DISUSUN OLEH :
1. ROSSY LAMUDA (2101347)
Rossy Lamuda
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui penyelenggaraan angkutan umum dalam trayek di kota / kabupaten
tempat taruna/i tinggal
2. Untuk Mengetahui penyelenggaraan angkutan umum tidak dalam trayek di kota /
kabupaten tempat taruna/i tinggal
3. Untuk Mengetahui penyelenggaraan angkutan barang di kota / kabupaten tempat taruna/i
tinggal ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum
Sejak dahulu Teluk Kendari telah dikenal oleh pelaut-pelaut nusantara maupun eropa sebagai
jalur persinggahan perdagangan laut dari dan menuju Ternate atau Maluku. Pada Kartografi
Portugis kuno awal abad ke-15 telah menunjukkan adanya perkampungan di Pantai Timur
Celebes atau Sulawesi yang dinamakan Citta dela Baia di pesisir teluk bernama Baia du
Tivorayang identik dengan Teluk Kendari. Dalam sastra lisan tua suku Tolaki, wilayah Teluk
Kendari disebut dengan nama Lipu I Pambandahi, Wonua I Pambandokooha yang merupakan
salah satu daerah di pesisir timur Kerajaan Konawe.
Penemu, penulis dan pembuat peta pertamatentang Kendari adalah Vosmaer (berkebangsaan
Belanda) tahun 1831. Pada tanggal 9 Mei 1831 Vosmaer membangun istana raja Suku
Tolaki bernama TEBAU di sekitar pelabuhan Kendari dan setiap tanggal 9 Mei pada waktu itu
dan sekarang dirayakan sebagai hari jadi Kota Kendari.
Pada zaman kolonial Belanda Kendari adalah Ibukota Kewedanan dan Ibu kota Onder
Afdeling Laiwoi. Kota Kendari pertama kali tumbuh sebagai Ibukota Kecamatan dan selanjutnya
berkembang menjadi Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-Undang Nomor
29 Tahun 1959, dengan perkembangannya sebagai daerah permukiman, pusat perdagangan dan
pelabuhan laut antar pulau. Luas kota pada saat itu ± 31.400 km².
Dengan terbitnya Perpu Nomor 2 Tahun 1964 Jo. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964,
Kota Kendari ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari 2 (dua)
wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Kendari dan Kecamatan Mandonga dengan luas Wilayah
± 75,76 Km².
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1978, Kendari menjadi Kota
Administratif yang meliputi tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan
Kendari, Mandonga dan Poasia dengan 26 kelurahan dan luas wilayah ± 18.790 Ha. Mengingat
pertumbuhan dan perkembangan Kota Kendari, maka dengan keluarnya Undang-Undang Nomor
6 Tahun 1995 Kota Kendari ditetapkan menjadi Kota Madya Daerah Tingkat II Kendari, dengan
luas wilayah mengalami perubahan menjadi 296 Km².
2.2 Penyelenggaraan Angkutan Umum Dalam Trayek
Angkutan Umum adalah kendaraan umum untuk mengangkut barang atau orang dari satu
tempat ke tempat lain, yang disediakan oleh pribadi, swasta, atau pemerintah, yang dapat
digunakan oleh siapa saja dengan cara membayar atau sewa. Trayek yang menghubungkan
wilayah perbatasan dan/atau wilayah lainnya karena pertimbangan aspek pertahanan, keamanan,
sosial, dan politik; atau
Trayek angkutan umum yang ditetapkan meliputi trayek angkutan perkotaan dan trayek
angkutan pedesaan ( antar kecamatan ) dalam kabupaten. Jenis kendaraan bermotor umum yang
digunakan untuk melayani trayek adalah mobil penumpang / atau mobil bus. Setiap kendaraan
bermotor umum yang dioperasikan harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan diuji kelayakan secara berkala.
Kota Kendari bakal kembali menerbitkan izin trayek angkutan umum. Apalagi fasilitas
pendukung pengujian kendaraan telah tersedia. Di sisi lain, Surat Keputusan (SK) yang menjadi
payung hukum izin trayek tinggal menunggu tandatangan Wali Kota Kendari. Kepala Dishub
Kota Kendari La ode Abdul Manas Salihin mengakui selama dua tahun belakangan ini
pemerintah tak mengeluarkan izin trayek angkutan umum. Hal itu disebabkan fasilitas uji
kendaraan belum memadai. Namun pada tahun 2022, sarana prasarananya telah dilengkapi.
Bila merujuk data tahun 2019, sebanyak 400 kendaraan telah mengantongi izin trayek. Untuk
tahap awal, izin trayek diperpanjang terlebih dahulu. Setelah itu, baru izin-izin yang baru.
Nantinya, setiap trayek memiliki kuota kendaraan. Sebab seringkali jumlah kendaraan yang
beroperasi berbeda dengan jumlah kuota yang sudah ditetapkan. (b/win)
Izin Trayek Angkot
-Fasilitas Uji Kendaraan Siap Beroperasi
-Dishub Benahi Jaringan Trayek
-Tarif Angkot Baru Akan Ditinjau Ulang
-Angkot Wajib Perpanjang Izin Trayek
-Yang Belum Berizin Segera Urus Baru
Evaluasi tarif angkutan umum di Kota Kendari telah rampung. Hasilnya, tarif angkutan kota
(angkot) tak mengalami perubahan. Tidak hanya tarif, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari turut
menetapkan 11 trayek angkot. Putusan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota
Kendari nomor 933 tahun 2022 Berikut 11 Trayek Tersebut.
KODE TRAYEK RUTE TRAYEK
Trayek 1 Terminal C Kota Lama - Kampus Baru UHO (PP) via Pasar
PKL
Trayek 2 Terminal C Kota Lama - Kampus Baru UHO (PP) via Mall
Mandonga
RPM_Penyelenggaraan_Angkutan_Umum_pada_Trayek_Angkutan_Perintis.pdf (dephub.go.id)
PM_60_TAHUN_2019_rev.pdf