Anda di halaman 1dari 7

Pasien diketahui DM sejak 2 tahun yang lalu dan minum glibenclamide.

Dari riwayat sosial diketahui sering mengikuti pengajian di RT tetapi berhenti sejak 1 bulan
yang lalu. Terdapat masalah keluarga dengan sebagian anak yang tercetus akibat beban
ekonomi maupun keluhan akibat penyakitnya. Sudah 3 tahun pasien tidak bertegur sapa dan
tidak diurus oleh 2 anaknya yang tinggal serumah.
Dari PF sakit berat Cm, TD 90/60; N 108; R 28; Sb 37.7
Oral higene buruk; JVP 5+0; suara jantung normal; ronki basal di kedua paru; wz -: abdomen
membuncit lemas, HL sulit dinilai. Region sacrum ulcus +, edema + EKG QS II, III, aVF dan
V1-V4
01. Pilihlah pernyataan yang benar…
a. Impairment pada kasus di atas ada infark miokard lama dan pneumonia; sedangkan
hendaya gagal jantung dan imobilisasi
b. Impairment: inkontinensia urine; hendaya: gagal jantung
c. Hendaya: inkontinensia urine akibat DM
d. Impairment: imobilisasi yang mengakibatkan pneumonia
e. Hendaya: decubitus diakibatkan imobilisasi

02. Pilihlah pernyataan yang paling tepat:


a. Negligence yang terjadi diakibatkan syok kadiogenik yang disertai pneumonia
b. Pengelolaan penelantaran yang terjadi pada kasus di atas bukan merupakan wewenang
dokter spesialis IPD
c. Penelantaran pada kasus di atas ditandai oleh memburuknya kondisi pasien sejak 5
bulan terakhir yaitu sesak dan batuk
d. Pengelolaan negligence pada kasus di atas bagian dari pengelolaan paripurna pasien
geriatric
e. Adanya decubitus merupakan bukti tanda dari negligence.

03. Tatalaksana imobilisasi dan pencegahan komplikasi akibat imobilisasi pada pasien ini
adalah:
a. Ulkus decubitus pada pasien dicegah dengan pemberian antibiotika
b. Kontraktur sendi pada pasien di cegah dengan latihan lingkup gerak sendi
c. Pneumonia ortostatik akibat imobilisasi dicegah dengan vaksinasi pneumonia
d. Thrombosis vena dalam akibat imobilisasi dicegah dengan melakukan latihan tilting
table
e. Hipotensi ortostatik akibat imobilisasi dicegah dengan memiringkan tubuh pasien 30
derajat ke kiri dan kanan secara berkala

KASUS 04 - 07
Seorang perempuan usia 68 thn datang ke Poliklinik, mengeluh kedua sendi lutut dan panggul
terasa sakit bila digerakkan sehingga kesulitan berjalan sejak 1 yahun yang lalu BAB
normal,tapi BAK sering tercecer pada celana sebelum sempat keluar kamar mandi.
Pemeriksaan fisik : tinggi badan 162 cm, berat badan 75 kg, T : 130/80 mm Hg N;
8Q/mt,Respirasi : 18/mt , Suhu : 37 °C( Kepala : normal Thornk : Jantung / Paru ; normal
Abdomen : normal, Ekstremitas : sendi genu bilateral edema dah nyeri tekan

04.Geriatric Giant pada pasien ini adalah :


A. Inanition dan impecunity
B. Inkontinensia dan delirium
C. Inkontinensia dan demensia
D. Inkontinensia dan imobilisasi

05. Kemungkinan diagnosis yang paling tepat pada penderita ini adalah
A. Stress
B. Urgensi
C. Overflow
D. Campuran
E
06. Hendaya pada pasien ini adalah :
A. Obesitas
B. Usia lanjut
C. Nyeri panggul
E. Edema genu bilateral
07. Terapi yang harus diberikan pada kasus ini :
A. Anti kolinergik .
B. Menggunakan popok
C.
D. Alpha adrenorgik agonist
E. Latihan otot dasar panggul

Seorang Laki-laki berusia 72 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena berbicara
meracau, gelisah dan terlihat sangat bingung. Pasien mengompol, sempat terjatuh di kamar,
tidak nafsu makan dan batuk yang baru terjadi dalam 2 hari sebelum dibawa ke rumah sakit.
Pada pemeriksaan fisik tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi nadi 82 x/menit, irama
reguler, ekual, frekuensi napas 28 x/menit suhu 37.3 C. Pada foto rontgen toraks PA terdapat
infiltrat di lapangan bawah kedua paru.
08. Berdasarkan data di atas, diagnosis yang paling mungkin dari pasien ini adalah:
a. Sepsis, pneumonia, imobiiitas, inkontinensia urin, dispepsia, gangguan perilaku pada
demensia.
b. Stroke, pneumonia, instabilitas postural dengan riwayat jatuh, dispepsia, imobiiitas,
inkontinensia urin.
c. sindroma delirium* akut tipe -hiperaktif, sepsis, pneumonia, instabilitas postural
dengan riwayat jatuh, inanisi, inkontinensia urin, .
d. Sepsis, pneumonia, instabilitas postural dengan riwayat jatuh, inanisi, inkontinensia
urin, gangguan perilaku pada demensia
e. Psikotik akut, sepsis, pneumonia, instabilitas postural dengan riwayat jatuh, inanisi,
imobiiitas, inkontinensia urin, gangguan perilaku pada demensia
09. Seorang laki-laki 72 tahun kontrol berobat dengan keluhan mengompol sejak seminggu.
Pasien paska perawatan di rumah sakit karena stroke. Pasien mengeluh teradaptasi
desakan yang sulit ditahan untuk berkemih, sehingga kadang-kadang mengompol
sebelum mencapai toilet. Pada siang hari pasien berkemih 1-2 jam sekali sedangkan pada
malam hari pasien berkemih hingga 4 kali. Terdapat riwayat DM dan hipertensi sejak 20
tahun yang lalu serta riwayat operasi BPH. Pada PF didapatkan hemiparesa sinistra tetapi
pasien dapat berjalan tanpa alat bantu. Pada pemeriksaan colok dubur tidak ada
pembesaran prostat dan tidak ada feces di rectum. Hasil urinalisa leukosit 0-1, eri 0. GDP
120/2pp 170. Kemungkinan penyebab inkontinensia urine pada pasien ini?
a. Faktor neurogenic
b. Infeksi saluran kemih
c. Obstruksi saluran kemih
d. Kelemahan otot dasar panggul karena stroke
e. Perubahan normal terkait usia pada saluran kemih

10 Seorang sarjana teknik konsultan IT, laki-laki umur 74 tahun di konsulkan ke poli usia
lanjut dengan keluhan sering lupa sejak 6 bulan yang lalu. Menurut penderita ia sering
lupa dimana meletakkan kunci mobil, terlewat jadwal perjanjian untuk kontrol dokter dan
sulit mengingat nama cucu. Menurut istri pasien, pasien sering mengulang pernyataan
yang sama. Pasien mengelola bisnis keluarga namun mulai mendapat keluhan dari
pelanggan karena kesalahan dalam rancangan program dan perhitungan biaya. Terdapat
riwayat DM, dyslipidermia, hipertensi dan OA. Obat yang dikonsumsi HCT, Valsartan,
Simvastatin, glimepiride dan PCT. Hasil MMSE 22/30. Terdapat atropi pada CT scan
otak. Natrium 131.
Diagnosis untuk pasien ini
a. Demensia
b. Vascular cognitive impairment
c. Mild cognitive impairment
d. Gangguan kognitif terkait hiponaterima
e. Gangguan memori disertai apraksia dan agnosia

11. Seorang laki-laki 85 tahun datang ke poli Geriatri dengan keluhan sakit pada kedua lutut
dan panggul sehingga kesulitan bila berjalan sejak 1 tahun yang lalu. BAB normal tetapi
BAK tercecer pada celana sebelum sampai ke kamar mandi. PF TB 165; BB 75; TD
140/80, N 80; R 18; Sb 36.
Terapi inkontinensia pada kasus ini
a. Anti kolinergik
b. Anti spasmodic
c. Alfa adrenergic agonis
d. Kondom kateter
e. Anti kolinergik dan perbaiki lingkungan

12. Seorang perempuan 63 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan utama sesak yang
memberat disertai demam dan nafsu makan berkurang sejak 3 hari yang lalu. Sesak dan
batuk dimulai sejak 5 bulan yang lalu terutama setelah beraktivitas berat. Pasien
terbangun malam hari karena sesak dan kepala harus ditinggikan agar sesak hilang.
Pasien kemudian berobat dikeluarkan cairan dari paru kiri sebanyak setengah liter jernih
kekuningan; dikatakan sakit TB. Setelah itu berobat teratur.

13. Seorang pasien 70 an tahun laki – laki. Diantar oleh keluarga karena sering lupa dan sulit
berkonsentrasi. Riwayat pemasang stent nya positif, hiperkolesterolemia, merokok positif.
Akhir – akhir ini pasien sering mengurung diri, tidak mau bergaul dengan orang lain sejak
1 bulan terakhir. 1 bulan yang lalu cucu kesayanganya pasien meninggal. MMSE
didapatkan 22/30, GDS 12/15, diagnosis ?
a. Dementia vascular
b. Pseudodementia
c. Alzheimers diseases
d. …
e. …

14. Seorang pasien lansia diantar oleh keluarga nya karena sering ngompol. Pasien juga bila
berkemih harus mengedan. Akhir – akhir ini nafsu makan dan intake menurun. Susah
BAB pasien ini hanya berbaring di tempat tidur. Ketika di RS pasien gelisah karena tidak
bisa BAK dan dilakukan pemasangan catheter . sesudah itu pasien gaduh gelisah kembali.
PF Vital sign normal tapi demam. Masalah pada pasien ini ?
 Jawaban : Inanition , imobilisasi, inkontinensia, infeksi, iatrogenic, impaction
 Pengecoh : ada impaceunity , hipertensi, intelektual impairment

15. Seorang laki – laki tua sering ngompol dengan riwayat Dm tidak terkontrol. Pasien BAK
harus mengedan. Pasien tidak ada gangguan berjalan tidak ada nyeri – nyeri sendi lutut
inkontinensia kata nara sumber musclus itu ada hubungan dengan DM ) hati – hati soal
sangat menjebal !!!
Apa masalah inkontinensia pada pasien ini ?
a. Inkontinensia overflow
b. Inkontinensia urgensi
c. Inkontinensia stress
d. Inkoontinensia fungsional
e. Campuran

16. Seorang laki – laki tua 70 an tahu, akhir – akhir ini sering mengeluh lupa dan kdang –
kadang ngompol dicelana tanpa disadari oleh pasien. MMSE rendah. Tidak ada tanda
– tanda kelemahan tungkai ini carevgiver sering mengeluh pasien mengompol
semakin sering, tidak ada demam. Anjuran penatalaksanaan non farmakologis pada
pasien ini ?
a. Pemasangan catheter intermintent
b. Schedule toileting
c. ..

17. Seorang perempuan geriatric guru bahasa inggris dengan OA genu disatu sisi saja.
ADL 20/20. Dan pasien masih mau mengajar. Alat bantu apa yang anda anjurkan
untuk pasien ini ?
a. Kruk
b. Tongkat
c. Kursi roda
d. Walker tanpa roda
e. Walker dengan roda

Seorang perempuan berusia 75 tahun dibawa ke unit gawat darurat (UGD)karena jatuh di
rumah dua jam yang lalu.
Diketahui ada riwayat DM sejak 7 tahun yll, hipertensi sejak 4tahun yll, serta hiperurisemia
sejak 3 tahun yll. Dua tahun yll, paseien terkena strok, sejak saat itu harus menggunakan
tongkat kalau berjalan; sering lupa; pasien sering tersendak kalau minum. Sejak setahun yll
pasien suka terbatuk-batuk sehingga sering mengompol. Sejak dua minggu yll pasien kurang
nafsu mkan; seminggu yll merasa sering lemas sehingga jika berjalan acap kali terhuyung-
huyung. Tidak ada demam atas sesak nafas. Dua jam sebelum masuk rumah sakit, pasien
terjatuh saat berdiri dari duduk di sofa, posisi terduduk, ,sadar, tidak muntah. Pasien langsung
dibawa ke UGD karena kesakitan.

Pemeriksaaan jasmani : tampak sakit sedang, compos mentis namun menahan sakit ( didaerah
bokong kanan ), sulit diajak bercakap-cakap. Tekanan darah 150/90 mmHg; HR 92x/menit;
RR 24 x/menit; suhu 37˚ C, JVP 5-2 cm H2O. Lidah kering. Bunyi jantung normal. Ronnkhi
basah halus ditengah dan basal kedua paru-paru ; ekspirasi memanjang, skor ADL ( Activity
of daily living ) barthel: 7/20. MMSE ( Mini Mental State Examinaion ) dan GDS (
Gerriatric Depression Scale) belum dapat dikerjakan.

Laboratorium: Hb 12,0 g/ dL; hematocrit 39% ; leukosit 8000/ dL; trombosit 198.000/dL;
neutrophil segmen 80%. Ureum 75 mg/ dL; creatuinine 1,5 mg/ dL; Na 127 mEq/dL; K 3,6
mEq/dL; SGOT dan SGPT normal; albumin 3,0 g/dL. Gula darah sewaktu 195 mg/dL. Berat
jenis urin 1,043.

Pertanyaan :

18. Berdaasrkan data diatas, diagnosis (masalah kesehatan) pasien adalah (urutkan sesuai
skala prioritas) ;
a. Suspect fraktur colum femur, dehidrasi, pneumonia (dengan sindrom obstruksi),
imobilisasi, hiponatremia, asupan sulit, inkontinensia urin, hipertensi, DM tipe 2,
riwayat jatuh.
b. Fraktur femur, instabilitas postural, pneumonia, (dengan sindrom obstruksi),
imobilisasi,
inkontinensia urin, hiponatremia, asupan gisi sulit, DM tipe 2, hipertensi
c. Pneumonia ( dengan sindrom obstruksi), dehidrasi, fraktur colum femur, imobilisasi,
Inkontinensia urin, hiponatremia, asupan sulit, DM tipe 2. Hipertensi
d. Pneumonia ( dengan sindrom obstruksi), dehidrasi, fraktur colum femur, imobilisasi,
inkontinensia urin, hiponatremia, asupan sulit, DM tipe 2, hipertensi, instabilitas
postural
e. Pneumonia ( dengan sindrom obstruksi), dehidrasi, fraktur colum femur, imobilisasi,
inkotinensia urin, hiponatremia, asupan sulit, DM tipe 2, hipertensi, sindrom delirium

19. Rencana saudara selanjutnya adalah :


a. Pasang infus naCI 0,9% dengan kecepatan 500 cc/ 6 jam; foto panggul; foto thorax;
EKG; berikan antibiotic itravena; konsul bedah Ortopedi; berikan diet DM; O2 4 L/
menit; obat anti hipertensi diteruskan; gliciazide diganti dengan insulin 3 x 8 unit;
pantau volume urin setiap jam; jika kondisi stabil segera di rawat inap.
b. Jika memang terdapat fraktur femur segera dioperasi dal narkose jika tak terdapat
kontraindikasi narkose.
c. Diruang rawat inap terapi dilanjutkan; konsul rehabilitasi medik; pasang traksi;
diberikan latihan positioning terstruktur, fisioterapi dada, inhalasi dengan
brokkodilator setiap 4 jam, pantau balans cairan setiap 6 jam; memantau
kemungkinan terjadinya depresi.
d. A + B
e. A + C

20. Pililah salah satupernyataan yang paling benar yang berkaitan dengan kasus di atas :
a. DM, hipertensi, dan hiperurisemia merupakan faktor resiko strok. Strok
mengakibatkan instabilitasi postural. Strok juga mengakibatkan gangguan menelan;
pasien mudah berbatuk-batuk dan mengalami aspirasi dan pneumonia; gejala awal
pneumonia pada usia lanjut dapat beruba menutunya nafsu makan yang pada akhirnya
bermanifestasi sebagai jatuh.
b. jika terdapat fraktur femur, maka harus dipasang traksi untuk imobilisasi agar
fragmen fraktur tidak mencederai pembuluh dara serta mencega nyeri.
c. jika terdapat fraktur femur, maka harus di pasang traksi serta diterapkan program
mobilisasi untuk mencegah atrofi otot, decubitus, serta kontraktur sendi.
d. A + B
e. A + C

21.Tatalaksana imobilisasi dan pencegahan komplikasi akibat imobilisai pada pasien ini
adalah :
a. Ulkus decubitus pada pasien dicegah pemberian antibiotika
b. Kontraktur sendi pada pasien dicegah dengan latihan lingkup gerak sendi
c. Pneumonia ortostatik akibat imobilisasi dicegah dengan vaksinasi pneumonia
d. Trombosis vena dalam akibat imobilisasi dicegah dengan memiringkan tubuh
pasien 30˚ ke kiri dan kanan secara berkala.

22. Pasien dapat didiagnosis demensia jika;


a. Terdapat gangguan kemampuan eksekutif
b. Nilai AMT ( Abbreviated Mental Test) kurang dari 5
c. Terdapat gangguan memori/ penurunan daya ingat
d. Nilai skor Mini Mental State Examination kurang dari 18
e. terdapat gangguan faal kognitif + gangguan ADL atau IADL

23. Akibat imobilisasi pada pasien geriatric adalah


A. Hipotensi postural
B. Penurunan cardiac output
C. Emboli paru
D. Decubitus
E. Semua benar

24. Pengelolaan diabetes pada pasien geriatri :


A. Mengupayakan GD puasa < 140 mg/dL
B. OAD (Obat Anti Diabetes) diberikan bila ada hiperglikemi simptomatik
C. Hampir semua kasus memerlukan insulin
D. Dianjurkan OAD (Obat Anti Diabetes) dengan resorbsi lambat
E. Pada pasien geriatri jarang terjadi hipoglikemi dan hyponatremia akibat pemberian
OAD (Obat Anti Diabetes)

KASUS No. 25-26


Ny. P, 68 tahun kesadaran menurun sejak enam jam sebelum masuk rumah sakit.
Satu setengah bulan yang lalu dirawat selama sepuluh hari di RS karena anggota gerak tubuh
sebelah kanan lumpuh. Hasil CT-scan menunjukkan adanya stroke iskhemik. Pasien
dipulangkan, masih dapat berlatih untuk berjalan dengan bantuan satu orang. Satu bulan
kemudian (14 hari smrs) pasien terjatuh saat sedang berlatih berjalan, terdapat patah tulang
pangkal paha (fraktur trochanter mayor femur dextra dan ramus posterior-inferior os pubis).
Berobat ke dukun patah tulang, berbaring terus selama 14 hari sampai timbul luka bernanah
di bokong; pasien juga mengompol dan buang air besar di tempat tidur.
Enam jam smrs pasien tampak gelisah disertai demam tinggi, dilarikan ke rumah sakit.

25 Masalah pasien ini adalah (sesuai urutan prioritas) :


A. Acute confusional, sepsis, ulkus decubitus sacrum, inkontinensia urin et alvi, fraktu
femu
B. Stroke, fraktur femur, infeksi saluran kemih, inkontinensia
C. Fraktur femur, decubitus, sacrum, inkontinensia
D. Instabilitas, stroke, sepsis, inkontinensia, decubitus
E. Acute confusional state, ulkus decubitus sacrum, inkontinensia urin et alvi, fraktur
femur

26. Faktor resiko untuk masalah utama di atas adalah :


A. Luka decubitus luas
B. Stroke
C. Inkontinensia urin et alvi
D. Trombosis vena dalam
E. Trombosis arteri

27. Pada pasien geriatri sering terdapat keadaan dehidrasi; antara lain:
A. Pasien sering berkemih, akibat gangguan hormon ADH
B. Intake cairan berkurang, karena rangsang haus menurun
C. Kehilangan cairan melalui kulit yang berlebih pada usia tua
D. Sering diare karena gangguan pencernaan
E. Semua pernyataan betul

Seorang laki-laki berusia 74 tahun, pemilik beberapa..


28. Tatalaksana yang tepat untuk inkontinensia ..
a. Antikolinergik
b. Alfa adrenergic agonist
c. Alfa adrenergic antagonist
d. Pemasangan folley catheter
e. Modifikasi lingkungan

Seorang laki-laki berusia 52 tahun penjual sayur di pasar, menderita diabetes melitus sejka 9
tahun namun tidak teratur berobat. Pasien sakit gigi sepuluh hari yang lalu sehingga menjadi
sulit mengunyah karena nyeri. Pasien juga malas menyikat gigi dan berkumur. Oleh karena
asupan makan yang kurang pasien merasa lemah dan hanya dapat berbaring di tempat tidur.
Sejak semalam pasien mulai … sehingga dibawa ke UGD oleh keluarganya. Pada
pemeriksaan rongga mulut terlihat gusi bengkak dan kemerahan, terdapat gangren pulpa gigi.
Glukosa darah 220 mg/dl.

29. Hendaya (disability) yang terdapat pada pasien saat ini adalah
a. Infeksi gigi
b. Delirium dan malnutrisi
c. Gangguan untuk mobilitas
d. Diabetes melitus yang tidak terkontrol
e. Tidak dapat menjalankan usaha dagangnya

Anda mungkin juga menyukai