Anda di halaman 1dari 2

ISTIDRAJ

A. PENGERTIAN ISTIDRAJ

Istidraj berasal dari kata 'Daraja' dalam Bahasa Arab yang artinya naik satu tingkat ke tingkat berikutnya.
Secara definisi sendiri, istidraj artinya adalah nikmat yang diberikan Allah SWT kepada orang - orang
yang membangkangNya. Walau tampaknya nyaman dan menyenangkan, sayangnya istidraj justru
merupakan hukuman dari Allah SWT. Mereka yang terjerumus dalam istidjrat bisa dikatakan sebagai
golongan orang yang tersesat.

Beberapa ulama pun turut membagikan pengertian mereka mengenai istidraj. Imam Al - Ghazali dalam
"Ensiklopedia Tasawuf" menyebut bahwa istidraj artinya pembiaran. Maksudnya adalah pemberian
karena kaum atau orang tersebut tidak berhenti melakukan maksiat sekalipun sudah diberi peringatan.

Sementara itu, Malik Al - Mughis dalam bukunya "Demi Masa" mengatakan bahwa istidraj adalah
pemberian kenikmatan untuk orang - orang yang dimurkai Allah SWT. Hal ini dilakukan agar mereka
terus lalai dan abai. Hingga suatu ketika kenikmatan tersebut diambil oleh-Nya mereka pun mendapati
dirinya berada dalam penyesalan.

B. HADIST TENTANG ISTIDRAJ

Dalam Al-Qur'an penjelasan mengenai apa itu istidraj disebutkan pada beberapa surah. Salah satunya
yakni dalam surah Al-Qalam ayat 44 yang berbunyi sebagai berikut.

َ‫ْث اَل يَ ْعلَ ُموْ ۙن‬ ِ ۗ ‫فَ َذرْ نِ ْي َو َم ْن يُّ َك ِّذبُ بِ ٰه َذا ْال َح ِد ْي‬
ُ ‫ث َسنَ ْستَ ْد ِر ُجهُ ْم ِّم ْن َحي‬

Artinya : "Maka serahkanlah kepada-Ku (urusannya) dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini
(Al-Qur'an). Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui."

Allah SWT. dalam surah Al-A'raf ayat 182

ُ ‫َوالَّ ِذ ْينَ ك ََّذبُوْ ا ِب ٰا ٰيتِنَا َسنَ ْستَ ْد ِر ُجهُ ْم ِّم ْن َحي‬


َ‫ْث اَل َي ْعلَ ُموْ ن‬

Artinya : "Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-
angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui."

Ayat di atas, ditafsirkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam "Tafsir Al - Jami ' Li ' Ahkamil". Dalam tafsir
tersebut, ia menyebutkan bahwa ayat tersebut merupakan pesan tersirat dari Allah SWT yang akan
menghukum hamba-Nya yang durhaka dan berbuat maksiat dengan cara istidraj.

C. CIRI-CIRI ISTIDRAJ
Memahami istidraj tak sebatas pengertiannya saja. Kita pun perlu mengetahui juga ciri - ciri istidraj ini.
Di bawah ini beberapa ciri - ciri istidraj menurut Islam.

1. Jarang Beribadah tapi Kenikmatan Berlimpah

Jika kamu mendapati dirimu jarang beribadah dan rezekimu terasa lancar, bisa jadi hal tersebut
merupakan istidraj. Hal tersebut sebetulnya ialah ujian yang diberikan Allah SWT karena melihatmu lalai
dan meninggalkan ibadah. Ibnu Athaillah pernah berkata seperti berikut : "Hendaklah engkau takut jika
selalu mendapat karunia Allah, sementara engkau tetap dalam perbuatan maksiat kepadaNya, jangan
sampai karunia itu semata - mata istidraj oleh Allah SWT".

2. Selalu Merasa Tenang Meski tidak Pernah Beribadah

Seorang muslim yang termasuk dalam golongan istidraj umumnya akan senantiasa merasa sekalipun
jarang beribadah. Ia tak pernah merasa gelisah dan menyesal sedikit pun meski lalai terhadap perintah
Allah SWT.

3. Kikir Namun Banyak Harta

Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa bersedekah. Namun ketika kita diselimuti rasa kikir, maka
amalan tersebut akan kerap ditinggalkan. Bahkan tak jarang ada pula ada yang enggan mengulurkan
bantuan kepada orang lain. Namun demikian, justru ada beberapa golongan orang kikir yang hartanya
melimpah. Mereka merupakan salah satunya, maka artinya kamu adalah golongan orang istidraj.

4. Jarang Sakit

Sakit merupakan salah satu ujian yang dapat mendekatkanmu kepada Allah SWT. Sebab, ketika sakit
seorang muslim yang taat akan senantiasa memohon kepadaNya. Namun, jika kalian merasa jarang sakit
dan sering melakukan perbuatan maksiat, maka coba lakukan introspeksi diri. Bisa jadi hal tersebut
merupakan tanda bahwa kamu istidraj.

Umumnya istidraj diberikan kepada orang - orang yang tertutup atau mati hatinya. Mereka ialah
golongan orang yang tak pernah bersedih dan menyesal bila telah melakukan perbuatan maksiat.

Guna menghindari istidraj, maka kita semua perlu memahami perbedaan antara kemurahan Allah dan
istidraj itu sendiri. Cara mengetahuinya yakni dengan sering melakukan introspeksi diri, sentiasa berdoa,
dan mengerjakan banyak amalan shalih.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya demikian : "Apabila engkau melihat
Allah memberikan sebagian keduniaan kepada hamba - Nya, apa saja yang diingininya dengan serba -
serbi kemaksiatannya maka pemberian yang demikian adalah istidraj. "HR.Ahmad". Sebagai seorang
muslim, agaknya kita perlu berhati - hati terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Oleh
karenanya, kita diperintahkan untuk menafkahkan sebagian harta kepada orang yang membutuhkan.
Dengan demikian. kita akan dihindarkan dari istidraj.

Anda mungkin juga menyukai