Anda di halaman 1dari 18

LEARNING DISABILITIES

DALAM LAYANAN KESEHATAN


IBU DAN ANAK: STUDI KASUS
DIDINAS KESEHATAN DENGAN
SUMBER DAYA TERBATAS DI
INDONESIA KELOMPOK 3
Nama Nim

Muhamad jidan fajrun najah I1A020089

Fitria inggit Pradani I1A020069

Aisyah Maryana Rohayati I1A020101

Anggota Azarine Raissa Natavany I1A020043

kelompok 3 Aisha Rahma Annisa Kirana I1A020025

Alycia Affrila Satyananda I1A020057

Evi Fatimah I1A020073

Eka Annisa Fitri I1A020049

Khafina Ayanasva I1A020007

Laila Afada istiqomah I1A020079


Identitas Dinas
Kesehatan Kabupaten
Kepahiang
Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2005 tentang
Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kepahiang dan Keputusan Bupati
Kepahiang Nomor 321 Tahun 2005
tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan
Unit Pelaksana Teknis
Kecamatan ● UPT Puskesmas Kecamatan ● UPT Puskesmas
Durian Depun Bukit Sari
Merigi Kabawetan ● UPT Puskesmas
Kabawetan
UPT Puskesmas
Kecamatan ●
Cugung Lalang
Kecamatan ● UPT Puskesmas
Ujan Mas ● UPT Puskesmas Seberang Musi Talang Babatan
Ujan Mas
Kecamatan ● UPT Puskesmas
Kecamatan ● UPT Puskesmas
Keban Agung
Kepahiang Kelobak Bermani Ilir ● UPT Puskesmas
● UPT Puskesmas Embong Ijuk
Pasar Kepahiang ● UPT Puskesmas
Kecamatan ● UPT Puskesmas Batu Bandung

Tebat Tebat Karai Kecamatan ● UPT Puskesmas


● UPT Puskesmas
Karai Nanti Agung Muara Kemumu Batu Bandung
Visi Misi
Permasalahan Individu Fokus Pada Posisinya
(1) Ego Program (3) Senioritas sebagai Tembok
a. Setiap pihak selalu meminta support Penghalang untuk Belajar
dana yang besar untuk menunjang a. Adanya level antara bidan junior dan
kegiatan yang direncanakan tetapi senior
kegiatan tersebut tidak berpengaruh b. Ilmu senioritas yang tidak di update
terhadap keberhasilan target program tetapi sulit menerima pendapat dari
b. Pembagian program yang masih teman sejawat
tumpang tindih atau dibebankan pada
satu pihak saja

(2) Sakralisasi Adab Birokrasi


a. Pola komunikasi yang buruk antara
atasan dan bawahan
b. Pemberian sanksi yang tidak
seharusnya oleh atasan kepada
bawahan karena masalah pribadi
c. Kurangnya adab sopan santun saat
berbicara
Solusi
a. Melakukan koordinasi dengan kader setempat agar
pelaksanaan programnya lebih maksimal
b. Membuat forum diskusi bersama untuk
memperbaiki komunikasi
c. Menambah wawasan dengan cara mengikuti
pelatihan
Permasalahan Menyalahkan Orang Lain

Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3


“Rumah sakit
“Dinas kesehatan provinsi “Tidak ada teamwork di beranggapan setara
tidak proaktif” dinas kesehatan” dengan dinas
kesehatan”
Permasalahan Menyalahkan Orang Lain

Kasus 4 Kasus 5 Kasus 6


“Legislatif dan eksekutif
tidak ada yang peduli “Form AMP terlalu tebal “Bidan menyalahkan
dengan isu kematian Ibu dan berbelit-belit” budaya masyarakat”
dan Bayi”
Solusi
Melakukan advokasi kepada Dinas Kesehatan Provinsi agar lebih peduli terhadap permasalahan yang
KASUS 1
terjadi

Lebih melibatkan divisi lain agar program dapat berjalan secara optimal dan tidak membebankan satu
KASUS 2
divisi saja

Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik antara rumah sakit dan dinas kesehatan karena saling
KASUS 3
membutuhkan dalam segi administratif dan epidemiologi

dapat dilakukan dengan menghilangkan budaya the enemy is out there. Dalam hal ini, pihak rumah sakit
dapat memberikan hasil dan capaian mereka dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.
KASUS 4
Serta melakukan advokasi terhadap pihak eksekutif dan legislatif agar dapat ikut berperan dalam
menangani isu kematian ibu dan bayi

form amp (audit maternal perinatal) dapat dibuat lebih singkat dan mengurangi kata yang berbelit-belit
KASUS 5 sehingga dapat mengurangi jumlah form dan bidan kooedinator tidak merasa keberatan untuk mengisi
form, dan form tersebut dapat terisi dengan baik

Membangun upaya komunikasi efektif antara bidan dengan pasien (masyarakat) sehingga dapat tercipta rasa
saling percaya dan dapat saling memahami serta berkompromi mengenai keingingan/kebutuhan masing-masing
KASUS 6 pihak.
Solusi masalah menyalahkan
orang lain untuk individu
Self serving bias solutions
Evaluasi diri sendiri Memperhatikan diri sendiri

Penerapan sifat self compassion


Memetakan tanggung jawab
(penerimaan diri)

Mindfulness (menerima dan mengatasi


masalah dengan objektif)

Positive self talk


Pelaksanaan AMP
Kolaborasi dukungan dan peran aktif lintas sektor dari organisasi
profesi, seperti

IDAI POGI
(Ikatan Dokter Anak Indonesia) (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia)
Ketidakmampuan menyelesaikan masalah
tidak mampu menganalisis masalah secara komprehensif sehingga pemecahan
masalah bersifat parsial saja.

· Penerapan pemetaan Tidak ada evaluasi untuk melihat


sejauh mana pelatihan tersebut
permasalahan KIA dengan
mampu meningkatkan ilmu dan
metode hulu dan hilir belum
skill bidan.
berjalan

· Pelatihan yang dilakukan


hanya sekedarnya saja, baik
dari sisi teori maupun praktik
Solusi ketidakmampuan menyelesaikan
masalah
Masalah 1
Perencanaan Berbasis Bukti untuk Sektor Kesehatan Ibu dan Anak

Masalah 2
Peranan manajemen sumber daya manusia harus dikelola dengan baik sehingga
kebijakan teori dan praktik dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan

Masalah 3
evaluasi program pelatihan dilaksanakan tidak hanya untuk mengetahui efektivitas dan
efisiensi penyelenggaraan pelatihan namun juga digunakan untuk memperoleh informasi
terkait dengan kekurangan yang ada sehingga nantinya program pelatihan dapat
diperbaiki dan diberikan keputusan apakah dapat dilanjutkan atau tidak.
Fokus pada Jangka Pendek
The fixation on events adalah ketidakmampuan belajar karena terlalu
fokus pada kejadian jangka pendek. Hal-hal yang sifatnya jangka
panjang menjadi luput dari perhatian.

Rutinitas mengerjakan berbagai pekerjaan seperti administrasi dan


Ex:
turun ke lapangan membuat staff tidak fokus

“Ketika penulis menanyakan seperti apa pemanfaatan teknologi seperti


internet berperan untuk meningkatkan ilmu dan wawasan, salah satu staff
KIA mengatakan kalau sedang sibuk mengerjakan surat
pertanggungjawaban atau ke lapangan tidak sempat untuk membuka
internet. Banyaknya hal hal yang harus dilaksanakan membuat tidak fokus.
Mulai dari perencanaan sampai dengan administrasi hingga ke detail
pelaksanaanya harus dikerjakan semua. Di sisi yang lain kebutuhan sebagai
makhluk sosial juga harus ditunaikan seperti memenuhi undangan atau
merawat anak sakit”.
Solusi kasus Fokus pada Jangka Pendek
Manajemen waktu yang baik, mengelola waktu dengan baik bisa membantu untuk
menyelesaikan setiap pekerjaan secara tepat waktu dan maksimal

Menciptakan rencana yang spesifik, Hal ini penting agar kita bisa menghasilkan
kinerja yang maksimal dan tidak jatuh ke dalam aktivitas yang acak dan tidak
fokus

Meningkatkan keterampilan, membangun diri yang lebih baik, dan mengerjakan hal -
hal yang dapat brpengaruh pada jangka panjang

Menyelesaikan pekerjan satu persatu, menyelesaikan banyak pekerjan sekaligus akan


membuat pekerjan menjadi kurang maksimal, baiknya menyelesaikan satu
pekerjan dahulu baru beralih ke pekerjan lainya
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai