Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

DI RUANG KRONIS PRIA I RUMAH SAKIT JIWA DAERAH


ABEPURA

Disusun Oleh : Kelompok V

1. Marji 144011.01.20.341 7. Nurhasana 144011.01.20.354


2. Matlan 144011.01.20.343 8. Yaumul Mizan 144011.01.20.385
3. Firmansyah 144011.01.20.319 9. Maria wasanggai 144011.01.20.340
4. Amanda Eka 144011.01.20.295 10. Ripka W 144011.01.20.362
5. Ayu Falensia 144011.01.20.301 11. Katerin M 144011.01.20.333
6. Putri Adriyani 144011.01.20.358 12. Hera Irnawati 144011.01.20.326

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN RS. MARTHEN INDEY
JAYAPURA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya, serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata
kuliah “Keperawatan Jiwa” ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita
selalu berpegang teguh pada sunnahnya.

Makalah ini di susun dengan tujuan  untuk menambah wawasan khususnya


mengenai pentingnya pengembangan kepribadian untuk mahasiswa dan adapun metode
yang penulis ambil dalam penyusunan makalah ini adalah berdasarkan pengumpulan
sumber informasi dari berbagai karya tulis yang berkompeten dengan tema makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsi pemikiran
khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa penulis mohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari
keseluruhan makalah ini. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan untuk kedepannya

Jayapura,27 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii
A. Latar belakang ...........................................................................................................1
B. Landasan teori............................................................................................................1
C. Terapi aktifitas kelompok..........................................................................................2

DAFTAR PUSTAKA

ii
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ISOLASI SOSIAL
SESI I : SESI PENGENALAN

A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah kemampuam
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan
hubungan sosial pada klien gangguan jiwa adalah isolasi sosial: menarik diri.
Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di
sekitarnya. Klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dengan orang lain. (Kusnadi Jaya, 2019).
Dampak dari isolasi sosal yang dialami klien diantaranya dapat menyebabkan
resiko gangguan persepsi sensori: halusinasi, mencederai diri sendiri, orang lain
dan lingkungan, penurunan aktivitas sehingga dapat menyebabkan deficit
perawatan diri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi
Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan
mengontrol halusinasi yang dialaminya. (Kelliat, B.A. &Pawirowiyono, A.
(2014).
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Abepura khususnya ruang Kronis Pria I klien yang dirawat dengan diagnosis
isolasi sosial pada bulan Januari – Agustus 2022 sebanyak…. Klien dari …klien
yang dirawat (Rekam Medik ruang Kronis Pria I, 2022). Berdasarkan latar
belakang maka perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi.
2

B. Landasan Teori
1. Definisi
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah suatu terapi yang
dilakukan secara berkelompok untuk meningkatkan klien dalam interaksi
social maupun berperan dalam lingkungan sosial (Prabowo, 2014). Terapi
Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) merupakan suatu upaya untuk
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
social (Keliat & Prawiriwiyono, 2014).
Jadi dapat disimpilkan terapi aktivitas kelompok merupaka suatu terapi
yang dilakukan Bersama kelompok untuk meningkatkan kemampuan
sosialisasi dengan klien yang lain maupun dengan lingkungan sekitarnya.
Dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi dibagi menjadi 7 sesi, yaitu:
1. Sesi 1: Memperkenalkan diri
2. Sesi 2: Berkenalan dengan anggota kelompok
3. Sesi 3: Bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4. Sesi 4: Menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan kelompok
5. Sesi 5: Menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang
6. Sesi 6: Bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok
7. Sesi 7: Menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok

2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina hubungan sosial
dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan Khusus
a) Klien mampu memperkenalkan diri
b) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain
f) Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g) Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat kegiatan
tentang TAKS yang telah dilakukan.(Eko prabowo, 2017: 240)
3

3. Kriteria Hasil
a. Evaluasi struktur
1) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di tempat tertutup dan
memungkinkan klien berkonsentrsi terhadap kegiatan
2) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
3) Leader, Co leader, fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya
b. Evaluasi proses
1) Leader dapat mengkoordinasikan kegiatan dari awal hingga akhir
2) Leader mampu memimpin kegiatan
3) Co leader mampu mengkoordinasi seluruh kegiatan
4) Fasilitator mampu memotifasi peserta dalam kegiatan
5) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah
6) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan
7) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
c. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu
1) Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
2) Mempraktekkan latihan cara menghardik dengan benar

4. Antisipasi Masalah
a. Tata Tertib pelaksanaan TAKS
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.
3. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4. Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama
kegiatan TAKS berlangsung.
5. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
4

7. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.


8. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah
habis,sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan
meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
kepada anggota.

b. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS


1) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a) Memanggil klien
b) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klien yang lain
2) Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
a) Panggil nama klien
b) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
3) Bila ada klien lain ingin ikut
a) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien
yang telah dipilih
b) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang
mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut
c) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut. (Eko prabowo, 2014:
243- 245)
5

C. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi Sesi I: Memperkenalkan diri

1. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok (TAK) sosialisasi (TAKS) adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial (Keliat & prawirowiyono, 2014). Terapi aktivitas
kelompok sosialisasi (TAKS) dilaksanakan dengan membantu klien
melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi
dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal (satu dan satu),
kelompok dan massa.

2. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan:nama lengkap,
nama panggilan, asal, dan hobi.

3. Waktu dan tempat pelaksanan kegiatan


 Hari / Tanggal : Kamis, 29 September 2022
 Jam : 09.00-selesai
 Tempa : Ruang Kronis Pria

4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi

5. Alat
a. Laptop
b. Pengeras suara
c. Musik ceria
d. Bola tenis
e. Buku catatan dan pulpen
f. Jadwal kegiatam pasien
6

6. Seting tempat
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

8 7 6
5

4
1 2 3

Ket :
: Leader

: Co leader

: Observer

1 : Pasien

: Fasilitator

: Operator
7

7. Pembagian tugas (Peran & fungsi)


Pengorganisasian
Leader : Firmansyah
Co-leader : Amanda
Observer : Nurhasanah
Oprerator : Hera Irnawati
Fasilitator : Marji , Matlan , Maria Wasanggai , Putri A , Ayu Falensia
Katerin , Ripka , Yaumul Mizan,
Peran Leader:
1. Memimpin jalannya kegiatan
2. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
3. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
4. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku pasien
5. Meminta tanggapan dari pasien atas permainan yang telah dilakukan
6. Memberi reinforcement positif pada pasien
7. Menyimpulkan kegiatan
Peran Co- Leader:
1. Membantu tugas leader
2. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3. Mengingatkan leader tentang kegiatan
4. Bersama leader menjadi contoh kegiatan
Peran Observer:
1. Mengobservasi jalannya kegiatan
2. Mencatat jumlah pasien yang hadir
3. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal selama kegiatan berlangsung
4. Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan pasien
5. Mencatat penyimpangan kegiatan terapi aktivitas bermain
6. Membuat laporan hasil kegiatan
Peran Fasilitator
1. Memfasilitasi jalannya kegiatan
2. Memfasilitasi pasien yang kurang aktif
3. Mampu memotivasi pasien untuk kesuksesan kegiatan
4. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam/ luar
kelompok
8

Peran Operator
Memperhatikan kapan musik dihentikan dan diputar kembali

8. Pasien
1. Kriteria pasien
a) Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai
menunjukkan kamauan untuk melakukan interaksi interpersonal
b) Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons
sesuai dengan stimulus yang diberikan.
2. Proses seleksi
a) Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b) Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
c) Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok (Eko prabowo, 2014: 243)
3. Pasien peserta TAKS sebagai berikut :

NO Nama Pasien Masalah


1 Tn.Sampari Dpd ( Defesit perawat diri )
2 Tn.Agus Dpd ( Defesit perawat diri )
3 Tn.Herman Halusinasi
4 Tn.Otniel Isolasi sosial
5 Tn.Hasanudin Isolasi sosial
6 Tn.Febianus Halusinasi
7 Tn.Riansyah Halusinasi
8 Tn.Bernadus Rpk ( Resiko perilaku kekerasan )
9

9. Proses Pelaksana
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak-bapak…perkenalkan nama saya…senang
dipanggil…saya perawat yang sedang bertugas pagi diruangan ini…
saya akan memperkenalkan teman-teman saya yang ada di sini”

2) Validasi
“Bagaimana kabar bapak-bapak pagi ini…? Apakah ada yang
melakukan berkenalan dengan teman…? Luar biasa”.

3) Kontrak
“Baiklah bapak-bapak, pagi ini kita akan melakukan permainan,
dimana tujuannya adalah untuk memperkenalkan diri…”
“Kita akan melakukan kegiatan ini selama kurang lebih 30 menit,
saya harap bapak-bapak mau mengikutinya sampai selesai…Apakah
bapak-bapak setuju…?”
“Selama kegiatan ini berlangsung, jika bapak-bapak ada yang ingin
BAK atau minum, harus meminta ijin pada saya terlebih dahulu dan
jangan lupa kembali lagi kesini…”

b. Fase Kerja
“Di depan bapak-bapak sudah tersedia sebuah taperecorder,dan bola
yang mana nantinya akan diputar musik dari taperecorder
tersebut,kemudian bola diedarkan berlawanan arah jarum jam, jika
musik berhenti dan siapa yang memegang bola tersebut mendapat
giliran dan berdiri menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan,
asal, dan hobby. Sebelum permainan ini dimulai saya akan
memberikan contoh terlebih dahulu.
“Bagaimana bapak-bapak…? Apakah sudah jelas…?
“Baik kita bisa memulai permainannya…”
10

c. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan bapak - bapak setelah melakukan permainan
ini… Apakah semua senang…?
Evaluasi Obyektif
“Baik bapak-bapak apakah ada di antara bapak-bapak yang bisa
mempraktikkan kembali cara perkenalan diri…? Luar biasa…”
b. Rencana Tindak Lanjut
Karena bapak-bapak sudah mampu melakukan perkenalan diri. Saya
harap bapak-bapak bisa melakukan kembali bersama dengan
teman atau bersama perawat di ruangan dan jangan lupa
memasukkan dalam jadwal kegiatan harian…”.
c. Kontrak yang akan datang
“Baik bapak-bapak besok saya akan kembali dan kita akan
melakukan permainan yang sama tujuannya agar bapak-bapak
mampu berkenalan dengan anggota kelompok, waktunya jam
09.00 Wit, tempatnya disini ya…? bagaimana bapak-bapak apakah
bersedia…?”.
“Baik bapak-bapak karena waktu kita sudah selesai, maka pertemuan kita
sampai disini…”
“Selamat pagi…”
11

10. Evaluasi
Format evaluasi sesi 1

a. Evaluasi proses
Nama Klien
No Aspek yang dinilai Tn.R
Tn.S Tn.A Tn.H Tn.O Tn.h Tn.F Tn.B
.
Klien tidak meninggalkan
1
tempat
Klien mengikuti peraturan
2
Klien berpartisipasi aktif
3

b. Evaluasi hasil
Nama Klien
No Aspek yang dinilai Tn. Tn.
Tn.S Tn.H Tn.O Tn.R Tn.F Tn.B
A H
1
Memperkenalkan diri
2. Menyebabkan nama panjang
klien lain
3. Menyebutkan nama panggilan
klien lain
4. Menyebutkan asal klien lain

5 Menyebutkan Hobi klien lain

Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (-), jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan
jika nilai 0, 1, dan 2 klien belum mampu.
12

1. Langkah – langkah kegiatan


a. Persiapan
1) Mengigatkan kontrak dengan anggota kelompok
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis
b) Peserta dan terapis memakai name tag
2) Evaluasi / validasi
a) Menanyakan perasaan pasien saat ini
b) Menanyakan apakah pernah memperkenalkan diri pada orang lain.
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan
b) Menjelaskan aturan main lain:
 Berkenalan dengan anggota kelompok
 Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta
izin pada pemimpin TAK.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir (Eko
prabowo, 2014:246-247)

c. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan pada bola tenis
berlawanan dengan arah jarum j am
2) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola,
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara :
 Memberi salam
 Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
 Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
 Dimulai oleh terapis sebagai contoh
3) Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
4) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai
oleh terapis sebagai contoh.
5) Ulangi 4 samapi semua anggota kelompok mendapat giliran
6) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
13

d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana tindak lanjut
 Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain dikehidupan sehari-hari
 Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual kegiatan
harian pasien.
3) Kontrak yang akan datang
 Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
 Menyepakati waktu dan tempat

2. Evalusai dan Dokumentasi


1) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang
di evaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAKS sesi 1, dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara
verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut. (Eko
prabowo, 2014:247-248)

2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tak pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS,
klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,dianjurkan
klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal).
(Eko prabowo,2014 :249).

LEMBAR OBSERVASI
TERAPI AKTVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA
14

SESI I : PENGENALAN ORANG


Kamis, 29 September 2022

1. Evaluasi Struktur
a. TAK dimulai pukul : 09.00 WIT Berakhir pukul : 09.30 WIT
b. Jumlah : 8 peserta (1 Peserta tidak mengikuti)
c. Apakah terapis melaksanakan tugas sesuai dengan pengorganisasian? Ya
d. Apakah peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib? Ya
e. Apakah setting tempat sesuai dengan rencana? Ya

2. Evalusi Proses
Nama Klien
No Aspek yang dinilai Tn.R
Tn.S Tn.A Tn.H Tn.O Tn.h .
Tn.F Tn.B
Klien tidak meninggalkan √
1 √ √ √ - √ √ √
tempat
Klien mengikuti peraturan
2 √ √ √ √ - √ √ √
Klien berpartisipasi aktif
3 √ √ √ √ - √ √ √

Catatan :
: Tn. H tidak mengikuti kegiatan TAK dari awal sampai akhir karena giginya sakit.

3. Evaluasi Hasil
Nama Klien
No Aspek yang dinilai Tn. Tn.
Tn.S Tn.H Tn.O Tn.R Tn.F Tn.B
A H
1
Memperkenalkan diri √ √ √ √ - √ √ √
2. Menyebabkan nama panjang
√ √ √ √ - √ √ √
klien lain
3. Menyebutkan nama panggilan
√ √ √ √ - √ √ √
klien lain
4. Menyebutkan asal klien lain
√ √ √ √ - √ √ √
5 Menyebutkan Hobi klien lain
√ √ √ √ - √ √ √
15

Catatan :
1. Tn. H dapat mengoper bola dengan bantuan fasilitator.
2. Tn, A tampak lesu.
3. Tn. R dapat melakukan perkenalan diri dengan suara yang cepat dan kurang jelas.
Petunjuk :
Untuk klien beri penilaian dengan memberikan tanda (ü) jika klien mampu melakukan
aspek yang dinilai dan tanda (û) jika klien tidak mampu melakukan aspek yang dinilai
16

DAFTAR PUSTAKA

Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003.

Iyus, Yosep.2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.

Keliat Budi Ana, Prases Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999.

Keliat, Budi Anna dan Akemat.2004. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas


Kelompok.Jakarta:EGC

Purwaningsih dan Karlina.2009. Asuhan Keperawatan Jiwa Dilengkapi Terapi


Modalitas dan Standard Opening Procedure (SOP).Jakarta: Nuha Medika Press.

Kelliat, B.A. &Pawirowiyono, A. (2014). Keperawatan jiwa terapi aktivitas


kelompok Edisi 2. Jakarta: EGC
Prabowo. 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika

Anda mungkin juga menyukai