Anda di halaman 1dari 2

judul drama : harga sebuah percaya

no. kontongen: 31

sekolah : SMKN 1 Kras

terlahir spesial sebagai penderita autis, yatim piatu saat usianya baru 10 tahun tak menyurutkan
semangat Aksara untuk berprestasi, mengembangkan diri dan meraih cita-citanya. Aksa kecil bermimpi
besar suatu saat bisa seperti kedua orang tuanya menjadi dokter spesialis emergency, namun Aksa sadar
bahwa untuk meraihnya sangat butuh perjuangan keras, terlebih dia harus mengalahkan kecemasan
serta keterbatasan dirinya sendiri sebagai penderita autis, juga mendapatkan keyakinan dari orang lain
bahwa dia mampu. terbiasa melihat dan berlatih mengenai pertolongan pertama dan cara menangani
kegawat daruratan menjadikan Aksa terampil dan terlatih dibidang tersebut. namun, pandangan
masyarakat tentang dirinya tak juga berubah. hingga suatu kejadian tak sengaja membukakan mata dan
mengubah pandangan mereka terhadap Aksa. tragedi penjambretan yang terjadi pada kepala sekolah
dan ketua yayasan tempat Aksa menuntut ilmu yang menyebabkan tangan ketua yayasan tersabet
sejata tajam dan mengalami pendarahan hebat yang nyaris merenggut nyawa ketua yayasan
dikesempatan itulah semesta memainkan perannya memberitahukan pada seluruh dunia bahwa Aksa
layak dan tidak seharusnya diperlakukan berbeda.

kepercayaan telah diraih, kesempatan untuk membuktikan diripun hadir, Aksa dipercaya mewakili
sekolahnya untuk mengikuti perlombaan pertolongan pertama yang diselenggarakan oleh ikatan dokter
Indonesia. perlombaan tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan Aksa meraih juara pertama dalam
perlombaan tersebut.

selesai hasil perlombaan diumumkan disekolah dan Aksa mendapatkan penghargaan dari sekolah atas
prestasi yang diraihnya, bukan hanya kepala sekolah dan ketua yayasan yang terbuka mata dan terketuk
nuraninya tapi seluruh warga sekolah kini memandang Aksa dengan cara berbeda, bukan lagi
merendahkan namun membanggakkan, dan Aksa kini diterima sebagaimana seharusnya tanpa ada lagi
perlakuan yang berbeda.

nilai yang diambil : kemanusiaan, kesamaan dan kentralan.

bahwa dalam memberikan bantuan dan pertolongan berdasarkan pada kondisi yang dialami korban,
tidak memandang siapa korban, apa yang telah dilakukan korban dan tidak mencampurkan urusan /
masalah pribadi dalam memberikan bantuan maupun pertolongan.

amanat :1. kita tidak bisa memilih terlahir seperti apa, namun kita bisa memilih untuk menjalani hidup
yang bagaimana, juga kita tak perlu serba bisa cukup ahlilah dibidang telah dipilih.

2. jangan memandang seseorang dari latar belakangnya tapi lihatlah kemampuannya. pun dengan
kemampuan hanya perlu kepercayaan dan kesempatan agar bisa dibuktikan.

Anda mungkin juga menyukai