Anda di halaman 1dari 3

DRAF TATA TERTIB

MUSYAWARAH AMBALAN IV AMBALAN PUANG BUTTU


GUGUS DEPAN 01.11-01.12
SMK LATANRO ENREKANG

BAB I
KEDUDUKAN ACARA
Pasal 1
Kedudukan
Musyawarah Ambalan IV Gugus depan 01.11-01.12 SMK Latanro Enrekang adalah sebagai
forum kekuasaan tertinggi dalam Ambalan Puang Buttu Gugus depan 01.11-01.12 SMK Latanro
Enrekang.

Pasal 2
Agenda Acara
1. Pembukaan.
2. Pembahasan Tata Tertib.
3. Laporan Pertanggung jawaban Ketua Dewan Ambalan Puang Buttu Gugus depan 01.11-
01.12 Smk Latanro Enrekang Masa Bakti 2021 – 2022.
4. Pandangan Umum.
5. Pembentukan Komisi dan Persidangan Komisi :
 Komisi A : Bidang Organisasi dan Administrasi.
 Komisi B : Bidang Pembinaan dan Pengembangan.
 Komisi C : Bidang Program Kerja dan Kegiatan serta Rekomendasi.
6. Sidang Paripurna yang membahas tentang hasil-hasil sidang komisi.
7. Pembahasan Mekanisme Kriteria dan Pemilihan Calon Ketua Dewan Ambalan Puang Buttu
Gugus depan 01.11-01.12 Smk Latanro Enrekang Masa Bakti 2022-2023.
8. Pemilihan Ketua Dewan Ambalan Puang Buttu Gugus depan Enrekang 01.11-01.12 Smk
Latanro Enrekang Masa Bakti 2022-2023.
9. Penutup.

BAB II
PESERTA DAN PENGARAH MUSYAWARAH
Pasal 3
Peserta Musyawarah
1. Peserta Penuh adalah semua Anggota Ambalan Gerakan Pramuka Gugus depan 01.11-01.12
SMK Latanro Enrekang yang hadir dalam Musyawarah Ambalan IV.
2. Peserta Peninjau adalah Tamu Ambalan Gerakan Pramuka Gugus depan 01.11-01.12 SMK
Latanro Enrekang yang hadir dalam Musyawarah Ambalan IV.

Pasal 4
Hak dan Kewajiban Peserta
1. Setiap peserta wajib mengikuti seluruh agenda musyawarah.
2. Setiap peserta mempunyai hak untuk berbicara atas izin pimpinan sidang.
3. Peserta Penuh mempunyai hak bicara dan hak suara.
4. Peserta Peninjau hanya mempunyai hak bicara.
5. Hak bicara adalah hak mengeluarkan pendapat dan hak suara adalah hak memilih.
6. Peserta Musyawarah Ambalan IV yang akan meninggalkan persidangan pada setiap agenda
acara harus seizin pimpinan sidang secara tertulis atau melalui isyarat.
7. Setiap Peserta Didik wajib menggunakan Pakaian Seragam Pramuka selama persidangan
berlangsung. Peserta Didik Yang tidak menggunakan Pakaian Seragam Pramuka tidak
diwajikan mengikuti musyawarah ambalan IV.
8. Setiap Peserta Penuh Dewasa diwajibkan menggunakan atribut Pramuka. Bagi peserta penuh
yang tidak menggunakan atribut pramuka akan ditangguhkan hak suaranya.
9. Setiap Peserta diwajibkan hadir paling lambat 5 (Lima) menit sebelum sidang dimulai.
10. Setiap peserta wajib bersikap sopan dan tertib serta tidak mengganggu jalannya sidang.
11. Peserta peninjau yang tidak menggunakan atribut di tangguhkan hak bicaranya.

Pasal 5
Pengarah Musyawarah
1. Pengarah Musyawarah adalah Steering Committe yang diberikan kepercayaan dan diangkat
oleh Majelis Pembimbing Gugus depan Enrekang 01.11-01.12 Smk Latanro Enrekang
melalui Surat Keputusan untuk mengarahkan sidang dan memimpin jalannya Musyawarah
Ambalan IV.
2. Pengarah Musyawarah yang tidak sedang memimpin jalannya sidang adalah peserta penuh
yang mempunyai hak bicara dan hak suara.
3. Pengarah Musyawarah yang sedang memimpin jalannya sidang mempunyai hak bicara dan
hak suaranya ditangguhkan.

Pasal 6
Jenis-Jenis Sidang
1. Sidang paripurna dihadiri oleh seluruh peserta Musyawarah Ambalan IV.
2. Sidang Komisi dihadiri oleh anggota komisi.
3. Rapat Tim Perumus, dihadiri oleh tim perumus yang dibentuk jika dianggap perlu.

Pasal 7
Pimpinan Sidang
1. Sidang Paripurna dipimpin oleh seorang Pengarah yang berwenang mengatur jalannya sidang
dengan tidak menyimpang dari tata tertib Musyawarah Ambalan IV, jika dianggap perlu
dibantu oleh seorang pengarah lainnya sebagai wakil pimpinan sidang dan dapat sewaktu-
waktu menggantikan pimpinan sidang jika pimpinan sidang berhalangan dan seorang notulis
yang bertugas mencatat jalannya sidang paripurna.
2. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang Ketua Komisi yang dipilih oleh Anggota Komisi dan
berwenang mengatur jalannya sidang komisi dengan tidak menyimpang dari tata tertib
Musyawarah Ambalan IV, dengan dibantu oleh seorang sekretaris yang bertugas membantu
jalannya sidang komisi.

Pasal 8
Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara Musyawarah untuk mufakat.
2. Jika pasal 8 ayat 1 tidak terpenuhi, maka ditempuh dengan cara pemungutan suara terbanyak.
Pasal 9
Quorum Persidangan
Sidang dianggap sah jika dihadiri paling sedikit 1/2 dari anggota yang mengikuti acara
Pembukaan Musyawarah Ambalan IV. Apabila tidak mencukupi maka sidang akan di Skorsing
Selama 2 Kali 5 menit kemudian dibuka kembali dan sidang dianggap sah .

BAB III
SANKSI-SANKSI
Pasal 10
Bila tata tertib ini tidak diindahkan oleh peserta musyawarah, maka pimpinan sidang
musyawarah mempunyai hak untuk memberikan sanksi berupa :
a. Teguran sebanyak 3x.
b. Bilamana Point a di atas tidak diindahkan, maka pimpinan sidang musyawarah berhak
mencabut hak bicara dan atau mengeluarkan peserta musyawarah, atas persetujuan forum
persidangan dan mendapatkan hak bicaranya serta mengikuti jalannya musyawarah pada
sidang pleno selanjutnya atas izin pimpinan sidang.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Segala sesuatu yang belum diatur dan atau dianggap keliru dalam tata tertib ini, akan diatur
kemudian oleh Pimpinan Sidang Musyawarah dengan persetujuan Peserta Musyawarah.

Anda mungkin juga menyukai