No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman : 1/2
UPT
dr. CH. Dorothyningrum
Puskesmas
NIP. 19711114 200212 2 007
Pituruh
1.Pengertian Pelacakan gizi buruk adalah rangkaian kegiatan penyelidikan terhadap penemuan
kasus gizi buruk (BB/TB-PB < -3SD baku standard WHO-NCHS atau dengan tanda-
tanda klinis marasmus, kwashiorkor dan marasmic-kwashiorkor) serta mencari faktor-
faktor yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk
2.Tujuan a. Menemukan kasus baru balita gizi buruk untuk dapat ditangani secara cepat dan
tepat
b. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan gizi buruk
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas no. / /Kapus/I/2016 tentang
4.Referensi a. Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk, Depkes RI tahun 2007
b. Buku Petunjuk Teknis Pelacakan Gizi Buruk Propinsi Jawa Tengan Tahun 1999
c. Buku Baku Standar WHO-NCHS
5.Prosedur a. Menerima laporan adanya gizi buruk baik dari masyarakat, kader, bidan desa dan
tenaga kesehatan lainnya
b. Nutrisionis/bidan desa melakukan kun jungan rumah sasaran untuk validasi data
(umur, BB, TB, status gizi) dengan melihat indeks BB/U, BB/TB WHO-NCHS
c. Bersama dengan validasi melakukan pelacakan gizi buruk dengan wawancara dan
pengamatan
d. Bila diperlukan Nutrisionis/bidan desa merujuk kasus gizi buruk tersebut ke
Puskesmas dengan tujuan mendapatkan diagnosa dari dokter/tenaga medis untuk
mengetahui adanya penyakit penyerta
e. Bila ditemukan penyakit penyerta, maka diberikan pengobatan sesuai dengan
anjuran dokter, dapat dilakukan rawat jalan maupun rawat inap sesuai dengan jenis
penyakit
f. Mencatat dan melaporkan kasus gizi buruk ke DKK
6.Bagan Alir
Menerima laporan adanya gizi buruk baik dari Nutrisionis/bidan desa melakukan kun
masyarakat, kader, bidan desa dan tenaga jungan rumah sasaran untuk validasi data
kesehatan lainnya (umur, BB, TB, status gizi) dengan
melihat indeks BB/U, BB/TB WHO-
NCHS