemuan sebelumnya tentang gambar-gambar tempat wisata yang
sudah ditulis dalam bentuk cerpen. Sebelum penyajian materi, siswa berkelompok sesuai
kelompoknya pada pembelajaran sebelumnya. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi
tentang gambar apa yang dituliskan pada cerpen sebelumnya. Selanjutnya penulis
menayangkan beberapa gambar tempat wisata Wakatobi melalui media LCD.

Gambar 1. Salah satu tempat wisata Wakatobi yang sering dikunjungi siswa
Setelah siswa memahami cara menulis cerpen melalui gambar-gambar yang
akan disajikan, kemudian penulis membagikan media gambar yang berisi foto tempat
wisata Wakatobi sesuai kelompok. Siswa memilih gambar yang akan dikembangkan ke
dalam bentuk cerpen sesuai dengan keinginan. Siswa dipandu untuk memilih gambar
tempat wisata Wakatobi yang sudah pernah dikunjungi. Siswa memulai menulis cerpen
berdasarkan gambar yang dipilihnya dengan alokasi waktu yang telah disepakati bersama.
Siswa yang terlambat mengumpulkan tulisannya akan dikurangi nilainya, beitu pula siswa
yang duluan mengumpulkan hasil cerpennya akan mendapat nilai bonus. Sedangkan
kelompok yang mempresentasikan hasil cerpennya secara keseluruhan anggotanya akan
mendapat hadiah dari penulis.

Gambar 2 Siswa sedang menulis cerpen berdasarkan gambar yang telah dipilih
Pada akhir pembelajaran, siswa diminta menyimpulkan materi dan tanggapan
tentang proses pembelajaran hari itu, selanjutnya guru memmberi penguatan. Penilaian
akhir diambil dari hasil menulis cerpen pada pertemuan terakhir dengan beberapa kriteria
dalam penulisan cerpen.

5
2.4 Hasil Keterampilan Menulis Cerpen
2.4.1 Hasil Sebelum Menggunakan Media Gambar Berbasis Tewiwa

Hasil keterampilan menulis cerpen siswa sebelum menggunakan media gambar


berbasis tewiwa sangat rendah. Grafik yang menunjukkan skor keterampilan menulis
cerpen tanpa menggunakan media gambar berbasis tewiwa dapat dilihat di bawah ini.
1

0
4 5 6 6 7 7
Grafik 1 Hasil keterampilan menulis cerpen sebelum menggunakan media gambar berbasis tewiwa
Dari grafik 1 terlihat bahwa siswa yang memperoleh nilai 42 berjumlah 3 orang,
yang memperoleh nilai 54 berjumlah 9 orang, yang memperoleh nilai 61 berjumlah 8
orang, yang memperoleh nilai 67 berjumlah 2 orang, yang memperoleh nilai 70
berjumlah 1 orang, yang memperoleh nilai 71 berjumlah 2 orang, sehingga jumlah siswa
secara keseluruhan 25 orang. Selain itu, data di atas dapat dikategorikan menjadi tiga
kategori yaitu sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun ketentuan dalam
pengkategorian data tersebut sebagai berikut.

2.4.2 Hasil setelah Menggunakan Media Gambar Berbasis Tewiwa


Tabel 1 Hasil Persentase Aktivitas Siswa
No Aspek Persentase 2 Rata-rata
kali pertemuan per aspek
I II
1 Menyimak penjelasan guru 9,7 8,8 9,2
2 Berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok 7,2 8,8 7,9
3 Memperhatikan pengarahan dan petunjuk guru 9,3 9,2 9,3
4 Melakukan metode yang sudah ditentukan oleh guru 8,7 8,3 8,5
5 Mencatat hal-hal yang diamati siswa pada gambar yang sudah disajikan oleh 8,7 9,2 8,9
guru
6 Berlatih menulis cerpen berdasarkan hasil pengamatan pada gambar 7,7 7,8 7,8
7 Mengumpulkan hasil pekerjaan 7,7 8,3 8
8 Berani mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas 7,7 7,8 7,8
9 Menjawab dan menanggapi pertanyaan guru atau siswa lain 9,7 8,8 9,2
10 Menghargai pendapat orang lain 8,2 7,8 8
11 Santun dalam berpendapat dan menanggapi pendapat orang lain 7,7 7,8 7,8
12 Mampu merefleksi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari 7,7 7,4 7,6
Jumlah 100 100 100

Tabel 1, terlihat bahwa persentase aktivitas siswa yang diamati selama kegiatan
pembelajaran menunjukkan nilai yang maksimal. Persentase aktivitas siswa rata-rata
sudah baik yakni mencappai 7,6% sampai 9,3%. Hal ini menunjukan pembelajaran telah
mengalami peningkatan sesuai dengan kriteria ketuntasan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa seluruh siswa telah melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran
dengan baik.

6
Tabel 2 Hasil Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Gambar Berbasis Tewiwa
Nomor Gambar
Kode
NO. 1 2 3 4 5 Nilai Keterangan
Sampel
30 20 20 15 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 A 25 17 17 14 13 86 tuntas
2 B 26 17 14 14 13 84 tuntas
3 C 27 17 19 14 14 91 tuntas
4 D 26 15 17 13 13 84 tuntas
5 E 25 13 12 12 11 73 tuntas
6 F 23 15 13 11 12 74 tuntas
7 G 23 14 15 12 11 75 tuntas
8 H 16 17 12 11 11 67 tuntas
9 I 13 14 14 11 12 64 tidak tuntas
10 J 26 17 18 12 13 86 tuntas
11 K 26 17 15 14 13 85 tuntas
12 L 18 14 11 10 11 64 tidak tuntas
13 M 27 16 18 12 13 86 tuntas
14 N 25 16 15 12 13 81 tuntas
15 O 26 17 15 12 13 83 tuntas
16 P 15 11 14 11 11 62 tidak tuntas
17 Q 26 18 14 12 13 83 tuntas
18 R 27 18 16 14 13 88 tuntas
19 S 26 17 18 12 13 86 tuntas
20 T 20 15 16 13 12 76 tuntas
21 U 22 17 17 14 14 84 tuntas
22 W 24 17 17 12 12 82 tuntas
23 V 27 16 17 12 13 85 tuntas
24 X 26 19 18 13 14 90 tuntas
25 Y 28 17 18 14 14 91 tuntas
Jumlah 2010
Rerata 80,4
Tertinggi 91
Terendah 62

Tabel 2, terlihat bahwa persentase hasil menulis cerpen pada siswa yang diamati
selama kegiatan pembelajaran menunjukkan nilai yang maksimal. Persentase hasil
menulis siswa rata-rata sudah baik yakni mencappai 7,6% sampai 9,3%. Hal ini
menunjukan penggunaan gambar berbasis tewiwa dapat meningkatkan hasil menulis
cerpen pada siswa. Secara umum, siswa telah menjalankan kegiatan pembelajaran yang
diberikan oleh guru. Pembimbingan dan pengarahan yang efektif oleh guru
menampakkan hasil yang baik ditandai dengan perolehan ketuntasan belajar siswa
setelah mengumpulkan cerpen yang ditulis dengan menggunakan media gambar berbasis
tewiwa.
Tabel 3 Hasil Analisis Keterampilan Menulis Cerpen
Skor Aspek Perolehan Hasil
1 Nilai Rata-rata 80,4
2 Nilai Maksimum 91
3 Nilai Minimum 62
4 Jumlah siswa yang tidak tuntas 3 orang
5 Jumlah siswa yang tuntas 22 orang
6 Presentase tuntas klasikal 88 %
7 Presentase tidak tuntas klasikal 12 %

Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 25 siswa, terdapat 22 orang atau 88% yang
tuntas belajarnya, sedangkan 3 orang atau 12% lainnya belum tuntas. Ini berarti indikator
keberhasilan telah tercapai.

7
2.5 Kendala dan Faktor Pendukung
2.5.1 Kendala yang Dihadapi saat Pelaksanaan
Setiap pemecahan masalah pasti ada kendala yang dihadapi. Demikian juga dalam
penerapan pembelajaran “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen
Menggunakan Gambar Berbasis Tewiwa” siswa kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi
Kabupaten Wakatobi. Meski demikian kendala tersebut tidak mengurangi semangat
penulis untuk terus menerapakan dalam proses pembelajaran dan pembimbingan siswa.
Kendala-kendala tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Umumnya siswa menganggap mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran
yang mudah sehingga tidak perlu dipelajari, juga karena merupakan bahasa sehari-
hari.
2. Pembelajaran bahasa Indonesia dianggap monoton, sehingga siswa tidak tertarik
untuk belajar.
3. Menulis cerpen adalah hal yang sulit karena siswa tidak memiliki perbendaharaan
kosa kata yang maksimal untuk dirangkai dalam kalimat dan paragraf demi
paragraf.
4. Jumlah LCD kurang, sehingga dalam waktu yang besamaan beberapa guru
membutuhkan LCD untuk penunjang pembelajaran.
5. Koleksi buku di perpustakaan masih minim, sehingga siswa kesulitan dalam
mengumpulkan informasi tentang menulis cerpen.
6. Jaringan internet belum memadai, sehingga siswa dan guru kesulitan untuk
mengakses materi pembelajaran di internet.

2.5.2 Faktor Pendukung


Pembelajaran Bahasa Indonesia;
1) Ruangan kelas sangat sejuk dengan pengaturan sudut-sudut baca yang kreatif dan
menyenangkan.
2) Dapat menggunakan LCD secara bergantian saat guru memberikan materi dan
menampilkan gambar-gambar tempat wisata wakatobi.
3) Seluruh siswa sudah pernah mengunjungi tempat wisata di area Pulau Wangi-
Wangi, sehingga memudahkan siswa dalam memilih dan menulis cerpen sesuai
dengan gambar tempat wisata yang disajikan oleh guru.
4) Pengaruh siswa yang berlatar belakang budaya yang kental sehingga siswa taat
dan tertib saat proses belajar dan mengajar.
5) Teman-teman guru yang selalu membantu dan menunjang kegiatan pembelajaran,
apalagi dibutuhkan untuk menjadi observer, dengan senang hati guru akan
melaksanakan dengan tanggung jawab.
6) Siswa yang memiliki motivasi untuk belajar dan dibimbing sampai tugas yang
diperintahkan dilaksanakan sampai selesai walaupun hasilnya belum maksimal.
7) SMP Negeri 3 Wangi-Wangi berada di area lingkungan alami yang masih hijau
dengan pepohonan yang rimbun, sehingga kesejukan terasa saat proses
pembelajaran,

BAB III
8
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Simpulan
1. Penerapan model pembelajaran dengan menggunakan media gambar berbasis
tempat wisata Wakatobi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
pembelajaran keterampilan menulis cerpen kelas VII. 2 SMP Negeri 3 Wangi-
Wangi. Siswa dapat melewati proses pembelajaran dengan antusias dan aktif. Hal
ini dapat dilihat pada analisis aktivitas siswa yang mengalami peningkatan
presentasi setiap pertemuan. Aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan
terbukti mengalami peningkatan yang signifikan. Pretest mencapai 60%-77%,
selanjutnya pada postest meningkat hingga mencapai 75%-94%.
2. Penerapan model pembelajaran dengan menggunakan media gambar berbasis
tempat wisata Wakatobi dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa
kelas VII.2 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi. Keterampilan menulis cerpen siswa
pada pembelajaran terbukti mengalami peningkatan hingga 80,4%. Capaian ini
melampaui indikator ketetapan KKM keterampilan menulis cerpen siswa yang
ditetapkan, yaitu ketuntasan belajar siswa 88% dengan nilai KKM 65.
3.2 Rekomendasi
1) Bagi guru, hendaknya menerapkan model pembelajaran menulis cerpen dengan
menggunakan gambar berbasis tewiwa. Dalam proses pembelajaran diintegrasikan
dengan pengembangan teknik yang disesuaikan dengan kondis kelas, karakteristik
siswa, dan materi pembelajaran. Guru harus selalu memberi penguatan dan
motivasi kepada siswa berupa penghargaan, baik kepada siswa yang sudah
berhasil atau pun yang gagal dalam menyelesaikan tugas. Metode gambar yang
disesuaikan dengan lingkungan sekitar dan fenomena alam Wakatobi dapat
diterapkan oleh guru-guru mata pelajaran lain.
2) Bagi guru bahasa Indonesia, yang membimbing penulisan dalam materi yang
diajarkan disesuaiakn dengan kondisi dan karakteristik siswa ataupun lingkungan.
3) Bagi kepala sekolah, hendaknya menyarankan kepada seluruh guru untuk
menerpakan model pembelajaran dengan media gambar berbasis tewiwa yang
bisa diamati siswa dengan nyaman dan antusias.

DAFTAR PUSTAKA
Aljatila, La Ode Rahim. 2015. Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi melalui Model Kooperatif Tipe Round Table pada Siswa Kelas
X-1 SMAN 1 Kulisusu Barat. Jurnal Humanika. Volume 3. Nomor 15,
Desember 2015. Diakses Sabtu, 17 Maret 2018.
Akhadiah, dkk. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Djafar, Tengku Zahara. 2001. Kontribusi Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar.
Jakarta: Universitas Negeri Padang.
Daryanto. 2017. Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media.
Harsiati, dkk. 2016. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana
Pengetahuan SMP/ MTs Kelas VII Edisi Revisi 2014. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

9
Mundziroh dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita dengan
Menggunakan Metode Picture and Picture pada Siswa Sekolah Dasar. Universitas
Sebelas Maret. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya.
Volume 2. Nomor1, April 2013, ISSN 12302-6405. Diakses pada Kamis, 5 April
201
Salah satu contoh Gambar Berbasis Tewiwa, Pantai Sombu

Gambar I Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

10

Anda mungkin juga menyukai