PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
DELLA PRICILIA
18060112
PENGARUH PENGGUNAAN
MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE BERBANTU FLASHCARD
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP TOLERANSI SOSIAL
PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Seminar Proposal
Oleh:
Della Pricilia
18060112
Mengetahui
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
2. Ibu Yunni Arnidha, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
3. Ibu Yesi Budiarti, M.Pd., dosen pembimbing I yang telah mengarahkan dengan
sangat bermanfaat.
menyelesaikan proposal.
Pringsewu Lampung.
6. Sahabat seperjuangan dalam menulis proposal : Anis Nurul Laili, Mahrum
B.
Pringsewu,…April 2021
Peneliti,
Della Pricilia
18060112
DAFTAR ISI
D. Manfaat Penelitian.............................................................................
F. Hipotesis ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
di dalam lingkungan sosial, sebagaimana yang dikatakan oleh Jafar, dkk (2019:99).
bermain yang bermakna, siswa merasa dihargai, memberi anak kesempatan untuk
berperilaku moral yang benar dan melatih motivasi belajar memungkinkan anak
untuk mengembangkan karakter yang baik tanpa tertekan. Untuk itu, dalam proses
penguatan toleransi sosial, kita harus mengingat tujuan dan prinsip penguatan
toleransi sosial, agar siswa dapat memahami dan menerapkannya. Hal ini sesuai
Untuk mempelajari nilai toleransi pada siswa sekolah dasar, kita perlu
percaya bahwa dari sudut pandang kognitif, siswa sekolah dasar telah memasuki
tahap "operasional konkret". Pada tahap ini, anak tidak lagi melihat konsep sebagai
hal yang samar-samar seperti yang mereka lakukan pada masa kanak-kanak awal.
Pada tahap ini, anak mulai dapat menghubungkan makna baru dengan konsep lama
berdasarkan apa yang telah dipelajarinya setelah masuk sekolah. Anak mulai
memperoleh makna konsep baru dari media massa (seperti radio, televisi, dan film).
Konsep sosial seperti tolong-menolong, menghargai, hinaan, dan fitnah juga sudah
mulai dikenal oleh anak-anak. Bahkan sampai batas tertentu, konsep sosial yang
perbedaan agama, ras, gender, atau kelompok sosial ekonomi, sebagaimana yang
model, yaitu model pendidikan toleransi langsung dan model pendidikan toleransi
tidak langsung. Model pertama menekankan pada interaksi sosial langsung antara
kelompok siswa dengan latar belakang yang berbeda (intergroup contact). Model
pada jenjang pendidikan menengah dan tinggi, tetapi juga pada jenjang pendidikan
Permasalahan pembelajaran IPS berasal dari dua faktor, yaitu guru dan siswa.
Kelemahan guru dalam pembelajaran IPS yaitu pada penguasaan materi, media, dan
toleransi sosial adalah model pembelajaran take and give yaitu model pembelajaran
kooperatif atau kelompok yang konsepnya memberi dan menerima informasi materi
dari teman sebayanya. Jadi siswa jelas akan terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Serta lebih demokratis dan antusias sehingga suasana belajar tidak
membosankan. Selain itu, model pembelajaran ini juga menggunakan unsur visual
terutama materi yang sulit, sebagaimana yang dijelaskan oleh Wahyuni (2018:4-5).
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah apakah ada pengaruh model pembelajaran take and give
berbantu flash card terhadap pemahaman konsep toleransi sosial pada sekolah
dasar?
C. Tujuan Penelitian
pembelajaran take and give berbantu flash card terhadap pemahaman konsep
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam bidang pendidikan sekolah
dasar tentang menciptakan suasana belajar yang kreatif serta inovatif guna
Penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis bagi guru, peneliti, sekolah,
a) Bagi Guru
sekolah dasar.
b) Bagi Peneliti
toleransi sosial pada siswa sekolah dasar, serta sebagai refrensi bagi peneliti
c) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan referensi untuk bisa
sekolah dasar.
d) Bagi Siswa
Melatih siswa untuk bekerja sama. Melalui diskusi dengan teman sebaya
Agar penelitian ini terarah dan terfokus pada pokok permasalaham yang
akan dibahas, maka ruang lingkup masalah penelitian ini dibatasi pada:
a) Penelitian ini memfokuskan pada kompetensi dasar mata pelajaran IPS buku
b) Pemahaman konsep yang diamati dalam penelitian ini terbatas pada ranah
flashcard.
seperti mampu mengungkap suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang lebih
ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bloom. Memahami suatu konsep berarti
memahami sesuatu yang abstrak, yang mendorong anak untuk berpikir lebih dalam.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari pernyataan tersebut bahwa untuk
yang ada, karena jika siswa dapat memahami konsep toleransi sosial dalam IPS,
maka akan lebih mudah siswa memahami materi selanjutnya, sebagaimana yang
bahasa daerah, etnis, agama dan budaya. Indonesia berlatar belakang dari perbedaan
yang disatukan dari sejarah perjuangan pendiri bangsa dan cita-cita bersama.
antar individu maupun kelompok yang disebabkan adanya perbedaan. Oleh karna
itu, guru mengajarkan tentang pemahaman konsep toleransi kepada peserta didik.
Untuk mempelajari nilai toleransi pada siswa sekolah dasar, kita perlu
percaya bahwa dari sudut pandang kognitif, siswa sekolah dasar telah memasuki
tahap "operasional konkret". Pada tahap ini, anak tidak lagi melihat konsep sebagai
hal yang samar-samar seperti yang mereka lakukan pada masa kanak-kanak awal.
Pada tahap ini, anak mulai dapat menghubungkan makna baru dengan konsep lama
berdasarkan apa yang telah dipelajarinya setelah masuk sekolah. Anak mulai
memperoleh makna konsep baru dari media massa (seperti radio, televisi, dan film).
Konsep sosial seperti tolong-menolong, menghargai, hinaan, dan fitnah juga sudah
mulai dikenal oleh anak-anak. Bahkan sampai batas tertentu, konsep sosial yang
perbedaan agama, ras, gender, atau kelompok sosial ekonomi, sebagaimana yang
tersebut dapat diukur dari kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan
berbagai konsep dalam memecahkan masalah. Ada empat hal yang dapat dilakukan
siswa jika memahami konsep yaitu: a) Ia dapat menyebutkan nama dan contoh-
tersebut; c) Ia dapat memilih dan membedakan antara contoh dan yang bukan
tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dijabarkan oleh Oemar Malik (dalam Sanoor,
2019:16).
B. Penerapan model pembelajaran IPS secara umum
yang dikatakan Gunawan (dalam Yulia, 2018:23). Materi Ilmu Pengetahuan Sosial
Permasalahan pembelajaran IPS berasal dari dua faktor, yaitu guru dan siswa.
Kelemahan guru dalam pembelajaran IPS yaitu pada penguasaan materi, media, dan
siswa menjadi aktif dan mandiri, namun kenyataan di lapangan ditunjukkan bahwa
(berpusat pada guru), sebagaimana yang dikatakan oleh Muna (2020:4). Pada
pembelajaran IPS siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran, dan kurang
dilakukan secara konvensional dengan guru berceramah dan siswa duduk rapi
mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Proses pembelajaran dengan
suasana seperti ini membuat siswa merasa bosan, jenuh dan malas dalam belajar,
Istilah "take" dan "give" biasanya diartikan “saling memberi dan saling
menerima”. Take and give merupakan strategi pembelajaran yang didukung dengan
tampilan data, dimulai dari pemberian kartu siswa. Di dalam kartu tersebut terdapat
catatan yang harus dikuasai atau diingat oleh setiap siswa. Kemudian siswa mencari
menuntut siswa untuk dapat memahami materi pelajaran yang diberikan guru dan
teman lainnya, sebagaimana yang dikatakan oleh Menurut Kurniasih & Berlin Sani
(2015: 102).
pembelajaran take and give adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk
saling berbagi materi yang diberikan oleh guru, dengan kata lain model
mengkomunikasikan materi yang diterima kepada teman atau siswa lain secara
berulang-ulang.
Model pembelajaran take and give mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan model pembelajaran take and give antara lain: 1) dapat dimodifikasi
sesuai dengan situasi pembelajaran; 2) melatih cara bekerja sama dan saling
sehingga kurang sesuai yang diharapkan; 2) adanya siswa yang tidak berdiskusi
Media flashcard merupakan salah satu media berbasis visual yang berfungsi
adalah sebuah media pendidikan dalam bentuk kartu yang berisi gambar dan
dijelaskan oleh Partikasari, dkk (2018:11). Flashcard adalah suatu kartu kecil
dengan isi berupa tulisan, gambar, atau tanda berupa simbol yang mana
dikatakan oleh Istarani (2012:189). Flashcard adalah kartu kecil yang berisi
gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan dan menuntun siswa kepada
sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu, sebagaimana yang dikatakan oleh
Arsad (2011).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa, flashcard adalah
sebuah media pembelajaran edukatif yang benbentuk visual yang berisi gambar-
gambar yang terdapat pada flash card berupa materi pembelajaran, seperti hewan,
buah-buahan, pakaian adat, warna, huruf, angka, dan sebagainya. Manfaat dari flash
card yaitu dapat meningkatkan retensi sehingga tidak mudah dilupakan, melatih
kemandirian siswa, dan hasil belajar siswa, sebagaimana yang dikatakan oleh
Kelebihan Media flashcard yaitu mudah dibawa, praktis, mudah diingat dan
menyenangkan. Selain itu media flashcard dapat membantu kemampuan otak kanan
atau kosa kata siswa, sebagaimana dijabarkan Yusuf, dkk (2021:72). Selain itu,
karena dikhawatirkan kartu akan hilang atau tercecer; 3) menuntut penataan ruang
Model pembelajaran take and give berbantu flashcard terdiri dari langkah-
langkah yang menuntut siswa untuk dapat menguasai materi pembelajaran yang
IPS menggunakan model Take and Give berbantuan flashcard adalah sebagai
berikut:
8. Setiap siswa diberi waktu 7 menit untuk menghafal dan memahami materi yang
9. Semua siswa dalam kelompok 1,2,3 serta 4,5,6 diminta berdiri dan
10. Guru memberikan pertanyaan yang diajukan ada siswa terkait informasi yang
telah mereka dapatkan dari siswa lain dengan pertanyaan yang bervariasi.
11. Guru melakukan evaluasi pembelajaran melalui tanya jawab oleh guru dan
Jenis pembelajaran take and give bertujuan untuk mengubah suasana kelas
dari pasif menjadi aktif dan partisipatif sehingga memudahkan siswa dalam
mengingat materi serta memahami suatu konsep materi pembelajaran. Model take
and give sangat cocok untuk membahas mata pelajaran IPS tentang keberagaman
budaya Indonesia, tentang toleransi sosial yang seringkali bersifat uraian panjang
dan siswa menggunakan elemen visual untuk memudahkan siswa dalam mengingat.
perbedaan, seperti perbedaan pendapat, perbedaan suku, ras, budaya, dan agama
dari siswa tersebut. Sehingga siswa belajar menghargai pendapat, suku, ras, budaya,
dan agama dalam sebuah kelompok. Siswa diajarkan untuk toleransi sosial terhadap
suatu perbedaan.
penulis:
1. Desfi Adeline (2018) berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Take And Give
Berbantuan Media Grafis Terhadap Hasil Belajar Pkn Kelas V Min 10 Bandar
hipotesis tes yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka
didapatkan thitung adalah 9,434 dan t tabel adalah 1,671 sehingga hasilnya t hitung >
ttabel (9,434 > 1,671) yang artinya H0 diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar peserta didik kelas V pada mata
grafis berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar peserta didik kelas V pada
2. Eka Nur Wahyuni (2018) berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Take and
Give berbantuan Lembar Informasi Materi terhadap Hasil Belajar IPS Siswa
Kelas V SD Al-Ishlah Rejeni”. Hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar IPS siswa kelas V SD Al-Ishlah Rejeni diperoleh hasil t hitung = 3,8 yang
hasil thitung lebih besar dari t tabel (3,8 1,740), dan besarnya pengaruh dalam
penelitian ini dapat dilihat dari hasil perhitungan Eta Squared yang
menunjukkan hasil 0,30. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh
besar antara model pembelajaran take and give berbantuan lembar informasi
Terhadap Hasil Belajar IPS”. Hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa hasil
penelitian menunjukkan (1) hasil belajar IPS siswa yang mengikuti model
menunjukkan skor rata-rata 24,61 berada pada kategori sangat tinggi, (2) hasil
menunjukkan skor rata-rata 16,28 berada pada kategori sedang, (3) terdapat
perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang belajar
interaktif berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
kelas VII semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 2
Singaraja.
E. Kerangka Konsep
Penerapan Model
Pembelajaran Pemahaman Konsep
Guru Siswa
Take and Give Toleransi Sosial
Berbantu Flash Siswa (Y)
card (X)
Permasalahan pembelajaran IPS berasal dari dua faktor, yaitu guru dan siswa.
Kelemahan guru dalam pembelajaran IPS yaitu pada penguasaan materi, media, dan
menarik minat belajar siswa serta memotivasi siswa dalam belajar yaitu model
and give berbantuan flashcard terhadap pemahaman konsep pada siswa sekolah
dasar.
Ha : “ada pengaruh penggunaan model pembelajaran take and give berbantu flash
berbantu flash card terhadap pemahaman konsep pada siswa sekolah dasar”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
terkendalikan.
2. Desain Penelitian
design dengan bentuk posttest-only control design. Dalam design ini terdapat dua
perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan
disebut kelompok eksperimen dan yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok
R X O2
R X O4
Dengan:
O : Postest
1. Populasi Penelitian
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yang dipilih secara acak dari
populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV A sebagai kelas eksperimen
Istilah "take" dan "give" biasanya diartikan “saling memberi dan saling
menerima”. Take and give merupakan strategi pembelajaran yang didukung dengan
tampilan data, dimulai dari pemberian kartu siswa. Di dalam kartu tersebut terdapat
catatan yang harus dikuasai atau diingat oleh setiap siswa. Kemudian siswa mencari
2. Pemahaman Konsep
seperti mampu mengungkap suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang lebih
dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya, hal
metode tes yaitu dengan memberikan pretes dan post-test. Tes dilakukan setelah
konsep siswa peneliti membuat soal pilihan ganda sebanyak 25 butir soal. Teknik
Instrument yang dipilih oleh peneliti yaitu dalam bentuk tes uraian atau
soal uraian (postest) dengan menggunakan model pembelajaran take and give
berbantu flash card pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Sidoharjo. Jumlah butir soal
1. Validitas
masing-masing butir soal. Sehingga dapat ditentukan butir soal yang gagal dan yang
diterima. Tingkat kevalidan ini dapat dihitung dengan korelasi Product Moment.
sebagai berikut:
𝑁 𝑋𝑌−(𝑋)(𝑌)
r=
√𝑁𝑋 2 −(𝑋)2 )(𝑁𝑌 2 −(𝑌)2 )
Keterangan :
∑X = jumlah nilai X
∑Y = jumlah nilai Y
(𝑟 √𝑛−2)
thitung = √1−𝑟 2
dengan diuji satu pihak, maka diperoleh ttabel = 1,701. Membuat keputusan dengan
membandingkan thitung dengan ttabel. Kaidah keputusan jika t hitung> ttabel berarti valid
2. Reabilitas
Rumus KR 20 :
𝑘 𝑠𝑡2−∑𝑝𝑖𝑞𝑖
ri = (𝑘−1) { }
𝑠𝑡2
keterangan :
(∑𝑥1 )2
𝑥𝑡2 = ∑𝑥𝑡2 −
𝑛
𝑥2
𝑠𝑡2 =
𝑛
statistik dengan cara manual. Dalam teknik analisis data ini terdapat empat rumus
1. Uji Normalitas
berasal dari populasi yang di bawah frekuensi normal atau tidak untuk menguji
1) Menentukan kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan Chi Kuadrat ini,
jumlah kelas interval ditetapkan = 6. Hal tersebut yang sesuai dengan 6 bidang
luas pada tiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota sampel yang
digunakan.
5) Memasukkan harga fh pada tabel kolom fh, kemudian menghitung harga (fo-fh)
2 (fo−fh) 2 (fo−fh) 2
dan . Harga merupakan harga Chi Kuadrat (X2) hitung.
fh fh
6) Membandingkan harga dari Chi Kuadrat Hitung dengan Chi Kuadrat Tabel.
Bila harga dari Chi kuadrat Hitung lebih kecil dibandingkan harga Chi Kuadrat
tabel, maka distribusi data akan dinyatakan normal, dan jika lebih besar maka
2. Uji Homogenitas
X 1
X̅1 = 𝑛
X 2
X̅2 = 𝑛
√n x x2 −(x)2
2
S1 = 𝑛(𝑛−1)
√n x x2 −(x)2
2
S2 = 𝑛(𝑛−1)
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
F= 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
6) Hitung nilai Ftabel. Dalam menghitung Ftabel dapat dilihat pada tabel F dengan
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dilakukan dengan polled varian uji t hitung dengan rumus
sebagai berikut:
𝑋1−𝑋2
t=
(𝑛1− 1)𝑆2 1+(𝑛2− 1)𝑠2
2 1 1
√ ×( + )
(𝑛1+𝑛 )−2 𝑛1 𝑛2
2
Keterangan:
t = nilai t hitung
Dalam hal ini pada tingkat apakah pengaruh model pembelajaran take and
give berbantuan flash card terhadap pemahaman konsep siswa kelas IV SD Negeri
berikut:
𝑡2
Eta Squared = 2(𝑛1+𝑛2−2 )
𝑡
Afandi, M., Chamalah, E., Wardani, O. P., & Gunarto, H. (2013). Model dan
Bandung.
10-18.
Pustaka Pelajar.
Japar, M., Irawaty, I., & Fadhillah, D. N. (2019). Peran Pelatihan Penguatan
Negeri Semarang).
Subaca. Al-Athfaal Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 36-55.
Bandung.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai
Wahyuni, Eka Nur. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Take and Give
Muhammadiyah Sidoarjo).
Soal Evaluasi
Nilai
Nama :
Kelas :
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada
huruf A, B, C, atau D.
1. Berikut ini merupakan sikap menerima keberagaman di sekolah adalah...
a. Berdiam diri saat ada kerja bakti
b. Hanya berteman dengan yang sama asal daerahnya
c. Mengikuti upacara bendera hari senin
d. Berteman tidak memandang siapapun dan tidak saling mengejek
2. Keberagaman budaya yang ada di Indonesia harus dimaknai sebagai...
a. Kekuatan negara
b. Kekurangan bangsa
c. Keamanan bangsa
d. Kemunduran bangsa
3. Perhatikan pernyataan dibawah ini,
1) Kerja bakti membersihkan sekolah
2) Gotong royong membangun jembatan
3) Musyawarah untuk membahas permasalahan warga
4) Ronda malam menjaga keamanan lingkungan sekitar
Wujud nyata kerukunan di dalam lingkungan masyarakat adalah ditunjukkan
nomor...
a. (1),(2),(3)
b. (1),(3),(4)
c. (1),(2),(4)
d. (2),(3),(4)
4. Manfaat saling menghargai dan menghormati perbedaan budaya yang ada di
lingkungan kita adalah...
a. Tercipta keamanan lingkungan
b. Terjadi kerukunan dan persatuan
c. Munculnya perbedaan antar masyarakat
d. Adanya kelompok tertentu yang lebih baik
5. Kemunduran bangsa Indonesia bisa saja terjadi akibat adanya sifat...
a. Rukun terhadap sesama
b. Saling toleransi antar umat beragama
c. Saling menang sendiri
d. Kebersamaan tanpa memandang suku, budaya, dan agama
6. Mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing merupakan keragaman
yang menunjukkan adanya perbedaan ....
a. Suku
b. Kegemaran
c. Jenis kelamin
d. Agama
7. Perhatikan ragam perbedaan berikut ini!
(1) Warna kulit
(2) Jenis rambut
(3) Pakaian adat
(4) Upacara pernikahan
Ragam perbedaan fisik ditunjukkan pada nomor ....
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)
8. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut !
(1) Menonjolkan suku, agama, ras, dan golongan sendiri.
(2) Acuh tak acuh terhadap perbedaan dalam masyarakat.
(3) Menganggap hanya suku sendiri yang paling bagus dan suku lainnya jelek.
(4) Meningkatkan interaksi tanpa mempermasalahkan perbedaan.
Sikap menghargai keragaman budaya masyarakat Indonesia ditunjukkan
pada....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
9. Apabila kamu berbeda agama dengan temanmu, maka kamu harus ....
a. Memusuhinya
b. Menghormatinya
c. Menjauhinya
d. Mengucilkannya
10. Arif berasal dari Aceh. Edi berasal dari Manado. Meskipun berbeda daerah asal,
sikap mereka sebaiknya ....
a. Tetap rukun
b. Bertengkar
c. Bermusuhan
d. Saling mengejek
11. Indonesia memiliki keragaman bahasa daerah, tetapi tetap memiliki bahasa
nasional sebagai bahasa persatuan. Bahasa persatuan tersebut digunakan
sebagai bahasa pergaulan, di sekolah, dan instansi resmi lainnya. Bahasa yang
dimaksud adalah bahasa ....
a. Indonesia
b. Melayu
c. Sunda
d. Jawa
12. Perhatikan jenis-jenis keragaman berikut ini!
(1) Perbedaan jenis rambut
(2) Perbedaan pekerjaan
(3) Perbedaan agama.
(4) Perbedaan warna kulit.
Perbedaan yang menunjukkan keragaman sosial ada pada nomor ....
a. dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (3) dan (4)
13. Berikut ini yang merupakan sikap menghargai keragaman di sekolah adalah ....
a. Bermain dengan semua teman
b. Memilih teman bermain
c. Bertengkar dengan teman
d. Memusuhi teman yang berbeda agama
14. Membeda-bedakan agama dapat mengakibatkan ....
a. Perselisihan
b. Persahabatan
c. Persatuan
d. Keberagaman
15. Tarian khas dari daerah Nia adalah tari gambyong, Tarian khas dari daerah Budi
adalah tari topeng. Perbedaan tersebut patut kita ....
a. Abaikan
b. Permalukan
c. Banggakan
d. Tinggalkan
16. Berikut ini yang bukan merupakan penyebab banyaknya suku di Indonesia
adalah....
a. Perbedaan lingkungan geografis
b. Pemimpin negara
c. Perbedaan agama atau kepercayaan
d. Perbedaan latar belakang sejarah
17. Indonesia terdiri atas berbagai suku, oleh karena itu kita harus memupuk rasa....
a. Persatuan
b. Permusuhan
c. Persaingan
d. Perpecahan
18. Berikut ini yang termasuk kerja sama di lingkungan sekolah adalah ....
a. Berdiskusi mengenai materi yang belum dimengerti
b. Berdiskusi saat ulangan
c. Mengerjakan pr di ruang kelas
d. Menyontek saat ulangan
19. Ketika kita sedang asyik bermain dengan teman dan salah satu teman kita
tersebut akan menunaikan ibadah. Maka hal yang mesti kita lakukan adalah...
a. Mempersilahkan teman tersebut menjalankan ibadah
b. Melarang teman tersebut untuk beribadah
c. Mengganggu teman saat beribadah
d. Ikut beribadah dengan teman meskipun berbeda agama
20. Dibawah ini yang merupakan contoh sikap yang mencerminkan persatuan dan
kesatuan di lingkungan adalah...
a. Suka bermain dengan teman yang kaya
b. Mementingkan kepribadian keluarga dari pada kepentingan umum
c. Saya suka membangga-banggakan budaya sendiri di hadapan orang lain
d. Mengutamakan kepentingan bersama
21. Didalam bermusyawarah, bagaimana saudara seringkali kita menjumpai
pendapat yang berbeda dengan pendapat kita. Namun sikap kita seharusnya...
a. Memaksanya agar sependapat dengan kita
b. Selalu mengalah meskipun belum diungkapkan dalam musyawarah
c. Marah-marah kepada teman yang berbeda pendapat
d. Menghormati pendapat peserta lain
22. Di bawah ini yang tidak termasuk keberagaman suatu daerah adalah...
a. Suku
b. Bahasa
c. Makanan khas
d. Hobi makan
23. Dengan keberagaman budaya, kita dapat mengenal...
a. Budaya daerah lain
b. Kelebihan daerah lain
c. Kekurangan daerah lain
d. Bersaing dengan daerah lain
24. Terhadap teman yang berbeda suku tetap harus saling menyayangi, bukannya
harus saling...
a. Saling menghargai
b. Saling menolong
c. Bekerjasama dalam kebaikan
d. Saling membedakan
25. Kemungkinan yang akan terjadi apabila tidak memiliki sikap toleransi
beragama adalah...
a. Terjadi perdamaian
b. Perselisihan antar agama
c. Kesejahteraan bangsa
d. Persahabatan antar agama