Anda di halaman 1dari 29

DNA dan MATERI GENETIK

By Widia Ningsih, S.Pd., M.Pd

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Sub Materi
Pengenalan DNA sebagai
01 materi genetik

Bukti eksperimental tentang DNA


02 sebagai material genetik

Struktur DNA, komponen


03 dan struktur double helixs
serta konsekuensinya

04 Isolasi DNA
Sub Materi
Pengenalan DNA sebagai
01 materi genetik
APA YANG KAMU
KETAHUI TENTANG
DNA?
DNA FORENSIK?
DNA SEBAGAI MATERIAL GENETIK

1. Mampu 3. Mampu mengekspresikan


direplikasi/digandakan informasi tersebut

4. Bersifat stabil namun mampu


mengalami variasi melalui
2. Mampu menyimpan informasi
proses mutasi
didalamnya

Empat karakter yang


harus dimiliki material
sebagai material genetik
Sub Materi
Pengenalan DNA sebagai
01 materi genetik

Bukti eksperimental tentang DNA


02 sebagai material genetik
Infographic Style

01 EKSPERIMEN TRANSFORMASI GRIFFITH:


PRINSIP TRANSFORMING 02 EKSPERIMENT TRANSFORMASI AVERY,
McCloud, DAN McCarty

03 EKSPERIMEN Hershey DAN Chase


EKSPERIMEN TRANSFORMASI GRIFFITH: PRINSIP TRANSFORMING
Eksperimen yang dilakukan adalah dengan
menggunakan bakteri Streptococcus pneumonia,
bakteri penyebab penyakit pneumonia baik pada
manusia maupun pada tikus.

2 strain bakteri
1. Virulen Tipe S (Smooth)- mempunyai
selubung kapsul. Selubung kapsul
menyebabkan permukaan bakteri tersebut
halus ( Smooth)
2. Avirulen Tipe R (rough)- Bakteri yang tidak
berbahaya, mempunyai permukaan sel yang
kasar, karena tidak diselubungi oleh kapsul.
Bakteri ini disebut bakteri tipe R (singkatan
dari rough).
EKSPERIMEN TRANSFORMASI GRIFFITH: PRINSIP TRANSFORMING

Gambar a
menyuntikan bakteri
hidup virulen serotip IIIS
ke tikus dan hasilnya
beberapa hari kemudian
tikus tersebut mati serta
di dalam darahnya
ditemukan bakteri IIIS
yang banyak.
EKSPERIMEN TRANSFORMASI GRIFFITH: PRINSIP TRANSFORMING

Gambar b.

Kemudian Griffith melanjutkan


dengan menyuntikan bakteri
avirulen serotip IIR ke tikus
lainnya, hasilnya tikus tersebut
tetap hidup dan tidak
mengalami pneumonia.
EKSPERIMEN TRANSFORMASI GRIFFITH: PRINSIP TRANSFORMING

Gambar c
Griffith melanjutkan dengan
memanaskan bakteri virulen serotip
IIIS (60oC selama 3 jam) yang
menyebabkan bakteri tersebut mati,
kemudian menyuntikkan bakteri
virulen yang sudha mati tersebut
pada tikus, dan hasil seperti sudah
diduga, tikus tersebut tetap hidup
dan sehat.
EKSPERIMEN TRANSFORMASI GRIFFITH: PRINSIP TRANSFORMING

Gambar D
Sampai akhirnya Griffith
mencampurkan bakteri avirulen IIR
dengan bakteri virulen yang sudah
dimatikan (dipanaskan), dan
disuntikkan ke tikus sehat, hasilnya
adalah tikus tersebut menjadi sakit
dan ketika darah tikus diperiksa,
sejumlah besar bakteri virulen IIIS
ditemukan
Kesimpulan
Dari eksperimen ini, Griffith
menyimpulkan bahwa terdapat sesuatu
materi yang mampu merubah bakteri
IIR menjadi virulen yang berasal dari
bakteri IIS virulen yang sudah mati.
Transformasi ini bersifat permanen dan
merubah kondisi

Sifat patogenitas yang dimiliki bakteri


tipe R ini ternyata diwariskan ke semua
keturunannya. Griffith belum
mengetahui substansi yang
menyebabkan perubahan yang
diwariskan. Fenomena ini disebut
transformasi, yaitu perubahan genotip
dan fenotip yang disebabkan oleh
asimilasi DNA eksternal
EKSPERIMENT TRANSFOR
MASI AVERY, McCloud, DAN
McCarty
Percobaan Griffith dilanjutkan oleh Oswald Avery, Colin MacLeod dan
McCarty, 14 tahun kemudian. Bersama-sama teman-temannya dia
menggunakan kultur bakteri tipe S yang telah mati karena pemanasan.
Mereka memecah sel bakteri dengan detergen dan menggunakan
sentrifus memisahkan komponen sel (ekstrak sel) dengan penyusun sel
lainnya. Ekstrak sel bakteri tersebut kemudian diinkubasi bersama kultur
bakteri R yang hidup, kemudian ditumbuhkan pada media kultur di
petridish. Adanya pertumbuhan bakteri S pada media kultur menunjukkan
bahwa ekstrak mengandung prinsip transformasi, yaitu materi genetik dari
bakteri S mengubah bakteri R menjadi bakteri S. Avery dkk menduga
bahwa satu diantara komponen makromolekul yang terdapat di dalam
ekstrak-- polisakarida, protein, RNA, dan DNA -- adalah penyebab
transformasi.
Adapun eksperimen yang dilakukan adalah
dengan mengisolasi “transforming
principle” dari bakteri virulen IIS dan
kemudian dilanjutkan dengan membuat
skenario 3 model eksperimen treatment
yakni:
• mencampurkan protein (enzim)
dengan senyawa “transforming
principle” dan mencampurkannya
dengan bakteri IIR,
• mencampurkan ribonuclease dengan
senyawa “transforming principle”
dan mencampurkan juga dengan
bakteri IIR,
• mencampurkan DNAse dengan
senyawa “transforming principle”
dan kemudian mencampurkan
hasilnya dengan bakteri IIR,
Dari ketiga skenario eksperimen
tersebut, eksperimen I dan II
dibuktikan bahwa bakteri IIR
bertransformasi menjadi bakteri
virulen IIIS, namun eksperimen III
bakteri IIR tidak mengalami
transformasi menjadi bakteri IIIS.
Penelitian ini membuktikan bahwa
“transforming principle” adalah suatu
materi yang mirip dengan DNA
• Menumbuhkan virus T2 pada media yang
mengandung 32P atau 35S sebagai sumber
fosfat atau sulfurnya.
• E.coli ditumbuhkan bersama-sama dengan
T2 virus yang mengandung isotope yang
berbeda tersebut.

ASUMSI
• Asumsinya pada media yang mengandung
35S , maka DNA virus T2 akan mengandung

isotope 35S sehingga dapat dimonitor


posisinya ketika virus T2 tersebut
menginfeksi E.coli.
• Begitu juga T2 virus yang ditumbuhkan
bersama-sama dengan E.coli pada media
mengandung isotope 32P, secara teoritis
selubung protein virus T2 akan dipenuhi
dengan protein yang menggandung isotope
32P pada penyusunnya.
Nomor 4 dan 5
• Hershey dan Chasae kemudian
memblender- dan menstrifugasi sel-
sel E.coli yang sudah terinfeksi
tersebut sehingga terpisah antara
lapisan yang mengandung DNA dan
protein.
HASIL
• Pada E.coli yang ditumbuhkan pada media
mengandung isotope 35S, sinyal radioaktif
terdeteksi pada pellet hasil sentrifugasi, yang
didalamnya terkandung DNA. Sedangkan
pada lapisan atas, yang banyak mengandung
komponen sel dan seludang protein virus T2,
tidak terdeteksi adanya sinyal radioaktif.
HASIL
• Sebaliknya E.coli yang ditumbuhkan
pada media mengandung isotope
35S, pada pellet hasil sentrifugasi sel

tidak dideteksi adanya sinyal


radioaktif, sedangkan pada lapisan
atas yang kaya akan protein dan
material sel, terdeteksi sinyal
radioaktif.
• Dari eksperimen ini Hershey dan
Chase menyimpulkan bahwa DNA
lah yang ditransformasikan kepada
virus-virus T yang baru pada proses
reproduksi di dalam sel E.coli, bukan
material protein.
Sub Materi
Pengenalan DNA sebagai
01 materi genetik

Bukti eksperimental tentang DNA


02 sebagai material genetik

Struktur DNA, komponen


03 dan struktur double helixs
serta konsekuensinya
PENGERTIAN DNA

1. Gugus Fosfat berperan


sebagai agen buffer
Nukleotida

Nukleotida terdiri dari

1. Basa Nitrogen
(guanina (G), adenina (A), timina (T),
atau sitosina (C)
2. gula monosakarida yang
disebut deoksiribosa
3. Gugus Posfat
Fungsi DNA

Perantara
duplikasi diri dan Bermanfaat
pewaris sifat dalam bidang
forensik

1 2 3 4 5

Pembawa informasi Ekspresi informasi Mendeteksi


genetika genetik penyakit
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai