Anda di halaman 1dari 16

COVER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATERI SHOLAT


MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI 5 RAJA AMPAT TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Logo Sekolah

Digunakan sebagai salah satu syarat unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk
kenaikan pangkat jabatan fungsional guru dari golongan … ke …

Disusun Oleh:
………………………………
NIP. ………………………..

PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT


DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
SMP NEGERI 5 RAJA AMPAT
TAHUN 2022
HALAMAN
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATERI SHOLAT
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 5 RAJA AMPAT TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Logo Sekolah

Digunaka sebagai salah satu syarat unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk
kenaikan pangkat jabatan fungsional guru dari golongan … ke …

Disusun Oleh:
………………………………
NIP. ………………………..

PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT


DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
SMP NEGERI 5 RAJA AMPAT
TAHUN 2022

DAFTAR ISI
Halaman Cover
Halaman Pengesahan kepala Sekolah
Surat Ketrangan Perpustakaan
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Diagram
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
(Penomoran halaman menggunakan romawi)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses memberikan situasi yang ditujukan untuk pengembangan
diri manusia. Pembelajaran kepada siswa termasuk dalam bidang ilmu sosial yang di
dalamnya terdapat interaksi. Ilmu pendidikan berbicara teori dan proses (praktik).
Pendidikan terjadi dalam interaksi antara siswa dan pendidik. Pengawasan interaksi
pendidikan dalam mendukung pertumbuhan siswa agar tujuan pendidikan dapat dicapai.
Pendidikan berlangsung di sekolah, keluarga, dan lingkungan sosial (Nana Syaodih
Sukmadinata, 2016).
Dalam pendidikan terdapat sebuah proses belajar. Belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, keterampilan yang diperoleh dalam
jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak disebabkan
oleh adanya kematangan ataupun perubahan sementara karena suatu perubahan tersebut
dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu. Pada dasarnya pendidikan
merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi antara pendidik dengan
peserta didik dapat dilihat dari proses belajar mengajar dan system pembelajaran yang
dirancang dan diterapkan di dalam kelas.
Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dihendaki oleh subjek
belajar agar dapat tercapai (Sardiman, 2011). Motivasi dalam belajar adalah faktor yang
penting, karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk
melakukan belajar.persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara
mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan.
Penggerakan motivasi belajar itu sendiri didasarkan pada prinsip-prinsip memberikan
pujian lebih pemuasan kebutuhan-kebutuhan psikologis, motivasi yang timbul dari dalam
individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar, penguatan atas jawaban
atau perbuatan yang sesuai dengan keinginan, motivasi lebih mudah menjalar kepada orang
lain, pemahaman tentang tujuan belajar akan merangsang motivasi siswa menjadi lebih
baik.
Rendahnya motivasi belajar siswa dari observasi awal yang dilakukan diantaranya
kurangnya kehadiran di sekolah, kurang semangat mengikuti pembelajaran, sering tertidur
saat pelajaran berlangsung, dan kurang konsenterasi selama mengikuti pembelajaran. Peran
guru sangat penting dalam meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan model
pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa. Teknik memotivasi siswa
hendaknya berdasarkan kebutuhan, misalnya pemberian penghargaan atau pengajaran,
pemberian nilai, tingkat kebersihan dan memberikan pujian, persaingan, dan kerja sama
(Sardiman, 2011).
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa mengikuti semua proses pembelajaran yang akan
dilakukan dalam penelitian ini belum pernah digunakan oleh peneliti sebagai guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dengan demikian maka peneliti mengaggap perlu
dilakukan penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri
5 Raja Ampat dalam menerima materi pelajaran.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana meningkatkan motivasi belajar materi sholat melalui model pembelajaran
Problem Based Learning siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Raja Ampat Tahun Pelajaran
2022/2023?
2. Bagaimana mengevaluasi motivasi belajar materi sholat melalui model pembelajaran
Problem Based Learning siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Raja Ampat Tahun Pelajaran
2022/2023?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui:
1. Peningkatan motivasi belajar materi sholat melalui model pembelajaran Problem
Based Learning siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Raja Ampat Tahun Pelajaran
2022/2023.
2. Pelaksanaan evaluasi motivasi belajar model pembelajaran Problem Based Learning
siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Raja Ampat Tahun Pelajaran 2022/2023.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan kajian penting dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan
pembelajaran.
b. Dapat menjadi salah satu solusi pemecahan masalah yang dihadapi guru dalam
mengelola pembelajaran.
1.4.2. Manfaat Praktis
a. Siswa memperoleh pengalaman pembelajaran yang baru yakni kemampuan
memecahkan permasalahan yang dihadapi saat menerima materi pelajaran.
b. Guru lebih kreatif memilih model pembelajaran secara variatif, partisipatif dan
problem solving.
c. Sekolah memiliki hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dapat dimanfaatkan
sebagai pedoman bagi teman sejawat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
saat berlangsungnya proses pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Motivasi Belajar
2.1.1. Defenisi Motivasi
Motivasi belajar memiliki peranannya tersendiri dalam pencapaian keberhasilan
belajar di sekolah. Motivasi belajar perlu ditingkatkan kemudian dipelihara sehingga
proses pembelajaran akan berjalan lancar dan tercapainya tujuan pembelajaran sesuai
dengan harapan (Arief & Sudin, 2016).

2.1.2. ……
2.1.3. …..
2.2. Problem Based Learning
2.2.1. Defenisi
2.2.2.
2.3. Materi Sholat
2.3.1. Defenisi
2.3.2. mmmmmmm
2.4. Penelitian Terdahulu Yang Relevan (Mininal 3/5 yang relevan)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting Penelitian
Ceritakan tentang tempat, waktu, jumlah siswa lk/pr, kelas, ukuran kelas, jumlah
guru, jumlah kelas, fasilitas sekolah, lokasi sekolah, nama guru, pokok bahasan dll.
(kalau perlu masukkan gambar madrasah)

3.2. Prosedur Penelitian


Proses pembelajaran dilaksanakan …………….(BERAPA SIKLUS, BERAPA
PERTEMUAN, JADWAL SETIAP PERTEMUAN).dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning.
Penelitian Tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis
dan Targgart (1988:14), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang
berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation
(pengamatan) dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah
perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk
pada siklus I, dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.
Siklus spiral dari tahapan penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 3.1
berikut.

Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahann tindakan I tindakan I

Siklus I Pengamatan/
Refleksi I
pengumpulan data I
Tindaklanjut
hasil refleksi Perencanaan Pelaksanaan
tindakan II tindakan II

Pengamatan/
Siklus II Refleksi pengumpulan data II
II

Gambar. 3.1. Siklus Penelitian Model Kemmis dan Targgart

Pertemuan 1 : Rabu, 31 Agustus 2022, jam 07.00-08.30 WIT

Tahap Perencanaan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Observasi

Tahap Refleksi

Pertemuan 2 : Rabu, 7 september 2022, jam 07.30 – 08.30 WIT

Tahap Perencanaan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Observasi

Tahap Refleksi

Pertemuan 3 : Rabu, 14 September 2022, jam 07.30 – 08.30 WIT

Tahap Perencanaan
Tahap Pelaksanaan

Tahap Observasi

Tahap Refleksi

Pertemuan 4 : Rabu, 21 September 2022, jam 07.30 – 08.30 WIT

Tahap Perencanaan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Observasi

Tahap Refleksi

3.3. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian Tindakan Kelas yang penulis laksanakan ini menggunakan metode
pengumpulan data antara lain dengan:
1. OBSERVASI (PRA OBSERVASI DAN OBSERVASI DI KELAS)
Pengertian…………….
Tujuan/Jenis apa saja
2. WAWANCARA
Pengertian
Tujuan/kegunaan
3. ANGKET
Pengertian
Tujuan/kegunaan
4. DOKUMENTASI
Pengertian
Tujuan
5. TES
Pengertian
Tujuan/kegunaan
6. LEMBARAN KERJA (KALAU ADA)
7. DLL
3.4. Pengolahan data
Kualitatif, deskriptif,bentuk data kualitatif dan kuantitatif
( di uraikan/di deskripsikan)
3.5. Jadwal Penelitian
DIBUAT TABELNYA (KEGIATAN. BULAN)

BAB IV
HASIL DAN DISKUSI HASIL KAJIAN
(HASIL DAN PEMBAHASAN)
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian
(Apa yang dilakukan pada setiap pertemuan)
1. Pertemuan 1 (siklus I)
Ceritakan scenario sebenarnya.
Pada awal proses pembelajaran guru……………..
2. Pertemuan 2 (siklus I)
Ceritakan scenario sebenarnya.
Pada awal proses pembelajaran guru……………..
3. Pertemuan 1 (siklus II)
Ceritakan scenario sebenarnya.
Pada awal proses pembelajaran guru……………..
4. Pertemuan 2 (siklus II)
Ceritakan scenario sebenarnya.
Pada awal proses pembelajaran guru……………..
4.1.2. Observasi Terhadap Guru
4.1.3. Observasi Terhadap Siswa
4.1.4. Motivasi Belajar Siswa
4.1.5. Pelaksanaan Evaluasi Motivasi Belajar
4.2. Pembahasan
Analisis hal-hal yang menjadi temuan yang cukup signifikan baik yang positif maupun
negative dipertegas dengan referensi dan hasil kajian terdahulu yang relevan.

BAB V

(PENUTUP)

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Rangkuman Hasil Penelitian

5.2. Saran

Untuk guru lain


Untuk kepala madrasah
Untuk penentu kebijakan
DAFTAR PUSTAKA

Disusun berdasarkan abjat, lebih mudah menggunakan Mendeley.


Arief, H. S., & Sudin, A. (2016). Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Pendekatan Problem-
Based Learning (Pbl). Jurnal Pena Ilmiah, 1(1), 141–150.
LAMPIRAN 1. Data diri guru
LAMPIRAN 2. Surat ijin dari kepala madrasah
LAMPIRAN 2. Rencana rinci isi topik bahasan baik pada siklus pertama, maupun siklus-siklus
berikutnya
LAMPIRAN 3. Rencana rinci (skenario) pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan metode
mengajar yang baru, baik pada siklus pertama maupun siklus-siklus berikutnya (RPP)
LAMPIRAN 4. Jadwal rinci pelaksanaan PTK (memuat tanggal, hari, jam)
LAMPIRAN 5. Daftar hadir siswa di setiap kegiatan (memuat tanggal, hari, jam, kegiatan yang
dilakukan, nama siswa, tanda tangan, dan informasi lainnya)
LAMPIRAN 6. Semua instrumen pengamatan proses pembelajaran yang telah dipergunakan
(INSTRUMEN OBSERVASI)
LAMPIRAN 7. Semua instrumen pengamatan hasil pembelajaran yang telah dipergunakan
(SOAL TES)
LAMPIRAN 8. Catatan-catatan harian, atau informasi lain yang memberikan informasi rinci dari
kegiatan guru dalam proses pelaksanaan PTK berikut Foto-foto kegiatan siswa, kegiatan
observer selama kegiatan dilakukan baik pada siklus I dan siklus-siklus berikutnya.
LAMPIRAN 9. Surat pernyataan/persetujuan dari rekan sejawat guru untuk bertugas sebagai
observer, berikut data diri guru observer tersebut.
LAMPIRAN 10. Keterangan bahwa laporan PTK telah diseminarkan di sekolah yang terdiri dari
(a) berita acara seminar, (b) makalah (atau power point) yang disajikan dalam seminar
keterangan dari panitia seminar, (c) keterangan dari panitia seminar, (d) keterangan dari kepala
sekolah, (e) daftar hadir peserta seminar yang menunjukkan nama, NIP, tugas guru, asal
sekolah, dan tanda tangan kehadiran.

Anda mungkin juga menyukai