2. Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian. 3. Kegiatannya meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan pengaturan peminjaman buku. 4. Kepada Bapak Dekan, kami persilakan. 5. Juara pertama dipersilakan menaiki panggung. 6. Ibuku adalah orang yang sangat disiplin dalam hal beragama, beliau selalu mengingatkanku untuk shalat lima waktu tepat pada waktunya. Sehingga aku tak pernah lupa menjalankan kewajibanku sebagai seorang muslim untuk terus taat menyembah kepada Allah SWT. Ibuku juga mengajarkanku tentang kemandirian karena menurut beliau sudah saatnya aku belajar mandiri dan tidak merepotkan orang lain. Contohnya beliau menyuruhku untuk mencuci pakaianku yang kotor, menjemur, dan menyeterika sendiri. Begitu juga dengan kebutuhanku, kata beliau aku harus bisa mengurusnya sendiri. Tapi yang membuatku sedih adalah beliau akhir-akhir ini jatuh sakit sampai terkadang saya harus menjemput beliau di tempat kerja karena sakit. Permintaan yang selalu kupanjatkan dalam doaku ketika berhadapan dengan sang khaliq hanya satu yaitu meminta semoga semua keluarga kami sehat walafiat dan dapat terus berkumpul. 7. Pertama kali saya tahu bahwa saya diterima SNMPTN saya sangat bahagia, karena tidak perlu tes lagi untuk mencari perguruan tinggi. Kemudian saya mulai mencari kos di Solo, saya sampai jalan kaki jauh berkeliling di daerah Ngoresan. Saya juga sudah ke asrama, tetapi bapak penjaganya berkata kalau asramanya sudah penuh. Akhirnya saya mendapatkan kos di Jalan Surya 2. Tanggal 9 Agustus saya mulai berpindah ke kos tetapi saya merasa sangat asing di kos dan mulai merindukan rumah setiap hari. Saya juga merasa bahwa kenapa dahulu memilih UNS di SNMPTN. Saya sempat merasa menyesal karena selalu berpikir kalau biaya kos itu mahal dan akan sangat membebani orang tua. Semakin hari saya semakin merasa menyesal. Kemudian ospek telah tiba dan saya mulai tidak memikirkan rumah karena setiap pagi sampai sore di kampus. Saya akhirnya memutuskan untuk mengikuti beberapa UKM agar tidak berdiam diri di kos dan merasa bosan. 8. Abrams, M.H. 2020. A Glossary of Literary Terms. New York: Holt, Rinehart, and Winston.
9. Semiawan, Conny. 2021. Pengembangan Kurikulum Berdiferensiasi. Jakarta: Gramedia.
Semiawan, Conny. 2020. Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Gramedia.
10. Daftar Pustaka
Nurcahya, M. A., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi Nilai Dasar Pancasila Dalam Upaya Mewujudkan Tujuan Negara di Kehidupan Sehari-Hari. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 631-639. Dewantara, J. A., Hermawan, Y., Yunus, D., Prasetiyo, W. H., Efriani, E., Arifiyanti, F., & Nurgiansah, T. H. (2021). Anti-corruption education as an effort to form students with character humanist and law-compliant. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 18(1), 70-81. Eleanora, F. N., & Sari, A. (2019). Relevansi Pendidkan Pancasila dan Potret Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Jurnal Civic Hukum, 4(2), 122-129. Zabda, S. (2017). Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya Dalam Pembangunan Karater Bangsa. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 26(2), 106-114. Harefa, A. (2011). Implementasi Pancasila sebagai dasar filsafat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Didaktik: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Humaniora, Sains, dan Pembelajarannya, 5(2), 437-451.