MINAT BACA DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA SMP
KELAS VII
PROPOSAL
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Kuantitatif
Oleh
LULLI
AFTIKARNILA
2020406403054
i
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa Proposal yang saya ajukan kepada Tim penguji adalah
asli hasil karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan itu tidak benar.
Lulli Aftikarnila
ii
MOTTO
“Seseorang bisa duduk ditempat teduh sekarang, karena ia telah menanam pohon sejak lama”
iii
ABSTRAK
Media pembelajaran berupa gambar merupakan alat bantu yang dapat digunakan guru dalam
proses pembelajaran dengan tujuan untuk membentuk pembelajaran yang bermakna bagi
peserta didik. Sehingga peran dari seorang guru yang memiliki keahlian, ketepatan dan
kemampuan dalam penggunaan media tersebut sangat berpengaruh pada terbentuknya minat
baca sehingga peserta didik memiliki dorongan untuk belajar. Penelitian ini bertujan untuk
mendeskripsikan penggunaan media gambar dalam meningkatkan minat membaca dan hasil
belajar siswa kelas VII. Jenis penilitian ini adalah penelitian kuantitatif yakni peneliti
menggambarkan pengaruh penggunaan media gambar untuk menumbuhkan minat baca dan
hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas VII melalui wawancara yang mendalam pada
informan penelitian yang didukung dengan proses observasi atau pengamatan dan
dokumentasi. Subjek penelitian yaitu Wali kelas VII, guru bahasa Indonesia kelas VII, dan
siswa kelas VII.
Kata Kunci : media pembelajaran, media gambar, hasil belajar, minat baca.
iv
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini dapat disusun dengan baik tidak lepas
berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan banyak bimbingan dan dukungan
sebagai bahan masukan. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Juhri AM.MPD selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian
Kuantitatif
2. Rekan-rekan mahasiswa program sarjana Universitas Muhammadiyah Pringsewu dan
semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan secara langsung maupun tidak
langsung.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
proposal ini. Untuk itu penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca sehingga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis maupun pembaca. Penulis
mengucapkan terimakasih atas segala dukungan dan bantuannya sehingga proposal ini dapat
tersusun dengan baik.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
SURAT PERNYATAAN.........................................................................................................ii
MOTTO...................................................................................................................................iii
ABSTRAK...............................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................................v
DAFTAR ISI............................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................3
D. Ruang Lingkup Penelitian...........................................................................................3
E. Manfaat Penelitian.......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................4
A. Kajian Teori.................................................................................................................4
B. Penelitian yang Relevan..............................................................................................9
C. Kerangka Konsep......................................................................................................10
D. Hipotesis....................................................................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................12
A. Jenis dan Desain Penelitian.......................................................................................12
B. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................................13
C. Definisi Operasional Variabel...................................................................................14
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data................................................................14
E. Validitas dan Realibilitas instrument.........................................................................16
F. Teknik Analisis Data.....................................................................................................17
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Media gambar adalah suatu bentuk visual yang di gunakan dalam proses
pembelajaran. Media ini tidak memiliki unsur suara dan hanya dapat dilihat.
Gambar merupakan karya seni rupa dua dimensi yang berfungsi untuk
menerangkan ataupun menjelaskan sesuatu. Semua gambar mempunyai uraian
dan tafsiran tersendiri. Karena itu, gambar dapat digunakan sebagai media
pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik, yang
memungkinkan belajar secara efisien bagi peserta didik. Dengan begitu, jelaslah
bahwa penggunaan media dalam pembelajaran sangat membantu dalam proses
belajar serta membantu anak dalam memahami sesuatu dan menumbuhkan minat
anak dalam belajar.
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar dir. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Minat dapat mempengaruhi
proses hasil belajar. Jika sesorang mempelajari sesuatu hal dengan minatnya maka
dapat diharpkan hasil yang lebih baik. Oleh karena itu persoalan yang biasa timbul
ialah bagaimana cara menumbuhkan minat agar siswa belajar dengan baik. Minat
siswa terhadap suatu hal dapat terkihat dari keinginannya untuk mengetahui atau
belajar lebih banyak. Siswa yang memiliki minat besar tehadap bahasa Indonesia
akan merasa senang dan penuh perhatian untuk mengikuti pelajaran bahasa
Indonesia dengan sepenuh hati. Namun sebaliklnya, jika siswa tidak meminati
bahasa Indonesia maka siswa tersebut akan merasa jenuh dan bosan sehingga
tidak ada keinginan untuk belajar bahasa Indonesia. Hasil belajar diartikan
sebagai pernyataan tentang apa yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui bahwa suatu bahan/materi ajar mampu
membawa peserta didik memahami suatu pengetahuan atau keterampilan tetentu.
Melalui perannya sebagai pengajar, seorang guru diharapkan mampu mendorong
anak didiknya untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui
berbagai sumber dan media.
2
Berdasarkan uraian di atas, dapat di maknai bahwa media pembelajaran sangat
penting bagi guru untuk menyampaikan informasi tentang materi yang akan
diajarkan pada saat proses pembelajaran. Dengan adanya penggunaan media
dengan tepat dan sesuai maka dapat membangkitkan keingintahuan dan minat
baca bagi siswa, serta meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia. Berdasarkan
uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, untuk membuktikan
ada atau tidak “Pengaruh Pengaruh Penggunaan Media Gambar Untuk
Menumbuhkan Minat Baca Dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa SMP
Kelas VII”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat mengidentifikasikan masalah
yaitu mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan, seorang pengajar
harus mempunyai kemampuan dasar dalam merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah: adakah pengaruh penggunaan media gambar untuk menumbuhkan minat
baca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas VII?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui adakah pengaruh dari penggunaan media gambar untuk
menumbuhkan minat baca dan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa Kelas VI
F. Manfaat Penelitian
3
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan pembelajaran bagi
guru dalam pembelajaran
b. Pengembangan wawasan keilmuan peneliti dalam bidang Bahasa Indonesia
dan yang berkaitan dengan penulisan ilmiah
c. Sebagai informasi bagi guru tentang pengaruh penggunaan media gambar
terhadap minat baca dan hasil belajar Bahasa Indonesia.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan aspek yang penting dalam proses
pembelajaran selain metode atau pendekatan yang digunakan oleh pendidik.
Bahkan dapat dikatakan bahwa media akan menunjang pilihan metode atau
pendekatan yang telah didesain oleh guru dalam skenario pembelajarannya. Kata
media berasal dari kata latin “medius” yang artinya tengah, perantara, atau
pengantar. Secara umum, media adalah semua bentuk perantara untuk
menyebarkan atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada
penerima. National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai
suatu benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan
beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut (Mukminan, 2009:
97). Heinich (1996: 8) menyatakan: “A medium (plural media) is channel of
communication. Derivered from the Latin word meaning “between”, the refers to
anything that carries information between a source and receiver. Examples
include film, television, diagrams, printed materials, computers, and inctructors.
These are considered instructional media hen the carry message with in
instructional purpose. The purpose of media is to facilitate communication”.
5
Media mempunyai peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar,
termasuk dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menurut Nana Sudjana & A
Rifa’i (2002: 2) merinci manfaat media pembelajaran yang meliputi:
2. Media Gambar
Media gambar adalah media yang sederhana, tidak membutuhkan proyektor
dan layer. Media ini tidak tembus cahaya, maka tidak dapat dipantulkan pada
layer. Guru memilih ini karena praktis. Menurut Sadiman (2003) media gambar
adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini dapat membantu
siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga
hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat dengan lebih
jelas. Sedangkan menurut Hamalik (2004) media gambar adalah segala sesuatu
yang diwujudkan secara visual ke dalam bentukbentuk dimensi sebagai curahan
ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film,
proyektor.
a) Menimbulkan daya tarik bagi siswa gambar dengan berbagai warna akan lebih
menarik dan dapat membangkitkan minat serta perhatian siswa.
b) Mempermudah pengertian siswa suatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat
dibantu dengan gambar sehingga siswa lebih mudah memahami apa yang
dimaksud.
c) Memperjelas bagian-bagian penting melalui gambar dapat pula memperbesar
bagian-bagian yang penting atau yang kecil. Sehingga dapat diamati lebih
jelas.
d) Menyingkat suatu uraian panjang, uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan
dengan sebuah gambar saja
3. Minat Baca
Minat baca dapat diartikan sebagai sikap mencurahkan perhatian akan sikap
ingin tahu yang intelektual dan bijaksana, serta ditambah dengan suatu usaha yang
konstan untuk menggali bidang-bidang pengetahuan (informasi) baru dan adanya
kesediaan untuk menyediakan waktu guna melakukan kegiatan membaca
(Tarigan, 1986). Dengan kesediaan seorang individu dalam menyediakan waktu
untuk kegiatan membaca tersebut, maka diharapkan tujuan dari kegiatan membaca
yang dimiliki masing-masing individu dapat tercapai, yang salah satunya adalah
meningkatkan kemampuan pemahaman membaca. Minat baca merupakan
keadaan siswa yang digunakan untuk memperoleh kemampuan membaca yang
tinggi (Saddhono, 2012). Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa minat baca dan
kemampuan baca seorang individu itu berkaitan, serta berpengaruh terhadap
kemampuan baca seseorang dalam memahami bacaan. Minat baca dapat
ditingkatkan dengan berbagai cara, seperti pemilihan bahan yang baik dan
penyediaan waktu yang tepat. Berkaitan dengan proses belajar mengajar, hal
tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan media pembelajaran. Media
pembelajaran berfungsi merangsang siswa untuk belajar agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
7
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan sesuatu yang telah dicapai dari belajar siswa dari
bidang studi atau mata pelajaran tertentu dengan menggunakan tes sebagai alat
pengukur keberhasilan belajar seorang siswa/murid.Baik atau tidaknya hasil
belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu datangnya dari
dala diri siswa (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal adalah fisiologis
dan psikologi, sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan dan instrumental
yang dapat mempengaruhi. Apabila guru dalam hal ini selaku pendidik mampu
dan mengelola proses belajar mengajar dalam kelas.Dalam hasil belajar terdapat
perubahan-perubahan tertentu, jika seseorang berhasil dalam belajar ia mampu
menunjukkan adanya perubahan pada dirinya. Perubahan-perubahan tersebut
dapat ditunjukkan diantaranya dari kemampuan berfikirnya (kognitif).
Keterampilannya (psikomotorik) atau sikapnya (afektif) terhadap suatu objek
(wahidmurni,2010:hal.18).
Menurut Benjamin S.Bloom tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik. Menurut A.J. Romizowski hasil belajar merupakan
keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input). Masukan dari
sistem tersebut berupa bermacam – macam informasi sedangkan keluarannya
adalah perbuatan atau kinerja (performance). Hasil belajar adalah segala sesuatu
yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya.
Dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar pencapaian bentuk perubahan perilaku
yang cenderung menetap dari ranah kognitif, dan psikomotoris dari proses belajar
yang dilakukan dalam waktu tertentu. Selanjutnya Benjamin S. Bloon berpendapat
bahwa hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan
dan keterampilan.
8
Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu :
a) Keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif.
b) Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik
c) Keterampilan bereaksi atau bersikap.
d) Keterampilan berinteraksi
Di antara berbagai macam media pembelajaran yang ada, terdapat satu jenis
media yang dapat diterapkan untuk meningkatkan minat baca dan hasi; belajar
siswa, yaitu media gambar. Berawal dari minat baca yang baik, diharapkan
pemahaman akan suatu bacaan pun demikian sehingga hasil belajar yang
diperoleh dapat menjadi lebih baik. Media gambar digolongkan ke dalam media
visual yang dapat diartikan sebagai suatu perantara yang paling umum dipakai.
Media gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dapat
dinikmati dimana- mana (Sadiman, 2011). Media ini berfungsi untuk
menyampaikan pesan dari
9
symbol-simbol komunikasi visual. Tujuannya untuk menarik perhatian,
memperjelas materi, mengilustrasikan fakta dan informasi yang sangat cocok
digunakan dalam mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Saat ini, media gambar dapat
ditemui dengan mudah dari berbagai sumber, bahkan dapat dibuat sendiri. Media
gambar merupakan media sederhana, mudah dalam pembuatannya, dan ditinjau
dari pembiayaan termasuk media yang murah harganya.
Seorang guru dalam menggunakan media secara baik maka siswa dalam
proses pembelajaran akan termotivasi dalam menerima materi pembelajaran
dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu penggunaan media
gambar juga dapat meningkatkan semangat belajar siswa dalam menerima materi
baru dengan mudah.
2. Siti Khodijah, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Tahun 2018,
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan dengan judul “Pengaruh Media Gambar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Pengumuman Di Kelas
IV Mis Nur Hafizah Desa Sei Rotan Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
Tahun Pelajaran 2017/2018”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada
pengaruh penggunaan media gambar terhadap hasil belajar siswa.
C. Kerangka Konsep
11
Bagan Kerangka Konsep
Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Analisis
Temuan
D. Hipotesis
12
BAB III
METODE PENELITIAN
13
Desain Penelitian
Pretest Variabel Postest
O1 x O2
Keterangan:
O1 : Pretest sebelum mendapat perlakuan
X : Variabel bebas atau perlakuan berupa media gambar
O2 : Posttest setelah mendapat perlakuan berupa media gambar.
a. Populasi
Populasi dalam penelitian merupakan wilayah yang ingin diteliti oleh peneliti.
Seperti menurut Sugiyono (2011 : 80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti yang dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Pendapat di atas menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk menentukan
populasi yang akan digunakan sebagai penelitian adalah siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah 1 Gadingrejo yang berjumlah 150 siswa yang terdiri dari 82
siswa perempuan dan 68 siswa laki-laki.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel
secara harfiah berarti contoh). Dalam penetapan/pengambilan sampel dari
populasi mempunyai aturan, yaitu sampel itu representatif (mewakili) terhadap
populasinya. Sampel dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik simple
random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan
secara acak atau random dengan asumsi bahwa semua kelas VII dianggap
homogen atau sama sehingga mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel.
Menurut Arikunto (2006:112) bahwa “apabila subyeknya kurang dari seratus,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan populasi. Tetapi, jika
jumlah subyek besar, dapat diambil antara 10-15% atau 15-25% atau lebih.”
14
mengingat jumlah populasi yang besar dan waktu penelitian yang terbatas serta
pertimbangan efisiensi waktu, biaya dan tenaga maka peniliti hanya mengambil
20% dari keseluruhan jumlah populasi. Maka sesuai pendapat di atas jumlah
sampel dalam penelitian ini dapat diambil 20% dari keseluruhan jumlah populasi.
Sehingga didapat jumlah sampel untuk penelitian ini berjumlah 30 orang siswa.
1. Lembar observasi
Lembar observasi adalah sebuah format isian yang digunakan selama
observasi dilakukan. Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
secara sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti. Observasi dilakukan
terhadap proses mengajar guru dan keaktifan siswa saat mengikuti proses
pembelajaran
15
dengan menggunakan media gambar. Instrument untuk observasi
menggunakan daftar cocok (check list).
2. Lembar test
Perangkat test adalah alat berupa serentetan pertanyaan atau Latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individua tau kelompok.
3. Lembar Angket
Angket dalam penelitian ini diberikan kepada siswa untuk mengukur sampai
sejauh mana siswa memiliki motivasi untuk membaca dalam pembelajaran dengan
adanya pengunaan media gambar. Angket ini digunakan untuk melengkapi dan
memperkuat data yang diperoleh. Angket yang digunakan sudah tersedia alternatif
jawaban sehingga hanya memberikan tanda (√) pada jawaban yang sesuai.
16
2. Peneliti melakukan pembelajaran dari buku teks bahasa Indonesia dan
melakukan tanya jawab dengan siswa.
3. Peneliti memberikan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam
mencermati isi bacaan.
4. Peneliti dan guru mengamati proses belajar siswa dengan mengisi lembar
observasi dan memberi skor hasil tes.
5. Pada pertemuan selanjutnya, peneliti kembali melakukan pembelajaran
dengan menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran.
6. Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan mengadakan tanya
jawab dengan siswa mengenai materi yang dipelajari.
7. Kemudian siswa diberi tugas kembali pada kegiatan postes ini dengan
membaca teks deskripsi yang disertai dengan media gambar yang telah
disiapkan dan menjawab soal yang telah disiapkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
8. Peneliti dan guru kembali mengamati proses belajar siswa dengan mengisi
lembar observasi dan memberi skor hasil tes.
9. Pengumpulan data tentang minat baca siswa diperoleh dari angket yang
diberikan kepada siswa untuk menilai sampai sejauh mana siswa memiliki
keinginan untuk membaca dalam belajar sebelum dan setelah pengunaan
media gambar diberikan. Angket diberikan kepada siswa berisi tentang
pernyataan- pernyataan tentang pengggunaan media gambar selama proses
pembelajaran maupun pada tes yang diberikan. Angket diberikan setelah
semua proses pembelajaran dan tes awal maupun akhir telah selesai.
Validitas
Teknik yang dilakukan untuk mengetahui validitas tiap butir soal (item) adalah
teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut :
17
𝑁. ΣXY − (ΣX)(ΣY)
rx y =
√{𝑁. ΣX²) − (. 𝑋)2 (𝑁. Y2) − (. 𝑌)2
Keterangan :
YN = Jumlah sampel
𝝨xy = Jumlah perkalian X dan Y (skor x dan y)
Realiabilitas
Reabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau kesenjangan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut
digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
2
∑𝜎
𝑛 )(1 𝑖
𝑟₁₁ = ( )
𝑛−1 2
�𝑖
Keterangan :
𝑟₁₁ = reabilitas yang dicari
2
∑𝜎
𝑖 = jumlah varians skor tiap-tiap item
n = jumlah butir dalam tes
18
Interval Kategori
0-54 Sangat Rendah
55-64 Rendah
65-79 Sedang
80-89 Tinggi
90-100 Sangat Tinggi
Sumber : Nurfausia Andi Morang (2020)
2. Statistika Inferensial
Analisis inferensial untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t
namun sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas.
19
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada yang diteliti
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Adapun kriteria
pengujian,yaitu:
1) Jika nilai probabilitasnya ≥ 0,05 ( p > a ) maka H0 diterima , artinya
bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2) Jika nilai probabilitasnya < 0,05 ( p < a ) maka H0 ditolak , artinya bahwa
data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
b. Uji Hipotesis
Data yang diterima dari hasil pretest dan posttest dianalisis untuk mengetahui
peningkatan minat baca dan hasil belajar siswa. Besarnya peningkatan
sebelum dan sesudah pembeljaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi
dikategorikan dalam tiga kategori pada tabel berikut.
𝑇𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝑇𝑝𝑟𝑒
𝑔=
𝑇𝑚𝑎𝑥 − 𝑇𝑝𝑟𝑒
Keterangan :
g = gain ternormalisasi
Tpre = skor pretest
Tpost = skor posttest
Tmax = skor maksimum ideal (100)
Kriteria yang digunakan untuk memutuskan minat baca dan hasil belajar jika
nilai skor rata-rata minimal berada pada kategori sedang.
20