Anda di halaman 1dari 4

MERIVIEW / MERESUME KONSEP DAN URGENSI PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Rahmuliani Fithriah, S.Pd,M.Hum

Disusun oleh:

Amanda Denia Putri

20061003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Konstitusi Dalam Kehidupan Berbangsan dan
Bernegara di Indonesia dan Esensi dan Urgansi Konstitusi Dalam Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara.

Ada beberapa dinamika konstitusi yang terjadi di Indonesia adalah UUD NRI 1945
(masa kemerdekaan) masa berlakunya 18 agustus 1945 sampai dengan agustus 1950,
dengan catatan mulai 27 desember 1949 sampai dengan 17 agustus hanya berlaku di
wilayah RI proklamasi. Konstitusi RIS 1949 masa berlakunya 27 desember 1949 sampai
dengan 17 agustus 1950. UUDS 1950 masa berlakunya 17 agustus 1950 sampai dengan
5 juli 1959. UUD NRI 1945 (Masa Orde Lama) Masa Berlakunya 5 Juli 1959 sampai
dengan 1965. UUD NRI 1945 (Masa Orde Baru) Masa Berlakunya 1966 sampai dengan
1998.

Pada pertengahan 1997, negara kita dilanda krisis ekonomi dan moneter yang sangat
hebat. Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia ketika itu merupakan suatu
tantangan yang sangat berat. Akibat dari krisis tersebut adalah harga-harga melambung
tinggi, sedangkan daya beli masyarakat terus menurun. Sementara itu nilai tukar Rupiah
terhadap mata uang asing, terutama Dolar Amerika, semakin merosot. Menyikapi kondisi
seperti itu, pemerintah berusaha menanggulanginya dengan berbagai kebijakan.

Namun kondisi ekonomi yang tidak kunjung membaik. Bahkan semakin hari


semakin bertambah parah. Krisis yang terjadi meluas pada aspek politik.
Masyarakat sudah mulai tidak lagi mempercayai pemerintah. Oleh karena itu timbullah
krisis kepercayaan pada Pemerintah. Gelombang unjuk rasa secara besar-besaran terjadi
di Jakarta dan di daerah-daerah. Unjuk rasa tersebut digagasi oleh mahasiswa, pemuda,
dan berbagai komponen bangsa lainnya. Pemerintah sudah tidak mampu lagi
mengendalikan keadaan. Maka pada 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyatakan
berhenti dari jabatannya. Berhentinya Presiden Soeharto menjadi awal era reformasi di
tanah air.

Pada awal masa reformasi (pertengahan tahun 1998), muncul beberapa tuntutan


reformasi di masyarakat. Tuntutan tersebut diutarakan oleh berbagai komponen bangsa,
terutama oleh mahasiswa dan pemuda. Beberapa tuntutan reformasi itu
adalah mengamandemen UUD NRI 1945, menghapuskan doktrin Dwi Fungsi Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia, menegakkan supremasi hukum, penghormatan hak asasi
manusia (HAM), serta pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), melakukan
desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah, mewujudkan kebebasan
pers, mewujudkan kehidupan demokrasi.

Dalam perkembangannya, tuntutan perubahan UUD NRI 1945 menjadi kebutuhan


bersama bangsa Indonesia. Berdasarkan hal tersebut Majelis Permusyawaratan
Rakyat hasil Pemilu 1999, sesuai dengan kewenangannya yang diatur di dalam Pasal 37
UUD 1945 melakukan perubahan secara bertahap dan sistematis dalam 4 kali perubahan,
yakni perubahan Pertama, pada Sidang Umum MPR 1999, perubahan Kedua, pada
Sidang Tahunan MPR 2000, perubahan Ketiga, pada Sidang Tahunan MPR 2001,
perubahan Keempat, pada Sidang Tahunan MPR 2002.
Perubahan UUD NRI 1945 yang dilakukan oleh MPR, selain merupakan perwujudan
dari tuntutan reformasi, sebenarnya sejalan dengan pemikiran pendiri bangsa (founding
father) Indonesia. Ketua panitia Penyusun UUD NRI 1945, yakni Ir. Sukarno dalam rapat
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia 18 Agustus 1945, di antaranya menyatakan
“...bahwa ini adalah sekedar Undang-Undang Dasar Sementara, Undang-Undang Dasar
Kilat, bahwa barang kali boleh dikatakan pula, inilah revolutiegrondwet. Nanti kita membuat
Undang-Undang Dasar yang lebih sempurna dan lengkap”. Hingga saat ini perubahan
yang dilakukan terhadap UUD NRI 1945 telah dilakukan sebanyak 4 kali yakni pada tahun
1999, 2000, 2001, dan 2002. Perubahan yang dilakukan bertujuan untuk menyesuaikan
dengan tuntutan dan tantangan yang dihadapi saat itu. 

Adapun Esensi dan urgansi Konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
yakni Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam
sistem hukum di Indonesia, lembaga negara yang berwenang menguji konstitusionalitas
undang-undang terhadap UUD NRI 1945 adalah Mahkamah Konstitusi. Pengujian
konstitusionalitas undang-undang adalah pengujian mengenai nilai konstitusionalitas
undang-undang itu baik dari segi formal ataupun material terhadap UUD. Uji material
menyangkut pengujian UU yang berkenaan dengan materi muatan dalam ayat, pasal,
danatau bagian UU yang dianggap bertentangan dengan UUD NRI 1945. Uji formal
menyangkut pengujian UU yang berkenaan dengan proses pembentukan UU dan hal-hal
lain yang tidak termasuk pengujian material. Warga negara baik secara perseorangan atau
kelompok dapat mengajukan pengujian konstitusionalitas suatu undang-undang yang
dianggap bertentangan dengan UUD NRI 1945 ke Mahkamah Konstitusi.

Review diskusi kelompok 5:


Selain demonstrasi ada contoh lain yang menjadi tantangan besar dalam kosntitusi
negara
konstitusi menjadi dasar dari sebuah negara tidak adanya konstitusi akan mengakibatkan
kehidupan dan penyelenggaraan pemerintahan menjadi tidak stabil dan mudah
terpengaruh oleh sistem dan keadaan politik negara lain.

Pendapat kritis saudara tentang dinamika dan tantangan konstitusi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia, sebagai seorang masyarakat suatu negara, kita
pasti bisa merasakan dan melihat dinamika dan tantangan yang terjadi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Untuk itu sebagai masyarakat yang bijak kita hendaknya bisa
menghadapi/menganggapi dinamika dan tantangan tersebut dengan hal yang positif,
seperti dengan menjalin persatuan dan kesatuan, menghargai hak-hak asasi manusia,
mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku, mengembangkan sikap sadar dan rasional
serta perilaku yang positif demi menjga keutuhan NRI.

Konstitusi merupakan jaminan yang paling efektif dalam menjaga agar kekuasaan
yang ada di dalam Negera tidak disalahgunakan dan hak asasi manusia atau warga
negara tidak di langgar,Apa pengaruh ada atau tidaknya konstitusi dalam kehidupan
negara? konstitusi menjadi dasar dari sebuah negara tidak adanya konstitusi akan
mengakibatkan kehidupan dan penyelenggaraan pemerintahan menjadi tidak stabil dan
mudah terpengaruh oleh sistem dan keadaan politik negara lain.
apabila sebuah negara tidak memiliki konstitusi maka negara tersebut belum bisa
dikatakan berdaulat karena tidak ada alat yang mengatur kehidupan warga negaranya.
namun sebaliknya jika sebuah negara memiliki konstitusi maka negara tersebut diakui
kedaulatannya. konstitusi adalah bagian dari kedaulatan sebuah negara yang merdeka
dan salah satu syarat berdirinya suatu negara adalah berdaulat.

Anda mungkin juga menyukai