Anda di halaman 1dari 3

1.

Unsur Instrinsik

A. ) Tema

Tema pada puisi tersebut adalah darah juang, yang menceritakan keadaan pada
masa penjajahan, penyair ini meluapkan rasa amarah dan kecewa nya terhadap
generasi zaman ini

Kutipan :

" kita ini bisa apa

Memajang poster poster sebesar nafsu kuasa

Setelah berkuasa, memotong setengah piring nasi kita

Mengapa tak kau telan juga piring piringnya sekalian "

B. ) Rasa

Perasaan pada puisi adalah perasaan yang sedih dan sangat menjiwai. Para
pahlawan yang menjadi korban pada saat terjadi nya penjajahan. Mereka dengan
sekuat tenaga mempertahankan bangsa nya yang paling mereka sayangi. Pada
puisi ini penulis mengungkapkan bahwa penulis juga merasakan betapa sakitnya
memepertahankan bangsa dengan penuh darah beserta nangisan " Segenap
pahlawan beroprasi menjaga tanah air indonesia, ribuan senjata menumpas
tebas tubuh yang berkeringat. Menjerit, mengerang, memberontak. Tak
terasa sampai pada ujung kematian"

C.) Nada

Dalam puisi ini, penyair memberikan nada yang melankolik

Kutipan :

" Tak terasa sampai pada ujung kematian

Tulang remuk, tubuh terkoyak, nafas tersedak hanya untuk


indonesia"

D.) Amanat

Amanat yang terkandung dalam puisi tersebut adalah

1. Jangan mengotori bangsa indonesia dengan cacian, kebencian, ketidak


adilan dan menerca manusia
2. Merdekalah bangsa, merdekalah kemanusiaan, merdekalah para
pengbunj lautan

E.) Gaya Bahasa

Gaya bahasa atau majas yang terdapat dalam puisi tersebut adalah personifikasi,
metafora, hiperbola

 Memajang poster poster sebesar nafsu kuasa ( personifikasi)


 Bukit menjulang tinggi tergerus sekejap tak terarah ( Metafora)
 Mengapa tak kau telan saja juga piring piringnya sekalian
( Hiperbola)
F. ) Rima

Rima yang terdapat dalam puisi " Darah Juang" karya Khalifatunnisa yaiitu
tedapat rima awal . Seperti kita ketahui bahwa rima adalah pengulangan bunyi
yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang
berdekatan

1. Rima awal

" Merdekalah bangsa

Merdekalah kemanusiaan

Merdekalah para penghuni masa depan"

G.) Tipografi

Pada puisi ini terdapat tipografi taksimetris ( disebut juga puisi bebas) merupaka
tipografi terdapat larik dan bait tetapi tidak seimbang

H.) Imaji

Penyair juga menciptakan pengimajian dalam puisi nya, pengimajian adalah kata
atau susunan kata yang dapat menjelaskan apa yang di nyatakan oleh penyair. Di
dalam puisi ini terdapat pengimajian visual, dimana berfungsi sebagai pemberi
rangsangan keoada indera penglihatan sehingga hal hal yang tidak terlihat menjadi
soeolah olah terlihat

1. Konkret

" Pepohonan tergilik berlumur darah, Rempah berlian terkuras


tuntas"
Kata konret terdapat pada bait kedua, Yaitu " Pepohonan tergilik berlumur
darah, Remoah berlian terkuras tuntas" di sini yang berarti pohon bergilik
adalah para pahlawan yang memlertahankan rempah berlian nya dari para
penjajah

2. Unsur Ekstrinsik

A.) Biografi Pengarang

Kholifatunnisa Dengan puisi berjudul Darah Juang. Yang dibuat pada tanggal 15
agustus 2021, bertepatan di tanah kelahiran nya yaitu kabupaten Jombang,
Provinsi Jawa timur

B.) Nilai Nilai

Nilai nilai yang terkandung dalam puisi tersebut adalah

1. Nilai Kehidupan

Nilai kehidupan yang terdapat dalam puisi tersebut adalah kita harus
merenungkan kehidupan di masa lalu. Betapa susahnya mempertahankan sebuah
negara yang tetap merdeka, mempertahanka sebuah negara dari kejam nya
penjajahan. Dan bagaimana cara kita menerapkan sebuah usaha untuk menjaga
dan mempertahankan sebuah negara ini agar tidak terulang kembali.

2. Nilai norma

Nilai norma yang terdapat pada puisi tersebut adalah. Kita harus mematuhi
perintah negara dengan salah satu cara yang terdapat dalam puisi tersebut adalah
tetaplah menjaga dan mempertahankan negara kita dengan sekuat mungkin dari
para penjajah.

C.) Unsur sosial

Dalam unsur sosial yang terdapat dalam puisi ini adalah " Segenap pahlawan
beroprasi, menjaga tanah air indonesia" Dalam baris tersebut dapat diartikan
bahwa semua pahlawan dengan seluruh tenaga nya mempertahankan indonesia
dalam kondisi sosial yang seperti terdapat dalam puisi tersebut

Anda mungkin juga menyukai