Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIMBINGAN ROHANI ISLAM

“Bekal dan Standar Menjadi Konselor Bimbingan Rohani Islam”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Bimbingan Rohani Islam

Dosen Pengampu: Dra. Eni Nur’aeni, M. Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

BKI 6 A

Syifa Mardhiyah (181520004)


Riski (181520023)
Rizka Munjila (181520029)

FAKULTAS DAKWAH

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Bimbingan Rohani Islam yaitu
tentang “Bekal dan Standar Menjadi Konselor Bimbingan Rohani Islam”. Kami menyusun
makalah ini berdasarkan data-data maupun referensi yang kami peroleh guna memenuhi tugas
mata kuliah Bimbingan Rohani Islam dengan dosen pengampu Dra. Eni Nur’aeni, M. Si.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami akan
menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari seluruh pembaca yang membaca
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua, aamiin.

Cilegon, 04 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2

A. Bekal Seorang Konselor Bimbingan Rohani Islam ...................................................... 2


B. Standar Seorang Konselor Bimbingan Rohani Islam ................................................... 4

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 5

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 5

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian bimbingan Islami menurut Anwar Sutoyo, adalah proses bantuan yang
diberikan secara ikhlas kepada individu/sekelompok individu untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dan untuk menemukan serta
mengembangkan potensi-potensi mereka melalui usaha mereka sendiri, baik untuk
kebahagiaan pribadi maupun kemaslahatan sosial. 1
Bimbingan rohani Islam juga dapat diartikan sebagai proses pemeliharaan,
pengurusan, penjagaan aktivitas rohaniah, insaniah, agar tetap berada dalam situasi dan
kondisi yang fitrah dalam rangka mewujudkan keyakinan, sabar, tawakal berikhtiar
dalam menghadapi masalah, menjalani anugerah nikmat yang berupa kesehatan. 2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah bekal yang harus dipersiapkan oleh seorang konselor bimbingan
rohani Islam?
2. Bagaimanakah standar yang ideal bagi seorang konselor bimbingan rohani Islam?

C. Tujuan
1. Untuk memahami bekal apa saja yang harus dipersiapkan oleh seorang konselor
bimbingan rohani Islam.
2. Untuk memahami standar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang konselor
bimbingan rohani Islam.

1
Erhamwilda, Konseling Islami, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, hal 95.
2
Mahmudah, dkk, Problematika Pengembangan Profesionalitas Bimbingan Rohani Islam pada Pasien
Rumah Sakit di Semarang, Semarang: UIN Walisongo, hal 63.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bekal Seorang Konselor Bimbingan Rohani Islam


Dalam Islam, setiap pekerjaan harus dilakukan secara profesional, dalam arti
harus dilakukan secara benar (dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya).3
Rohaniawan merupakan petugas profesional, artinya secara formal mereka telah
disiapkan oleh lembaga atau institusi pendidikan yang berwenang. Mereka dididik secara
khusus untuk menguasai seperangkat kompetensi yang diperlukan bagi pelayanan
bimbingan rohani Islam.
Tenaga profesional dipersyaratkan untuk menunjukkan kemampuan yang
dibuktikan melalui uji kompetensi dalam bentuk sertifikasi. 4 Kompetensi da’i meliputi:
kekuatan intelektual (knowledge), keterampilan (skill), sikap dan moral (attitude), dan
kekuatan spiritual (spiritual power).
a. Pertama, kekuatan intelektual (knowledge), Menurut Qardhawi ada enam
wawasan intelektual yang perlu dimiliki seorang dai: wawasan Islam (al-
Quran, as-Sunnah, fiqih dan ushul fiqih, teologi, tasawuf, dan nizham Islam),
wawasan sejarah (periode klasik, pertengahan hingga modern), sastra dan
bahasa, ilmu-ilmu sosial dan humaniora (sosiologi, antropologi, psikologi,
filsafat, dan etika), wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, wawasan
perkembanganperkembangan dunia kontemporer (dunia Islam, dunia barat,
dan sebagainya).
b. Kedua, kekuatan moral/ akhlak, memiliki kepribadian dan akhlak yang baik,
seperti: sifat memelihara diri dari keburukan, jujur, berani, tulus, rendah hati,
bersih hati, adil, luwes, bijaksana, sopan, memiliki kepedulian sosial yang
tinggi, dan kepribadian baik lainnya.

3
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: AMZAH, 2009, hal 126-127.
4
Dede Rahmat Hidayat, Bimbingan Konseling: Kesehatan Mental di Sekolah, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2014, hal 115.

2
c. Ketiga, kekuatan spiritual yang bersumber dari kekuatan iman, ibadah, dan
takwa.5

Jadi Rohaniawan yang profesional yaitu mereka yang memiliki tiga kompetensi
dasar, meliputi: kekuatan intelektual (knowledge), sikap dan moral (attitude), dan
kekuatan spiritual (spiritual power). Selain ketiga kompetensi tersebut, diperlukan
keterampilan membantu (skill helper). Menurut Yamien, skill yang harus dimiliki
rohaniawan antara lain conceptual skill, human skill, dan technical skill.6

a. Conceptual skill, didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami


persoalan secara lebih menyeluruh .Fungsi dalam conceptual skill lebih
banyak bagaimana mempengaruhi orang lain supaya mengikuti apa yang
diinginkan oleh sang pemimpin. Termasuk ke dalamnya adalah kemampuan
perencanaan, pengorganisasian dan pengontrolan terhadap item pekerjaan
yang dilakukan.
Conceptual skills bisa dipelajari di jalur pendidikan normal, atau bisa juga
dipelajari dari jalur pendidikan non formal [pengalaman]. Keduanya juga bisa
saling melengkapi supaya didapatkan kemampuan yang lebih alami.
b. Keterampilan berhubungan dengan Orang lain atau Humanity Skill ini adalah
kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain serta
membangun pemahaman dan usaha kooperatif dalam Bimbingan yang
diberikannya.
Komunikasi juga merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam
Keterampilan ini. Komunikasi yang baik dan efektif akan memberikan
dampak positif terhadap karir yang bersangkutan dan juga dalam pencapain
tujuan bimbingannya. Keterampilan ini juga disebut sebagai Keterampilan
Interpersonal (Antarpribadi) atau Human Skill (keterampilan kemanusiaan).
c. Keterampilan Teknis ini adalah Kemampuan atau pengetahuan untuk
menggunakan teknik tertentu dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan
tertentu. Contohnya seperti kemampuan dan pengetahuan untuk merancang

5
Ilyas Ismail, dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam,
Jakarta: Prenada Media Group, 2011, hal 77-79.
6
Ema Hidayanti, Dasar-Dasar Bimbingan Rohani Islam, 2018, hal 53.

3
produk, memperbaiki mesin, mengoperasikan mesin, merakit komputer,
membuat program komputer, menyiapkan pembukuan dan laporan keuangan,
menjual produk, menciptakan lagu, memasak makanan dan lain sebagainya.

B. Standar Seorang Konselor Bimbingan Rohani Islam


Rohaniawan yang memberikan bimbingan dan konseling Islam melalui layanan
bimbingan rohani Islam harus memenuhi kriteria sebagai konselor Islami. Kriteria
konselor Islami seagai berikut:
1. Konselor Islami hendaklah orang yang menguasai materi khususnya dalam
masalah keilmuan agama Islam, sehingga pengetahuannya mencukupi dalam hal-
hal yang berkaitan dengan masalah keagamaan.
2. Konselor Islami hendaklah orang yang mengamalkan nilainilai agama Islam
dengan baik dan konsekuen, tercermin melalui keimanan, ketakwaan, dan
pengalaman keagamaan dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Konselor Islami sedapat mungkin mampu mentransfer kaidah-kaidah agama Islam
secara garis besar yang relevan dengan masalah yang dihadapi klien.
4. Konselor Islami hendaknya menguasai metode dan strategi yang tepat dalam
menyampaikan bimbingan dan konseling kepada klien, sehingga klien dengan
tulus akan menerima nasehat konselor.
5. Konselor Islami memiliki pribadi yang terpuji sebagai teladan.
6. Konselor Islami hendaknya menguasai bidang psikologis secara integral, sehingga
dalam tugasnya melaksanakan bimbingan dan konseling akan dengan mudah
menyampaikan nasehat dengan pendekatan psikologis. 7

7
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Psikoterapi Islam, Jakarta: AMZAH, 2009, hal 270-271.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tenaga profesional dipersyaratkan untuk menunjukkan kemampuan yang
dibuktikan melalui uji kompetensi dalam bentuk sertifikasi. Kompetensi da’i meliputi:
kekuatan intelektual (knowledge), keterampilan (skill), sikap dan moral (attitude), dan
kekuatan spiritual (spiritual power).
Rohaniawan yang profesional yaitu mereka yang memiliki tiga kompetensi dasar,
meliputi: kekuatan intelektual (knowledge), sikap dan moral (attitude), dan kekuatan
spiritual (spiritual power). Selain ketiga kompetensi tersebut, diperlukan keterampilan
membantu (skill helper). Menurut Yamien, skill yang harus dimiliki rohaniawan antara
lain conceptual skill, human skill, dan technical skill.

5
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir. 2009. Bimbingan dan Psikoterapi Islam. Jakarta: AMZAH.

Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: AMZAH.

Erhamwilda. 2009. Konseling Islami. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hidayanti, Ema. 2018. Dasar-Dasar Bimbingan Rohani Islam.

Hidayat, Dede Rahmat. 2014. Bimbingan Konseling: Kesehatan Mental di Sekolah. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.

https://ilmumanajemenindustri.com/3-keterampilan-manajemen-yang-harus-dimiliki-oleh-
manajer/

Ismail, Ilyas dan Prio Hotman. 2011. Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan
Peradaban Islam. Jakarta: Prenada Media Group.

Mahmudah, dkk. Problematika Pengembangan Profesionalitas Bimbingan Rohani Islam pada


Pasien Rumah Sakit di Semarang. Semarang: UIN Walisongo.

Anda mungkin juga menyukai