Anda di halaman 1dari 2

NAMA : CHAYUL NAIMAH

PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

Moderasi beragama adalah mutiara ajaran Islam yang masih belum banyak dikenali.
Meskipun, sebagian praktiknya mungkin sudah ada di masyarakat, sejak lama. Sekaligus
pemahaman atas batas-batas yang tidak dapat dilanggar. Secara sosiologis masyarakat
Indonesia juga terdiri dari berbagai suku adat dan budayanya. Akibat keberagaman tersebut
maka dalam menjalankan keyakinan atau ajaran agama masyarakat Indonesia juga harus
mempertimbangkan aspek keragaman ini. Dengan kata lain, menjalankan ajaran agama di
Indonesia masyarakat harus siap menerima kemungkinan adanya kelompok lain yang
berbeda.

Mengingat banyaknya keberagaman yang ada di Indonesia dan masyarakat yang heterogen,
moderasi beragama adalah solusinya. Hal ini terdapat pada 9 nilai moderasi beragama dalam
islam seperti: Tawassuth (tengah-tengah), I'tidal (lurus dan tegak), Tasamuh (toleransi),
Syura (musyawarah), Ishlah (perbaikan), Qudwah (kepeloporan), Muwathanah (cinta tanah
air), Al-La'unf (anti kekerasan), I'tibar Al-Urf (ramah budaya).

Adapun penguatan moderasi beragama, merupakan salah satu cara, untuk mengatasi masalah
kekerasan bersimbol agama. Cara penguatan ini ditempuh melalui jalan panjang, yaitu
penyadaran. Umat Islam harus digugah, agar mengingat kembali mutiara Islam tentang
moderasi dan mengamalkannya. Umat penting disadarkan, bahwa kecenderungan utama
ajaran Islam adalah kedamaian dan anti kerusakan. Islam senantiasa mewajibkan bersikap
adil dalam memberantas ketidakadilan. Islam selalu menganjurkan perdamaian dan perbaikan
dalam mengatasi syahwat konflik dan perang. Islam memerintahkan untuk teguh berada di
jalan tengah dan lurus, agar kepribadian Muslim stabil. Islam mewajibkan umatnya, agar
selalu memelihara keamanan dan memajukan kemakmuran negeri mereka, bukan
merusaknya,

Perlu waktu lama, untuk menumbuhkan kesadaran seseorang tentang beragama dan
membangun watak serta perilakunya. Jadi untuk mencapainya, diperlukan kesabaran, kerja
keras, kerja bersama dan kerjasama semua pihak. Baik itu unsur masyarakat maupun
pemerintah pusat maupun daerah. Masyarakat berkewajiban menyemai dan menguatkan
nilai-nilai beragama.
Pemerintah berkewajiban mendukung upaya masyarakat melalui kegiatan yang
menguatkannya. Juga melalui penyediaan sarana, prasarana, dana dan fasilitasi lainnya.

Guna mewujudkan generasi yang sadar beragama dan berpola hidup moderat, diperlukan
langkah yang diniatkan, baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Unsur masyarakat yang
paling diharapkan berperan adalah para pendidik. Sedangkan unsur pemerintah adalah
kementerian dan lembaga yang menangani urusan agama, pendidikan dan kebudayaan

Agar langkah yang diniatkan itu dapat diwujudkan, maka unsur pemerintah dapat mengambil
prakarsa menggerakkan unsur masyarakat. Prakarsa ini dimaksudkan untuk merumuskan
tujuan dan kegiatan penguatan moderasi beragama baik oleh masyarakat maupun pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai