Anda di halaman 1dari 10

PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM

DI KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

UJIAN TENGAH SEMESTER


DOSEN PENGAMPU: IBU KHUSNUL KHOTIMAH. Mt

DISUSUN OLEH :
1. ROSSY LAMUDA (2101347)

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD PROGRAM STUDI


TRANSPORTASI DARAT SARJANA TERAPAN 2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah kita ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan baik. Penulis
membuat paper ini guna memenuhi tugas mata kuliah Karakteristik Operasional dan Survey
Angkutan Umum. Adapun judul makalah ini adalah “Penyelenggaraan Angkutan Umum Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara”.
Dalam menyelesaikan paper ini penulis menyadari bahwa penulisan paper masih banyak
terdapat kelemahan dan kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, serta
penyampaian datanya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan dari
dosen, rekan atau pembaca demi perbaikan paper selanjutnya. Penulis berharap paper ini
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis sendiri untuk menambah pengalaman dan
wawasan.
Dalam kesempatan ini dengan ketulusan dan keikhlasan hati, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Khusnul Khotimah, MT selaku dosen
Karakteristik Operasional dan Survey Angkutan Umum dan semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan partisipasi dalam mensukseskan penulisan paper ini. Semoga Allah SWT
memberikan imbalan berlipat ganda kepada kita semua dan dijadikan mutiara kehidupan bagi
penulis untuk selama – lamanya, aamiin.

Bekasi, 15 November 2022

Rossy Lamuda
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angkutan umum adalah angkutan atau kendaraan yang digunakan untuk umum secara luas.
Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan atau barang dari satu
tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang menjangkau berbagai
tempat yang dikehendaki atau mengirimkan barang dari tempat asalnya ke tempat tujuannya.
Prosesnya dapat dilakukan dengan menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan. Angkutan
Umum Penumpang bersifat massal sehingga  biaya angkut dapat dibebankan kepada lebih
banyak orang atau penumpang yang menyebabkan biaya per penumpang dapat ditekan serendah
mungkin. Karena merupakan angkutan massal, perlu ada kesamaan diantara para penumpang,
antara lain kesamaan asal dan tujuan. Kesamaan ini dicapai dengan cara pengumpulan di
terminal dan atau tempat perhentian. Kesamaan tujuan tidak selalu berarti kesamaan maksud.
Angkutan umum massal atau masstransit memiliki trayek dan jadwal keberangkatan yang tetap.
Angkutan Umum Pada Trayek Angkutan Perintis yang selanjutnya disebut Angkutan Jalan
Perintis adalah angkutan orang atau angkutan barang dengan menggunakan kendaraan bermotor
umum yang menghubungkan wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan terisolir dengan
wilayah perkotaan dan/atau perpindahan dari angkutan sungai, danau dan penyeberangan, laut,
dan jalan perintis. Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek
adalah angkutan yang dilayani dengan mobil penumpang umum atau mobil bus umum dalam
wilayah perkotaan dan/ atau kawasan tertentu atau dari suatu tempat ke tempat lain, mempunyai
asal dan tujuan tetapi tidak mempunyai lintasan dan waktu tetap.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyelenggaraan angkutan umum dalam trayek di kota / kabupaten tempat
taruna/i tinggal ?
2. Bagaiman penyelenggaraan angkutan umum tidak dalam trayek di kota / kabupaten
tempat taruna/i tinggal ?
3. Bagaimana penyelenggaraan angkutan barang di kota / kabupaten tempat taruna/i
tinggal ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui penyelenggaraan angkutan umum dalam trayek di kota / kabupaten
tempat taruna/i tinggal
2. Untuk Mengetahui penyelenggaraan angkutan umum tidak dalam trayek di kota /
kabupaten tempat taruna/i tinggal
3. Untuk Mengetahui penyelenggaraan angkutan barang di kota / kabupaten tempat taruna/i
tinggal ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum

Sejak dahulu Teluk Kendari telah dikenal oleh pelaut-pelaut nusantara maupun eropa sebagai
jalur persinggahan perdagangan laut dari dan menuju Ternate atau Maluku. Pada Kartografi
Portugis kuno awal abad ke-15 telah menunjukkan adanya perkampungan di Pantai Timur
Celebes atau Sulawesi yang dinamakan Citta dela Baia di pesisir teluk bernama Baia du
Tivorayang identik dengan Teluk Kendari. Dalam sastra lisan tua suku Tolaki, wilayah Teluk
Kendari disebut dengan nama Lipu I Pambandahi, Wonua I Pambandokooha yang merupakan
salah satu daerah di pesisir timur Kerajaan Konawe.
Penemu, penulis dan pembuat peta pertamatentang Kendari adalah Vosmaer (berkebangsaan
Belanda) tahun 1831. Pada tanggal 9 Mei 1831 Vosmaer membangun istana raja Suku
Tolaki bernama TEBAU di sekitar pelabuhan Kendari dan setiap tanggal 9 Mei pada waktu itu
dan sekarang dirayakan sebagai hari jadi Kota Kendari.
Pada zaman kolonial Belanda Kendari adalah Ibukota Kewedanan dan Ibu kota Onder
Afdeling Laiwoi. Kota Kendari pertama kali tumbuh sebagai Ibukota Kecamatan dan selanjutnya
berkembang menjadi Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-Undang Nomor
29 Tahun 1959, dengan perkembangannya sebagai daerah permukiman, pusat perdagangan dan
pelabuhan laut antar pulau. Luas kota pada saat itu ± 31.400 km².
Dengan terbitnya Perpu Nomor 2 Tahun 1964 Jo. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964,
Kota Kendari ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari 2 (dua)
wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Kendari dan Kecamatan Mandonga dengan luas Wilayah
± 75,76 Km².
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1978, Kendari menjadi Kota
Administratif yang meliputi tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan
Kendari, Mandonga dan Poasia dengan 26 kelurahan dan luas wilayah ± 18.790 Ha. Mengingat
pertumbuhan dan perkembangan Kota Kendari, maka dengan keluarnya Undang-Undang Nomor
6 Tahun 1995 Kota Kendari ditetapkan menjadi Kota Madya Daerah Tingkat II Kendari, dengan
luas wilayah mengalami perubahan menjadi 296 Km².
2.2 Penyelenggaraan Angkutan Umum Dalam Trayek
Angkutan Umum adalah kendaraan umum untuk mengangkut barang atau orang dari satu
tempat ke tempat lain, yang disediakan oleh pribadi, swasta, atau pemerintah, yang dapat
digunakan oleh siapa saja dengan cara membayar atau sewa. Trayek yang menghubungkan
wilayah perbatasan dan/atau wilayah lainnya karena pertimbangan aspek pertahanan, keamanan,
sosial, dan politik; atau
Trayek angkutan umum yang ditetapkan meliputi trayek angkutan perkotaan dan trayek
angkutan pedesaan ( antar kecamatan ) dalam kabupaten. Jenis kendaraan bermotor umum yang
digunakan untuk melayani trayek adalah mobil penumpang / atau mobil bus. Setiap kendaraan
bermotor umum yang dioperasikan harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan diuji kelayakan secara berkala.
Kota Kendari bakal kembali menerbitkan izin trayek angkutan umum. Apalagi fasilitas
pendukung pengujian kendaraan telah tersedia. Di sisi lain, Surat Keputusan (SK) yang menjadi
payung hukum izin trayek tinggal menunggu tandatangan Wali Kota Kendari. Kepala Dishub
Kota Kendari La ode Abdul Manas Salihin mengakui selama dua tahun belakangan ini
pemerintah tak mengeluarkan izin trayek angkutan umum. Hal itu disebabkan fasilitas uji
kendaraan belum memadai. Namun pada tahun 2022, sarana prasarananya telah dilengkapi.
Bila merujuk data tahun 2019, sebanyak 400 kendaraan telah mengantongi izin trayek. Untuk
tahap awal, izin trayek diperpanjang terlebih dahulu. Setelah itu, baru izin-izin yang baru.
Nantinya, setiap trayek memiliki kuota kendaraan. Sebab seringkali jumlah kendaraan yang
beroperasi berbeda dengan jumlah kuota yang sudah ditetapkan. (b/win)
Izin Trayek Angkot
-Fasilitas Uji Kendaraan Siap Beroperasi
-Dishub Benahi Jaringan Trayek
-Tarif Angkot Baru Akan Ditinjau Ulang
-Angkot Wajib Perpanjang Izin Trayek
-Yang Belum Berizin Segera Urus Baru
Evaluasi tarif angkutan umum di Kota Kendari telah rampung. Hasilnya, tarif angkutan kota
(angkot) tak mengalami perubahan. Tidak hanya tarif, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari turut
menetapkan 11 trayek angkot. Putusan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota
Kendari nomor 933 tahun 2022 Berikut 11 Trayek Tersebut.
KODE TRAYEK RUTE TRAYEK
Trayek 1 Terminal C Kota Lama - Kampus Baru UHO (PP) via Pasar
PKL
Trayek 2 Terminal C Kota Lama - Kampus Baru UHO (PP) via Mall
Mandonga

Trayek 3 Terminal C Kota Lama - Asrama Haji (PP) via Pasar


Panjang

Trayek 4 Terminal C Kota Lama - Purirano (PP) via Gunung Jati -


Kampung Salo.
Trayek 5 Puuwatu - Mall Mandonga (PP) via Pasar PKL
Trayek 6A Labibia - Pasar PKL (PP) via Mall Mandonga
Trayek 6b Labibia - Mall Mandonga (PP) via Pasar PKL
Trayek 7A Pasar Lapulu - Kampus UMK (PP) via Kantor PTUN
Kendari-Pasar Anduonohu
Trayek 7B Pasar Lapulu - Kampus UMK (PP) via Hotel Kubah 9
Trayek 7C Pasar Lapulu - Kampus UMK (PP) via Kantor Camat
Kambu-Kendari Permai.
Trayek 8A Tondonggeu - Kampus UMK (PP) via Pantai Nambo - Pasar
Lapulu
Trayek 8B Bungkotoko - Kampus UHO (PP) via Pelabuhan
Bungkutoko - Pasar Lapulu
Trayek 9 Terminal Baruga - Kampus UHO (PP) via Lippo Plaza -
Pasae Sentral Wuawua
Trayek 10 Pasar PKL - Kampus UHO (PP) via RSUD Kendari - Kantor
Camat Kambu
Trayek 11A Pasar PKL - Terminal Baruga (PP) via RS Bhayangkara -
Kampus UMK
Trayek 11B Pasar PKL - Terminal Baruga (PP) via Kampus AKZI -
Abeli Dalam.

2.3 Penyelenggaraan Angkutan Umum Tidak Dalam Trayek


Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek adalah Angkutan
yang dilayani dengan Mobil Penumpang Umum atau Mobil Bus Umum dalam wilayah perkotaan
dan/atau kawasan tertentu atau dari suatu tempat ke tempat lain, mempunyai asal dan tujuan
tetapi tidak mempunyai lintasan dan waktu tetap.
Angkutan Orang dengan Tujuan Tertentu adalah Angkutan Orang Dengan Kendaraan
Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek dengan menggunakan Mobil Penumpang Umum atau
Mobil Bus Umum untuk keperluan angkutan antar jemput, angkutan karyawan, angkutan
permukiman, angkutan carter, dan angkutan sewa umum. Pelayanan angkutan orang dengan
menggunakan kendaraan umum yang dilaksanakan dalam wilayah operasi tertentu baik secara
terbatas maupun tidak dibatasi oleh wilayah administratif daerah yang sesuai dengan
peruntukannya dan dengan fasilitas pelayanan khusus yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan
pelayanan angkutan.
Angkutan orang dengan menggunakan taksi terbagi menjadi dua. Reguler dan eksekutif. 
Untuk angkutan orang dengan tujuan tertentu terdiri dari angkutan antar jemput, angkutan
permukiman, angkutan karyawan, angkutan sekolah, angkutan carter, angkutan sewa umum dan
angkutan sewa khusus. Sedangkan angkutan orang untuk keperluan pariwisata disediakan untuk
keperluan kegiatan wisata. Dan angkutan angkutan orang di kawasan tertentu dilaksanakan
dengan menggunakan mobil penumpang umum dengan wilayah operasi terbatas pada kawasan
pemukiman, atau kawasan tertentu lainnya berupa kawasan pendidikan, kawasan industri,
kawasan perdagangan dan kawasan wisata. Terkait dengan angkutan orang dengan 
menggunakan taksi, harus  memenuhi pelayanan sebagai berikut : wilayah operasi pelayanan
berada di dalam kawasan perkotaan, tidak terjadwal dan pelayanan dari pintu ke pintu.
Kendaraan yang digunakan taksi adalah mobil penumpang sedan dan/atau bukan sedan.
dilengkapi tulisan “TAKSI” yang dapat dibaca dengan jelas ditempatkan di atas atap bagian luar.
Tulisan tersebut harus menyala dalam keadaan kosong serta padam saat argometer dihidupkan.
Taksi dilengkapi dengan tanda nomor kendaraan bermotor dengan dasar warna kuning
tulisan hitam.  Alat pemantau unjuk kerja pengemudi, argometer dan nama perusahaan dan/atau
merek dagang. Logo, lampu bahaya warna kuning di samping kanan tanda taksi, identitas
pengemudi, dan alat komunikasi penghubung.Kemudian ketentuan biaya awal,  kilometer, waktu
dan biaya tambahan yang ditempatkan pada sisi bagain dalam pintu belakang. Dilengkapi STNK,
nomor urut  kendaraan serta nomor telepon layanan pengaduan
Sedangkan Angkutan umum penumpang di Kota Kendari yang biasa disebut angkutan kota
atau angkot adalah salah satu sarana transportasi yang digunakan untuk melayani aktifitas
masyarakat Kota Kendari. Angkutan kota seakan menjadi urat peredaran ekonomi di Kota
Kendari. Namun saat ini angkutan kota semakin sepi penumpang karena masyarakat lebih
banyak menggunakan sepeda motor dari pada angkutan kota. Hal ini dipengaruhi dengan
banyaknya dealer motor di Kota Kendari yang memberikan kredit dengan persyaratan yang
mudah bagi masyarakat, dimana dengan uang muka yang cukup terjangkau bisa memiliki sebuah
sepeda motor. Meskipun saat ini jumlah penumpang pengguna jasa angkutan kota semakin hari
semakin sedikit, namun angkutan kota masih dibutuhkan oleh masyarakat kota Kendari dalam
melakukan aktifitas sehari-hari.
2.3 Penyelenggaraan Angkutan Barang
Angkutan Barang adalah perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan. Angkutan Barang umum sebagaimana
merupakan Angkutan Barang pada umumnya yang tidak berbahaya dan tidak memerlukan sarana
khusus. Mobil Barang adalah Kendaraan Bermotor yang dirancang sebagian atau seluruhnya
untuk mengangkut barang. Barang Berbahaya adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang
karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Pergerakan Kota Kendari merupakan kota yang dilalui jalur lintas Sulawesi yang mana
banyaknya kendaraan yang keluar masuk setiap harinya termasuk angkutan barang. Seiring
berjalannya waktu dan diikuti oleh adanya peningkatan aktivitas dan penggunaan angkutan
barang Lintas Sulawesi, maka di Kota Kendari diperlukan pemenuhan fasilitas yang menunjang
pergerakan angkutan barang seperti terminal, tempat peristirahatan (rest area) serta fasilitas
parkir. Untuk pergerakan angkutan barang di Sulawesi Tenggara, jalan yang sering dilintasi yaitu
Jalan Trans Sulawesi dimana jalan nasional ini menghubungkan Kota Kendari dengan
Kabupaten Morowali.
Hal tersebut menjadikan Kota ini sangat strategis untuk perlintasan angkutan barang dengan
jumlah perjalanan seluruhnya yaitu sebanyak 5.309 kendaraan barang/hari (Pola Umum Kota
Kendari: 2021). Sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara yang mengalami pertumbuhan
ekonomi yang terus meningkat yang mana dengan adanya peningkatan ini dapat mendorong
bertambahnya kebutuhan akan keperluan logistik yang juga semakin meningkat dan akhirnya
menuntut adanya perkembangan sarana dan prasarana angkutan barang di Kota Kendari. Usaha
perusahaan swasta dan badan usaha sekarang berlomba lomba mencari keuntungan dalam
memenuhi permintaan akan kebutuhan transportasi barang untuk memenuhi arus keluar masuk
logistik kota Kendari. Kemajuan industri serta perdagangan tentunya tidak terlepas dari peran
angkutan barang. Sudah selayaknya potensi pergerakan angkutan barang di Kota Kendari
seharusnya didukung dengan penyediaan sarana maupun prasarana untuk menunjang kelancaran
arus gerak lalu lintas angkutan barang yang masuk dan keluar Kota Kendari angkutan barang
yang hanya melintasi daerah ini.
Salah satu solusinya yaitu dengan melakukan penyediaan terminal angkutan barang. Dampak
dari tidak adanya terminal barang menimbulkan beberapa permasalahan yang sering terjadi
seperti aktivitas bongkar muat yang dilakukan di pinggir jalan, pengemudi angkutan yang
kelelahan karena jarak tempuh yang jauh sehingga menyebabkan kecelakaan di ruas jalan hingga
menyebabkan tingginya angka kecelakaan angkutan barang, serta pengemudi memarkirkan
angkutan di badan jalan karena tidak tersedianya fasilitas untuk beristirahat.
Ketentuan untuk parkir angkutan barang pada bahu jalan di jaringan lintas angkutan barang
di jalan dengan status nasional merupakan hal yang melanggar ketentuan Selain itu parkir di
bahu jalan nasional dapat mengganggu ketertiban lalu lintas di jalan karena mengganggu jarak
pandang pengemudi kendaraan dijalan yang dapat mengakibatkan kecelakaan bukan hanya di
jalan nasional tetapi juga di jalan kota yang dapat menggganggu para pengguna jalan lainnya,,
walaupun, Jika dilihat berdasarkan rencana tata ruang wilayah Kota Kendari tahun 2010 – 2030
rencana pembangunan terminal angkutan barang ini belum dimasukkan ke dalamnya namun ini
dapat dijadikan sebagai masukan untuk pemerintah Kota Kendari kedepannya untuk melakukan
pembangunan terminal untuk angkutan barang di kota ini.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Permasalahan angkutan umum tersebut tidak bisa menyalahkan satu sisi dan hanya melibtkan
satu sisi. Karena masalah angkutan adalah masalah yang kompleks dan luas. Semua saling
terlibat dan saling mempengaruhi. Apabila kita ingin berubah maka berubahlah menjadi lebih
tertib dan kritis, maka perubahan yang kita inginkan akan tercapai. Biasakanlah diri untuk
menggunakan angkutan umum. Dengan membiasakan diri terutama bagi warga madiun akan
menimbulkan kebiasaan yang baik dan akan berpengaruh yang baik pula bagi warga madiun
kedepannya. Mulai dari diri sendiri dan mengajak orang lain. Pemerintah juga harus lebih
perhatian dengan menambah jumlah kendaraan umum.
3.2 Saran
Dari Tugas ini saya menyadari masih banyak kekurangan dan berharap laporan ini mampu
merubah pemikiran pemerintahan. Yang dimana Pemerintah mampu menciptakan kendaraan
umum yang lebih baik dan lebih berguna, serta pemerintah mampu mengenalkannya kepada
khalayak luas dan tiap individu mampu menyadari kesalahannya, dan mampu merubah dirinya
untuk lebih mau menggunakan kendaraan umum. Sehingga akan tercipta kota yang lebih teratur
dan rapi.
DAFTAR PUSTAKA
Kota Kendari - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

RPM_Penyelenggaraan_Angkutan_Umum_pada_Trayek_Angkutan_Perintis.pdf (dephub.go.id)

PM_60_TAHUN_2019_rev.pdf

Anda mungkin juga menyukai