Anda di halaman 1dari 7

“VOCABULARY DEVELOPMENT

PADA ANAK SD”

Kelompok 5
1. Dea Siti Wahdiati (216223016)
2. Mohamad Husein Nurullah (210641009)
3. Ratna Nurazizah (210641057)
4. Ulmi Reda Mayanesa (216223017)
Pembahasan

PENGERTIAN VOCABULARY

PERAN PENTING VOCABULARY PADA ANAK SD

PENGEMBANGAN VOCABULARY PADA ANAK SD

KENDALA DALAM PROSES PENERAPAN VOCABULARY PADA ANAK SD


Pengertian Vocabulary

Menurut Xiqin dalam Amalia (2018: 173) kosakata diartikan sebagai “the entire stock of words belonging to
a branch of knowledge or known by an individual”. Dalam pemahaman yang lebih luas, vocabulary is not
only confined to the meaning of words but also includes how vocabulary in a language is structured: how
people use and store words and how they learn words and the relationship between words, phrases,
categories of words and phrases. Hal ini mengindikasikan bahwa kosakata bukanlah semata-mata kumpulan
dari kata-kata yang kita hafal dan ketahui maknanya tetapi juga proses belajar dalam merangkai kata-kata
tersebut.

Menurut Harisma (2022: 5-6) kosakata merupakan salah satu alat bantu berbahasa. Tidak ada bahasa tanpa
kata-kata. Kata-kata adalah desain atau simbol dari ide yang dia miliki, dan kita dapat berbagi ide dengan
lebih efektif karena tanpa kosa kata tidak ada yang bisa diceritakan.
Menurut Hestiyana (2019: 89-90) kosakata merupakan perbendaharaan kata atau kekayaan kata yang
dimiliki seseorang yang meliputi satu kata, gabungan kata, dan sebuah ungkapan yang berfungsi
untuk membentuk kalimat, mengungkapkan pikiran, gagasan, maupun perasaan sehingga mampu
berkomunikasi dengan baik.
Peran Penting Vocabulary Pada Anak SD
Menurut Herlina dalam Amalia (2018: 173) Kosakata (Vocabulary) mempunyai peranan yang
sangat esensial dalam penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Kosakata dapat
diartikan sebagai kumpulan kata-kata yang dipahami oleh seseorang.

Menurut Nation, 1990: 2-3) ada beberapa alasan mengapa kosakata diajarkan, diantaranya:
1) penelitian yang akurat tentang kosakata dapat membantu pembelajar atau siswa dalam
mengembangan keteramplian berbahasa yang berguna, khususnya berbicara,
2) pembelajar atau siswa masih mempunyai kosakata yang sedikit,
.3) pembelajar atau siswa dan peneliti memandang bahwa kosakata itu sangat penting dalam
belajar bahasa.

Menurt Widyasari (2017) terdapat lima langkah penting dalam pembelajaran kosakata yaitu:
1) memiliki sumber untuk menemukan kata-kata baru,
2) memperoleh gambar yang jelas baik yang dapat dilihat (visual) atau dapat didengar (auditory),
atau kedua-duanya,
3) mempelajari arti kata itu,
4) membuat konstruksi yang kuat antara bentuk dan arti kata itu,
5) menggunakan kosakata itu
Pengembangan Vocabulary Pada Anak SD

Menurut Erna dalam Agus (2018: 28-30) dalam mengembangkan kosakata, anak harus belajar mengaitkan arti
dengan bunyi. Karena banyak kata yang memiliki arti yang lebih dari satu dan sebagian kata bunyinya hampir
sama, tetapi memiliki arti yang berbeda, maka membangun kosakata jauh lebih sulit daripada
mengucapkannya. Menurut Tarigan (2011 : 2) semakin kaya kosakata yang dimiliki, semakin besar pula
keterampilan seseorang dalam berbahasa.

Menurut Suhartono dalam Erna (2005: 138) menyatakan bahwa untuk mengembangkan kemampuan bicara
terdapat beberapa aspek yang harus dilakukan yaitu merangsang minat untuk berbicara, latihan
menggabungkan bunyi bahasa, memperkaya perbendaharaan kosakata, pengenalan kalimat sederhana dan
mengenalkan lambang tulisan. Sedangkan menurut Hurlock (1978: 185), berbicara mencakup tiga proses
terpisah tetapi saling berkaitan satu sama lain, yaitu: belajar pengucapan kata, membangun kosakata,
membentuk kalimat.

Menurut Hestiyana dalam Pramesti (2019: 89-90) kosakata yang harus dikuasai oleh anak-anak usia 6-13
tahun atau siswa SD ada dua jenis, yakni kosakata umum dan kosakata khusus.
Pada usia sekolah dasar perkembangan bahasa anak dapat dilihat dalam enam aspek diantaranya:
kosakata, sintaksis, semantik, fonem, fonologi dan morfologi.
Kendala Dalam Proses Penerapan Vocabulary Pada Anak SD

Menurut Megawati (2016:) dalam proses


pembelajaran bahasa Inggris, seorang siswa tentu
pernah mengalami suatu hambatan dalam belajar.
Hambatan tersebut dapat menimbulkan kurang
maksimalnya hasil belajar siswa.
Faktor yang mempengaruhi pembelajaran Bahasa
Inggris terasa sulit bagi siswa yaitu:
1. Rendahnya kemampuan keterampilan berbicara
bahasa Inggris karena tidak terbiasa.
2. Sebagian siswa masih enggan dan bahkan tutup
mulut apabila mereka diajak berbicara dalam
bahasa Inggris. Padahal, kalau dilihat dari
penguasaan kosa kata, siswa tersebut seharusnya
sudah mampu berbicara bahasa Inggris meskipun
dalam rangkaian kalimat yang sangat sederhana.
3. Merasa kesulitan dalam berbicara bahasa Inggris
sehingga mereka belum mampu berkomunikasi.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai