LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

NAMA : YAHYA MUHAIMIN
NO. UKG : 201900889497

Masalah
Akar
terpilih yang
No. Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan
masalah
diselesaikan
1 Siswa kesulitan Siswa tidak Hasil Kajian Literatur : Setelah dianalisis penyajian soal numerasi
menerapkan mampu https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/mathedunesa/ yang sesuai dengan indikator berpikir kritis
langkah mengingat article/view/45970 FRISCO (focus, reason, inference, situation,
langkah konsep atau Menurut Endri puji lestari dan tatag yuli eko siswono
clarify, and Overview), ada kelebihan dan
penyelesaian prinsip yang (2022) dalam jurnal yang berjudul ”Profil berfikir
soal yang tepat untuk kritis siswa SMP menyelesaikan soal numerasi kekurangan dalam pelaksanaannya, yaitu :
mengandung digunakan berdasarkan tingkat kemampuan numerasi” solusi Kelebihan :
Komponen dalam dari kesulitan siswa dalam menerapkan langkah-  Siswa mampu memahami permasalahan
Numerasi pemecahan langkah penyelesaian soal yang mengandung pada soal yang diberikan
masalah komponen numerasi adalah dengan menyajikan soal  Siswa mampu memberikan alasan
matematika numerasi yang sesuai dengan indikator berpikir kritis berdasarkan fakta/buktiyang relevan
FRISCO (focus, reason, inference, situation, clarify, and pada setiap langkah dalam
Overview). Soal numerasi tersebut menggunakan membuatkeputusa n maupun
konteks personal dan proses kognitif penalaran. kesimpulan
Sehingga siswa dengan kemampuan numerasi tinggi
 Siswa mampu membuat kesimpulan
memenuhi keseluruhan aspek.
dengan tepat.
https://ejournal.iain-  Siswa dapat menggunakan semua
tulungagung.ac.id/index.php/jtm/article/view/6178 informasi berdasarkan data.
sejalan dengan itu menurut Syaiful Hamzah Nasution,
Kekurangan :
dkk (2022) dalam jurnal yang berjudul ”Eksplorasi
 Adanya perbedaan tindakan antara siswa
pemberian kartu masalah untuk meningkatkan
laki-laki dan siswa perempuan.
kemampuan numerasi siswa kelas VII SMP Negri 1
Pakis” Pemberian Kartu Masalah dalam pembelajaran  Guru hanya memperhatikan hasil belajar
siswa.
dapat meningkatkan kemampuan numerasi siswa
dikarenakan pada proses pembelajaran siswa dibimbing
untuk mengonstruksi konsep melalui Kartu Masalah.
Pemberian scaffolding berupa bimbingan, arahan dan
provoking questions ini membantu siswa ketika
mengalami kesulitan dan kebingunan dalam
mengonstruksi konsep selain itu sikap positif siswa dalam
kemandirian belajar.
Hasil wawancara oleh Nirfayanti, S.Pd., M.Si
(Dosen Pend. Matematika FKIP UMMA)
Dari hasil wawancara, solusi alternatif yang diberikan
adalah :
 Siswa harus dibiasakan menggunakan Soal-Soal
Numerasi utamanya pada soal kontektual.
 Siswa harus sering dilatih untuk menentukan
pokok masalah dalam soal.
 Jika ada soal yang sulit atau narasinya panjang,
siswa harus fokus memahami permasalahan dari
soal tersebut.
 Siswa sebaiknya menulis informasi atau catatan
penting agar dapat mengingat dan memahami
konsep dengan jelas.
 Materi atau soal harus disajikan dalam bentuk
media yang menarik agar siswa bersemangat dalam
penyelesaiannya.
Hasil wawancara oleh Ahmad Aqil, S.Pd
(Guru Mata Pelajaran Matematika)
Dari hasil wawancara, solusi alternatif yang diberikan
adalah :
 Tuangkan konsep-konsep matematis dalam praktek
serta aktivitas sederhana sehari-hari.
 Penggunaan media interaktif dan Alat peraga
 Berikan apresiasi kepada siswa sebagai motivasi.
Setelah dianalisis pemberian kartu masalah
untuk meningkatkan kemampuan numerasi
siswa, ada kelebihan dan kekurangan dalam
pelaksanaannya, yaitu :
Kelebihan :
 Gambar lebih menarik menunjukkan
pokok masalah dibandingkan dengan
media verbal semata.
 Gambar dapat mengatasi batasan ruang
dan waktu.
 Dapat memperjelas suatu masalah,
dalam bidang apa saja dan untuk tingkat
usia berapa saja, sehingga dapat
mencegah kesalahpahaman dalam
materi.
 Harganya murah dan gampang didapat
serta digunakan, tanpa memerlukan
peralatan khusus.
Kekurangan :
 Kartu bergambar hanya menekankan
persepsi indera mata.
 Kartu bergambar kurang efektif jika
menerangkan gambar yang terlalu
kompleks.
 Ukurannya sangat terbatas untuk
kelompok besar.
2 Siswa kesulitan Metode http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/ali Setelah dianalisis Pemanfaatan Media
dalam pengajaran nsyiroh/article/view/3946 Pembelajaran menggunakan E-Learning
mengikuti alur guru yg Menurut Imam Ja’far & Husniyatus (2020) dalam jurnal berbasis Aplikasi Whatsapp, ada kelebihan
proses monoton atau yang berjudul ”Pemanfaatan media pembelajaran E-
dan kekurangan dalam pelaksanaannya,
pembelajaran terbatasnya Learning menggunakan Whatsapp sebagai solusi
sarana dan ditengah penyebaran Covid-19 di Mi Nurulhuda Jelu” yaitu :
prasarana solusi dari kesulitan siswa dalam mengikuti alur proses
Kelebihan :
media pembelajaran dapat diminimalisir dengan menggunakan
pembelajaran. E-Learning berbasis Aplikasi Whatsapp sebagai media  Guru dan siswa dapat berdiskusi dan
pengawasan alur proses pembelajaran siswa. Dengan E- bertanya jawab dengan lebih rileks.
Learning berbasis Aplikasi Whatsapp guru dan siswa  Dapat melihat siapa saja yang sudah
dapat memanfaatkan bahan ajar yang telah tersedia membaca dan siapa yang tidak aktif.
melalui akses internet.  Guru dapat mengirimkan dokumen, foto,
audio ataupun video sebagai materi
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/STF/article/view/ pembelajaran kepada siswa melalui grup
2733 WhatsApp.
Menurut Randi Pratama (2015) dalam jurnal yang  Guru dan siswa dapat melihat dan
berjudul ”Pengembangan Perangkat Pembelajaran
mengulang materi pembelajaran melalui
Matematika Model Problem-Based Learning
HP dengan mudah.
Berbantuan Media Powerpoint untuk siswa Kelas XI
SMK Materi Barisan dan Deret” solusi dari kesulitan  Guru dan siswa dapat berkomunikasi
siswa dalam mengikuti alur proses pembelajaran dengan kapan saja dan di mana saja.
Penggunaan Model Pembelajaran Problem-Based
Kekurangan :
Learning berbantuan Media Powerpoint.
 Pengguna harus terhubung dengan
Sangat diperlukan untuk mengembangkan suatu
layanan internet untuk menggunakan
perangkat pembelajaran yang mengaplikasikan suatu
model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student- aplikasi ini, jika tidak terhubung akan
centered) dan mampu mengembangkan daya nalar yang menghambat proses pembelajaran secara
dimiliki oleh siswa. Problem-Based Learning (PBL) atau daring
pembelajaran berbasis masalah adalah sebuah model  Komunikasi hanya dengan chat saja,
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi kapasitas orang terbatas jika ingin
permasalahan tersebut. bertatap muka secara virtual (video call).
 Hasil wawancara Nur Hadis, S.Pd
(Guru Mapel Bhs. Inggris)
Dari hasil wawancara, solusi alternatif yang diberikan
adalah :
 Mendalami pemahaman tentang faktor apa saja
yang dapat memengaruhi keberhasilan belajar
siswa.
 Menentukan jenis bimbingan yang akan
diberikan untuk siswa agar dapat mengatasi
masalah yang sedang dihadapinya.
 Diagnostik kesulitan. Guru diharuskan untuk
mencari faktor yang menyebabkan kesulitan
belajar siswa.
Hasil wawancara Irham, S.Pd
(Ketua FKKGMP Matematika Kab. Maros)
Dari hasil wawancara, solusi alternatif yang diberikan
adalah :
 Membuat suasana belajar nyaman
 Siswa diajarkan untuk mengerti bukan menghafal  Tidak semua materi bisa disajikan
 Belajar dengan praktik
 Pilih alternatif metode pembelajaran yang sesuai  Perlu mempunyai keterampilan khusus
dengan materi dan karakteristik dominan.
Setelah dianalisis Pembelajaran Matematika
Model Problem-Based Learning berbantuan
Media Powerpoint, ada kelebihan dan
kekurangan dalam pelaksanaannya, yaitu :
Kelebihan :
 Mudah diaplikasi sehingga dapat
digunakan untuk semua ukuran kelas.
 Memberikan kemungkinan bertatap muka
dan mengamati respons siswa secara
online.
 Mempunyai variasi teknik penyajian yang
menarik sehingga tidak membosankan.
 Bisa menyajikan berbagai kombinasi
gambar, warna, animasi dan suara serta
clipart yang menarik perhatian.
 Bisa digunakan berulang-ulang.
Kekurangan :
menggunakan power point.
untuk menuangkan ide yang baik pada
desain program yang dibuat agar gampang
dicerna.
 Perlu memiliki persiapan apabila
menggunakan teknik penyajian animasi
yang kompleks.

3 Siswa kurang Guru belum Hasil Kajian Literatur : Setelah dianalisis penggunaan LKPD
menguasai soal membiasakan https://japendi.publikasiindonesia.id/index.php/jape berorientasi HOTS, ada kelebihan dan
HOTS siswa dalam ndi/article/view/283 kekurangan dalam pelaksanaannya, yaitu :
berlatih Menurut Dewi Saraswati, dkk (2021) dalam jurnal
menyelesaikan “Pengembangan LKPD berbasis PBL Berorientasi
soal HOTS HOTS untuk Meningkatkan kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa Sekolah Dasar”, kunci pemecahan
masalah yang baik adalah fokus pada masalah,
menggambarkan bentuk masalah, merencanakan solusi
dan melaksanakan rencana. Salah satu pembelajaran
yang mengakomodasi itu adalah PBL. Dengan
mengintegrasikan LKPD berorientasi HOTS, maka
kemampuan pemecahan masalah siswa akan
meningkat.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrpms/article/
view/14732
Tidak jauh berbeda, Erna Sari Agusta (2018) dalam
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Melalui Model Pembelajaran Berbasis HOTS”,
menyatakan kemampuan pemecahan masalah dalam
pembelajaran HOTS dapat ditingkatkan melalui
Penemuan terbimbing, Pembelajaran Berbasis Proyek
maupun Melalui Pembelajaran berbasis Masalah.
Hasil Wawancara Ahmad Aqil, S.Pd
(Guru Mapel Matematika)
Dari hasil wawancara, solusi alternatif yang diberikan
adalah :
 Menerapkan pembelajaran yang membiasakan
siswa untuk berpikir tingkat tinggi,
 Menggunakan perangkat ajar berorientasi HOTS,
 Memperbanyak literatur siswa mengenai
permasalahan HOTS. Selain itu siswa perlu
dikenalkan dengan model-model pembelajaran
yang berpusat pada siswa.
Kelebihan :
 Peserta didik dapat belajar dan maju
sesuai dengan kecepatan masing-masing.
 Di samping dapat mengulang materi
dalam media cetakan, peserta didik akan
mengikuti urutan pemikiran secara logis.
 Menambah daya tarik serta dapat
memperlancar pemahaman informasi
yang disajikan dalam dua format, verbal
dan visual.
 Peserta didik akan berpartisipasi dengan
aktif karena harus memberi respon
terhadap peryataan dan latihan yang
disusun.
Kekurangan:
 Tidak dapat menampilkan gerak dalam
halaman media cetakan.
 Biaya pencetakan akan mahal jika
menampilkan ilustrasi, gambar atau foto
yang berwarna-warni.
 Pembagian unit-unit pelajaran dalam
media cetakan harus dirancang
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu
panjang dan peserta didik menjadi bosan.
Setelah dianalisis penemuan terbimbing, ada
kelebihan dan kekurangan dalam
pelaksanaannya , yaitu :
Hasil wawancara oleh Nirfayanti, S.Pd., M.Si
(Dosen Pend. Matematika FKIP UMMA)
Dari hasil wawancara, solusi alternatif yang diberikan
adalah :
 Menyarankan untuk menggunakan Model
Discovery/Inquiry Learning atau Problem-based
Learning (PBL).
 Guru harus berlatih membuat soal HOTS yang
menarik agar siswa berminat tinggi dalam
menjawab soal HOTS yang diberikan.
Kelebihan :
 Membantu siswa memahami konsep
dasar dan ide-ide secara lebih baik.
 Membantu dalam menggunakan daya
ingat dan transfer pada situasi-situasi
proses belajar yang baru.
 Mendorong siswa berpikir dan bekerja
atas inisiatifnya sendiri.
 Situasi proses belajar menjadi lebih
merangsang.
Kekurangan :
 Memerlukan banyak waktu dan belum
dapat dipastikan apakah siswa akan
tetap bersemangat menemukan.
 Tidak semua guru mempunyai semangat
dan kemampuan mengajar dengan
metode ini.
 Pembelajaran menggunakan kelas kecil
karena perhatian guru terhadap masing-
masing siswa sangat diperlukan.