Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Bimbingan Rohani Islam
Disusun Oleh :
Kelompok 4
BKI 6 A
FAKULTAS DAKWAH
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Bimbingan Rohani Islam yaitu
tentang “Bekal dan Standar Menjadi Konselor Bimbingan Rohani Islam”. Kami menyusun
makalah ini berdasarkan data-data maupun referensi yang kami peroleh guna memenuhi tugas
mata kuliah Bimbingan Rohani Islam dengan dosen pengampu Dra. Eni Nur’aeni, M. Si.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami akan
menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari seluruh pembaca yang membaca
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua, aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian bimbingan Islami menurut Anwar Sutoyo, adalah proses bantuan yang
diberikan secara ikhlas kepada individu/sekelompok individu untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dan untuk menemukan serta
mengembangkan potensi-potensi mereka melalui usaha mereka sendiri, baik untuk
kebahagiaan pribadi maupun kemaslahatan sosial. 1
Bimbingan rohani Islam juga dapat diartikan sebagai proses pemeliharaan,
pengurusan, penjagaan aktivitas rohaniah, insaniah, agar tetap berada dalam situasi dan
kondisi yang fitrah dalam rangka mewujudkan keyakinan, sabar, tawakal berikhtiar
dalam menghadapi masalah, menjalani anugerah nikmat yang berupa kesehatan. 2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah bekal yang harus dipersiapkan oleh seorang konselor bimbingan
rohani Islam?
2. Bagaimanakah standar yang ideal bagi seorang konselor bimbingan rohani Islam?
C. Tujuan
1. Untuk memahami bekal apa saja yang harus dipersiapkan oleh seorang konselor
bimbingan rohani Islam.
2. Untuk memahami standar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang konselor
bimbingan rohani Islam.
1
Erhamwilda, Konseling Islami, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, hal 95.
2
Mahmudah, dkk, Problematika Pengembangan Profesionalitas Bimbingan Rohani Islam pada Pasien
Rumah Sakit di Semarang, Semarang: UIN Walisongo, hal 63.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: AMZAH, 2009, hal 126-127.
4
Dede Rahmat Hidayat, Bimbingan Konseling: Kesehatan Mental di Sekolah, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2014, hal 115.
2
c. Ketiga, kekuatan spiritual yang bersumber dari kekuatan iman, ibadah, dan
takwa.5
Jadi Rohaniawan yang profesional yaitu mereka yang memiliki tiga kompetensi
dasar, meliputi: kekuatan intelektual (knowledge), sikap dan moral (attitude), dan
kekuatan spiritual (spiritual power). Selain ketiga kompetensi tersebut, diperlukan
keterampilan membantu (skill helper). Menurut Yamien, skill yang harus dimiliki
rohaniawan antara lain conceptual skill, human skill, dan technical skill.6
5
Ilyas Ismail, dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam,
Jakarta: Prenada Media Group, 2011, hal 77-79.
6
Ema Hidayanti, Dasar-Dasar Bimbingan Rohani Islam, 2018, hal 53.
3
produk, memperbaiki mesin, mengoperasikan mesin, merakit komputer,
membuat program komputer, menyiapkan pembukuan dan laporan keuangan,
menjual produk, menciptakan lagu, memasak makanan dan lain sebagainya.
7
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Psikoterapi Islam, Jakarta: AMZAH, 2009, hal 270-271.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tenaga profesional dipersyaratkan untuk menunjukkan kemampuan yang
dibuktikan melalui uji kompetensi dalam bentuk sertifikasi. Kompetensi da’i meliputi:
kekuatan intelektual (knowledge), keterampilan (skill), sikap dan moral (attitude), dan
kekuatan spiritual (spiritual power).
Rohaniawan yang profesional yaitu mereka yang memiliki tiga kompetensi dasar,
meliputi: kekuatan intelektual (knowledge), sikap dan moral (attitude), dan kekuatan
spiritual (spiritual power). Selain ketiga kompetensi tersebut, diperlukan keterampilan
membantu (skill helper). Menurut Yamien, skill yang harus dimiliki rohaniawan antara
lain conceptual skill, human skill, dan technical skill.
5
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. 2009. Bimbingan dan Psikoterapi Islam. Jakarta: AMZAH.
Hidayat, Dede Rahmat. 2014. Bimbingan Konseling: Kesehatan Mental di Sekolah. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
https://ilmumanajemenindustri.com/3-keterampilan-manajemen-yang-harus-dimiliki-oleh-
manajer/
Ismail, Ilyas dan Prio Hotman. 2011. Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan
Peradaban Islam. Jakarta: Prenada Media Group.