Makalah
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dosen Pengampu : Maria Alia Rahayu, S.SiT., M.KM
Disusun oleh :
Kelas 3A
Nita Nur Akikah (2110630100002)
Eka Ernasari (2110630100004)
Kartini Pebriyanti (2110630100006)
Alivia Putri Fauzan (2110630100013)
Safira Maharani Hendrayana (2110630100017)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah berjudul “Manajemen
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)”
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami sangat bersyukur mendapat
bimbingan dan arahan, untuk itu kami mengucapkan rasa terima kasih kepada Ibu Maria Alia
Rahayu, S.SiT ., M.KM selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah membantu penulis
selama menyusun makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat keterbatasan sehingga
belum sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala masukan berupa kritik maupun saran
yang membangun terhadap makalah yang telah disusun. Akhir kata semoga makalah yang telah
dibuat dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertolongan pertama adalah bagian dari pelayanan kesehatan tenaga kerja. Pertolongan
pertama pada kecelakaan berguna untuk masyarakat umum, karyawan, tenaga kerja, dan semua
individu sehubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja pada tingkat perusahaan.
Pertolongan pertama ini bertujuan menyelamatkan jiwa penderita, meringankan penderitaan dan
mencegah agar tidak lebih parah serta mempertahankan jiwa penderita hingga pertolongan lebih
lanjut diberikan.
Dalam mengatasi potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja pemerintah telah
mengeluarkan undang-undang dan berbagai peraturan menyangkut keselamatan dan kesehatan
kerja. Tetapi semua usaha pemerintah tidak dapat berhasil jika tanpa adanya respon dari
perusahaan. Menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting. Karena
bertujuan untuk memberikan suasana lingkungan dan kondisi kerja yang baik, nyaman dan aman
serta dapat menghindarkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
1.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikemukakan dalam makalah ini diperoleh melalui berbagai cara. Pertama,
dengan mencari sumber jurnal, website, dan mencari sesuai kebutuhan lalu membaca satu
persatu sumber setelah itu merangkum sumber yang sudah dibaca.
Daftar Pustaka
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 Manajemen Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah pertolongan dan perawatan
sementara yang dilakukan kepada korban kecelakaan di tempat kerja menggunakan peralatan
sederhana sebelum korban mendapatkan pertolongan yang sempurna. Meski hanya
menggunakan peralatan sederhana, P3K bisa menjadi salah satu solusi untuk memberi
pertolongan secara cepat dan tepat.
Meski pertolongan pertama bukanlah penanganan yang sempurna, tapi dengan adanya
P3K di tempat kerja akan memiliki banyak manfaat dalam mencegah keparahan cidera,
mengurangi penderitaan dan bahkan menyelamatkan nyawa korban. Jika tindakan P3K tidak
dilakukan saat terjadi kecelakaan di tempat kerja, akibatnya dapat memperburuk keadaan korban
bahkan menimbulkan kematian.
Kecelakaan dalam pekerjaan memang bukan sesuatu yang diinginkan oleh siapapun,
termasuk pekerja. Meski demikian, perusahaan wajib menyediakan berbagai sarana prasarana
untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
4
2.1.2 Fasilitas Pertolongan Pertama Pada Kecelekaan di Tempat Kerja :
1. Ruang P3K
Ruang P3K merupakan ruangan yang disediakan dan dirancang khusus oleh
perusahaan untuk penanganan pertama tenaga kerja yang mengalami kecelakaan maupun
tempat merawat pekerja yang sedang sakit saat bekerja. Perusahaan yang mempekerjakan
100 orang atau lebih dan perusahaan yang mempekerjakan kurang dari 100 orang namun
memiliki potensi bahaya tinggi WAJIB memiliki ruang P3K. Lokasi yang ideal untuk
ruang P3K adalah ruangan yang dekat dengan toilet/kamar mandi, dekat jalan keluar,
mudah dijangkau dari area kerja, dan dekat dengan tempat parkir kendaraan.
Syarat utama ruang P3K adalah bersih/steril dan memiliki luas yang cukup untuk
menampung tempat tidur, lemari/kotak obat P3K, timbangan badan, tempat menyimpan
tandu dan kursi roda, tempat sampah, air minum, penyejuk ruangan, meja dan kursi.
Selain itu, ruang P3K yang baik juga terdapat petugas kesehatan yang telah terlatih P3K.
5
Lemari atau kotak P3K adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan berbagai
peralatan dan obat pertolongan pertama pada kecelakaan. Selain dipasang di ruang P3K, kotak
ini biasanya juga dipasang di beberapa tempat yang mudah dilihat dan dijangkau oleh pekerja.
Kotak P3K yang baik harus kuat dan mudah diangkat/dipindah. Biasanya kotak ini
terbuat dari bahan kayu atau logam, berwarna putih, diberi lambang palang merah dan tulisan
“P3K” atau “First Aid” dibagian kaca pintu kotak K3 sebagai penanda.
Beberapa isi perlengkapan di kotak K3 terdiri dari : Kasa steril terbungkus, Perban,
Plester, Kapas, Kain mittela, Gunting, Peniti, Sarung tangan, Masker, Pinset, Lampu senter,
Gelas untuk cuci mata, Kantong plastik, Aquades, Povidon Iodin, Alkohol 70%, Buku panduan
P3K, Buku catatan, Tensimeter, Stetoskop, Daftar isi kotak, dan obat-obatan.
6
Alat Evakuasi adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan korban kecelakaan
kerja dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana.
Dalam melakukan evakuasi, penolong bisa menggunakan alat transportasi seadanya, dan saat
korban dievakuasi maka penolong juga wajib melakukan perawatan darurat selama perjalanan.
Beberap alat evakuasi dan transportasi yang bisa digunakan pertolongan pertama adalah
tandu, alat bantu pernafasan, kursi roda, dan jika memungkinkan bisa menggunakan mobil
ambulan atau kendaraan lain yang dapat digunakan untuk mengangkut korban.
4. Petugas P3K
7
jumlah petugas P3K untuk perusahaan yang memiliki resiko rendah terhadap kecelakaan,
setidaknya memiliki satu petugas P3K untuk menangani 150 tenaga kerja. Sedangkan untuk
perusahaan yang memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi, setidaknya memiliki satu petugas
untuk setiap 100 orang atau kurang.
5. Fasilitas Tambahan
Selain berbagai fasilitas P3K yang telah disebutkan diatas, perusahaan tertentu juga
membutuhkan berbagai fasilitas tambahan untuk menjamin kegiatan P3K dapat berjalan dengan
baik. Fasilitas tambahan tersebut bisa berupa alat pelindung diri atau peralatan khusus yang
digunakan di tempat kerja yang menangani potensi bahaya yang membutuhkan penanganan
khusus.
Alat pelindung diri ini khusus disediakan untuk perlindungan petugas K3 maupun korban
kecelakaan. Hal ini disesuaikan dengan potensi bahaya di tempat kerja, misalnya alat pencuci
mata, seragam anti api, alat pembasahan tubuh cepat, dan lain sebagainya.
8
2.1.3 Prinsip Dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Saat terjadi kecelakaan kerja, petugas P3K wajib segera menolong korban. Demi
kebaikan bersama, petugas P3K harus perhatikan prinsip dasar dalam memberikan pertolongan
pertama pada kecelakaan, yaitu :
Saat terjadi kecelakaan kerja biasanya timbul situasi panik. Sebagai petugas P3K
usahakan tetap tenang dan lihatlah situasi dengan cermat sehingga Anda tidak menjadi korban
kecelakaan berikutnya. Pastikan diri Anda dalam posisi aman untuk bisa menolong orang lain.
Pencatatan ini berfungsi untuk memberikan data secara falid kepada pihak lain
(misalanya rumah sakit/rujukan) tentang identitas korban, kronologi kejadian, dan gejala
penyakit yang diderita.
9
Menolong orang yang sedang mengalami kecelakaan memang membutuhkan mental kuat
dan keterampilan P3K yang cukup. Beberpa tips untuk memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan kerja :
1. Jangan Panik
Meski situasi dan kondisi saat terjadi kecelakaan crowded, usahakan tetap tenang dan
segera mengambil tindakan secara tepat dan cepat.
Jika korban kecelakaan mengalami kendala dalam pernafasan, pendarahan, dan terjadi
tenda-tanda shock maka segera beri pertolongan pertama sesuai dengan SOP.
Jangan pindahkan korban sebelum diketahui secara pasti jenis dan keparahan cidera yang
dialami, kecuali bila tempat tersebut tidak memungkinkan lagi untuk melalukan perawatan.
10
Apabila korban hendak diusung, hentikan pendarahan dan pastikan tulang yang patah sudah
dibidai.
2.2 PEMBAHASAN
Setiap manusia pasti sangat bergantung pada mata untuk melihat dunia. Namun, tidak
menutup kemungkinan berbagai gangguan dari luar bisa mengakibatkan cedera mata. Bila tidak
ditangani dengan baik, cedera atau trauma mata berisiko menyebabkan gangguan penglihatan
atau bahkan kebutaan. Trauma atau cedera mata adalah rusaknya jaringan pada bagian-bagian
mata, seperti kelopak, saraf, atau rongga orbital. Kerusakan terjadi karena adanya benda tajam,
tumpul, atau zat kimia yang mengenai mata.
Cedera mata umumnya disebabkan oleh masuknya suatu partikel ke dalam mata, seperti
debu, serpihan kayu, kaca, logam, beton, atau zat keras lainnya. Selain itu, partikel kimia, uap,
dan energi radiasi juga dapat menjadi penyebabnya. Kondisi ini harus ditangani dengan tindakan
medis sesegera mungkin agar fungsi dan kesehatan mata tidak terancam. Apabila keadaannya
11
sangat darurat, pertolongan pertama juga penting dilakukan untuk mencegah cedera semakin
parah.
Trauma atau cedera mata bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari yang ringan
hingga fatal. Penyebabnya sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu trauma mekanik dan
nonmekanik. Pada kasus trauma mekanik, biasanya terjadi akibat benda tumpul, sayatan, benda
asing, penetrasi (objek menyayat atau menusuk mata), serta kerusakan dinding bola mata.
Sementara itu, trauma nonmekanik bisa disebabkan oleh paparan zat kimia, radiasi, atau panas.
Berikut adalah beberapa kondisi yang paling umum mengakibatkan cedera mata beserta dengan
gejalanya yang mungkin timbul.
Ketika mata terkena benda tumpul dalam kecepatan tinggi, seperti bola, batu, atau bahkan
pukulan seseorang, hal tersebut berpotensi merusak mata, kelopak, hingga otot dan tulang di
sekitar mata. Apabila trauma bersifat ringan, kemungkinan kelopak mata akan membengkak dan
membiru. Pada kondisi yang lebih parah, perdarahan atau kerusakan tulang dapat terjadi di
sekitar dan dalam mata.
Benda tajam yang mengenai mata, seperti tongkat, pisau, bahkan kuku jari, bisa melukai
kornea dan mengakibatkan luka. Luka atau sayatan yang ringan biasanya dapat sembuh sendiri.
Namun, jika benda tajam menyayat terlalu dalam, hal tersebut berisiko mengganggu penglihatan.
12
3. Benda asing masuk mata
Butiran pasir, serpihan kayu, serta pecahan kaca adalah beberapa contoh benda asing
yang bisa masuk mata. Benda tersebut yang bisa menimbulkan luka. Ketika Anda mengalami
kondisi ini, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman dan mata lebih berair. Anda juga akan
merasakan sensasi seperti ada yang mengganjal di dalam mata Anda.
4. Paparan zat kimia
Sebenarnya, ketika Anda keramas dan mata Anda kemasukan sampo atau sabun, itu
berarti mata Anda telah terpapar zat kimia. Namun, kondisi tersebut bersifat ringan dan hanya
menimbulkan sedikit rasa menyengat di mata. Terdapat jenis-jenis zat kimia tertentu yang bisa
menimbulkan luka bakar dan trauma mata serius. Beberapa di antaranya adalah alkali, asam,
serta asap pembakaran. Ketika mata terkena zat kimia, gejala-gejala iritasi parah dapat timbul
yang bahkan berpotensi mengakibatkan kebutaan.
5. Radiasi
Radiasi yang paling umum berisiko menyebabkan trauma mata adalah sinar ultraviolet
(UV) dari matahari. Hal ini biasanya terjadi setelah Anda beraktivitas di bawah sinar matahari
terlalu lama tanpa perlindungan, seperti tidak menggunakan kacamata hitam. Dalam jangka
panjang, paparan sinar UV meningkatkan risiko Anda terkena katarak atau degenerasi makula di
usia tua.
13
1. Mengompres mata
Melansir situs Mayo Clinic, kasus mata yang biru dan membengkak akibat hantaman
benda tumpul bisa dilakukan dengan mengompres mata dengan air dingin.
Caranya, yaitu tekan kain atau handuk yang dibasahi air dingin secara perlahan ke arah
mata. Pastikan Anda hanya menekan bagian sekitar mata dan hindari memberi tekanan langsung
pada bola mata Anda. Setelah pembengkakan sudah membaik dalam beberapa hari, kompres
mata dengan air hangat selama beberapa kali sehari. Apabila ada perdarahan di sklera (bagian
putih mata) atau iris (bagian mata yang berwarna), jangan tunda waktu untuk memeriksakan diri
ke dokter spesialis mata.
Jika trauma mata terjadi karena masuknya partikel atau benda asing, maka Anda bisa
mengedipkan mata selama beberapa kali. Namun, sebelumnya, pastikan terlebih dahulu jika
partikel itu tidak menancap atau menusuk mata. Dengan berkedip, maka air mata dapat
membawa keluar benda asing yang masuk mata.
Caranya, yaitu tarik kelopak mata atas Anda ke bawah dan dekatkan ke bulu mata di
kelopak bawah. Bulu mata tersebut dapat membersihkan dan mengeluarkan benda asing dari
dalam mata. Selanjutnya, gunakan air bersih atau air saline untuk membilas mata Anda. Jika
benda asing masih ada atau menancap pada mata, segera hubungi dokter. Benda asing yang
tertahan di mata dapat menyebabkan perubahan jaringan dan mengembangkan bekas luka. Oleh
karena itu, hindari mengucek mata.
Jika mata terluka karena sayatan benda tajam atau benda asing yang masuk mata, kondisi
ini tergolong serius dan berpotensi menimbulkan bahaya pada mata. Oleh karena itu, Anda harus
segera mencari bantuan medis.
14
Kendati begitu, ada langkah-langkah pertolongan pertama yang perlu Anda lakukan
selama menunggu bantuan medis datang. Salah satunya, yaitu memasang pelindung di mata yang
terluka. Namun, pastikan pelindung tersebut tidak menempel langsung ke bola mata. Anda bisa
menggunakan gelas plastik atau kertas yang direkatkan dengan selotip. Jangan membilas mata
dengan air. Selain itu, hindari konsumsi obat, seperti aspirin, ibuprofen, atau obat NSAID yang
berisiko meningkatkan perdarahan pada mata.
Cedera mata yang disebabkan oleh zat kimia juga dikategorikan sebagai kasus yang
serius. Terlebih jika Anda mengalami luka bakar yang parah di mata. Untuk kondisi ini, Anda
harus segera mencari bantuan medis. Namun, sebagai pertolongan pertama, Anda bisa membilas
mata dengan air yang banyak.
Jika Anda merasa langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan cedera mata tak kunjung
membaik, maka segera periksakan ke dokter. Pasalnya, ada beberapa kondisi yang membutuhkan
penanganan segera di antaranya:
15
h. ada darah atau kabut di belakang kornea.
2.2.2 PENDARAHAN
Gejala perdarahan dalam awal mulanya, perdarahan dalam ini tidak memiliki gejala yang
begitu terlihat. Meski begitu, akhirnya dapat muncul sejumlah keluhan, bahkan bisa berujung
pada hilang kesadaran (pingsan). Seiring dengan berjalannya waktu, tanda perdarahan dalam
akan mulai terlihat, seperti perdarahan pada saluran pencernaan yang ditunjukkan dengan BAB
berdarah. Bila Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala perdarahan dalam seperti di
bawah ini, kemungkinan besar sedang mengalami gangguan medis yang membutuhkan
pertolongan pertama.
a) Terlihat pucat dan terasa dingin.
b) Keringat dingin.
c) Kesemutan.
d) Merasa cemas
e) Napas menjadi lebih cepat.
f) Denyut nadi melemah.
g) Nyeri dada atau bahu.
16
Pertolongan pertama pada perdarahan dalam umumnya, orang awam akan sulit untuk
menghentikan perdarahan yang terjadi di dalam tubuh. Akan tetapi, terdapat tips melakukan
pertolongan pertama pada perdarahan dalam agar terhindar dari kondisi yang terburuk.
1. Memeriksa keadaan orang yang mengalami perdarahan
17
Langkah pertolongan pertama pada perdarahan dalam yang paling utama adalah mencari
bantuan medis darurat. Ingat, perdarahan di dalam tidak dapat dihentikan oleh orang biasa, tetapi
oleh dokter atau tenaga kesehatan melalui prosedur perawatan medis tertentu. Oleh karena itu,
segera hubungi nomor darurat (118) untuk memanggil ambulans agar orang tersebut
mendapatkan pengobatan yang tepat dan cepat.
3. Perhatikan kondisi pasien
Salah satu gejala orang yang mengalami perdarahan dalam adalah kedinginan. Itu
sebabnya, usahakan untuk memberikan mereka selimut guna menjaga badan pasien tetap hangat.
Waspadai juga dengan perubahan gejala yang dialami pasien. Jika terjadi perdarahan dalam
secara berlebihan di dalam tubuh, pasien akan kehilangan banyak darah. Kondisi ini akan
18
membuat pasien menjadi sangat lemah serta menimbulkan gejala serius seperti syok hingga
hilang kesadaran.
Menurut dokter Amy H.Kaji dari Harbor-UCLA Medical Center, Anda bisa segera
membaringkan pasien dan mengangkat kakinya lebih tinggi dari dada. Lakukan cara pertolongan
pertama pada perdarahan dalam ini sampai ambulans datang.
4. Jangan memberikan makan atau minuman
Salah satu pertolongan pertama yang wajib Anda ketahui saat melihat orang mengalami
perdarahan dalam adalah tidak memberikan makanan atau minuman. Hal tersebut dilakukan
karena Anda sendiri belum mengetahui secara pasti di mana letak luka internal yang
menyebabkan perdarahan. Jika sembarangan memberikan makanan atau minuman, hal itu justru
bisa melukai dan memperparah area yang mengalami perdarahan.
19
5. Melakukan CPR bila perlu
Kondisi yang paling buruk ketika Anda menemukan orang dengan perdarahan di dalam
tubuh adalah kehilangan kesadaran. Untuk menolong orang yang pingsan akibat benturan keras
atau setelah mengeluhkah kepalanya yang pusing, Anda juga bisa membaringkan dan
mengangkat kakinya. Selain itu, periksa denyut nadi dan jeda pernapasannya. Jika nadi tidak
teraba dan Anda pernah melakukan pertolongan pertama dengan pernapasan buatan atau CPR,
Anda mungkin dapat melakukannya.
Akan tetapi, jika tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan seputar CPR, jangan
mencobanya pada orang yang mengalami perdarahan. Hal itu berisiko memperparah kondisi
orang yang mengalami perdarahan di dalam. Sebenarnya, tidak terlalu banyak pertolongan
pertama yang dapat kita lakukan pada orang yang mengalami peradarahan di dalam.
2.2.3 MATERI SHOCK
Syok adalah kondisi berbahaya ketika tekanan darah menurun secara drastis sehingga organ-
organ dan jaringan tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang cukup. Kondisi ini biasanya
merupakan komplikasi dari penyakit atau kondisi lain. Darah berfungsi sebagai pemasok zat-zat
yang penting untuk jaringan tubuh, seperti nutrisi dan oksigen. Pada kondisi syok, terjadi
gangguan yang menyebabkan jantung dan pembuluh darah tidak dapat mengalirkan darah ke
jaringan tubuh dengan optimal.
20
Akibatnya, pasokan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan agar jaringan dan organ tubuh
dapat berfungsi secara normal menjadi terhambat. Kondisi ini bisa terjadi secara bersamaan pada
semua organ sehingga efeknya bisa fatal, terutama jika tidak segera tertangani.
Penyebab Syok,, Ada tiga faktor yang berkontribusi pada terjadinya syok, yaitu:
Ada berbagai macam penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan hal-hal di atas dan
memicu terjadinya syok. Berikut ini adalah penyebab syok berdasarkan jenisnya:
a) Syok kardiogenik
Syok kardiogenik disebabkan oleh gangguan pada jantung, seperti serangan jantung atau gagal
jantung.
b) Syok neurogenik
Syok neurogenik disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf. Kondisi ini biasanya terjadi
karena cedera saraf tulang belakang akibat kecelakaan saat berkendara atau beraktivitas.
c) Syok anafilaktik
Syok anafilaktik disebabkan oleh alergi akibat gigitan serangga, obat-obatan, atau makanan dan
minuman.
d) Syok sepsis
Syok sepsis disebabkan oleh infeksi yang masuk ke aliran darah (sepsis) dan memicu peradangan
atau inflamasi.
e) Syok hipovolemik
Syok hipovolemik disebabkan oleh hilangnya cairan atau darah dalam jumlah banyak, misalnya
akibat diare, perdarahan pada kecelakaan, atau muntah darah.
a. Syok dapat dialami oleh siapa saja. Akan tetapi, ada beberapa faktor risiko yang dapat
meningkatkan terjadinya syok, yaitu:
21
b. Syok kardiogenik lebih berisiko terjadi pada lansia (lanjut usia), penderita riwayat serangan
jantung, penderita penyakit jantung koroner, serta penderita diabetes atau hipertensi
c. Syok neurogenik lebih mungkin terjadi pada seseorang yang pernah mengalami cedera
tulang belakang atau mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi sistem saraf
d. Syok anafilaktik lebih rentan terjadi pada seseorang yang pernah mengalami syok
anafilaktik sebelumnya, menderita asma atau alergi tertentu, atau memiliki riwayat syok
anafilaktik dalam keluarga
e. Syok sepsis lebih sering terjadi pada seseorang yang pernah menjalani operasi atau
menjalani perawatan di rumah sakit dalam waktu yang lama, menderita diabetes, pernah
menggunakan kateter atau alat bantu pernapasan, atau mengalami malnutrisi
f. Syok hipovolemik lebih mungkin terjadi pada lansia (lanjut usia) serta penderita penyakit
yang dapat mengakibatkan perdarahan
Gejala Syok
Pasokan nutrisi dan oksigen yang turun akibat syok dapat mengakibatkan beberapa gejala,
seperti:
a) Sesak napas
Selain itu, berdasarkan penyebabnya, masing-masing jenis syok dapat menimbulkan gejala
tambahan berikut:
a. Syok kardiogenik, dengan gejala nyeri atau rasa berat dada, nyeri menjalar pada bahu dan
tangan, mual, dan muntah
b. Syok neurogenik, dengan gejala kelemahan tubuh, tatapan kosong, dan suhu tubuh menurun
(hipotermia)
22
c. Syok anafilaktif, dengan gejala bengkak pada lidah atau bibir, sulit menelan, hidung berair
dan bersin-bersin, dan kesemutan
d. Syok sepsis, dengan gejala demam, menggigil, kebingungan, dan rasa cemas
e. Syok hipovolemik, dengan gejala diare, muntah, perdarahan, rasa cemas, dan kebingungan
Diagnosis Syok
Syok merupakan keadaan gawat darurat yang membutuhkan diagnosis cepat agar
penanganannya dapat segera dilakukan. Dokter akan melihat gejala yang muncul, serta
memeriksa tanda-tanda klinis, seperti denyut jantung yang cepat dan lemah, napas yang cepat,
serta tekanan darah yang rendah.
a) Tes darah
b) Tes alergi
c) Tes pemindaian, seperti USG, CT scan, atau MRI
d) Tes lainnya berdasarkan penyebab syok, seperti elektrokardiografi untuk syok kardiogenik,
atau endoskopi untuk syok hipovolemik
Pengobatan Syok
Syok merupakan kondisi yang berbahaya. Segera panggil dokter atau hubungi layanan
ambulans ketika melihat seseorang yang diduga mengalami syok. Selagi menunggu pertolongan
datang, lakukan pertolongan pertama pada pasien. Berikut ini adalah pertolongan pertama yang
dapat dilakukan saat melihat penderita yang dicurigai mengalami syok:
23
d. Periksa denyut nadi dan jantung. Jika penderita tidak bernapas atau tidak ada denyut nadi,
lakukan resusitasi jantung-paru (CPR).
e. Berikan penderita selimut, untuk menghangatkan dan menenangkannya.
f. Jangan beri penderita minum atau makan.
g. Segera berikan epinephrine dalam bentuk autoinjector jika syok disebabkan oleh alergi dan
jika penderita ditemukan membawa suntikan ini.
h. Tutupi dan sumbat area yang berdarah dengan handuk atau kain jika penderita mengalami
perdarahan.
i. Jika penderita mengalami muntah atau mengeluarkan darah dari mulut, ubah posisinya
menjadi menyamping untuk menghindari tersedak.
Ketika sudah ditangani petugas medis, penderita akan mendapatkan penanganan gawat darurat
hingga kondisinya stabil. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
Penanganan selanjutnya akan dilakukan berdasarkan jenis syok dan penyebab timbulnya syok,
yaitu:
a. Syok hipovolemik
Syok hipovolemik yang disebabkan oleh perdarahan dapat diatasi dengan transfusi darah.
Namun, jika perdarahan tidak dapat dikendalikan, dokter dapat melakukan tindakan bedah
untuk menghentikan perdarahan ketika kondisi pasien sudah stabil.
b. Syok kardiogenik
Syok kardiogenik ditangani dengan pemberian obat-obatan yang berfungsi untuk
memperbaiki pompa jantung. Jenis obat-obatan tersebut adalah dopamine atau dobutamin.
Beberapa tindakan bedah juga dapat dilakukan untuk mengatasi penyebab syok kardiogenik,
24
seperti angioplasti atau operasi bypass, untuk mengatasi syok yang disebabkan oleh
serangan jantung.
c. Syok anafilaktik
Syok anafilaktik diatasi dengan pemberian epinephrine suntik dan antihistamin, yang
berfungsi untuk meredakan reaksi alergi.
d. Syok neurogenik
Syok neurogenik ditangani dengan melindungi saraf dari kerusakan lebih lanjut, terkadang
dengan bantuan obat antiradang seperti kortikosteroid. Jika memungkinkan, dokter juga
akan melakukan operasi untuk memperbaiki kerusakan pada sistem saraf.
e. Syok sepsis
Untuk mengatasi infeksi, dokter dapat memberikan antibiotik, antivirus, atau antijamur,
tergantung pada jenis infeksinya. Operasi juga dapat dilakukan untuk mengatasi sumber
infeksi.
Komplikasi Syok
Jika tidak ditangani secepat mungkin, syok dapat menimbulkan kekurangan oksigen
(hipoksia) pada seluruh tubuh. Hal ini tentunya dapat merusak jaringan dan organ tubuh,
sehingga memunculkan komplikasi. Beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat syok antara
lain:
Pencegahan Syok
Syok dapat dicegah dengan menghindari penyakit yang memicunya. Beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mencegah syok adalah:
25
a. Melakukan pemeriksaan jantung secara rutin dan mengonsumsi obat secara teratur bagi
penderita penyakit jantung, untuk menghindari syok kardiogenik
b. Menangani tanda-tanda infeksi secepat mungkin untuk menghindari syok sepsis
c. Menerapkan perilaku berkendara yang aman untuk menghindari syok neurogenik karena
cedera tulang belakang
d. Mewaspadai dan menghindari pemicu alergi yang berpotensi menyebabkan syok anafilaktik
dan selalu membawa epinephrine dalam bentuk autoinjector (berbentuk seperti pen)
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Berdasarkan Tingkatannya. Luka bakar dapat terjadi
karena berbagai hal, seperti terkena percikan api atau minyak panas, terbakar sinar matahari, atau
bersentuhan dengan benda dan cairan panas lain, misalnya air panas atau knalpot. Pertolongan
pertama terhadap luka bakar perlu dilakukan sesaat setelah kejadian guna mencegah kerusakan
kulit atau jaringan tubuh lain yang lebih parah.
Sebelum mengetahui pertolongan pertama pada luka bakar, ada baiknya Anda memahami
tingkatan atau derajat luka bakar terlebih dahulu. Beberapa tingkatan luka bakar meliputi:
Luka bakar ringan bisa disebut dengan luka bakar tingkat 1 yang memiliki ciri luas area luka
tidak lebih dari 8 cm. Luka jenis ini hanya meliputi lapisan kulit paling luar dan umumnya tidak
berkembang menjadi kondisi yang serius.
Gejala yang muncul dapat berupa rasa sakit di area yang terdampak, kemerahan, dan bengkak.
Luka bakar derajat pertama yang kerap terjadi, misalnya kulit terbakar sinar matahari atau tidak
sengaja kontak langsung dengan knalpot panas.
26
1. Luka bakar sedang
Luka bakar sedang adalah luka bakar tingkat 2 yang ditandai dengan kulit melepuh, bengkak,
sangat perih, dan kemerahan atau kadang justru berwarna pucat. Luka bakar jenis ini
memerlukan perawatan medis, terutama jika luka bakar meluas ke area tubuh tertentu seperti
wajah, bokong, selangkangan, atau alat kelamin.
Luka bakar berat atau luka bakar tingkat 3 termasuk luka bakar yang parah, karena merusak
jaringan lebih dalam sampai ke saraf, otot, atau tulang. Luka bakar ini umumnya tidak berwarna
merah lagi, melainkan putih atau bahkan gosong. Selain itu, kulit dapat tidak merasakan nyeri
sama sekali akibat saraf yang terdampak.
Korban kebakaran yang mengalami luka bakar berat rentan mengalami komplikasi
berupa hipovolemia, yaitu kondisi ketika tubuh kekurangan cairan termasuk darah secara
mendadak. Selain itu, hipotermia juga dapat terjadi yang ditandai dengan penurunan suhu tubuh
secara drastis.
Luka bakar ringan umumnya dapat ditangani sendiri di rumah, tetapi harus dilakukan dengan
cara yang benar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memberikan pertolongan
pertama pada luka bakar ringan, yaitu:
Letakkan handuk yang sudah dibasahi air dingin pada luka dan diamkan selama 15 menit.
Hindari mengoleskan sesuatu yang justru menimbulkan iritasi, seperti pasta gigi.
Jika rasa sakit tidak tertahankan, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri
seperti paracetamol atau ibuprofen
Penanganan luka bakar sedang di rumah umumnya hampir sama dengan luka bakar ringan.
Langkah penanganan yang dapat dilakukan, yaitu:
27
Dinginkan area luka bakar dengan handuk selama kurang lebih 15 menit.
Bila timbul luka lepuh, hindari memecahkan luka karena berisiko menyebabkan infeksi.
Periksakan diri ke dokter jika terdapat luka lepuh yang disertai tanda infeksi berupa
bengkak, merah, timbul nanah, dan rasa sakit yang bertambah parah.
Selain itu, jika luka bakar cukup luas hingga berdampak ke area tertentu, seperti area kelamin,
tindakan pemeriksaan dan langkah penanganan juga perlu dilakukan langsung oleh dokter.
Nantinya dokter akan memberi pengobatan berupa antinyeri dan antibiotik, baik dalam bentuk
salep atau obat minum.
Penderita luka bakar berat perlu segera dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) dan mendapatkan
penanganan langsung oleh dokter. Namun, selama menunggu ambulans atau petugas medis, ada
langkah pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan untuk menolong korban, yaitu:
Jauhkan korban dari sumber kebakaran atau area yang berdekatan dengan api maupun
asap.
Pastikan korban dapat bernapas dengan melihat gerakan naik dan turun di bagian dada
atau dekatkan telinga ke hidung korban untuk mendengar embusan napasnya.
Lepaskan perhiasan, ikat pinggang, atau aksesoris yang digunakan di sekitar area tubuh
yang terbakar.
Baringkan korban di tempat yang datar dengan kaki terangkat setidaknya setinggi 40 cm.
Gunakan selimut atau mantel untuk menutupi tubuh korban.
Hindari mengoleskan obat atau salep pada area yang terbakar tanpa anjuran dari dokter.
Hindari pula menempelkan es yang juga dapat membahayakan jaringan kulit yang
terbakar.
Hindari memberikan air dingin pada luka bakar yang luas untuk mencegah hipotermia.
Hal ini juga penting dilakukan untuk mencegah menurunnya tekanan darah dan aliran
darah secara drastis.
28
Selain memahami pertolongan pertama pada luka bakar, Anda juga perlu memahami beragam
cara pencegahan kejadian yang memicu luka bakar agar luka bakar tidak terjadi dan timbul
bahaya.
Arus listrik bertegangan rendah, yakni kurang dari 500 volt, biasanya tidak menyebabkan cedera
yang serius. Akan tetapi, arus listrik yang lebih tinggi dari 500 volt memiliki potensi besar untuk
melukai diri Anda.
Bahaya Kesetrum
Efek kesetrum pada tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ukuran tubuh, luasnya
bagian tubuh yang mengalami kontak dengan arus listrik, kekuatan arus listrik, dan lamanya
kesetrum.
Luka bakar
Patah tulang
Serangan jantung
Gangguan ketika menelan, melihat, atau mendengar
Pingsan
Gangguan pernapasan
Kejang
Nyeri otot
Gangguan detak jantung
Henti jantung
Kematian
29
Cara Menolong Korban Kesetrum
Sebelum menolong orang yang kesetrum listrik, Anda harus memahami dulu bagaimana teknik
yang benar. Tujuannya agar Anda tidak ikut kesetrum. Untuk melindungi diri saat menolong
korban kesetrum, ikutilah langkah-langkah berikut ini:
Sebelum menolong korban kesetrum, perhatikan keadaan di sekitar Anda. Pastikan Anda tidak
berada di dekat sumber listrik. Jika memungkinkan, segera putuskan aliran listrik di lokasi
kejadian. Carilah panel listrik atau kotak sekering untuk memadamkan listrik.
Jika sumber listrik belum bisa dipadamkan, jaga jarak Anda minimal 6 meter dari korban yang
masih tersengat listrik guna melindungi diri dari sumber aliran listrik.
Hindari menyentuh kubangan air atau benda-benda yang basah. Air adalah penghantar listrik
yang baik, sehingga dapat membuat Anda kesetrum juga. Apabila terdapat api, padamkan dahulu
menggunakan alat pemadam api.
2. Hubungi IGD
Langkah selajutnya adalah segera menghubungi Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit
terdekat atau memanggil ambulans agar korban bisa mendapat pertolongan medis secepatnya.
Selama menunggu bantuan datang, jangan tinggalkan korban kesetrum sendirian.
Jika korban masih bersentuhan dengan sumber aliran listrik, jangan menyentuhnya agar Anda
tidak ikut kesetrum. Jangan pula menyentuh korban meskipun menggunakan alat bantu seperti
karet atau kayu, jika Anda tidak yakin aliran listrik sudah diputus, dan jika Anda merasakan
sensasi kesetrum atau kesemutan di kaki dan tubuh bagian bawah.
30
4. Jangan memindahkan korban
Jangan memindahkan korban kesetrum, kecuali jika dia terancam kesetrum lagi atau berada di
area yang tidak aman.
Jika semua sudah aman, periksa tubuh korban kesterum dengan teliti dan berurutan mulai dari
kepala, leher, hingga kaki. Apabila terdapat luka, hindari menyentuhnya.
Jika korban menunjukkan tanda-tanda syok (lemas, muntah, pingsan, napas cepat, atau sangat
pucat), angkat kakinya sedikit lebih tinggi, kecuali jika dia merasa kesakitan. Apabila petugas
medis sudah tiba, jelaskan kondisi korban, termasuk jika ada luka di tubuhnya.
Jika korban mengalami luka bakar, lepaskan pakaian atau benda apapun yang menempel di
kulitnya agar luka bakar tidak meluas. Setelah itu, bilas area yang terbakar dengan air dingin
yang mengalir sampai rasa sakitnya mereda.
Tutup luka dengan perban atau kain kasa steril. Jangan gunakan selimut atau handuk, karena
dapat menempel pada luka bakar.
7. Lakukan CPR
Lakukan pernapasan buatan dan resusitasi jantung (CPR/RJP) pada korban kesetrum, jika
diperlukan. Napas bantuan dan resusitasi diberikan jika korban tidak bernapas dan denyut
nadinya tidak teraba.
Pastikan Anda memahami cara melakukan resusitasi, untuk menghindari kesalahan yang justru
dapat membahayakan nyawa korban.
Korban kesetrum dapat mengalami cedera dan kerusakan organ. Oleh karena itu, korban harus
mendapatkan penanganan dan pemantauan ketat dari dokter dan tim medis.
31
Dokter akan memastikan apakah korban sadar dan bernapas atau tidak, serta apakah detak
jantungnya mengalami kelainan atau tidak. Selain itu, pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan
untuk mendeteksi apakah terdapat cedera tersembunyi.
Pertolongan pertama pada keracunan berbeda-beda. Pada kondisi yang parah, keracunan
memerlukan penanganan medis darurat. Akan tetapi, pertolongan pertama bisa membantu
mencegah risiko berbahaya yang disebabkan oleh keracunan. Cara mengatasi atau mengobati
keracunan pada seseorang bisa berbeda-beda tergantung dari kondisi dan penyebab
keracunannya, entah karena makanan, obat, maupun zat kimia.
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat memberikan pertolongan pertama pada korban
keracunan adalah:
Gejala keracunan dapat menyerupai kondisi lainnya, seperti kejang, konsumsi alkohol
berlebihan, stroke, dan efek samping suntik insulin.
Menurut Mayo Clinic, tanda-tanda dan gejala keracunan bisa meliputi:
kemerahan di sekitar mulut dan bibir,
napas berbau seperti bahan kimia,
muntah,
diare,
nyeri perut,
gangguan pernapasan,
tubuh lemas,
32
gelisah,
tubuh menggigil,
sakit kepala,
Jika mencurigai seseorang mengalami keracunan, perhatikan juga hal-hal di sekitarnya yang
mungkin bisa menjadi penyebab keracunan. Dalam kebanyakan kasus, kelebihan dosis obat-
obatan merupakan penyebab utama keracunan. Akan tetapi, berbagai hal berikut ini juga bisa
menjadi penyebab munculnya gejala atau reaksi keracunan.
33
Cara mengatasi keracunan pada korban
a. Jika korban menelan zat beracun dan tidak sadarkan diri, coba bangunkan guna
menyingkirkan zat beracun yang masih ada di dalam mulut korban.
b. Baringkan korban dengan menyanggah bagian punggung hingga kakinya dengan bantal
sehingga posisi kakinya berada di atas kepala.
c. Singkirkan sisa racun yang tersisa di sekitar mulut dengan lap dan pastikan kepalanya tetap
menunduk ke bawah.
d. Saat sadarkan diri, minta korban untuk memuntahkan racun yang tertelan.
e. Memosisikan kaki korban lebih tinggi daripada kepala pada pertolongan pertama keracunan
bertujuan agar racun tidak turun hingga ke pencernaan. Saat korban muntah, miringkan
kepalanya ke samping untuk mencegah tersedak. Hindari memberikan minuman atau
makanan sebelum semua racun yang tertelan di keluarkan.
a. Bila ada seseorang menghirup zat beracun, segera minta korban untuk menjauhi ruangan atau
area yang tekontaminasi.
b. Pastikan Anda tidak terburu-buru mendekati area tersebut sehingga tidak ikut menghirup zat
beracun, apalagi jika sumber racun berada di tempat tertutup.
34
c. Setelah menjauhi tempat beracun dan korban masih sadarkan diri, bawalah korban untuk
menghirup udara bersih.
e. Usahakan untuk tetap membuat korban tersadar hingga pertolongan medis datang. Selain itu,
lindungi korban dari cedera sebagai pertolongan pertama saat korban kejang karena
mengirup zat beracun.
Selanjutnya, pertolongan pertama pada keracunan di kulit atau mata bisa dilakukan dengan cara
berikut:
a. Gunakan sarung tangan untuk menghindari paparan racun secara langsung dengan kulit
Anda.
b. Segera bersihkan luka menggunakan sabun selama 15 sampai 20 menit di air yang mengalir.
Cara penanganan keracunan yang sama juga dilakukan saat zat beracun mengenai mata. Segera
bilas mata dengan air bersuhu sejuk atau suam-suam kuku selama 20 menit atau sampai
pertolongan medis datang. Dalam situasi Anda mendapati korban keracunan tidak sadarkan diri,
segera cek pernapasan dan denyut nadinya Jika korban tidak bergerak, tidak batuk, dan susah
bernapas, segera lakukan resusitasi jantung (CPR).
35
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masih tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia salah satunya disebabkan oleh
budaya K3 yang masih rendah. Sumber daya manusia adalah salah satu aset utama yang
berfungsi sebagai penggerak operasional perusahaan untuk mencapai efisiensi dan produktifitas
yang tinggi. Aktivitas pekerjaan memiliki potensi bahaya tersendiri. Penilaian risiko dapat
dilakukan untuk mengetahui risko yang diakibatkan dari potensi bahaya yang ada. Potensi
bahaya jika tidak dikendalikan akan menyebabkan risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat
kerja. Potensi bahaya keselamatan kerja yang biasa di tempat kerja berasal dari lingkungan kerja
antara lain faktor kimia, faktor fisik, faktor biologi, faktor ergonimis dan faktor psikologi.
Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja didasarkan pada dampak korban, dibagi menjadi
empat kategori. Kategori A merupakan bahaya yang menimbulkan risiko dampak jangka panjang
pada kesehatan. Pada kategori ini disebabkan oleh bahaya kimia (debu, uap, logam, bahan kimia,
dst.). Bahaya faktor biologi yaitu gangguan penyakit oleh bakteri, virus, binatang, dst. Bahaya
faktor fisik dari kebisingan, pencahayaan, getaran, iklim kerja. Cara kerja dan bahaya ergonomis
seperti posisi bangku kerja, pekerjaan berulang-ulang, jam kerja yang lama.
Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja diatur oleh pemerintah melalui
Perturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER.15/MEN/VIII/2008. Dalam
peraturan tersebut mengatur tentang kewajiban pengusaha untuk menyediakan petugas P3K di
tempat kerja dan fasilitas P3K di tempat kerja. Agar dapat melaksanakan pertologan dengan
baik, maka petugas P3K di tempat kerja harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di
bidang P3K di tempat kerja dan memiliki lisensi.
3.2 Saran
Begitu banyak bahaya yang ada di sekitar kita. Diharapkan dengan menerapkan P3K dan
dalam meningkatkan program penerapan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
dapat mengurangi risiko cedera, dengan menyediakan jenis fasilitas dan perlengkapan
pertolongan pertama sesuai kebutuhan.
36
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Advan/Downloads/39412-Article%20Text-115751-1-10-20210113.pdf
file:///C:/Users/Advan/Downloads/6411415014%20-%20Afif%20Sa'roni.pdf
http://www.srssafetyndo.com/artikel/pertolongan-pertama-pada-kecelakaan-p3k-ditempat
kerja
https://www.alodokter.com/penyebab-cedera-mata-dan-cara-mengatasinya
https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/pertolongan-pada-perdarahan-
dalam/?amp=1
https://www.alodokter.com/syok
https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/cara-penanggulangan-
kebakaran/?amp=1
https://www.alodokter.com/jangan-gegabah-perhatikan-cara-menolong-korban-kesetrum-
yang-benar
https://www.alodokter.com/kenali-cara-mengatasi-racun-yang-tertelan
37