Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya, serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata
kuliah “Keperawatan Jiwa” ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita
selalu berpegang teguh pada sunnahnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsi pemikiran
khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa penulis mohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari
keseluruhan makalah ini. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan untuk kedepannya
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ISOLASI SOSIAL
SESI I : SESI PENGENALAN
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah kemampuam
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan
hubungan sosial pada klien gangguan jiwa adalah isolasi sosial: menarik diri.
Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di
sekitarnya. Klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dengan orang lain. (Kusnadi Jaya, 2019).
Dampak dari isolasi sosal yang dialami klien diantaranya dapat menyebabkan
resiko gangguan persepsi sensori: halusinasi, mencederai diri sendiri, orang lain
dan lingkungan, penurunan aktivitas sehingga dapat menyebabkan deficit
perawatan diri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi
Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan
mengontrol halusinasi yang dialaminya. (Kelliat, B.A. &Pawirowiyono, A.
(2014).
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Abepura khususnya ruang Kronis Pria I klien yang dirawat dengan diagnosis
isolasi sosial pada bulan Januari – Agustus 2022 sebanyak…. Klien dari …klien
yang dirawat (Rekam Medik ruang Kronis Pria I, 2022). Berdasarkan latar
belakang maka perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi.
2
B. Landasan Teori
1. Definisi
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah suatu terapi yang
dilakukan secara berkelompok untuk meningkatkan klien dalam interaksi
social maupun berperan dalam lingkungan sosial (Prabowo, 2014). Terapi
Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) merupakan suatu upaya untuk
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
social (Keliat & Prawiriwiyono, 2014).
Jadi dapat disimpilkan terapi aktivitas kelompok merupaka suatu terapi
yang dilakukan Bersama kelompok untuk meningkatkan kemampuan
sosialisasi dengan klien yang lain maupun dengan lingkungan sekitarnya.
Dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi dibagi menjadi 7 sesi, yaitu:
1. Sesi 1: Memperkenalkan diri
2. Sesi 2: Berkenalan dengan anggota kelompok
3. Sesi 3: Bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4. Sesi 4: Menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan kelompok
5. Sesi 5: Menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang
6. Sesi 6: Bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok
7. Sesi 7: Menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok
2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina hubungan sosial
dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan Khusus
a) Klien mampu memperkenalkan diri
b) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain
f) Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g) Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat kegiatan
tentang TAKS yang telah dilakukan.(Eko prabowo, 2017: 240)
3
3. Kriteria Hasil
a. Evaluasi struktur
1) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di tempat tertutup dan
memungkinkan klien berkonsentrsi terhadap kegiatan
2) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
3) Leader, Co leader, fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya
b. Evaluasi proses
1) Leader dapat mengkoordinasikan kegiatan dari awal hingga akhir
2) Leader mampu memimpin kegiatan
3) Co leader mampu mengkoordinasi seluruh kegiatan
4) Fasilitator mampu memotifasi peserta dalam kegiatan
5) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah
6) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan
7) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
c. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu
1) Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
2) Mempraktekkan latihan cara menghardik dengan benar
4. Antisipasi Masalah
a. Tata Tertib pelaksanaan TAKS
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.
3. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4. Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama
kegiatan TAKS berlangsung.
5. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
4
1. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok (TAK) sosialisasi (TAKS) adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial (Keliat & prawirowiyono, 2014). Terapi aktivitas
kelompok sosialisasi (TAKS) dilaksanakan dengan membantu klien
melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi
dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal (satu dan satu),
kelompok dan massa.
2. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan:nama lengkap,
nama panggilan, asal, dan hobi.
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Alat
a. Laptop
b. Pengeras suara
c. Musik ceria
d. Bola tenis
e. Buku catatan dan pulpen
f. Jadwal kegiatam pasien
6
6. Seting tempat
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
8 7 6
5
4
1 2 3
Ket :
: Leader
: Co leader
: Observer
1 : Pasien
: Fasilitator
: Operator
7
Peran Operator
Memperhatikan kapan musik dihentikan dan diputar kembali
8. Pasien
1. Kriteria pasien
a) Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai
menunjukkan kamauan untuk melakukan interaksi interpersonal
b) Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons
sesuai dengan stimulus yang diberikan.
2. Proses seleksi
a) Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b) Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
c) Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok (Eko prabowo, 2014: 243)
3. Pasien peserta TAKS sebagai berikut :
9. Proses Pelaksana
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak-bapak…perkenalkan nama saya…senang
dipanggil…saya perawat yang sedang bertugas pagi diruangan ini…
saya akan memperkenalkan teman-teman saya yang ada di sini”
2) Validasi
“Bagaimana kabar bapak-bapak pagi ini…? Apakah ada yang
melakukan berkenalan dengan teman…? Luar biasa”.
3) Kontrak
“Baiklah bapak-bapak, pagi ini kita akan melakukan permainan,
dimana tujuannya adalah untuk memperkenalkan diri…”
“Kita akan melakukan kegiatan ini selama kurang lebih 30 menit,
saya harap bapak-bapak mau mengikutinya sampai selesai…Apakah
bapak-bapak setuju…?”
“Selama kegiatan ini berlangsung, jika bapak-bapak ada yang ingin
BAK atau minum, harus meminta ijin pada saya terlebih dahulu dan
jangan lupa kembali lagi kesini…”
b. Fase Kerja
“Di depan bapak-bapak sudah tersedia sebuah taperecorder,dan bola
yang mana nantinya akan diputar musik dari taperecorder
tersebut,kemudian bola diedarkan berlawanan arah jarum jam, jika
musik berhenti dan siapa yang memegang bola tersebut mendapat
giliran dan berdiri menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan,
asal, dan hobby. Sebelum permainan ini dimulai saya akan
memberikan contoh terlebih dahulu.
“Bagaimana bapak-bapak…? Apakah sudah jelas…?
“Baik kita bisa memulai permainannya…”
10
c. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan bapak - bapak setelah melakukan permainan
ini… Apakah semua senang…?
Evaluasi Obyektif
“Baik bapak-bapak apakah ada di antara bapak-bapak yang bisa
mempraktikkan kembali cara perkenalan diri…? Luar biasa…”
b. Rencana Tindak Lanjut
Karena bapak-bapak sudah mampu melakukan perkenalan diri. Saya
harap bapak-bapak bisa melakukan kembali bersama dengan
teman atau bersama perawat di ruangan dan jangan lupa
memasukkan dalam jadwal kegiatan harian…”.
c. Kontrak yang akan datang
“Baik bapak-bapak besok saya akan kembali dan kita akan
melakukan permainan yang sama tujuannya agar bapak-bapak
mampu berkenalan dengan anggota kelompok, waktunya jam
09.00 Wit, tempatnya disini ya…? bagaimana bapak-bapak apakah
bersedia…?”.
“Baik bapak-bapak karena waktu kita sudah selesai, maka pertemuan kita
sampai disini…”
“Selamat pagi…”
11
10. Evaluasi
Format evaluasi sesi 1
a. Evaluasi proses
Nama Klien
No Aspek yang dinilai Tn.R
Tn.S Tn.A Tn.H Tn.O Tn.h Tn.F Tn.B
.
Klien tidak meninggalkan
1
tempat
Klien mengikuti peraturan
2
Klien berpartisipasi aktif
3
b. Evaluasi hasil
Nama Klien
No Aspek yang dinilai Tn. Tn.
Tn.S Tn.H Tn.O Tn.R Tn.F Tn.B
A H
1
Memperkenalkan diri
2. Menyebabkan nama panjang
klien lain
3. Menyebutkan nama panggilan
klien lain
4. Menyebutkan asal klien lain
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (-), jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan
jika nilai 0, 1, dan 2 klien belum mampu.
12
c. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan pada bola tenis
berlawanan dengan arah jarum j am
2) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola,
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara :
Memberi salam
Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
Dimulai oleh terapis sebagai contoh
3) Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
4) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai
oleh terapis sebagai contoh.
5) Ulangi 4 samapi semua anggota kelompok mendapat giliran
6) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
13
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana tindak lanjut
Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain dikehidupan sehari-hari
Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual kegiatan
harian pasien.
3) Kontrak yang akan datang
Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
Menyepakati waktu dan tempat
2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tak pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS,
klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,dianjurkan
klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal).
(Eko prabowo,2014 :249).
LEMBAR OBSERVASI
TERAPI AKTVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA
14
1. Evaluasi Struktur
a. TAK dimulai pukul : 09.00 WIT Berakhir pukul : 09.30 WIT
b. Jumlah : 8 peserta (1 Peserta tidak mengikuti)
c. Apakah terapis melaksanakan tugas sesuai dengan pengorganisasian? Ya
d. Apakah peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib? Ya
e. Apakah setting tempat sesuai dengan rencana? Ya
2. Evalusi Proses
Nama Klien
No Aspek yang dinilai Tn.R
Tn.S Tn.A Tn.H Tn.O Tn.h .
Tn.F Tn.B
Klien tidak meninggalkan √
1 √ √ √ - √ √ √
tempat
Klien mengikuti peraturan
2 √ √ √ √ - √ √ √
Klien berpartisipasi aktif
3 √ √ √ √ - √ √ √
Catatan :
: Tn. H tidak mengikuti kegiatan TAK dari awal sampai akhir karena giginya sakit.
3. Evaluasi Hasil
Nama Klien
No Aspek yang dinilai Tn. Tn.
Tn.S Tn.H Tn.O Tn.R Tn.F Tn.B
A H
1
Memperkenalkan diri √ √ √ √ - √ √ √
2. Menyebabkan nama panjang
√ √ √ √ - √ √ √
klien lain
3. Menyebutkan nama panggilan
√ √ √ √ - √ √ √
klien lain
4. Menyebutkan asal klien lain
√ √ √ √ - √ √ √
5 Menyebutkan Hobi klien lain
√ √ √ √ - √ √ √
15
Catatan :
1. Tn. H dapat mengoper bola dengan bantuan fasilitator.
2. Tn, A tampak lesu.
3. Tn. R dapat melakukan perkenalan diri dengan suara yang cepat dan kurang jelas.
Petunjuk :
Untuk klien beri penilaian dengan memberikan tanda (ü) jika klien mampu melakukan
aspek yang dinilai dan tanda (û) jika klien tidak mampu melakukan aspek yang dinilai
16
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003.
Keliat Budi Ana, Prases Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999.