Anda di halaman 1dari 25

Dr.

Yoyok Cahyono, MSi


Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data
ITS Surabaya 1
POKOK BAHASAN :

Termometri dan Kalorimetri


Perpindahan Kalor
Termodinamika
Gelombang
Optika geometri
Referensi :
Halliday & Resnick,"Fundamental of.
Physics'. John Wiley and Sons, New
York, 1987
Alonso & Finn,"Fundamental
University Physics", Addison Wesley
PubLComp.lnc, 1990
Tipler, P.A.,(terj. B. Soegijono),
°Fisika : untuk Sains dan Teknik, Jilid
2", Erlangga, Jakarta, 2001
Dosen Jurusan Fisika ITS, Fisika I
dan II, Edisi Juli 2008
 Tugas : 20 %
 Kuis 1 dan 2 : 25
 ETS : 15 %
 EAS : 15 %
 Praktikum : 25 %

4
Berkaitan dengan
Berkaitan dengan energi kalor
temperatur / suhu

5
1 . P e n d a h u lu a n .
• S u h u : menyatakan ukuran kuantitatif keadaan
panas dinginnya suatu benda
• P a n a s (k a lo r) : menyatakan ukuran energi
yang terdapat pada suatu benda karena
pengaruh perbedaan suhu
• Sifat termometrik adalah sifat-sifat benda yang
mudah berubah akibat adanya perubahan suhu
Contoh :
ü Panjang logam
ü Volume zat cair
ü Hambatan listrik suatu kawat
ü Tekanan dan volume gas
6
• A la t u k u r s u h u ( te rm o m e te r)
Prinsip kerja termometer adalah berdasarkan
pada pemuaian atau panas yang dipancarkan

• S k a la T e rm o m e te r :

Terdapat 4 macam skala


yang biasa digunakan
dalam pengukuran
suhu:
1. Skala Celcius
2. Skala Fahrenheit
3. Skala Kelvin
4. Skala Rankine

7
H u b u n g a n a n ta ra s u h u C e ls iu s (T C ) d e n g a n
s u h u K e lv in (T K )
T C = T K – 2 7 3 .1 6
H u b u n g a n a n ta ra R a n k in e d e n g a n K e lv in
TR = 9 / 5 TK
H u b u n g a n a n ta ra C e ls iu s d e n g a n F a h re n h e it
TC = 5 / 9 ( TF - 320 )
H u b u n g a n a n ta ra C e ls iu s d e n g a n F a h re n h e it
T F = T R - 4 5 9 ,6 7 0
K e s e tim b a n g a n te rm a l : keadaan bila dua benda atau
sistem mencapai suhu yang sama dan berhenti untuk bertukar
energi melalui panas
8
Pemuaian
• Zat akan memuai ketika dipanaskan dan menyusut ketika
didinginkan
• Pemuaian ini biasanya cukup kecil untuk bisa diamati
• Gaya yang dihasilkan sangat besar dan harus diperhitungkan untuk
rancang bangun tertentu seperti : kereta api, jembatan baja,
sambungan beton di jalan raya.
• Pada saat sebuah benda dipanaskan, gerakan molekul-molekul
semakin cepat, yang menyebabkan pergeseran semakin besar 
memuai

9
• Zat padat yang dipanaskan akan mengalami
pemuaian:
1. Pemuaian panjang
2. Pemuaian luas
3. Pemuaian volume
• Pemuaian zat padat terjadi kesegala arah.

10
• P e m u a ia n p a n ja n g :
∆L = α L ∆T
α = k o e fis ie n m u a i p a n ja n g

• P e m u a ia n b id a n g :
∆A = β A ∆T , β = 2 α
β = k o e fis ie n m u a i lu a s

• P e m u a ia n v o lu m e :
∆V = γ V ∆T , γ = 3 α
γ = k o e fis ie n m u a i v o lu m

11
Te g a n g a n te rm a l :
§ Pada berbagai bangunan, terdapat bagian-bagian tertentu
yang dirancang secara khusus agar tidak dapat memuai /
menyusut dikala suhu berubah
§ Karena ukuran bendanya tidak dapat berubah maka dalam
bahan akan terjadi tegangan termal
§ Besarnya tegangan (σ) termal ini adalah :

σ (=F/A) = Y (∆L/L0 ), dengan ∆L = α L0 ∆T


 σ = Y α ∆T
Tekanan/tarikan
Y = modulus Young , ∆T = kenaikan suhu  termal
(menyusut/
α = koefisien muai panjang memuai)

12
• Pada zat cair hanya mengenal pemuaian volume
• Umumnya (???) volume zat cair bertambah ketika
suhunya dinaikkan.
• Molekul zat cair lebih besar dibandingkan pada zat
padat
• Sifat pemuaian zat cair inilah digunakan sebagai dasar
pembuatan termometer
• Rumus-rumus pemuaian zat padat tidak berlaku pada
pemuaian zat cair.
Anomali Air : 0 – 4oC, volume
menyusut  massa jenisnya
Bismuth
paling besar
dan
Parafin ??
13
A n o m a li a ir te rja d i karena molekul H2O dalam
bentuk padat (es) penuh dengan rongga, sedangkan
dalam bentuk cair (a ir) lebih rapat. Dengan demikian,
pada saat dipanaskan, molekul H2O (es) akan
menyusut lebih dahulu  volumenya menjadi
menyusut dan massa jenisnya meningkat

14
15
Titik trip e l : titik (suhu) dimana terdapat tiga
macam wujud benda , yaitu : p a d a t , c a ir d a n g a s
• K a lo r : merupakan energi panas
• S a tu a n k a lo r : k a lo ri
1 k a lo ri = banyaknya energi panas yang diperlu
kan untuk menaikkan suhu 1 gram benda
sebesar 1 0C
I k a l = 4 .1 8 6 J o u le a ta u 1 J = 0 .2 4 k a l
• K a p a s ita s k a lo r C , d a n k a p a s ita s k a lo r
je n is c :
C = ∆Q /∆T
16
c = C / m = (1/m) (∆Q/∆T)

• Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu


benda yang bermassa m dari suhu T1 ke T2
adalah :
Q = mc (T2 – T1)
• P a n a s la te n : L (k a l) :
Penyerapan energi dapat terjadi pada suhu
konstan, yaitu saat terjadi perubahan wujud
benda(meleleh, menguap, membeku dan lain2)
Banyaknya kalor yang diserap persatuan massa
saat terjadi perubahan wujud adalah :
Q=mL
17
Kombinasi tunggal tekanan
– temperatur
dimana air, es, dan uap
air dapat berada bersama-
sama dalam keadaan
kesetimbangan yang stabil
adalah tepat 273,16 K
(0,01 °C) dan tekanan
parsial
611,73 pascal (sekitar
6,1173 milibar,
0,0060373057 atm). Pada
titik tersebut, dimungkinkan
untuk mengubah semua
zat menjadi es, air, atau
uap air hanya dengan
membuat perubahan yang
cukup kecil pada tekanan
dan suhu sistem. 18
• Energi adalah kekal, sehingga benda yang
suhunya tinggi akan melepaskan energi dan
benda yang suhunya rendah akan menerima
kalor

Qlepas  Qserap

Diagram Proses Asas Black

A s a s B la c k :
Q y a n g d ile p a s b e n d a b e rs u h u tin g g i =
Q y a n g d ite rim a b e n d a b e rs u h u re n d a h
19
:
1.

2.

20
3.

4/
PR

21
1.

22
2.

23
3.

24
25

Anda mungkin juga menyukai