Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INDIVIDU, MASYARAKAT, STRUKTUR SOSIAL


DAN PRANATA SOSIAL
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Konsep Dasar IPS
Dosen Pengampu : Nunu Nurfirdaus, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Irena Novinti ( NIM. 226223046 )
2. Mitha
PGSD 1B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam senantiasa kita panjatkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafaatnya di hari
akhir nanti.
Penyusunan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep
Dasar IPS. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, kepada dosen Bapak Nunu
Nurfirdaus, M.Pd yang telah membimbing dan mendukung dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari penyusunan makalah ini belum sempurna. Oleh sebab itu,
penulis memohon kepada pembaca atas kritik dan saran guna melengkapi dan
perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam
menambah wawasan bagi pembaca pada umumnya dan penulis sendiri secara
khusus.

Kuningan, 18 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................2

A. Pengertian Individu dan Masyarakat.........................................2


B. Pengertian Struktur Sosial.........................................................3
C. Pengertian Pranata Sosial..........................................................4

BAB III PENUTUP.............................................................................9

A. Kesimpulan................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar menggunakan pendekatan


expanding community, yakni suatu pendekatan yang mengenalkan siswa terhadap lingkungan
kehidupan sosialnya mulai dari lingkungan sosial terdekat sampai dengan yang terjauh. Para
siswa perlu diajak untuk mengenal dirinya sendiri, keluarganya, lingkungan sekitar rumahnya,
desanya, kecamatannya, sampai negara dan lingkungan dunianya.

Untuk mendukung pemahaman yang lebih mendalam dari para siswa tentang lingkungan
kehidupan sosialnya, maka seorang guru IPS sekolah dasar perlu menguasai konsep-konsep
sosiologi dan ilmu politik, misalnya konsep tentang individu dan masyarakat, struktur sosial,
pranata, proses sosial, pemerintahan, hukum dan undang-undang, serta peran dan tanggung
jawab warga negara.

Menurut Nurfidaus dan Sutisna ( 2011 : 899 ) sebagai makhluk sosial, seorang individu
sejak lahir hingga sepanjang hayatnya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau
dengan kata lain melakukan relasi interpersonal. Dalam relasi interpersonal itu ditandai dengan
berbagai aktivitas tertentu, baik aktivitas yang dihasilkan berdasarkan naluriah semata atau justru
melalui proses pembelajaran tertentu. Perilaku sosial (dalam Tu’u, 2004: 12) adalah suasana
saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Sebagai
bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat
melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling
ketergantungan antara satu orang dengan yang lainnya. Artinya bahwa kelangsungan hidup
manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu manusia
dituntut mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak mengganggu hak orang lain, toleran
dalam hidup bermasyarakat.

1
Oleh karena itulah sebagai calon guru sekolah dasar perlu memahami konsep-konsep
tersebut secara mendalam.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud pengertian individu dan masyarakat ?


2. Apa yang dimaksud struktur sosial ?
3. Apa yang dimaksud pranata sosial yang baik ?

C. Tujuan Penulisan

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan mengenai apakah yang dimaksud pengertian individu dan
masyarakat, apa yang dimaksud struktur sosial, serta apa yang dimaksud dengan pranata sosial.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT

1. Pengertian Individu
Menurut Kartadinata ( 2011 : 11 ) , seorang manusia dikatakan sebagai seorang
individu apabila adanya keterpaduan antara jiwa dan raganya. Kegiatan fisik yang
dilakukan manusia merupakan manifestasi dari kegiatan psikisnya. Contohnya, seseorang
melakukan kegiatan menulis merupakan perintah dari jiwa/psikisnya untuk menyuruh
fisik ( dalam hal ini tangannya ) untuk menulis sesuatu dengan pulpen pada kertas. Tanpa
adanya keterpaduan dari kedua aspek tersebut maka manusia tidak dapat melakukan
sesuatu secara sempurna.
Menurut Abu Ahmadi dalam Kartadinata ( 2011 : 12 ) mengemukakan bahwa
"individu" berasal dari bahasa latin yaitu "individum' , artinya yang tak terbagi. Oleh
karena itu, individu merupakan suatu sebutan yang dapat dicapai untuk menyebutkan
suatu kesatuan yang kecil dan terbatas. Pada saat seorang anak lahir ke dunia ini, sampai
anak berusia 5 tahun, ia mulai mengenal siapa dirinya. Melalui proses sosialisasi yang
dimulai dari lingkungan keluarganya ia mulai mengenal " aku" (self). Proses ini terus
tumbuh dan berkembang sampai seseorang terbentuk kepribadiannya secara utuh.

Dapat disimpulkan dari pernyataan di atas bahwa individu merupakan satuan yang
terbatas dan memiliki keunikan masing-masing dan memiliki hubungan dengan individu
lain serta dengan Tuhan-Nya. Tanpa adanya keterpaduan dari kedua aspek tersebut maka
manusia tidak dapat melakukan sesuatu secara sempurna.

2. Pengertian Masyarakat
Menurut Cahyono ( 2016 : 149 ), masyarakat adalah sekelompok individu yang
tinggal dalam suatu tempat tertentu, saling berinteraksi dalam waktu yang relatif lama,
mempunyai adat istiadat dan aturan-aturan tertentu dan lambat laun membentuk sebuah
kebudayaan.

3
Menurut Jabrohim dalam Cahyono ( 2016 : 149 ) masyarakat juga merupakan
sistem sosial yang terdiri dari sejumlah komponen struktur sosial yaitu : keluarga,
ekonomi, pemerintah, agama, pendidikan, dan lapisan sosial yang terkait satu sama
lainnya, bekerja secara bersama-sama, saling berinteraksi, berelasi, dan saling
ketergantungan.
Menurut Mustanir dan Abadi (2017 : 252) masyarakat mengandung pengertian
suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang sangat luas sifatnya. Masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh rasa identitas bersama.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat terbentuk dari beberapa individu yang
memiliki keunikannya masing-masing serta memiliki norma,adat istiadat dan hukum
yang berlaku di dalamnya. Sehingga muncullah interaksi antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok yang lain.

B. PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL

Menurut Hayat Dkk ( 2022 : 437 ) struktur sosial berasal dari kata latin “structum” berarti
“menyusun”, lebih umum dipakai dengan istilah “kontuksi” yang berarti “kerangka”. Secara
harfiah, struktur dapat diartikan sebagai suatu susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam
bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Berdasarkan ilmu sosiologi, struktur
sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam
masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal.

Menurut Soerjono Soekanto dalam Hayat Dkk ( 2022 : 437 ) Struktur sosial merupakan
hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan- peranan sosial. Berdasarkan pendapat
diatas struktur sosial dapat diartikan sebagai suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat,
yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan batas-
batas perangkat unsur-unsur sosial yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku di dalam
masyarakat.

Berbicara tentang struktur sosial, Menurut Koentjaraningrat dalam Kartadinata ( 2011 :


15 ) struktur sosial merupakan susunan masyarakat dilihat dari berbagai sisi seperti : kedudukan,

4
peranannya, tipe masyarakat tersebut sehingga kita dapat menggambarkan kaitan dari berbagai
unsur masyarakat.

Menurut Blau dalam Kinseng ( 2017:128 ) “ Social structure is conceptualized narrowly


as referring to the distributions of a population among different social positions that reflect and
affect people’s relations with one another. To speak of social structure is to speak of
differentiation among people. For social structures, as conceptualized, are rooted in the social
distinctions people make in their role relations and social association ” yang artinya Struktur
sosial dikonseptualisasikan secara sempit sebagai mengacu pada distribusi populasi di antara
posisi sosial yang berbeda yang mencerminkan dan mempengaruhi hubungan orang satu sama
lain. Berbicara tentang struktur sosial berarti berbicara tentang diferensiasi di antara orang-orang.
Untuk struktur sosial, seperti yang dikonseptualisasikan, berakar pada perbedaan sosial yang
dibuat orang dalam hubungan peran dan asosiasi sosial mereka

Menurut Abdulsyani dalam Wardani Dkk ( 2018 : 4 ) bahwa struktur sosial di dalamnya
terdapat hubungan timbal balik yang menjadi tatanan sosial masyarakat sehingga status dan
peran membentuk keteraturan perilaku yang nantinya memberi bentuk masyarakat. Secara garis
besar dapat dipahami bahwa struktur sosial merupakan jallinan unsur-unsur pembentuk
masyarakat yang berfungsi untuk memberikan keteraturan bentuk masyarakat. Ciri-ciri struktur
sosial meliputi :

1. Struktur sosial dapat diartikan hubungan sosial yang nantinya akan memberikan bentuk
pada kehidupan sosial sehingga memberikan batasan terhadap aksi-aksi yang dilakukan
dalam bentuk organisatoris.
2. Struktur sosial dapat dilihat melalui hubungan antar individu pada periode tertentu.
3. Struktur sosial apabila dipandang dari sudut teoritis merupakan kebudayaan masyarakat.
4. Struktur sosial bersifat statis akibat dari realitas sosial.
5. Struktur sosial merupakan transformasi masyarakat yang terdiri dari perubahan dan
perkembangan.

Dapat disimpulkan bahwa struktur sosial adalah tatanan atau susunan yang terdiri dari
berbagai unsur pembentuk masyarakat yang melibatkan timbal balik antara individu satu dan
lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

5
C. PENGERTIAN PRANATA SOSIAL

Menurut Amin ( 2017 : 189 ) secara umum yang dimaksud dengan pranata sosial atau
lembaga sosial dapat dimaknai sebagai organisasi, asosiasi atau kelompok sosial. Pranata sosial
merupakan sekumpulan norma (sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan
kebutuhan pokok manusia. Proses sejumlah norma menjadi pranata sosial disebut pelembagaan
atau intitusionalisasi.

Menurut Koentjoroningrat dalam Purwaningsih ( 2020 : 2 ) pranata sosial adalah sistem


sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakatnya untuk berinteraksi
menurut pola-pola resmi atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada
aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan
mereka.

Sedangkan menurut Soekanto dalam Kartadinata ( 2011 : 18 ) pranata sosial (lembaga


kemasyarakatan) adalah himpunan dari norma-norma dan segala tindakan yang berkisar pada
suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Pranata sosial dalam pengertian ilmu
sosial tidaklah sama persis dengan istilah lembaga dalam arti wadah atau badan. Pranata sosial
bermula dari adanya kebutuhan-kebutuhan manusia.

Dapat disimpulkan bahwa pranata sosial adalah sistem norma atau unsur-unsur yang
mengatur suatu rangkaian tindakan berpola guna memenuhi kebutuhan pokok dari manusia
dalam kehidupan masyarakat yang terbentuk melalui proses pembelajaran.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Individu berasal dari kata “individum”, artinya tak dapat dibag-bagi, maksudnya bahwa
manusia itu merupakan satu kesatuan jiwa dan raga yang tak dapatt dipisah-pisahkan satu sama
lain. Disamping manusia sebagai makhluk individu ia juga merupakan makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, manusia harus
bergaul dengan manusia lain dan bermasyarakat.

Struktur sosial merupakan susunan masyarakat yang dilihat dari berbagai sisi, seperti
kedudukan, peranan dan tipe suatu masyarakat, sehingga dapat menggambarkan keadaan dari
berbagai unsur dari masyarakat tersebut. Pranata sosial adalah suatu sistem kelakuan dan
hubungan yang bepusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan
khusus dalam kehidupan masyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kartadinata, Sunaryo. 2011. BAHAN AJAR Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI.Bandung :


Sertifikat Guru Rayon 110 UPI : Bandung., 2011.

Nurfirdaus, N., & Sutisna, A. (2021). Lingkungan Sekolah dalam Membentuk Perilaku Sosial
Siswa. NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 5(2b),
895-902.

Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di


Indonesia. Publiciana, 9(1), 140-157.

Mustanir, A. (2017). Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Di


Kelurahan Kanyuara Kecamatan Watang Sidenreng Kabupaten Sidenreng Rappang.
Jurnal Politik Profetik, 5(2), 247-261.

Putra, A. S. (2019). Smart City: konsep Kota pintar di DKI Jakarta. Tekinfo, 20(2), 73-79.

Hayat, N., Lazuardi, F., Pambudi, G. A., & Apriansyah, R. (2022). Analisis Struktur Sosial
Masyarakat Nelayan Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran. ALSYS, 2(4), 434-442.

Wardani, Y. K., Herwangi, Y., & Sarwadi, A. (2018). Peran Struktur Sosial dalam Pembangunan
Sarana Prasarana Permukiman Perkotaan (Studi Kasus: PLPBK Kelurahan Karangwaru
Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta). Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, 44(1),
1-20.

Amin, A. (2017). Madrasah dan Pranata Sosial. At-Ta'lim: Media Informasi Pendidikan Islam,
13(2), 183-200.

8
Purwaningsih, S. (2020). Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat. Alprin.

Kinseng, R. A. (2017). Structugency: A theory of action. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan,


5(2).

Anda mungkin juga menyukai