Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KUANTITATIF

Efektifitas Media Video dalam Pembelajaran Discovery Learning : Pengaruh Terhadap


Hasil Belajar Peserta Didik

Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Metodologi Penelitian Kuantitatif

Yang diampu oleh :

Yuniawantika, S.Pd., M.Pd.

Oleh :

Almira Zahra Mauliadini 220151610786

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRA SEKOLAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

April 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat-Nya atas semua rahmat dan
hidayah yang telah diberikan sehingga kelompok kami bisa menyelesaikan proposal berjudul
Efektifitas Media Video dalam Pembelajaran Disovery Learning : Pengaruh Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik dalam penugasan pada mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif
yang diampu oleh Ibu Yuniawantika, S.Pd., M.Pd.

Sebuah kesempurnaan tentunya sulit ditemukan sehingga tidak luput dari kesalahan.
Dalam menyelesaikan proposal ini penulis merujuk dari berbagai sumber belajar seperti
jurnal dan buku sebagai bahan untuk menyusun proposal.

Penyajian serta penulisan proposal ini dibuat dengan usaha dan keyakinan, namun
penyajian yang baik belum tentu membuat pembaca merasa dapat seketika mengerti. Oleh
karena itu penulis memohon maaf atas kekurangan atas apa yang terlampir dalam proposal ini
dan berterima kasih kepada para penulis buku serta sumber belajar yang menjadi acuan
penulis menyusun proposal ini dengan baik.

Penulis berharap dengan terdapatnya proposal berjudul Efektifitas Media Video


dalam Pembelajaran Disovery Learning : Pengaruh Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
beserta pembahasan isi proposal ini dapat menjadi acuan belajar dan menambah pengetahuan
pembaca.

Malang, 18 April 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................................
BAB II........................................................................................................................................
PEMBAHASAN........................................................................................................................
2.1 D.......................................................................................................................................
2.2. K......................................................................................................................................
2.3 F........................................................................................................................................
2.4 K.....................................................................................................................................
2.5 z......................................................................................................................................
2.6 L......................................................................................................................................
2.6.1 13
2.6.2 )................................................................................................................................
2.6.3 L...............................................................................................................................
2.6.4 L...............................................................................................................................
2.7 uj.....................................................................................................................................
2.7.1 C...............................................................................................................................
2.7.2 CoL..........................................................................................................................
2.7.3 C...............................................................................................................................
2.7.4 C...............................................................................................................................
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap individu sangat membutuhkan pendidikan untuk masa depannya. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan merupakan
upaya yang terencana untuk meniptakan lingkungan pembelajaran dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi mereka untuk
memiliki kekuatan spritual, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, dan
keterampilan yang dibutuhkan bagi diri mereka sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
Kualitas sumber daya manusia adalah kuni keberhasilan pembangunan suatu
negara. Peran yang sangat penting dimiliki oleh sumber daya manusia dalam
menentukan kemajuan suatu negara, dalam hal ini didukung oleh berbagai pernyataan
dari para pakar bahwa sumber daya manusia adalah faktor sentral dalam organisasi atau
lembaga. Oleh karena itu, meskipun sebuah negara memiliki kekayaan alam yang
melimpa, tana didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, negara tersebut
tidak akan dapat maju. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,
pendidikan bagi sumber daya manusia sangatlah penting. Kualitas sumber daya manusia
yang dibutuhkan saat ini tidak dapat terwujud dengan cepat, melainkan melalui proses
panjang yang memerlukan program pendidikan yang disiapkan dan pengembangan
kualitas sumber daya manusia yang sesuai dengan perubahan sosial yang cepat.
Salah satu program pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan formal,
terutama pendidikan dasar. Pendidikan dasar memiliki peran penting dalam membentuk
kualitas sumber daya manusia karena pada tahap ini, seorang anak menerima secara
utuh apa yang disampaikan oleh guru atau pendidik. Oleh karena itu, pendidikan
memiliki peranan yang sangat enting dalam kehidupan manusia karena dapat
meningkatkan kualitas individu, sumber daya manusia, dan bangsa. Seiring dengan
perkembangan pendidikan, kurikulum yang digunakan akan disesuaikan dengan
perkembangan yang terjadi. Kurikulum 2013, mislnya berfokus pada peserta didik
belajar secara aktif dan mampu berpikir kritis karena kemamuan berpikir kritis
merupakan salah satu keterampilan yang penting pada abad ke-21. Dengan memiliki
kemmpuan berpikir kritis, diharapkan peserta didik dapat memecahkan masalah yang
mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran abad ke-21 menekankan
pada learning skill, keterampilan, keterampilan, dan literasi. Learning skill mencakup
kegiatan pembelajaran yang melibatkan kerja sama, komunikasi, serta berpikir kritis dan
kreatif. Kemampuan berpikir tingkat tinggi penting bagi semua peserta didik agar dapat
mengatasi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membuat keputusan, peserta
didik perlu memiliki kemampuan berpikir kritis, yang membutuhkan logika, refleksi,
dan pengetahuan dasar terkait dengan situasi yang dihadapi.
Pembelajaran merupakan hal yang melibatkan interaksi antara pendidik dan
peserta didik, serta antara peserta didik dengan lingkungan belajarnya, dengan tujuan
mencapai hasil pembelajaran. Salah satu aspek penting dari tujuan pembelajaran adalah
peran guru, yang merupakan bagian integral dari proses pembelajaran. Guru memiliki
peran krusial dalam mencapai kesuksesan belajar, karena mereka mengarahkan peserta
didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pengalaman sesuai dengan
konsep pembelajaran itu sendiri.
Sebagai pelaksana pendidikan, guru harus memiliki kompetensi yang baik untuk
mengadaptasi pembelajaran agar lebih menarik, efektif, dan berhasil menyampaiakan
pesan kepada peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, guru perlu melakukan upayta dalam
proses pembelajaran. Upaya tersebut bisa berupa inovasi ide kreatif dalam
menyampaikan materi kepada peserta didik, yang dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dalam era globalisasi seperti sekarang, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan
masyarakat, termasuk pendidikan. Pentingnya keberadaan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) sejalan dengan tujuan pendidikan, yaitu yang bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk masyarakat Indonesia secara
keseluruhan yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepribadian yang
luhur, berpengetahuan lkuas, berketerampilan, mandiri, serta bertanggung jawab sebagai
warga negara yang baik. Proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik menjadi
kunci dalam mewujudkan hal tersebut.
Interaksi antara pendidik dan peserta didik berperan penting dalam proses belajar
mengajar. Mengajar bukan sekadar mengelola atau menata lingkungan belajar, tetapi
juga melibatkan pengelolaan lingkungan sekolah rumah, atau masyarakat secara optimal
yang berkaitan dengan perserta didik sehingga terjadinya proses belajar. Dalam proses
belajar mengajar, guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
berkualitas, kreatif, dan menarik bagi peserta didik. Pembelajaran yang menyenangkan
merupakan proses pembelajaran yang terjadi dalam lingkungan yang menyenangkan
dan mengesankan, sehingga dapat menarik minat peserta didik untuk terlibat secara
aktif, sehingga tujuan pembelajaran dapat diapai dengan maksimal.
Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beragam faktor,
baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Terdapat banyak faktor yang
memengaruhi proses belajar, yang dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan
faktor eksternal (Slameto, 2013). Guru telah melakukan berbagai inovasi dalam
penyampaian materi kepada peserta didik untuk meningkatkan mutu pendidikan, yang
perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman agar dapat memenuhi peningkatan
kecerdasan dan pengembangan manusia secara menyeluruh, sebagaimana diatur dalam
UUD RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Media pembelajaran merupakan salah satu bentuk belajar mengajar yang
melibatkan interaksi antara siswa dan guru dengan menggunakan sumber belajar baik di
dalam maupun di luar kelas. Penggunaan media dalam proses pembelajaran tidak selalu
memerlukan kehadiran seorang guru, karena siswa dapat melakukan proses
pembelajaran secara mandiri dengan materi pembelajaran yang telah disusun sesuai
dengan kesiapan mereka. Dalam situasi seperti ini, guru dapat berperan di belakang
layar, dan siswa dapat berinteraksi dengan media pembelajaran sehingga pembelajaran
menjadi interaktif, memicu pemikiran kritis, dan menghindari kebosanan, serta sesuai
dengan tujuan awal pembelajaran. Namun, kemajuan teknologi juga memberikan
tantangan, di mana jika pengguna tidak mengikuti perkembangan teknologi, mereka
dapat tertinggal dan mengalami gangguan dalam proses pembelajaran.
Penggunaan smartphone di Indonesia telah meningkat pesat, dan penggunaannya
dapat memberikan manfaat dalam pembelajaran, terutama dalam pembelajaran sejarah.
Namun, masih banyak guru yang hanya menggunakan metode konvensional atau media
powerpoint dalam pembelajaran, sedangkan siswa hanya menjadi penonton tanpa
terlibat secara aktif. Untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran, pemilihan
dan persiapan sumber dan media pembelajaran yang tepat sangat penting. Hal ini dapat
meningkatkan motivasi, keterlibatan siswa, pemahaman materi, serta kinerja individual.
Diperlukan inovasi dalam pengembangan media pembelajaran, salah satunya adalah
media pembelajaran Android, yang dapat diakses oleh siapa saja dan dilakukan di mana
saja tanpa harus bertatap muka langsung, sehingga dapat meningkatkan minat, motivasi,
dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran.
Video pembelajaran memiliki efektivitas dalam meningkatkan prestasi belajar IPS
di sekolah dasar. Video pembelajaran yang dapat menyajikan unsur audio dan visual
mampu mengurangi penggunaan kata-kata yang berlebihan. Penggunaan media video
pembelajaran sangat sesuai dengan kurikulum 2013 karena memungkinkan siswa untuk
mengamati secara aktif. Keunggulan media video pembelajaran adalah kemampuannya
untuk merangsang motivasi siswa dengan melibatkan indra penglihatan dan
pendengaran, serta menampilkan tindakan konkret.
Peran video dalam memotivasi siswa dalam pembelajaran harus ditingkatkan
dengan penerapan model pembelajaran yang menarik dan menantang. Guru perlu
memiliki keterampilan dalam memilih model pembelajaran yang dapat memicu minat
siswa, mendorong keterlibatan aktif, dan kreativitas. Guru harus berinovasi untuk
membuat siswa lebih aktif dalam menemukan pengetahuan dan terlibat dalam proses
pencarian informasi serta pemecahan masalah. Salah satu model pembelajaran yang
mampu membangkitkan minat siswa adalah discovery learning.
Pemilihan model pembelajaran discovery learning sebagai inovasi dalam
pengembangan video pembelajaran didasarkan pada kemampuannya untuk
meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Model pembelajaran discovery
learning mendorong siswa untuk aktif menemukan pengetahuan baru berdasarkan
pengalaman belajar sebelumnya. Melalui discovery learning, siswa terlibat secara aktif
dalam mencari dan memecahkan masalah, sehingga secara tidak langsung mereka
mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Pengembangan video pembelajaran berbasis model discovery learning ini menjadi
penting mengingat kebutuhan akan media pembelajaran inovatif dalam menciptakan
pembelajaran yang menarik, terutama dalam konteks pembelajaran daring saat ini.

Anda mungkin juga menyukai