NUPTK : 8344743646200033
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2020
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan, Laporan Pelaksanaan Pembinaan guru dan kepala
sekolah Tahun 2019 disampaikan kepada Gubernur Provinsi Gorontalo melalui Kepala
Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo yang memberi
pengesahan laporan ini pada:
Hari : Kamis,
Tanggal : 31 Desember 2020
Tempat :Kantor Dinas Dikbudpora Provinsi Gorontalo
Mengetahui/mengesahkan;
An. Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo
Sekretaris,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. karena atas
limpahan berkah dan karunia-Nya penulis berhasil menyusun laporan kegiatan
pengawas sekolah yang penulis laksanakan di sekolah SMA binaan se provinsi
Gorontalo tahun 2020.
Laporan ini penulis susun sebagai pertanggung jawaban atas Pelaksanaan
Pembinaan guru dan kepala sekolah Tahun 2020 di sekolah SMA binaan se provinsi
Gorontalo.
. Apa yang penulis laporkan mudah-mudahan bermanfaat bagi pengembangan
dan peningkatan mutu pendidikan pada umumnya, dan juga sebagai bahan masukan
bagi pejabat yang berwenang dalam menentukan kebijaksanaan pendidikan di provinsi
Gorontalo di waktu-waktu mendatang. Pada kesempatan ini penulis haturkan banyak
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penulis dalam
melaksanakan tugas pengawasan, dan telah banyak membantu penulis dalam
pengumpulan data dan semua sekolah SMA binaan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan pengawasan
sekolah ini masih terdapat kekurangan dan masihjauh dan sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai
penyempurna penulisan laporan kegiatan pengawasan sekolah di kemudian hari.
IBRAHIM SUMARDI,M.Pd
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengawas sekolah merupakan tenaga kependidikan yang bertugas
melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam
melaksanakan tugas sebagai tenaga kependidikan profesional, pengawas sekolah
berfungsi sehagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi
akademik dan supervisi manajerial. Selengkapnya pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah dinyatakan bahwa “dimensi kompetensi pengawas sekolah SMA
antara lain : I) kompetnsi kepribadian, 2) kompetensi supervisi manajerial, 3)
kompetensi supervisi akademik, 4) kompetensi evaluasi pendidikan, 5) kompetensi
penelitian dan pengembangan, dan 6) kompetensi sosial.
Kegiatan pengawasan merupakan rangkaian kegiatan yang diawali dengan
penyusunan program kerja yang dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun
sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang disusun, dilaksanakan
kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dari pemantauan pada
setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya. Pada tahap berikutnya
dilakukan pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan
dilanjutkan dengan evaluasi basil pengawasan dan setiap sekolah dan dan semua
sekolah binaan. Berdasarkan basil analisis data, disusun laporan basil pengawasan
yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas pengawas dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaannya. Sebagai
tahap akhir dan satu siklus kegiatan pengawasan sekoiah adalah menetapkan tindak
lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan
diperoleh berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan
pengawasan dalam satu periode.
Selanjutnya, dengan lahirnya Permenegpan dan RB Nomor 21 tahun 2010,
yang menyatakan ruang lingkup tugas pengawas dan tugas pokok pengawas adalah
meliputi kegiatan pengawasan akademik dan manajerial.
Sesuai dengan beban tugas pada awal tahun pembelajaran tahun 2020, dan
sesuai dengan perubahan tersebut, maka laporan yang ditulis ini meliputi laporan
kepengawasan akademik yang terdiri dan hasil pengawasan terhadap 151 guru mata
1
pelajaran sekolah binaan di Provinsi Gorontalo, sedangkan pengawasan manajerial
sesuai dengan beban tugas sebanyak masing-masing 5 sekolah.
Berdasarkan temuan kegiatan kepengawasan yang dilakukan, dapat dilihat
bahwa kinerja guru dalam melaksanakan tugas pokok masih belum memuaskan.
Permasalahan akademik di SMA dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1)
perencanaan pembelajaran guru belum sepenuhnya dikembangkan sesuai dengan
standar proses dan masih menitikberatkan pada kepentingan administratif, (2)
sebagian guru dalam pelaksanaan pembelajaran belum mampu melaksanakan
pembelajaran yang inovatif, interaktif, menantang, menyenangkan dan memotivasi
peserta didik untuk terlibat secara aktif karena metode pembelajaran belum
menggunakan model-model pembelajaran yang variatif, (3) prosedur dan teknik
penilaian masih belum bervariasi, (4) penguasaan substansi materi kurang mantap,
(5) kegiatan remedial dan pengayaan belum sepenuhnya terlaksana, (6) guru belum
banyak yang memiliki bahan ajar yang disusun sendiri sesuai kebutuhan dan
karakteristik peserta didik, dan permasalahan lainnya yang tertuang pada program
pengawas. Jadi, permasalahan di atas menunjukkan bahwa kinerja guru dalam
pembelajaran masih rendah dan perlu dibenahi dan ditingkatkan.
Di samping masalah akademik, masalah manajerial juga sangat memerlukan
pengawasan dan pembinaan. Kinerja kepala sekolah. wakil kepala, dan staf
administrasi sekolah masih belum maksimal. Administrasi sekolah belum lengkap
dan tertib. Pengelolaan terhadap standar sarana dan prasarana seperti perpustakaan,
laboratorium belum maksimal. Begitu juga masaiah pembiayaan yang mencakup
pengelolaan dana bos, penyusunan RKS/RKAS termasuk persiapan sekolah untuk
melaksanakan akreditasi sekolah. Hal ini secara lebih rinci akan dijelaskan penulis
dalam laporan ini.
Pelaksanaan program pengawasan selama satu tahun diharapkan mampu
menyelesaikan permasalahan secara bertahap dan mampu meningkatkan kinerja
guru dan kepala sekolah. Hal ini akan tercermin dalam hasil penilaian kinerja guru
dan kepala sekolah serta hasil pemantauan delapan standar nasional pendidikan.
Masalah-masalah yang ditemui dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
diharapkan mampu dipecahkan dalam kegiatan kepengawasan.
Laporan kepengawasan ini disusun berdasarkan pelaksanaan tugas
kepengawasan selama tahun 2020 di sekolah binaan sesuai dengan Surat Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo.
2
Penulis perlu menyampaikan laporan hasil kepengawasan sebagai gambaran
objektif yang terjadi di sekolah binaan pada kurun waktu tahun 2020. Di samping
itu, laporan ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam menyusun program
kepengawasan tahun berikutnya. Laporan ini juga bisa digunakan sebagai
pertimbangan bagi pengambil kebijakan untuk membuat kebijakan-kebijakan baru
demi peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Gorontalo ke depan.
Tujuan pengawasan:
1. Meningkatkan kompetensi dan kinerja pendidik dalam melaksanakan tupoksi
pendidik terutama dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai proses
pembelajaran di sekolah sesuai dengan standar proses dan standar penilaian,
2. Meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dalam pelaksanaan proses
penibelajaran dan administrasi sekolah,
3. Meningkatkan kinerja sekolah dalam pengelolaan sekolah, baik bidang
akademis.
4. Meningkatkan kemampuan guru dalam pengembangan keprofesionalan
berkelanjutan
5. Mempersiapkan guru yang mendapat tugas tambahan dalam penilaian kinerja
tahun 2019
6. Melaksanakan supervisi dengan menggunakan instrumen yang telah dirancang
untuk sekolah binaan
7. Melakukan pembinaan terhadap Kelompok MGMP untuk meningkatkan
profesional akadeinik
8. Mendampingi sekolah sasaran dalam implementasi Kurikulum 2013
Sasaran Pengawasan :
4
9. Sasaran pembinaan kepada kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan SMA.
Kepala Sekolah berjumlah 7 orang, guru SMA berjumlah 144 dan Tenaga
Kependidikan berjumlah 21 orang dan SMA dan SMK yang menyelenggarakan
Pendidikan Layanan Khusus ( PLK ) di lingkungan dinas Dikbudpora provinsi
Gorontalo.
RUANG LINGKUP
PENGAWASAN SEKOLAH
Kepala sekolah 1. Standar Isi 1. Kepala 1. Tugas pokok 1. Standar Isi Tupoksi Guru:
dalam 2. Standar sekolah guru 2. SKL 1. Perencanan
1. Pengelolaan sarana 2. Tenaga 2. Pengembanga 3. Standar 2. Pelaksanaan
adm sekolah 3. Stndar PTK kependidikan n proses 3. Penilaian
2. Tugas pokok 4. Standar 3. Kompetensi 4. Standar (analisis dan
tendik Pengelolaan guru penilaian remedial)
3. Akreditasi 5. Standar 4. Pembimbinga
sekolah pembiayaan n
5. Tugas
tambahan
5
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH
Rangkaian kegiatan pengawasan diawali dengan kegiatan penyusunan program,
pelaksanaan program dengan pembinaan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan di
sekolah binaan dengan menggunakan berbagai pendekatan, metode dan teknik
supervisi, diianjutkan dengan kegiatan pemantauan dan penilaian dengan menggunakan
berbagai instrumen yang tepat.
Selanjutnya, Laporan ini disusun berdasarkan data hasil kepengawasan yang
diambil dan proses pemantauan, penilaian, dan pembinaan terhadap permasalahan yang
ditemui di sekolah binaan dan kebutuhan guru di sekolah. Data diperoleh dengan
menggunakan instrumen, studi dokumen dan obserasi. Data yang diperoleh seanjutnya
diolah dan dianalisis untuk memperoleh gambaran hasil kepengawasan untuk diambil
kesimpulan dan ditindaklanjuti melalui program benikutnya.
Hasil pemantauan dan penilaian dianalisis dan diidentifikasi baik bidang
akademik maupun manajerial. Berdasarkan identifikasi permasalahan dilakukan
pemecahan masalah dengan melaksanakan tindak lanjut supervisi secara intensif.
Kegiatan dilakukan dengan menggunakaii berbagai teknik supervisi diantaranya
lokakarya, diskusi kelompok, kunjungan kelas, supervisi klinis.
Pembinaan dilakukan dalam bentuk tindakan. Pemecahan masalah dengan
tindakan dimungkinkan dapat meningkatkan perubahan kepada yang iebih baik karena
terus dipantau, dianalisis hasilnya dan ditindakianjuti secara langsung oleh pengawas.
Kerangka pikir peniecahan masalah kepengawasan daiam laporan ini sesuai dengan alur
kerja kepengawasan dapat digambarkan melalui bagan berikut;
Permasalahan disekolah /
analisis kebutuan guru
Analisi
Laporan Data Pengambilan data dengan
menggunakan isntrumen
dan lembaran observasi
6
Program Tindak lanjut /
Rekomendasi
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
Berdasarkan masalah dan kebutuhan pada masing-masing sekolah binaan yang
dijadikan fokus atau sasaran dalam pembinaan kepengawasan, maka dilakukanlah
berbagai pendekatan dan metode. Sesuai dengan tujuan supervisi yaitu membantu guru
mengembangkan kemampuan profesionalnya terutama dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas maka pilihan teknik yang digunakan oieh supervisor juga
disesuaikan dengan kebutuhan guru. Di samping menggunakan teknik yang tepat
seorang supervisor juga dituntut menguasa dan meiaksanakannya secara efektif dan
efisien sehingga bermanfaat bagi pengembangan profcsional guru.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa tidak semua teknik-teknik
supervisi yang sesuai atau cocok bisa diterapkan untuk semua pembinaan dan guru di
sekolah. Artinya, satu teknik supervisi tertentu ada yang cocok diterapkan untuk
membina seorang guru tetapi tidak cocok diterapkan pada guru lain.
Oleh sebab itu, dalam hal kepengawasan penulis pengawas menggunakan
pendekatan, metode dan teknik sesuai dengan karakteristik guru. permasalahan,
keterampilan yang akan dibina, dan kebutuhan guru yang ditemui di sekolah binaan.
Dapat dilaporkan bahwa dalam hal kepengawasan penulis menggunakan pendekatan
direktif non direktif dan kolaboratif dengan metode individual dan kelompok, dengan
memvariasikan teknik kunjungan kelas, observasi kelas, dan pertemuan individual, serta
dengan teknik kelompok berupa pertemuan guru di MGMP dan FGD (Focus Group
Discussion), yang terlebih dulu di awal tahun pembelajaran dimulai dengan evaluasi
diri pada saat MGMP, kegiatan kolektif guru paling efisien dan efektif yang paling
sering penulis gunakan adalah pembinaan di MGMP mengingat menimbang kondisi
pengawas maupun guru/ kepala sekolah sasaran.
Teknik-teknik supervisi yang digunakan untuk mencapai tujuan pengàwasan
pada semester ini adaiah (1) teknik supervisi individual, dan (2) teknik supervisi
kelompok kolaboratif. Teknik supervisi individual di sini adalah pelaksanaan supervisi
yang diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat
perorangan. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan guru yang dipandang memiliki
persoalan tertentu. Teknik-teknik ini meliputi: kunjungan kelas, pertemuan individual,
7
dan menilai diri sendiri. Teknik supervisi kelompok/kolaboratif adalah suatu cara
melaksanakan supervisi yang ditujukan kepada dua orang atau lebih. Guru-guru yang
diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau
kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama.
Kemudian. kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan
atau kebutuhan yang mereka hadapi. Layanan yang sudah dilaksanakan adalah: diskusi
kelompok, FGD, kerja kelompok/bertukar pengalaman antarguru.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa supervisi merupakan
pembinaan akademik yang perlu dilaksanakan secara profesional oleh seorang
supervisor. Hubungan antara supervisor dan guru dikembangkan secara kemitraan
bukan atasan-bawahan. Supervisor tidak hanya meni perlihatkan penguasaan materi
pembelajaran, tetapi juga menjaga sikap ramah dan saling menghargai.
8
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN
9
perencanaan
pembelajaran
4. Mengevaluasi
keterlaksanaan
perangkat
pembelajaran
guru di kelas
Melaksanakan 1. Menyepakati 100% guru 1. Pembelajaran Sebagian guru Menyusun jadwal 1. Guru SMA Pembinaan
Pembelajaran jadwal Matematika yang telah supervisi dengan masih perlu secara
kunjungan mampu dilaksanakan melaksanakan melibatkan kepala dibina dan berkelanjutan
kelas melaksanakan guru masih pembelajaran sekolah dan guru ditingkatkan melalui MGMP
2. Mendiskusikan pembelajaran ada yang sesuai dengan senior kompetensin dengan
instrumen sesuai dengan tidak sinkron perencanaan ya dalam hal mengondisikan
yang akan perencanaan dengan RPP Membimbing guru pelasanaan kunjungan
digunakan pembelajaran yang telah Sebagian besar dalam melaksanakan pembelajaran antar vkelas
Melaksanakan yang sesuai disiapkan proses pembelajaran yang terutama
kunjungan dengan standar 2. Masih pembelajaran berpusat pada siswa tentang,
kelas proses dan terkesan terkesan masih dengan melatih metode dan
3. Mendiskusikan tagihan rubrik bahwa proses berpusat pada model-model penggunaan
temuan dalam PK guru pembelajaran guru pembelajaran yang model-model
kelas tentang masih inovatif bagi guru pembelajaran
keunggulan berpusat pada Sumber balajar yang inovatif
dan hal yang guru dan media Mengajak guru dan media
belum teramati 3. Guru pembelajaran menggunakan pembelajaran
4. Memberikan terkadang yang sumber helajar yang
pembinaan agak kurang digunakan hervariasi dan meny
tindak lanjut memberikan berum usun hahan ajar
terhadap hal- penguatan bervariasi, sendiri, tidak hanya
hal yang masih 4. Guru masih masih mengandalkan huku
perlu kaku dalam mengandalkan paket
10
Diperbaiki melaksanaka hanya pada
n sumber buku paket
belajar/
menggunaka
n bahan ajar
dan media
pembelajaran
Menilai basil 1. Studi dokumen 100% guru 40% guru telah Masih ada Pembinaan terhadap Program Melaksanakan
pembelajaran terhadap mata pelajaran melaksanakan sekitar guru guru dalam hal 1) pembinaan guru bimbingan
dokumentasi Matematika penilaian hasil 60% atau 25 pelaksanaan dalam hal berkelanjutan
rancangan mampu pembelajaran orang guru penilaian menilai hasil dalam MGMP
penilaian yang melaksanakan sesuai dengan binaan yang yang bervariasi, 2) pembelajaran sekolah,
dimiliki guru penilaian rubrik PK guru membutuhkan pelaksanaan analisis perlu direvisi bimbingan
seperti UK. sesuai dengan dan standar bimbingan ulangan harian, 3) dan praktik
UTS, UAS dan tagihan standar proses tentang menindaklanjuti ditindaklanjuti pelaksanaan
UKK, analisis penilaian dan penilaian hasil dalam hal: penilaian
LJH dan rubrik PK guru penilaian dengan 1. Merancang dengan TIK
program program remedial alat evaluasi dan diskusi
remedial dan dan untuk
pengayaan pengayaan 4) mengukur
2. Memantau pemanfaatan TIK kemajuan dan
strategi dan dalam penilaian keberhasilan
metode yang belajar peserta
digunakan didik yang
guru dalam bervariasi
melaksanakan dengan
penilaian basil menggunakan
belajar berbagai
3. Melaksanakan strategi dan
pembinaan metode
11
bagi guru penilaian
dalam sesuai dengan
melaksanakan RPP
penilaian 2. Memanfatkan
secara berbagai hasil
bervariasi penilaian
sesuai dengan untuk
kebutuhan dan memberikan
karakteristik umpan balik
mata pelajaran bagi peserta
4. Membina guru didik tentang
dalam Kemajuan
menindaklanju belajarnya dan
ti hasil bahan
penilaian penyusunan
dengan rancangan
program pembelajaran
remedial dan selanjutnya
pengayaan Meinati IaI
serta 3. Memanfaatkan
kepemilikan TIK dalam
bank soal melaksanakan
sesuai dengan dan mengolah
SKL, mata hasil penilaian
pelajaran
12
B. PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
Hasil pelaksanaan program yang telah disampaikan pada matrik di atas,
berikut ini akan dibahas sesuai dcngan kondisi nyata yang yang diperoleh di
sekolah, kendala, faktor pendukung serta upaya pemecahan dan tindak lanjut yang
diharapkan untuk pencapaian target yang diharapkan.
1. Hasil Pembinaan Guru
Dalam bidang akadeinik, pemahaman guru. kreativitas guru perlu
ditingkatkan dalam hal melaksanakan tugas pokoknya dalam merencanakan,
melaksanakan dan menilai pembelajaran. Komponen perangkat pembelajaran
berupa silabus, RPP dan yang lainnya perlu dikembangkan bukan disusun hanya
sekadar dokumen adininistrasi pembelajaran saja. RPP yang baik merupakan
rancangan pembelajaran yang inovatif dan efektif. Pelaksanaan pembelajaran
bukan lagi doininasi aktivitas guru. Guru diharapkan mampu meniberikan
pengalaman belajar yang inovatif, menantang, menyenangkan dan memotivasi
sis\a untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Untuk itulah perlunya peinilikan.
pemahaman dan implikasi dan pembelajaran Paikem.
Pendidikan karakter bangsa yang dihimbaukan oleh pemerintah, perlu
perhatian semua pihak. Yang perlu dibenahi sekali adalah bagaimana sekolah
mampu memberikan keteladanan dan pembiasaan pendidikan karakter tersebut,
di samping membenahi pengintegrasian dengan mata pelajaran dan kegiatan di
sekolah. Pengintegrasian bukan penempelan dalam perangkat, tetapi betul-betul
terimplikasi dalam suasana pembelajaran yang berkarakter. Hal ini juga sebagai
persiapan implementasi kurikulum 2013.
Dalam hal penilaian, perlu peningkatan kemampuan menyusun
instrumen dan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan standar penilaian.
Kecendrungan yang ten ihat adalah ketidaksinambungan antara perumusan
indikator, tujuan pembelajaran dengan bentuk dan jenis penilaian yang
digunakan. Di samping itu pelaksanaan ulangan harian dan ujian tengah
semester serta ujian sekolah mestilah mengacu pada standar penilaian. Hal yang
masih terabaikan adalah komitmen melaksanakan analisis ulangan harian
sebagai dasar dalam program remedial dan pengayaan bagi siswa. Hal ini lebih
banyak disebabkan karena masih kurangnya kemampuan guru dalam
menggunakan fasilitas TIK.
13
C. Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan
1. Hasil Pembinaan Kepala Sekolah
a. Hasil Pembinaan Kepala Sekolah
Alternatif
Program Target Hasil Yang
Materi Kegiatan Kesenjangan Pemecahan Kesimpulan Tindak Lanjut
Kegiatan pencapaian Dicapai
Masalah
Kompetensi 1. Membantu kepala Kepala sekolah Kepala Masih ada 50% Memberdayakan Kompetensi Perlu dibuat
manajerial sekolah menyusun Memiliki sekolah indicator kepala sekolah Manajerial jadwal yang
RKJM, kompetensi pada kompetensi beserta kepala sekolah disepakati
RKT/RKAS, 8 manajerial umumnya managerial perangkat masih perlu dengan kepala
SNP, instrument dalam telah mampu yang mesti wakil dan staf ditingkatkan sekolah dalam
evaluasi program melaksanakan melaksanakan ditingkatkan dalam pembinaan
dan/atau EDS. tugas sebagai 50% antara lain (1) meningkatkan manajerial
2. Membantu kepala kepala sekolah indikator penyusunan kompetensi dan sekolah
sekolah dalam kompetensi RKS/RKAS kinerja kepala
menyusun manjerial. berbasis EDS sekolah dalam
program RPS. (2) revisi KTSP bidang
3. Membantu kepala (3) program manajerial
sekolah dalam supervisi dan
membuat struktur tindak lanjut
organisasi hasil supervisi
4. Membantu kepala (4) persiapan
sekolah dalam Impelementasi
menyusun KTSP. K13
5. Membantu kepala
sekolah dalam
menyusun
program dan
14
instrument
supervise
6. Membantu kepala
sekolah dalam
menyusun laporan
tindak lanjut hasil
supervisi.
Kompelensi 1. Membantu Kepala Kepala sekolah Kepala Masih ada Perlu workshop Kompetensi Kepala sekolah
supervisi Sekolah Memiliki sekolah sekitar 45% dan lokakarya supervisi perlu
merumuskan hasil kompetensi telah kompelensi bersama tentang kepala sekolah memberdayakan
pemantauan supervisi dalam menguasai supervisi yang pencapaian masih perlu wakasek dan
perencanaan, meksanakan 55% mesti tujuan sekolah ditingkatkan guru yang
pelaksanaan, dan tugas sehagai kompetensi ditingkatkan bagi guru memiliki
penilaian kepala sekolah supervisi diantaranya (1) tentang kompetensi
pembelajaran. pemenuhan pemenuhan yang tinggi
2. Membantu Kepala tujuan sekolah standar isi, untuk
sekolah dan pencapaian proses, SKL dan melaksanakan
merumuskan standar isi, penilaian supervisi dan
tujuan supervise proses, SKL Perlu workshop perlu adanya
yang dilengkapi dan penilaian dan bimbingan tindak lanjut
dengan target bagi guru (2) persiapan PK dan hasil
pencapaian yang tindak lanjut guru dan Kepala supervisi
terukur. hasil remedial sekolah
3. Membantu Kepala dan
Sekolah dalam pengayaan
pencapaian tujuan bagi guru (3)
sekolah, dalam persiapan
pemenuhan isi, penilalan
proses, dan kinerja guru
15
penilaian, serta dan kepala
SKL sekolah dan sekolah serta
SKL mata program
pelajaran. tindak lanjut
4. Membantu Kepala
sekolah
mengumpulkan
data hasil
supervise
5. Membantu Kepala
Sekolah
menindaklanjuti
pelaksanaan
supervise
penilaian, bukti
analisis butir soal,
kegiatan remedial
Dan pengayaan.
6. Membantu Kepala
Sekolah dalam
penilaian kinerja
dan pemetaan
profil sekolah.
16
2. PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
Hasil pelaksanaan program yang telah disampaikan pada matrik di atas, berikut
ini akan dibahas sesuai dengan kondisi nyata yang yang diperoleh di sekolah,
kendala, faktor pendukung serta upaya pemecahan dan tindak lanjut yang
diharapkan untuk pencapaian target yang diharapkan.
1. Hasil Pembinaan Kepala Sekolah
Dalam bidang manajerial, kelengkapan adimistrasi mulai tertib.
Komponen-komponen administrasi kesiswaan, perpustakaan, ketembagaan,
ketenagaan, pembiayaan, manajemen kepala sekolah, terus diupayakan
pembenahannya. Kelengkapan sarana seperti WC sekolah dan ruangan OSIS
diprogramkan dalam jangka pendek. Bagi sekolah yang belum memiliki
laboratorium untuk IPA dan TIK perlu diupayakan, apa lagi sarana ibadah yang
dilengkapi sarana air bersih, Visi dan misi sekolah yang berorientasi kepada visi
misi Provinsi Gorontalo.
Namun, hal lain yang masih perlu dibenahi adalah EDS. Pengisian
intrumen EDS harus betul-betul mencerminkan kondisi sekolah yang
sebenamya. Hasil EDS akan membantu penyusunan RKS/RKAS sesuai dengan
kebutuhan sekolah. Idealnya RKS/RKAS itu tidak lagi jiplakan dari sekolah
lain, tetapi betut-betul berbasis EDS dan disusun secara transparan bersama
warga sekolah. Di samping itu, jika EDS sudah dilaksanakan dengan baik akan
tercermin persiapan apa yang mesti untuk dibenahi dalam persiapan dalam
melaksanakan akreditasi sekolah. Dalam hal ini kreativitas dan peningkatan
kinerja kepala sekolah perlu ditingkatkan. Karena pencapaian mutu pendidikan
tergambar dari bagaimana pemenuhan pencapaian delapan standar nasional
pendidikan.
Sekolah binaan penulis mempunyai nilai akreditasi A. keadaan ini dapat
dijadikan dorongan, semangat dan kerja keras tersendiri bagi warga sekolah
untuk berusaha mempertahankan nilai A yang telah diperoleh pada periode
sebelumnya. Agar keinginan tersebut tercapai sekolah diharapkan dapat
menjadikan dokumen EDS sebagai dasar untuk mempertahankan dalam
kegiatan visitasi yang telah dilakukan oleh asesor pada bulan April s.d
September yang lalu.
17 SupervisiAkade 17
mik
BABV
PENUTUP
Simpulan
18 SupervisiAkade 18
mik
B. Tindak Lanjut
1. Dalam pembinaan kepala sekolah dan pemberian grant/bentuk bantuan apapun
ke sekolah di SMA wilayah Provinsi Gorontalo agar melibatkan pengawas
sekolah. karena pengawas sekolah yang lebih mengetahui kondisi sebenarnya di
sekolah. Hal ini sangat penting karena banyak sekolah yang semestinya wajib
mendapat bantuan ternyata bantuan itu diberikan ke sekolah yang mestinya tidak
perlu
2. Dinas Dikbudpora Provinsi Gorontalo agar lebih megoptimalkan peran
pengawas, karena pengawaslah ujung tombak dalam melakukan pembinaan di
sekolah-sekolah dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas. baik di
bidang akademik maupun manajerial.
3. Secara berkala melakukan pelatihan manajemen kepada kepala sekolah dan
melakukan evaluasi kinerja kepala sekolah sesuai dengan tagihan Permendiknas
No 28 tahun 2010.
IBRAHIM SUMARDI,M.Pd
NIP. 19651012 199802 1 005
19 SupervisiAkade 19
mik
LAMPIRAN
INSTRUMEN SUPERVISI
20 SupervisiAkade 20
mik