Anda di halaman 1dari 26

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENUMBUHKAN

MINAT BACA DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA SMP
KELAS VII

PROPOSAL
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Kuantitatif

Oleh
LULLI
AFTIKARNILA
2020406403054

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU


2022

i
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lulli Aftikarnila


NPM : 2020406405006
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Proposal : Pengaruh Penggunaan Media Gambar Untuk
Menumbuhkan Minat Baca Dan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Pada Siswa SMP Kelas VII

Dengan ini menyatakan bahwa Proposal yang saya ajukan kepada Tim penguji adalah
asli hasil karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan itu tidak benar.

Pringsewu, juli 2022


Yang membuat pernyataan

Lulli Aftikarnila

ii
MOTTO

“Seseorang bisa duduk ditempat teduh sekarang, karena ia telah menanam pohon sejak lama”

iii
ABSTRAK

Media pembelajaran berupa gambar merupakan alat bantu yang dapat digunakan guru dalam
proses pembelajaran dengan tujuan untuk membentuk pembelajaran yang bermakna bagi
peserta didik. Sehingga peran dari seorang guru yang memiliki keahlian, ketepatan dan
kemampuan dalam penggunaan media tersebut sangat berpengaruh pada terbentuknya minat
baca sehingga peserta didik memiliki dorongan untuk belajar. Penelitian ini bertujan untuk
mendeskripsikan penggunaan media gambar dalam meningkatkan minat membaca dan hasil
belajar siswa kelas VII. Jenis penilitian ini adalah penelitian kuantitatif yakni peneliti
menggambarkan pengaruh penggunaan media gambar untuk menumbuhkan minat baca dan
hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas VII melalui wawancara yang mendalam pada
informan penelitian yang didukung dengan proses observasi atau pengamatan dan
dokumentasi. Subjek penelitian yaitu Wali kelas VII, guru bahasa Indonesia kelas VII, dan
siswa kelas VII.

Kata Kunci : media pembelajaran, media gambar, hasil belajar, minat baca.

iv
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini dapat disusun dengan baik tidak lepas
berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan banyak bimbingan dan dukungan
sebagai bahan masukan. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Juhri AM.MPD selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian
Kuantitatif
2. Rekan-rekan mahasiswa program sarjana Universitas Muhammadiyah Pringsewu dan
semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan secara langsung maupun tidak
langsung.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
proposal ini. Untuk itu penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca sehingga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis maupun pembaca. Penulis
mengucapkan terimakasih atas segala dukungan dan bantuannya sehingga proposal ini dapat
tersusun dengan baik.

Pringsewu, Juli 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
SURAT PERNYATAAN.........................................................................................................ii
MOTTO...................................................................................................................................iii
ABSTRAK...............................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................................v
DAFTAR ISI............................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................3
D. Ruang Lingkup Penelitian...........................................................................................3
E. Manfaat Penelitian.......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................4
A. Kajian Teori.................................................................................................................4
B. Penelitian yang Relevan..............................................................................................9
C. Kerangka Konsep......................................................................................................10
D. Hipotesis....................................................................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................12
A. Jenis dan Desain Penelitian.......................................................................................12
B. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................................13
C. Definisi Operasional Variabel...................................................................................14
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data................................................................14
E. Validitas dan Realibilitas instrument.........................................................................16
F. Teknik Analisis Data.....................................................................................................17

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan,
seorang pengajar harus mempunyai kemampuan dasar dalam merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran yang didukung dengan kemampuan
menerapkan dan menggunakan IPTEK. Guru harus memiliki gagasan baru serta
menyempurnakan praktek pendidikan. Dengan kata lain seorang pengajar
diwajibkan mencari jalan keluar terbaik, bagaimana cara mengatasi kekurangan
yang dimiliki agar hasil belajar yang diperoleh siswa dapat ditingkatkan. Untuk
meringankan tugas guru terkait meningkatkan inovasi dan kreativitas untuk
mengembangkan pengajaran ke arah yang lebih baik, maka diperlukan sarana dan
prasarana yang sangat menunjang. Dalam hal ini sarana dan prasarana tersebut
berupa media pendidikan.

Seorang guru diharapkan mampu memiliki keterampilan menggunakan media


dalam proses pembelajaran sehingga penyampaian pesan akan mudah ditransfer
dari guru kepada murid sebab peranan media tidak akan terlihat apabila
penggunaannya tidak maksimal dan tidak sesuai dengan isi dan tujuan
pembelajaran. Selain itu, media pembelajaran yang digunakan harus dapat
menarik perhatian murid dan lebih merangsang kegiatan belajar sehingga murid
akan bergairah dalam belajar sebagaimana yang dikemukakan sadiman dalam
Sundayana(2016:7-8) tentang fungsi media pembelajaran yaitu sebagai berikut:
(1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan
ruang, waktu, tenaga dan daya indra, (3) menimbulkan gairah belajar, interaksi
lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar, (4) pembelajaran dapat lebih
menarik dan (5) sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan. Salah satu media yang mudah digunakan dalam
pembelajaran adalah media gambar atau media dua dimensi.

1
Media gambar adalah suatu bentuk visual yang di gunakan dalam proses
pembelajaran. Media ini tidak memiliki unsur suara dan hanya dapat dilihat.
Gambar merupakan karya seni rupa dua dimensi yang berfungsi untuk
menerangkan ataupun menjelaskan sesuatu. Semua gambar mempunyai uraian
dan tafsiran tersendiri. Karena itu, gambar dapat digunakan sebagai media
pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik, yang
memungkinkan belajar secara efisien bagi peserta didik. Dengan begitu, jelaslah
bahwa penggunaan media dalam pembelajaran sangat membantu dalam proses
belajar serta membantu anak dalam memahami sesuatu dan menumbuhkan minat
anak dalam belajar.

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar dir. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Minat dapat mempengaruhi
proses hasil belajar. Jika sesorang mempelajari sesuatu hal dengan minatnya maka
dapat diharpkan hasil yang lebih baik. Oleh karena itu persoalan yang biasa timbul
ialah bagaimana cara menumbuhkan minat agar siswa belajar dengan baik. Minat
siswa terhadap suatu hal dapat terkihat dari keinginannya untuk mengetahui atau
belajar lebih banyak. Siswa yang memiliki minat besar tehadap bahasa Indonesia
akan merasa senang dan penuh perhatian untuk mengikuti pelajaran bahasa
Indonesia dengan sepenuh hati. Namun sebaliklnya, jika siswa tidak meminati
bahasa Indonesia maka siswa tersebut akan merasa jenuh dan bosan sehingga
tidak ada keinginan untuk belajar bahasa Indonesia. Hasil belajar diartikan
sebagai pernyataan tentang apa yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui bahwa suatu bahan/materi ajar mampu
membawa peserta didik memahami suatu pengetahuan atau keterampilan tetentu.
Melalui perannya sebagai pengajar, seorang guru diharapkan mampu mendorong
anak didiknya untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui
berbagai sumber dan media.

2
Berdasarkan uraian di atas, dapat di maknai bahwa media pembelajaran sangat
penting bagi guru untuk menyampaikan informasi tentang materi yang akan
diajarkan pada saat proses pembelajaran. Dengan adanya penggunaan media
dengan tepat dan sesuai maka dapat membangkitkan keingintahuan dan minat
baca bagi siswa, serta meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia. Berdasarkan
uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, untuk membuktikan
ada atau tidak “Pengaruh Pengaruh Penggunaan Media Gambar Untuk
Menumbuhkan Minat Baca Dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa SMP
Kelas VII”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat mengidentifikasikan masalah
yaitu mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan, seorang pengajar
harus mempunyai kemampuan dasar dalam merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah: adakah pengaruh penggunaan media gambar untuk menumbuhkan minat
baca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas VII?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui adakah pengaruh dari penggunaan media gambar untuk
menumbuhkan minat baca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas VI

E. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup pada penelitian ini meliputi:
1. Media pembelajaran yang diutamakan adalah media gambar
2. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VII

F. Manfaat Penelitian

3
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan pembelajaran bagi
guru dalam pembelajaran
b. Pengembangan wawasan keilmuan peneliti dalam bidang Bahasa Indonesia
dan yang berkaitan dengan penulisan ilmiah
c. Sebagai informasi bagi guru tentang pengaruh penggunaan media gambar
terhadap minat baca dan hasil belajar Bahasa Indonesia.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan aspek yang penting dalam proses
pembelajaran selain metode atau pendekatan yang digunakan oleh pendidik.
Bahkan dapat dikatakan bahwa media akan menunjang pilihan metode atau
pendekatan yang telah didesain oleh guru dalam skenario pembelajarannya. Kata
media berasal dari kata latin “medius” yang artinya tengah, perantara, atau
pengantar. Secara umum, media adalah semua bentuk perantara untuk
menyebarkan atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada
penerima. National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai
suatu benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan
beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut (Mukminan, 2009:
97). Heinich (1996: 8) menyatakan: “A medium (plural media) is channel of
communication. Derivered from the Latin word meaning “between”, the refers to
anything that carries information between a source and receiver. Examples
include film, television, diagrams, printed materials, computers, and inctructors.
These are considered instructional media hen the carry message with in
instructional purpose. The purpose of media is to facilitate communication”.

Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa media merupakan segala


sesuatu yang membantu atau memfasilitasi sampainya sebuah pesan dari pengirim
atau penyampai pesan kepada penerima pesan. Termasuk dalam media ini adalah
film, televisi, diagram, dan lain-lain. Pembelajaran adalah proses komunikasi
antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Bentuk komunikasi tidak akan
berjalan tanpa adanya bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk
stimulus dapat dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah hubungan atau
interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang
direkam (Hujair AH Sanaky, 2009: 3).

5
Media mempunyai peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar,
termasuk dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menurut Nana Sudjana & A
Rifa’i (2002: 2) merinci manfaat media pembelajaran yang meliputi:

a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan


motivasi belajar siswa.
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehinga dapat dipahami oleh
para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih
baik.
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

2. Media Gambar
Media gambar adalah media yang sederhana, tidak membutuhkan proyektor
dan layer. Media ini tidak tembus cahaya, maka tidak dapat dipantulkan pada
layer. Guru memilih ini karena praktis. Menurut Sadiman (2003) media gambar
adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini dapat membantu
siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga
hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat dengan lebih
jelas. Sedangkan menurut Hamalik (2004) media gambar adalah segala sesuatu
yang diwujudkan secara visual ke dalam bentukbentuk dimensi sebagai curahan
ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film,
proyektor.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media gambar


adalah media yang paling umum dipakai dalam proses pembelajaran. Hal ini
dikarenakan siswa lebih menyukai gambar, apalagi jika dibuat gambar yang
berwarna warni dan disajikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan anak didik.
Tentu media gambar tersebut akan menambah semangat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
6
Manfaat gambar sebagai media gambar antara lain :

a) Menimbulkan daya tarik bagi siswa gambar dengan berbagai warna akan lebih
menarik dan dapat membangkitkan minat serta perhatian siswa.
b) Mempermudah pengertian siswa suatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat
dibantu dengan gambar sehingga siswa lebih mudah memahami apa yang
dimaksud.
c) Memperjelas bagian-bagian penting melalui gambar dapat pula memperbesar
bagian-bagian yang penting atau yang kecil. Sehingga dapat diamati lebih
jelas.
d) Menyingkat suatu uraian panjang, uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan
dengan sebuah gambar saja

3. Minat Baca

Minat baca dapat diartikan sebagai sikap mencurahkan perhatian akan sikap
ingin tahu yang intelektual dan bijaksana, serta ditambah dengan suatu usaha yang
konstan untuk menggali bidang-bidang pengetahuan (informasi) baru dan adanya
kesediaan untuk menyediakan waktu guna melakukan kegiatan membaca
(Tarigan, 1986). Dengan kesediaan seorang individu dalam menyediakan waktu
untuk kegiatan membaca tersebut, maka diharapkan tujuan dari kegiatan membaca
yang dimiliki masing-masing individu dapat tercapai, yang salah satunya adalah
meningkatkan kemampuan pemahaman membaca. Minat baca merupakan
keadaan siswa yang digunakan untuk memperoleh kemampuan membaca yang
tinggi (Saddhono, 2012). Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa minat baca dan
kemampuan baca seorang individu itu berkaitan, serta berpengaruh terhadap
kemampuan baca seseorang dalam memahami bacaan. Minat baca dapat
ditingkatkan dengan berbagai cara, seperti pemilihan bahan yang baik dan
penyediaan waktu yang tepat. Berkaitan dengan proses belajar mengajar, hal
tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan media pembelajaran. Media
pembelajaran berfungsi merangsang siswa untuk belajar agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.

7
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan sesuatu yang telah dicapai dari belajar siswa dari
bidang studi atau mata pelajaran tertentu dengan menggunakan tes sebagai alat
pengukur keberhasilan belajar seorang siswa/murid.Baik atau tidaknya hasil
belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu datangnya dari
dala diri siswa (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal adalah fisiologis
dan psikologi, sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan dan instrumental
yang dapat mempengaruhi. Apabila guru dalam hal ini selaku pendidik mampu
dan mengelola proses belajar mengajar dalam kelas.Dalam hasil belajar terdapat
perubahan-perubahan tertentu, jika seseorang berhasil dalam belajar ia mampu
menunjukkan adanya perubahan pada dirinya. Perubahan-perubahan tersebut
dapat ditunjukkan diantaranya dari kemampuan berfikirnya (kognitif).
Keterampilannya (psikomotorik) atau sikapnya (afektif) terhadap suatu objek
(wahidmurni,2010:hal.18).

Menurut Benjamin S.Bloom tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik. Menurut A.J. Romizowski hasil belajar merupakan
keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input). Masukan dari
sistem tersebut berupa bermacam – macam informasi sedangkan keluarannya
adalah perbuatan atau kinerja (performance). Hasil belajar adalah segala sesuatu
yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya.
Dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar pencapaian bentuk perubahan perilaku
yang cenderung menetap dari ranah kognitif, dan psikomotoris dari proses belajar
yang dilakukan dalam waktu tertentu. Selanjutnya Benjamin S. Bloon berpendapat
bahwa hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan
dan keterampilan.

Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu:


a) Pengetahuan tentang fakta
b) Pengetahuan tentang procedural
c) Pengetahuan tentang konsep
d) Pengetahuan tentang prinsip.

8
Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu :
a) Keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif.
b) Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik
c) Keterampilan bereaksi atau bersikap.
d) Keterampilan berinteraksi

Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian yang


merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.
Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan.

5. Pengaruh Media Gambar Terhadap Minat baca dan Hasil Belajar


Salah satu upaya peningkatan pemahaman membaca sejak dini tentunya
memerlukan strategi yang relevan dan efektif sesuai dengan konteks bacaannya.
Selain itu, juga berkaitan dengan jenis teks dan tujuan membaca itu sendiri. Saat
ini sudah banyak tersaji berbagai materi belajar sesuai jenjang pendidikan yang
ditempuh. Diantara berbagai materi yang disajikan, kebanyakan dari materi
tersebut disuguhkan dalam bentuk tulisan saja sehingga tiap siswa diminta
memiliki kemampuan membaca yang baik agar dapat memahaminya. Namun,
sering dijumpai kenyataan di lapangan bahwa siswa hanya mengerti tulisan yang
disuguhkan tanpa memahami isi bacaan tersebut. Padahal keberhasilan
mempelajari suatu materi pelajaran bergantung pada kompetensi pemahaman
bacaan (Jalilehvand, 2012).

Di antara berbagai macam media pembelajaran yang ada, terdapat satu jenis
media yang dapat diterapkan untuk meningkatkan minat baca dan hasi; belajar
siswa, yaitu media gambar. Berawal dari minat baca yang baik, diharapkan
pemahaman akan suatu bacaan pun demikian sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat menjadi lebih baik. Media gambar digolongkan ke dalam media
visual yang dapat diartikan sebagai suatu perantara yang paling umum dipakai.
Media gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dapat
dinikmati dimana- mana (Sadiman, 2011). Media ini berfungsi untuk
menyampaikan pesan dari

9
symbol-simbol komunikasi visual. Tujuannya untuk menarik perhatian,
memperjelas materi, mengilustrasikan fakta dan informasi yang sangat cocok
digunakan dalam mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Saat ini, media gambar dapat
ditemui dengan mudah dari berbagai sumber, bahkan dapat dibuat sendiri. Media
gambar merupakan media sederhana, mudah dalam pembuatannya, dan ditinjau
dari pembiayaan termasuk media yang murah harganya.

Seorang guru dalam menggunakan media secara baik maka siswa dalam
proses pembelajaran akan termotivasi dalam menerima materi pembelajaran
dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu penggunaan media
gambar juga dapat meningkatkan semangat belajar siswa dalam menerima materi
baru dengan mudah.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan media


pembelajaran khususnya media gambar memeiliki pengaruh yang besar terhadap
motivasi siswa untuk meningkatkan minat baca yang akan berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Apabila seorang guru
menggunakan media dengan tepat dan sesuai dengan isis materi yang disampaikan
maka seorang siswa akan mendapatkan dorongan untuk menerima materi
pelajaran dengan baik dan maksimal.

B. Penelitian yang Relevan


Sebelum melakukan penelitian, diperlukan beberapa penelitian yang relevan
yang terkait dengan pengaruh penggunaan media gambar. Berikut adalah
beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Media Gambar untuk Menumbuhkan Minat Baca dan
Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa SMP Kelas VII”.

1. Stevie Anggeraini, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Tahun


2020, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dengan judul
“Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Tematik Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda 016 Rantau
Rasau Desa”. Skripsi Stevie Anggeraini membahas tentang upaya mengetahui
apakah terdapat pengaruh yang signifikan media gambar terhadap minat
belajar
10
siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan untuk melihat seberapa besar
pengaruh media gambar terhadap minat baca mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Siti Khodijah, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Tahun 2018,
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan dengan judul “Pengaruh Media Gambar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Pengumuman Di Kelas
IV Mis Nur Hafizah Desa Sei Rotan Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
Tahun Pelajaran 2017/2018”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada
pengaruh penggunaan media gambar terhadap hasil belajar siswa.

C. Kerangka Konsep

Penelitian ini termasuk penelitin eksperimen dengan tujuan untuk memberikan


gambaran tentang pengaruh penggunaan media gambar untuk menumbuhkan
minat baca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas VII. Oleh karena
itu, kerangka dasarnya bertitik tolak pada penggunaan media gambar dalam
pengajaran Bahasa Indonesia kelas VII serta nilai belajar murid sebagai hasil dari
aplikasi penggunaan media.

11
Bagan Kerangka Konsep

Pembelajaran
Bahasa Indonesia

Menyimak Berbicara Membaca Menulis

penerapan media gambar

Hasil belajar Minat baca

Analisis

Temuan

D. Hipotesis

Penggunaan Media Gambar untuk menarik perhatian siswa dalam mengikuti


proses pembelajaran terutama untuk menarik minat membaca bacaan sehingga
sangat membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yang sangat
berpengaruh pada hasil belajar Bahasa Indonesia.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitisn ini adalah metode
eksperimen. Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dengan kondisi yang
terkendalikan.Menurut Sukardi (2004: 179) “penelitian eksperimen pada
prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun
hubungan yang membangun febomena sebab akibat”.
Penelitinan berupaya untuk mengungkap dua veriabel, yakni media gambar
(x) sebagai variabel independen dan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas
VII (y) sebagai variabel dependen/terikat. Kedua variabel tersebut diteliti melalui
eksperimen karena perlaksanaannya adalah mengujicobakan teknik media gambar
terhadap minat baca yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Adapun eksperimen yang digunakan adalah PreEksperimental Designs.
Desain ini dikatakan sebagai Pre-Eksperimental Designs karena belum merupakan
eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Rancangan ini berguna
untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan yang ada dalam
penelitian. Bentuk Pre-Eksperimental Designs yang peneliti gunakan yaitu One-
Group Pretest- Posttest (satu kelompok Pretes-Postes).
Pada saat pretest, siswa tersebut belum diberi perlakuan berupa media gambar,
sedangkan saat postest siswa sudah diberi perlakuan. Jadi, awalnya peneliti
melakukan pretest dengan memberikan materi. Selanjutnya, peneliti melakukan
posttest pembelajaran dengan memberikan media gambar kepada siswa berupa
sebuah gambar, setelah itu peneliti memberikan tes kepada siswa berupa tugas.
Setelah memberikan instrumen kepada siswa, dapat diketahui perbedaan siswa
sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa media gambar. Selain itu dapat
diketahui pengaruh penggunaan media gambar tersebut terhadap minat baca dan
hasil belajar siswa.

13
Desain Penelitian
Pretest Variabel Postest
O1 x O2

Keterangan:
O1 : Pretest sebelum mendapat perlakuan
X : Variabel bebas atau perlakuan berupa media gambar
O2 : Posttest setelah mendapat perlakuan berupa media gambar.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi
Populasi dalam penelitian merupakan wilayah yang ingin diteliti oleh peneliti.
Seperti menurut Sugiyono (2011 : 80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti yang dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Pendapat di atas menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk menentukan
populasi yang akan digunakan sebagai penelitian adalah siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah 1 Gadingrejo yang berjumlah 150 siswa yang terdiri dari 82
siswa perempuan dan 68 siswa laki-laki.

b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel
secara harfiah berarti contoh). Dalam penetapan/pengambilan sampel dari
populasi mempunyai aturan, yaitu sampel itu representatif (mewakili) terhadap
populasinya. Sampel dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik simple
random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan
secara acak atau random dengan asumsi bahwa semua kelas VII dianggap
homogen atau sama sehingga mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel.
Menurut Arikunto (2006:112) bahwa “apabila subyeknya kurang dari seratus,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan populasi. Tetapi, jika
jumlah subyek besar, dapat diambil antara 10-15% atau 15-25% atau lebih.”

14
mengingat jumlah populasi yang besar dan waktu penelitian yang terbatas serta
pertimbangan efisiensi waktu, biaya dan tenaga maka peniliti hanya mengambil
20% dari keseluruhan jumlah populasi. Maka sesuai pendapat di atas jumlah
sampel dalam penelitian ini dapat diambil 20% dari keseluruhan jumlah populasi.
Sehingga didapat jumlah sampel untuk penelitian ini berjumlah 30 orang siswa.

C. Definisi Operasional Variabel


Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Penggunaan media gambar didefinisikan sebagai media visual yang digunakan
untuk menyampaikan informasi selama proses mengajar. Dengan
menggunakan media tersebut diharapkan siswa dapat memahami
pembelajaran yang disampaikan dengan mudah. Jadi sumber utama di dalam
pembelajaran ini bukan hanya pada buku paket saja, akan tetapi setelah
memperhatikan media gambar siswa ikut aktif untuk menyampaikan ide dan
mengembangkan daya imajinasinya.
2. Hasil belajar pada siswa SMP kelas VII dalam ranah kognitif berupa pretest
untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan postest untuk mengetahui hasil
belajar.
3. Minat baca siswa dalam penelitian ini didefinisikan sebagai adanya keinginan
untuk mendapatkan pengalaman yang mengasyikan dari kegiatan membaca
guna meningkatkan hasil belajar.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data dalam
penelitian ini adalah teknik pemberian tugas/tes, observasi dan angket. Instrument
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar angket dan
lembar tes.

1. Lembar observasi
Lembar observasi adalah sebuah format isian yang digunakan selama
observasi dilakukan. Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
secara sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti. Observasi dilakukan
terhadap proses mengajar guru dan keaktifan siswa saat mengikuti proses
pembelajaran

15
dengan menggunakan media gambar. Instrument untuk observasi
menggunakan daftar cocok (check list).

2. Lembar test
Perangkat test adalah alat berupa serentetan pertanyaan atau Latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individua tau kelompok.

3. Lembar Angket
Angket dalam penelitian ini diberikan kepada siswa untuk mengukur sampai
sejauh mana siswa memiliki motivasi untuk membaca dalam pembelajaran dengan
adanya pengunaan media gambar. Angket ini digunakan untuk melengkapi dan
memperkuat data yang diperoleh. Angket yang digunakan sudah tersedia alternatif
jawaban sehingga hanya memberikan tanda (√) pada jawaban yang sesuai.

Dalam pelaksanaannya, pertama-tama dilakukan observasi lapangan untuk


mengetahui jumlah dan keadaan siswa. Bentuk tugas yang diberikan yaitu
membaca materi teks Deskripsi, baik pada kegiatan pretes maupun pada kegiatan
postes. Maksudnya, pada kegiatan pretes, siswa ditugaskan untuk membaca materi
kemudian memberi tugas kepada siswa, selanjutnya pada postes diberikan tugas
mengisi lembar jawaban dengan membaca materi teks deskripsi yang disertai
gambar. Waktu yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dua kali
pertemuan dengan 4 x 40 menit. Tes terbentuk soal essai/uraian dengan jumlah
soal 10, setelah itu siswa diberikan lembar angket. Sebelum dilakukan penelitian,
instrumen ini terlebih dahulu diuji cobakan untuk melihat validitas soal dan
realibitas soal, Uji coba dilakukan kepada 30 orang siswa kelas VII yang telah
mengalami pembelajaran pada materi Teks Deskripsi.

Adapun langkah-langkah (prosedur) pengumpulan data dalam penelitian ini


sebagai berikut:

1. Peneliti melakukan observasi lapangan untuk mengetahui jumlah dan keadaan


siswa.

16
2. Peneliti melakukan pembelajaran dari buku teks bahasa Indonesia dan
melakukan tanya jawab dengan siswa.
3. Peneliti memberikan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam
mencermati isi bacaan.
4. Peneliti dan guru mengamati proses belajar siswa dengan mengisi lembar
observasi dan memberi skor hasil tes.
5. Pada pertemuan selanjutnya, peneliti kembali melakukan pembelajaran
dengan menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran.
6. Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan mengadakan tanya
jawab dengan siswa mengenai materi yang dipelajari.
7. Kemudian siswa diberi tugas kembali pada kegiatan postes ini dengan
membaca teks deskripsi yang disertai dengan media gambar yang telah
disiapkan dan menjawab soal yang telah disiapkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
8. Peneliti dan guru kembali mengamati proses belajar siswa dengan mengisi
lembar observasi dan memberi skor hasil tes.
9. Pengumpulan data tentang minat baca siswa diperoleh dari angket yang
diberikan kepada siswa untuk menilai sampai sejauh mana siswa memiliki
keinginan untuk membaca dalam belajar sebelum dan setelah pengunaan
media gambar diberikan. Angket diberikan kepada siswa berisi tentang
pernyataan- pernyataan tentang pengggunaan media gambar selama proses
pembelajaran maupun pada tes yang diberikan. Angket diberikan setelah
semua proses pembelajaran dan tes awal maupun akhir telah selesai.

E. Validitas dan Realibilitas instrument


Persyaratan bagi sebuah test instrumen penelitian, yaitu validitas dan
reliabilitas ini penting. Dalam hal ini validitas lebih penting, dan reliabilitas ini
perlu, karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel
tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel.

Validitas

Teknik yang dilakukan untuk mengetahui validitas tiap butir soal (item) adalah
teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut :

17
𝑁. ΣXY − (ΣX)(ΣY)
rx y =
√{𝑁. ΣX²) − (. 𝑋)2 (𝑁. Y2) − (. 𝑌)2

Keterangan :

xy r = koefisien korelasi antara X dan

YN = Jumlah sampel
𝝨xy = Jumlah perkalian X dan Y (skor x dan y)

Realiabilitas
Reabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau kesenjangan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut
digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
2
∑𝜎
𝑛 )(1 𝑖
𝑟₁₁ = ( )
𝑛−1 2
�𝑖
Keterangan :
𝑟₁₁ = reabilitas yang dicari
2
∑𝜎
𝑖 = jumlah varians skor tiap-tiap item
n = jumlah butir dalam tes

F. Teknik Analisis Data


1. Statistika deskriptif
Analisis yang digunakan ada untuk menganalisis data belajar siswa selama
terjadi proses kegiatan pembelajaran di dalam kelas, aktivitas siswa, respon siswa,
dan hasil belajar siswa adalah analisis deskriptif.

a. Tes Hasil Belajar


Analisis data yang dibutukan adalah gambaran dari karakteristik hasil belajar
siswa yang meliputi: nilai tinggi, nilai rata-rata, dan nilai terendah siswa. Kategori
tersebut digunakan untuk menentukan hasil yang diperoleh siswa dalam belajar
pada siswa kelas VII

18
Interval Kategori
0-54 Sangat Rendah
55-64 Rendah
65-79 Sedang
80-89 Tinggi
90-100 Sangat Tinggi
Sumber : Nurfausia Andi Morang (2020)

Pembelajaran sudah dapat dikatakan mengalami keberhasilan apabila nilai yang


diperoleh siswa melebihi nilai KKM (75) dalam kategori penilaian hasil belajar.

b. Angket minat baca


Data hasil respon siswa diperoleh melalui angket dianalisis menggunakan
statistika deskriptif yaitu skor rata-rata. Skor rata-rata diperoleh dari jumlah rata-
rata skor setiap siswa dibagi banyaknya siswa, rata-rata skor setiap siswa
diperoleh dari jumlah skor setiap butir pertanyaan dibagi 4 (skor 4 sangat sangat
suka, skor 3 untuk suka, skor 2 untuk tidak suka, skor 1 untuk sangat tidak suka).

Kategori keberhasilan Predikat keberhasilan


81%-100% Sangat tinggi
61%-80% tinggi
41%-60% sedang
21%-40% rendah
0-20% Sangat rendah
Sumber : Nurfausia Andi Morang (2020)

𝑥 = Skor rata-rata respon siswa


Kriteria yang digunakan untuk memutuskan minat baca siswa setuju jika minimal
berada dalam kategori setuju (3) atau kategori keberhasilan tinggi yaitu (61%).

2. Statistika Inferensial
Analisis inferensial untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t
namun sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas.

19
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada yang diteliti
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Adapun kriteria
pengujian,yaitu:
1) Jika nilai probabilitasnya ≥ 0,05 ( p > a ) maka H0 diterima , artinya
bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2) Jika nilai probabilitasnya < 0,05 ( p < a ) maka H0 ditolak , artinya bahwa
data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

b. Uji Hipotesis
Data yang diterima dari hasil pretest dan posttest dianalisis untuk mengetahui
peningkatan minat baca dan hasil belajar siswa. Besarnya peningkatan
sebelum dan sesudah pembeljaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi
dikategorikan dalam tiga kategori pada tabel berikut.
𝑇𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝑇𝑝𝑟𝑒
𝑔=
𝑇𝑚𝑎𝑥 − 𝑇𝑝𝑟𝑒
Keterangan :
g = gain ternormalisasi
Tpre = skor pretest
Tpost = skor posttest
Tmax = skor maksimum ideal (100)

Klasifikasi Gain Ternormalisasi

Koefisien Normalitas Gain klasifikasi


g<0,3 rendah
0,3≤g<0,6 sedang
g≥0,7 tinggi
Sumber : Nurfausia Andi Morang (2020)

Kriteria yang digunakan untuk memutuskan minat baca dan hasil belajar jika
nilai skor rata-rata minimal berada pada kategori sedang.

20

Anda mungkin juga menyukai