KAJIAN BUKU AJAR KELAS XII

Analisis Miskonsepsi Buku Ajar Kimia Kelas XII pada Video

Pembelajaran tentang Kimia Unsur dan Senyawa Karbon

Disusun Oleh :
Ade Ika Pusvita Nasution
2006103040060
Unit 03

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2021
Hasil Analisis Miskonsepsi pada Beberapa Video Pembelajaran tentang Kimia
Unsur dan Senyawa Karbon

A. Gas Mulia (Kimia Unsur)

1. Persenyawaan Gas Mulia

https://youtu.be/n63kHaAN7NU

- Pada video pembelajaran yang diupload oleh akun Jendela Sains yang berjudul “Kimia
Unsur Kelas 12 Part 1 : Gas Mulia (Kelimpahan,Sifat,Reaksi,Pembuatan, Kegunaan) di
menit 4.13 dan 8.40 menerangkan bahwa gas mulia itu sangat stabil.

- Pada awalnya unsur-unsur ini dikenal dengan istilah inert (lembam) karena tidak ada
satupun unsur-unsur ini yang dapat bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa.
Sejak penemuan senyawa xenon fluoride pada tahun 1962 yang menunjukkan bahwa
xenon tidak inert, istilah gas mulia yang dipakai, yang menunjukkan bahwa unsur
unsur ini cenderung stabil dan tidak reaktif. (Fitri, 2019 : 186)
Keterangan :
Terdapat miskonsepsi pada video pembelajaran yang mengatakan bahwa gas mulia
itu sangat stabil, berdasarkan buku karya Zarlaida Fitri bahwa gas mulia itu cenderung stabil
dan tidak reaktif.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata cenderung berarti agak miring; tidak
tegak lurus; condong. Sedangkan kata sangat berarti terlebih-lebih: amat:terlalu. Atau dengan
kata lain, penjelasan divideo dapat menimbulkan miskonsepsi karena penggunaan kata yang
salah, kata sangat mengartikan gas mulia amat stabil sedangkan yang sebenarnya adalah dia
agak stabil bukan sangat stabil.
Daftar Pustaka
Fitri,Zarlaida. Kimia Unsur Golongan Utama. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press. 2019
B. Senyawa Karbon
1. Sifat Aldehid dan Keton

https://youtu.be/_Y9ckJK28rs

- Pada video pembelajaran yang diupload oleh channel Aldehida dan Keton yang
berjudul “Aldehida dan Keton- Sifat Fisik” menerangkan bahwa aldehida dan keton
tidak memiliki ikatan hidrogen yang kuat di antara molekulnya sehinga memiliki titik
didih yang lebih rendah daripada alkohol dengan jumlah karbon yang sama.
- Menurut Fessenden (1986), “… Karena Aldehid dan Keton tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen antarmolekul, titik didihnya cukup lebih rendah daripada alkohol
padanannya”.
Keterangan :
Terdapat miskonsepsi pada video pembelajaran tersebut karena menurut Fessenden
(1986) aldehid dan keton memiliki sifat didih yang lebih rendah daripada alkohol karena
aldehid dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul.
Sedangkan pada video dikatakan bahwa aldehid dan keton memiliki titik didih yang
lebih rendah daripada alkohol karena aldehida dan keton tidak memiliki ikatan hidrogen
yang kuat di antara molekulnya. Pernyataan tersebut salah karena disitu dinyatakan
bahwa aldehid dan keton tidak memiliki ikatan hidrogen yang kuat padahal sebenarnya
aldehid dan keton itu tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekulnya.
Daftar Pustaka
Fessenden, R.J., dan J.S. Fessenden., 1982, Kimia Organik Edisi Kedua Jilid 1, Terjemahan
Oleh A.H. Pudjaatmaka, Erlangga, Jakarta.
 2. Sifat Kimia Alkohol

https://youtu.be/vOhrC7AMoWk
- Pada video pembelajaran yang diupload oleh channel WIN’S CHEMISTRY CLASS yang
berjudul “Alkohol : Sifat Fisis, Sifat Kimia, Reaksi Sintesis dan Aplikasi” menuliskan
reaksi umum dari reaksi esterifikasi dengan menggunakan garis penghubung
R – OH + R – COOH  R – COOR’ + H2O
- Menurut Fessendden 1986
Reaksi esterifikasi yaitu :
RCOOH + R’OH  RCOOR’ + H2O

Keterangan :
Terdapat sedikit miskonsepsi pada video pembelajaran di atas menurut fessenden
penulisan reaksi dari senyawa organik tidak perlu menggunakan garis menurut teori modern
maka sebaiknya garis tersebut dihapus. Karena bisa juga menimbulkan miskonsepsi pada
siswa yaitu akan sulit membedakannya dengan gugus fungsi.

Daftar Pustaka
Fessenden, R.J., dan J.S. Fessenden., 1982, Kimia Organik Edisi Kedua Jilid 1, Terjemahan
Oleh A.H. Pudjaatmaka, Erlangga, Jakarta.