Kebijakan Anti Suap
Kebijakan Anti Suap
Daftar Isi
Daftar Singkatan ................................................................................................................................... 3
1.0 Objektif ...................................................................................................................................... 4
1.1. Informasi Umum .............................................................. ................................................. 4
1.2. Objektif Pedoman dan Kebijakan....................................................................................... 4
2.0 Definisi Utama ........................................................................................................................... 4
2.1. Pedoman dan Kebijakan Anti-Suap dan Anti-Korupsi....................................................... 4
2.2. Komite Audit ...................................................................................................................... 4
2.3. Penyuapan .......................................................................................................................... 5
2.4. Dewan Direksi .................................................................................................................... 5
2.5. Chief Executive Officer...................................................................................................... 5
2.6. Kode Etik............................................................................................................................ 5
2.7. Jamuan Perusahaan............................................................................................................. 5
2.8. Korupsi ............................................................................................................................... 5
2.9. Donasi................................................................................................................................. 5
2.10. Karyawan............................................................................................................................ 5
2.11. Pembayaran Pungutan Liar................................................................................................. 5
2.12. Pembayaran Uang Pelicin................................................................................................... 6
2.13. Hadiah ................................................................................................................................ 6
2.14. Pedoman tentang Prosedur yang Memadai ........................................................................ 6
2.15. ISO 37001:2016 ................................................................................................................. 6
2.16. Batas Kewenangan Keuangan ............................................................................................ 6
2.17. Manajemen ......................................................................................................................... 6
2.18. Sponsorship ........................................................................................................................ 6
2.19. Pelapor ................................................................................................................................ 6
2.20. Kebijakan Pelapor .............................................................................................................. 6
3.0 Pertanggungjawaban ................................................................................................................ 7
3.1. Dewan Direksi .................................................................................................................... 7
3.2. Kepala Unit Operasional Usaha ......................................................................................... 7
3.3. Chief Financial Officer ....................................................................................................... 7
3.4. Karyawan............................................................................................................................ 7
3.5. Amendemen Pedoman dan Kebijakan................................................................................ 8
4.0 Pendekatan Penilaian Risiko Korupsi..................................................................................... 8
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
2
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
Daftar Singkatan
Dalam Buku Pedoman dan Kebijakan ini, singkatan berikut harus diartikan sebagaimana tersebut
kecuali dinyatakan lain:
ED Executive Director
FAL Financial Authority Limit
MD Managing Director
SAB Southern Acids (M) Berhad
3
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
1.0 Objektif
Pedoman dan Kebijakan Anti-Suap & Anti-Korupsi / The Anti-Bribery & Anti-
Corruption (“ABAC”) (untuk selanjutnya disebut sebagai “Pedoman & Kebijakan”)
menjelaskan kebijakan dan prosedur bagi Southern Acids (M) Berhad (“SAB”) dan anak
perusahaannya (secara bersama-sama disebut sebagai “SAB Group” atau “Group”).
Peraturan (termasuk keputusan Sirkuler dan surat-surat) dari regulator harus secara
otomatis menggantikan kebijakan dan prosedur yang dimaksud dalam pedoman dan
kebijakan ini.
a. Direktur SAB, baik executive maupun non-executive, kecuali dinyatakan lain dalam
Pedoman dan Kebijakan ini;
b. setiap karyawan dalam Group; dan
c. suppliers, sub-kontraktor, konsultan, agen, perwakilan dan orang lain yang
melakukan pekerjaan atau jasa untuk atau atas nama Group.
Maksud dari Dewan Direksi ("Dewan") / Board of Directors (“BOD”) SAB untuk
memastikan bahwa prosedur ini berfungsi sebagai komitmen kami untuk mencegah
penyuapan dan korupsi dalam prilaku bisnis di dalam Group.
Tujuan utama dari Pedoman dan Kebijakan ini adalah sebagai berikut:
Ini mengacu pada Pedoman dan Kebijakan Anti-Suap dan Anti-Korupsi yang disusun
oleh SAB.
Ini mengacu pada Komite Audit SAB melaksanakan pengawasan atas Manajemen Risiko
Perusahaan dan penilaian risiko korupsi Group.
4
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
2.3. Penyuapan
Ini mengacu pada etika kerja dan bisnis yang disusun dan diberlakukan dalam Group.
Ini mengacu pada pelayanan atas tamu yang diberikan dengan cara dan atas biaya penuh
yang ditanggung oleh perusahaan. Ini termasuk makanan & minuman, akomodasi dan
hiburan di restoran, hotel, club, resor dan tempat lainnya.
2.8. Korupsi
2.9. Donasi
Ini mengacu pada hadiah yang diberikan oleh Group untuk amal, bantuan kemanusiaan
atau untuk mendukung kesejahteraan masyarakat setempat, baik dalam bentuk barang
atau kontribusi keuangan.
2.10. Karyawan
Ini merujuk pada setiap orang yang bekerja di Group, termasuk namun tidak terbatas
pada eksekutif dan non-eksekutif, karyawan kontrak.
Ini mengacu pada uang yang diambil secara paksa dari Group atau karyawannya dengan
ancaman yang secara nyata atau yang dirasakan terhadap kesehatan, keselamatan dan
kebebasan dan di luar ruang lingkup pengertian dalam Anti-Suap dan Anti-Korupsi.
5
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
Ini mengacu pada pembayaran ilegal atau tidak resmi yang dilakukan sebagai imbalan
atas layanan yang berhak diterima Group tanpa melakukan pembayaran seperti itu.
Misalnya, pembayaran yang dilakukan kepada pejabat pemerintah atau orang dengan
kewenangan untuk menjamin / menyetujui untuk mempercepat tindakan yang diperlukan
dalam kapasitas orang tersebut di atas.
2.13. Hadiah
Ini merujuk pada barang-barang yang diberikan oleh Group kepada pihak ketiga tanpa
mengharapkan pembayaran atau keuntungan sebagai imbalan. Misalnya, voucher, kartu
ucapan, produk Perusahaan atau barang-barang promosi, bingkisan, dan hadiah perayaan
(mis. Kue bulan, jeruk mandarin).
Ini merujuk pada dokumen yang diterbitkan oleh Departemen Perdana Menteri Malaysia
pada bulan Desember 2018, sesuai dengan Bagian 17A (4) dan (5) dari Undang-undang
Anti Korupsi Malaysia/MACC Act 2009.
Ini mengacu pada standar internasional tentang persyaratan dan pedoman untuk
menetapkan, menerapkan, memelihara, meninjau dan meningkatkan sistem manajemen
anti-penyuapan.
Ini mengacu pada dokumen yang disetujui yang menetapkan kewenangan yang diberikan
dan batas kewenangan yang diizinkan untuk Dewan dan manajemen di SAB.
2.17. Manajemen
Ini merujuk pada tim manajemen Group, termasuk Direktur Pelaksana / Managing
Director (“MD”), Direktur Eksekutif / Executive Director (“ED”), Chief Financial
Officer (“CFO”) dan Kepala Unit Operasional Usaha / Head of Operating Business Unit.
2.18. Sponsorship
Ini mengacu pada dukungan, baik secara finansial atau melalui produk dan / atau layanan
untuk acara atau kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi laba / nirlaba, komunitas
lokal, departemen atau lembaga pemerintah, terutama yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran tentang profil Group.
2.19. Pelapor
Ini merujuk pada seseorang (internal atau eksternal) yang mengajukan atau melaporkan
kekhawatiran tentang aktivitas yang tidak benar atau pelanggaran sebagaimana
didefinisikan dalam Kebijakan Pelapor SAB.
Ini mengacu pada Kebijakan Pelapor SAB, yang berlaku dalam Group.
6
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
3.0 Pertanggungjawaban
a. Menetapkan komitmen terhadap larangan suap dan korupsi dalam perilaku bisnis
dalam Group;
b. Menyetujui Pedoman dan Kebijakan Anti-Suap dan Anti-Korupsi;
c. Memastikan keselarasan Pedoman dan Kebijakan Anti-Suap dan Anti-Korupsi
dengan strategi Group Perusahaan;
d. Mengawasi penerapan Pedoman dan Kebijakan Anti-Suap dan Anti-Korupsi,
memastikan manajemen Anti-Suap dan Anti-Korupsi dibentuk, dilaksanakan,
dipelihara dan ditinjau sebagai penanganan yang wajar untuk risiko penyuapan dan
korupsi dalam Group, termasuk Pedoman dan Kebijakan; dan
e. Mempromosikan budaya Anti-Suap dan Anti-Korupsi dalam Group.
3.4. Karyawan
7
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
Apabila ada ketentuan yang perlu diperbaharui, diperbaiki, dan/atau amandemen atas
Pedoman dan Kebijakan ini, usulan harus diajukan untuk disetujui oleh Dewan.
Informasi penting tentang penambahan kebijakan/prosedur dan penghapusan atau
perubahan atas kebijakan/prosedur yang ada harus didokumentasikan untuk pengawasan
perubahan versi.
a. SAB telah membuat Kerangka Kerja Manajemen Risiko Korupsi mengacu pada ISO
37001:2016 dan Pedoman Prosedur Yang Memadai. Kerangka Kerja menguraikan tata
kelola, struktur dan kebijakan, proses penilaian, dan integrasi manajemen risiko dalam
kegiatan operasional Group untuk memantau secara terus menerus atas risiko korupsi.
Penilaian risiko korupsi digambarkan sebagai berikut:
3. Menganalisa
skema korupsi
1. Mengidentifikasi dan akar 5. Menentukan rasio
tujuan bisnis atau permasalahannya risiko
tujuan strategis (termasuk (kemungkinan
dan proses utama kemungkinan lain dan dampaknya)
yang terjadi)
2. Mengidentifikasi 6. Mengidentifikasi
risiko korupsi. 4. Menentukan risiko korupsi.
pengawasan yang
ada.
b. Dewan Direksi, melalui Komite Audit, bersama-sama dengan manajemen, mengawasi dan
memastikan akuntabilitas risiko korupsi dengan menerapkan pengawasan.
c. Tolak ukur risiko (yaitu dampak finansial, hubungan dengan pelanggan dan reputasi/media)
dibuat untuk memperkirakan konsekuensi dari risiko, yaitu kemungkinan terjadinya
dampak, berdasarkan standar SAB.
e. Komite Audit SAB harus melakukan penilaian risiko secara teratur, yaitu secara tahunan
dan/atau ketika ada perubahan hukum atau keadaan bisnis, untuk memastikan bahwa
penanganan risiko korupsi tetap relevan dan pengawasan penanganan tetap dibahas dan
diterapkan.
8
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
SAB mengakui pentingnya pemberian / penerimaan hadiah dan jamuan, donasi dan sponsorship
untuk memelihara hubungan baik dengan para vendor, pelanggan dan pejabat pemerintah.
Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan di bawah ini adalah untuk menjaga reputasi Group dan
melindungi karyawannya dari tuduhan meminta suap, korupsi, atau memberikan pengaruh yang
tidak semestinya pada pihak eksternal untuk keuntungan pribadi.
a. Permintaan pembelian yang berkaitan dengan hadiah dan jamuan perusahaan harus
dalam jumlah yang wajar, sesuai persetujuan dari Executive Director atau Kepala
Unit Operasional Usaha dan sejalan dengan Batas Kewenangan Keuangan. Hadiah
dan jamuan tersebut harus memenuhi SEMUA ketentuan sebagai berikut untuk
mendapat persetujuan:
d. Permintaan pembelian yang berkaitan dengan hadiah dan jamuan untuk pejabat
pemerintah dari sektor publik, akan dibatasi sesuai hukum dari masing-masing
negara. Namun, hadiah dalam bentuk uang tunai atau sejenisnya tidak akan pernah
diberikan atau ditawarkan kepada pejabat publik atau pemerintah
f. Dalam hal terjadi perselisihan internal, kebijakan dan/atau prosedur saat ini telah
ditetapkan dalam peraturan Group sebelum dimulainya Pedoman dan Kebijakan
Anti-Suap dan Anti-Korupsi ini. Semua sengketa dalam batas yang ditetapkan
dalam Bagian 5 dari Pedoman dan Kebijakan Anti-Suap dan Anti-Korupsi ini akan
diberlakukan atas semua dokumentasi/peraturan/kebijakan lainnya.
9
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
a. Tidak ada alasan bagi karyawan Group untuk menerima atau meminta hadiah dari
pihak eksternal.
b. Walaupun pada prinsipnya penerimaan hadiah tersebut harus segera ditolak dan
dikembalikan, menerima hadiah atas nama SAB hanya diperbolehkan dalam
keadaan yang sangat terbatas, di mana apabila menolak hadiah tersebut
kemungkinan besar akan menyinggung dan dapat memutuskan hubungan bisnis
SAB dengan Pihak Ketiga. Namun, dalam keadaan apa pun seorang karyawan,
direktur, atau anggota keluarga / familinya tidak dapat menerima hadiah dalam
bentuk uang tunai atau hal serupa.
c. Setiap hadiah yang diterima oleh seorang karyawan dari pihak eksternal harus
diinformasikan kepada Executive Director atau Kepala Unit Operasional Usaha.
b. Setiap entertainment yang diterima oleh karyawan Group perusahaan dari pihak
eksternal harus diinformasikan kepada Executive Director atau Kepala Unit
Operasional Usaha.
b. Mengacu pada sifat bisnis SAB, lembaga pemerintah atau badan otoritas lokal dapat
meminta sponsorship dan/atau donasi sehubungan dengan acara CSR. Sebagai bagian
dari komitmen SAB untuk CSR dan pembangunan berkelanjutan, pada umumnya, SAB
memberikan bantuan tersebut pada kondisi dan dengan cara yang tepat.
c. Permintaan tersebut harus diperiksa keabsahannya dan tidak dibuat untuk memengaruhi
hasil bisnis dengan cara yang tidak patut. Penerima harus merupakan organisasi
yang sah dan uji tuntas yang wajar harus dilakukan khususnya untuk memastikan apakah
ada pejabat publik terafiliasi. Setiap “perhatian khusus” harus diselesaikan sebelum
melakukan pendanaan apa pun untuk program tersebut. Bahkan permintaan yang
dianggap sah harus disusun dengan cermat untuk memastikan bahwa manfaat diterima
oleh yang dituju.
d. Apabila ada Karyawan atau Direktur yang meragukan apakah kontribusi amal atau
manfaat sosial sudah wajar atau belum, Manajemen harus melakukan konsultasi hukum
yang wajar.
10
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
a. Sebagaimana diatur dalam Kode Etik / Code of Conduct & Ethics (“CoCE”),
karyawan harus memastikan bahwa semua sponsorship dan donasi tidak digunakan
sebagai dalih untuk penyuapan atau digunakan untuk menghindari ketentuan Kode
Etik / Code of Conduct & Ethics (“CoCE”), termasuk larangan penyuapan. SAB
perlu memastikan bahwa donasi ke badan amal atau penerima manfaat yang
berbasis di luar negeri tidak dilakukan untuk menyamarkan pembayaran ilegal
kepada pejabat pemerintah, dan harus memastikan bahwa badan amal tersebut tidak
bertindak untuk mendanai kegiatan ilegal yang melanggar ketentuan tindak
pencucian uang internasional, terorisme dan undang-undang lain yang berlaku.
b. Pedoman dan Kebijakan ini, sesuai dengan komitmen SAB, akan berkontribusi
kepada masyarakat dengan nilai-nilai integritas dan transparansi, semua sponsorship
dan donasi wajib mematuhi hal-hal berikut::
c. SAB mewajibkan karyawan untuk melakukan penilaian yang baik dan sesuai akal
sehat dalam menilai permintaan. Jika ragu, karyawan wajib meminta nasihat hukum
atau mengkonsultasikan hal tersebut kepada Executive Director atau Kepala Unit
Operasional Usaha untuk menentukan penilaian atas permintaan tersebut.
e. Donasi atau sponsorship yang lebih dari RM 2,000 harus mendapat persetujuan
Executive Director.
11
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
a. Pembayaran uang pelicin kepada pihak eksternal, khususnya pejabat pemerintah, sangat
dilarang karena dianggap sebagai bentuk penyuapan dan korupsi. Sebaliknya,
pembayaran pungutan liar kepada pihak eksternal tidak dikategorikan sebagai kegiatan
ilegal dengan cara legal, karena kesehatan, keselamatan, dan kebebasan seseorang adalah
hal yang utama.
b. Bagian Keuangan harus mencatat kejadian tersebut dan melaporkan pembayaran tersebut
ke pihak terkait yang berwenang.
c. Dengan tetap memenuhi ketentuan Pasal 7.1 (a), permintaan pembayaran uang
pelicin dapat disetujui oleh Executive Director Head atau Kepala Unit Operasional
Usaha.
a. Pembayaran pungutan liar ke pihak manapun tidak akan dilakukan kecuali karyawan
dan/atau keluarga mereka terancam kesehatannya, keselamatannya dan/atau
kebebasannya.
b. Dengan tetap memenuhi ketentuan Pasal 7.2 (a), permintaan pembayaran pungutan
liar dapat disetujui oleh Executive Director Head atau Kepala Unit Operasional
Usaha.
12
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
SAB mengakui tujuan prosedur uji tuntas pada pelanggan, mitra bisnis, vendor, dan karyawan
untuk mengevaluasi risiko penyuapan dan korupsi terkait dengan pihak-pihak tersebut. Ini juga
berfungsi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, apakah akan menerima atau menolak
sebelum melanjutkan ke kontrak atau hubungan bisnis.
Group SAB memerlukan prosedur uji tuntas ini untuk diterapkan kepada pemangku
kepentingan utama sebagai berikut:
Penilaian
Penilaian berdasarkan pertanyaan kunci dari berdasarkan
Mengumpulkan
& Menvalidasi Form Penilaian Uji Tuntas Form Latar
Belakang
Karyawan
13
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
a. SAB berkomitmen untuk menegakkan standar etika dan integritas yang tinggi dalam
semua aspek kegiatan pengadaannya/procurement dengan:
b. Komponen utama prosedur uji tuntas atas vendor/agen mencakup hal berikut,
namun dapat berubah disesuaikan dengan keadaan::
i. Profil Perusahaan;
ii. Pencarian profile perusahaan melalui Suruhanjaya Syarikat Malaysia
("SSM ") atau instansi sejenis di masing-masing negara;
iii. Latar belakang keuangan;
iv. Jabatan direktur;
v. Catatan kasus kriminal, penyuapan atau korupsi di masa lalu; dan
vi. Potensi konflik dengan karyawan atau Direktur dalam Group.
c. Hasil dan / atau perhatian yang muncul selama penilaian uji tuntas
ini harus dikomunikasikan dan mendapat persetujuan dari Executive Director
atau Kepala Unit Operasional Usaha sebelum menjalin hubungan bisnis.
i. Semua pelanggan baru tunduk pada penilaian latar belakang perusahaan dan
pemeriksaan konflik kepentingan sebelum memasuki suatu transaksi bisnis; dan
ii. Klausa standar Anti-Suap & Anti-Korupsi harus dimasukkan dalam semua
kontrak / perjanjian dengan pelanggan, untuk memungkinkan Perusahaan
mengakhiri kontrak dalam hal terbukti telah terjadi suap atau kegiatan korupsi.
14
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
b. Komponen utama prosedur uji tuntas atas pelanggan mencakup hal berikut, namun
dapat berubah disesuaikan dengan keadaan:
i. Profil Perusahaan;
ii. Pencarian profile perusahaan melalui Suruhanjaya Syarikat Malaysia
("SSM ") atau instansi sejenis di masing-masing negara;
iii. Latar belakang keuangan;
iv. Jabatan direktur;
v. Catatan kasus kriminal, penyuapan atau korupsi di masa lalu; dan
vi. Potensi konflik dengan karyawan atau Direktur dalam Group.
c. Hasil dan / atau perhatian yang muncul selama penilaian uji tuntas
ini harus dikomunikasikan kepada dan mendapat persetujuan dari Executive
Director atau Kepala Unit Operasional Usaha sebelum menjalin hubungan bisnis.
Dalam Kode Etik / Code of Conduct & Ethics (“CoCE”), penafsiran “Pejabat publik atau
pemerintah” adalah termasuk namun tidak terbatas pada kandidat untuk jabatan publik,
pejabat partai politik, dan pejabat Badan Usaha Milik Negara selain SAB. Harus menjadi
perhatian ketika berurusan dengan pejabat publik. Memberikan hadiah atau jamuan
kepada pejabat publik atau keluarga / familinya, pada umumnya dianggap sebagai situasi
“perhatian khusus” di sebagian besar wilayah hukum.
SAB tidak akan menyediakan perjalanan non-dinas dan jamuan untuk pejabat pemerintah
atau anggota keluarga / familinya tanpa izin dari Executive Director atau Kepala Unit
Operasional Usaha.
Kebijakan dan prosedur SAB lainnya terkait hadiah, hiburan dan jamuan
perusahaan harus mematuhi juga ketentuan dari HRD.
Jika persetujuan untuk memberikan hadiah, hiburan atau jamuan perusahaan diberikan,
untuk pejabat publik, Manajemen harus memastikan bahwa nilai hadiah, hiburan atau
jamuan perusahaan tidak melebihi ketentuan.
c. Hasil uji tuntas rekrutmen harus diperiksa oleh Executive Director atau Kepala Unit
Operasional Usaha sebelum penerimaan kandidat.
15
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
Prosedur pelaporan dugaan tindak penyuapan atau korupsi harus dibuat mengacu pada
Kebijakan Pelapor.
Pelapor dihimbau untuk melaporkan dengan itikad baik atau untuk menyampaikan
kekhawatiran tentang segala dugaan, percobaan, dan tindakan suap atau korupsi yang
melanggar Pedoman dan Kebijakan sedini mungkin.
Setelah membuat pengungkapan dengan itikad baik, berdasarkan alasan yang masuk akal dan
sesuai dengan prosedur sesuai dengan Kebijakan Pelapor, pelapor akan dilindungi dari segala
bentuk ancaman / pembalasan dalam Group.
Informasi atau dokumen utama di bawah ini harus disediakan oleh pelapor untuk
mendukung investigasi lebih lanjut, jika diperlukan:
b. Informasi Tersangka
i. Nama
ii. Jabatan
iii. Nomor kontak
iv. Alamat email
c. Komplain / kekhawatiran
i. Tanggal Kejadian
ii. Pihak yang terdampak
iii. Lokasi kejadian / acara
iv. Dokumen pendukung (apabila ada)
v. Informasi lain yang dapat mendukung investigasi
16
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
Kekhawatiran
Surat atau email kepada
Orang yang Ditunjuk
Penyaringan
Percakapan telepon, surat
atau email, bukti dan
wawancara.
Tindakan
Pendahuluan
Keputusan Komite Audit
Investigasi
Keputusan Final Komite
Audit / BOD
Hasil Pelaporan
Surat Pemberitahuan
17
TRANSLATED from the ORIGINAL ENGLISH version
a. Sebagai bagian dari proses monitoring internal, CFO harus meninjau pengawasan Anti-
Suap & Anti-Korupsi dan mengidentifikasi setiap kejadian ketidakpatuhan setiap tahunnya.
b. Jika salah satu pemangku kepantiangan SAB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
melanggar peraturan dan ketentuan Anti-Suap & Anti-Korupsi atau Pedoman dan
Kebijakan ini, pelanggaran tersebut akan mengakibatkan hal berikut:
Pemangku Tindakan
Kepentingan
Karyawan Tindakan disipliner oleh Group SAB mengacu pada Kode Etik /
Code of Conduct & Ethics (“CoCE”) SAB, yang mencakup juga
pemutusan hubungan kerja.
b. SAB akan meninjau dan menilai kewajaran dan pelaksanaan Pedoman dan Kebijakan ini
secara rutin dan teratur, yaitu setiap 3 (tiga) tahun.
a. Program Pelatihan dan Awareness Anti-Suap & Anti-Korupsi berkala harus diberikan
kepada karyawan SAB dan pemangku kepentingan utama sebagaimana dijelaskan dalam
Pasal 8, sesuai peran mereka dan dengan mempertimbangkan penilaian risiko suap.
b. Pembaharuan atas isi dari Pedoman dan Kebijakan ini serta persyaratan peraturan yang
mempengaruhi praktik Anti-Suap & Anti-Korupsi harus dikomunikasikan kepada
karyawan SAB dan pemangku kepentingan utama, sebagaimana dimaksud Pasal 8.
18