Anda di halaman 1dari 3

Menghitung Biaya Usaha Kuliner Shumai Secara Sederhana

Di tengah meningkatnya wirausaha di tengah masa pandemik ini, banyak orang mencoba
menghitung biaya usaha kuliner.

Mari belajar berhitung harga jual dimsum resep mama Ayi

Bahan untuk 30 pcs Shumai aneka topping Biaya (Rp.)


Fillet paha 500 gr 27.500
Udang 100 gr (1 kg udang seharga Rp. 100.000, setelah
dikupas bersih hanya 600 gr) 16.700
Tepung sagu 1.100
Garam 100
Kaldu jamur 1.100
Gula pasir 130
merica bubuk 500
Minyak wijen 8.400
Minyak bawang 1.500
Topping 4.000
Saus jumlah modal Rp. 12.000 bisa untuk 12 plastik @
60ml, jadi hanya butuh 1/4 resep saja = Rp. 3.000 3.000
Kulit siomay per pc @ Rp. 150 x 30 lembar = Rp. 4.500 4.500
Biaya tak terduga (10% dari harga bahan) 6.853
Biaya lain2x (gas, listrik, air, tenaga) 20.000
Kemasan 10.000
Total 105.383
Biaya produksi total 30 pcs Shumai aneka topping adalah Rp. 105.383
➢ Misal profit +56% → maka harga jual per 30 pcs adalah: 165.000
Jadi harga jual dimsum per kemasan (10 pcs) menjadi : Rp. 165.00 / 3 = Rp. 55.000

Catatan kaki:
a. Bahan Baku
Bagaimana mengukur jumlah tepung sagu tani yang hanya 50 gram? Minyak wijen cuma 2 sendok makan? sedangkan belinya perkilo,
atau per botol 250ml.
Contoh :
Sagu 50gram → Perhitungannya ==> 50 gr /1000 gr x Rp. 22.000 = Rp. 1.100
Minyak wijen 2sdm (30ml) → Perhitungannya ==> 30 ml /250 ml x Rp. 70.000 = Rp. 8.400
Udang 100 gr Perhitungannya ==> 100gr /600 gr x Rp. 100.000 = Rp. 16.700 (1 Kg udang harga Rp. 100.000 setelah dikupas hanya
menghasilkan 600 gr)
b. Profit
Menentukan profit, yang ini jumlahnya sangat relatif dan bebas untuk tiap usaha. Besaran prosentase yang menentukan adalah kita
sendiri dan kepuasan produsen menerima imbalannya. Bahagia dapat 30%, 50%, 100%, 200%? Jangan lupa perhatikan pula target pasar
dan harga kompetitor (bisa dijadikan pertimbangan).

Contoh diatas adalah contoh sederhana yaa, masih banyak metode perhitungan lain yang bisa
digunakan.
➢ Perhitungan akurat ini terkadang tidak bisa disamakan disamakan antara produsen A dan
produsen B, kenapa? Harga bahan baku untuk tiap kota berbeda, tiap supplier berbeda, merk
yang digunakan bisa jadi berbeda. Atau misal ibu A beli bahannya 1kg sedangkan ibu B belinya
1 karton tentu saja harga pembeliannya akan berbeda.

➢ Setelah dihitung seluruhnya, kemudian tambahkan 10-15%. Ini ntuk apa? Antisipasi kegagalan
misalnya gosong, bantet, jatuh ke lantai, dll yang tidak terduga, dan antisipasi kenaikan harga
bahan baku. Konsumen gak akan mau tau kan kalo tiba tiba harga ayam di pasaran naik 5ribu
rupiah sedangkan mereka sudah tau harga jualan kita sebelum memesan. Kita sebut ini biaya
tidak terduga yaa

➢ Overhead / biaya lain lain:


Jangan lupa hitung biaya gas (oven/kompor), listrik (mikser/chopper) dan upah tenaga yang
mengerjakan:
- Biaya gas, untuk sederhananya bisa dikira-kira. Dalam 1 bulan habis berapa tabung gas? Bagi 30
hari, bagi lagi menjadi berapa jam pemakaian. Listrik juga begitu. Berapa tagihan bulan lalu? Bagi
30 hari, untuk perkiraan. Ini adalah perhitungan tidak terlalu akurat, yang masih mungkin
diterapkan pada produksi skala dapur rumah. Atau bisa juga dihitung dengan selisih kenaikan
pembayaran listrik/pemakaian gas, sebelum dan sesudah memulai usaha.
- Jika usaha sudah besar, perhitungan ini kurang tepat, harus diakuratkan lagi hingga tepat betul.
Perhitungan akurat bisa dilakukan apabila anda sudah memisahkan diri antara dapur produksi
dan dapur rumah tangga. Nggak nyampur lagi yaa ibu-ibu.
- Biaya tenaga kerja, akan relatif tiap orang, tiap daerah. Jika menggunakan tenaga asisten harian,
berapa anda memberi upah untuk bekerja 1 hari? Jika mengerjakan sendiri, berapa anda mau
diupah untuk bekerja 1 hari?
- Terakhir, tambahkan biaya kemasan. Satu resep menghasilkan berapa kemasan? Masukkan
biayanya. Jika kemasannya menggunakan pita, label, sticker, paper bag dan lain lain, tambahkan
juga biayanya.

Berikut catatan-catatan guna lebih meningkatkan produktifitas kita:


Kalau misalnya sudah didapat harga jual yang pas, bagaimana caranya biar untungnya lebih
banyak lagi selain memperbesar kapasitas produksi dan memperluas pasar?
Lakukan efisiensi :
 Transportasi, lumayan yaaa bu ongkos pergi atau ongkos kirim jaman now. Kalo mau efisien,
belanjanya sekalian, bila perlu cari tempat yang one stop shopping, semua ada,semua
murah
 Gas, listrik,air. Nah kalo ini ibu ibu biasanya lebih pinter. Masaknya sekalian banyak, gas nya
lebih hemat gitu yaaa katanya. Kalau buat dimsum 10 atau 50 waktu ngukusnya kurang lebih
sama, gas nya sama aja kan yaa. Air yang dipakai buat cuci2x perabotan sesudahnya juga
sama yaa.
 Tenaga kerja. Ini akan kelihatan jika produksi semakin besar, berapa asisten yang dibutuhkan.
Karena produk hand made, keahlian asisten juga mempengaruhi waktu dan efektifitas
produksi.
Setiap kali berhasil menjual 10pcs dimsum, profitnya boleh digunakan untuk produksinya
kembali sebagai modal. Ini penting agar usaha bisa terus berlangsung. Kalo profitnya tidak
diambil bisa ditambahkan menjadi modal, istilah kerennya investasi. Bisa untuk membeli alat
penunjang produksi jika nanti pesanannya semakin banyak.

Jika produksi sudah besar dan berlangsung kontinu, harus dihitung biaya penyusutan peralatan.
Pembahasannya tentu lebih kompleks dan rinci lagi karena nantinya alat dan lokasi produksi
biasanya akan terpisah dari dapur rumah tangga.

Untuk sementara metode penghitungan sederhana ini kiranya cukup untuk memulai usaha kecil dari
dapur kita.

Selamat mencoba resep dan mulai berwirausaha !

Anda mungkin juga menyukai