Anda di halaman 1dari 2

4.

APLIKASI
Berdasarkan penstrukturan ide tersebut bahaslah bersama kelompok saudara hal-hal
berikut dibawah ini :
a. Mengapa DNA dikatakan sebagai materi genetik ?
Jawab :
DNA dapat dikatakan sebagai materi genetik. berdasarkan percobaan yang
terkenal yaitu percobaan Grififith yang menyatakan bahwa ada sesuatu dari bakteri S
yang dapat ditransformasikan ke bakteri R sehingga dapat menghasilkan bakteri baru
yang memiliki sifat ganas seperti bakteri S. Namun, pada saat itu Grififith belum
mengetahui apakah yang dapat menyebabkan bakteri R menjadi bersifat seperti
bakteri S. Maka sekitar 14 tahun kemudian, percobaan Griffith dilanjutkan oleh
Oswald Avery, Colin MacLeod dan McCarty. Bersama-sama teman-temannya dia
menggunakan kultur bakteri tipe S yang telah mati karena pemanasan. Mereka
memecah sel bakteri dengan detergen dan menggunakan sentrifus memisahkan
komponen sel (ekstrak sel) dengan penyusun sel lainnya. Ekstrak sel bakteri tersebut
kemudian diinkubasi bersama kultur bakteri R yang hidup, kemudian ditumbuhkan
pada media kultur di petridish. Adanya pertumbuhan bakteri S pada media kultur
menunjukkan bahwa ekstrak mengandung prinsip transformasi, yaitu materi genetik
dari bakteri S mengubah bakteri R menjadi bakteri S. Avery dkk menduga bahwa satu
diantara komponen makromolekul yang terdapat di dalam ekstrak polisakarida,
protein, RNA, dan DNA adalah penyebab transformasi.
Hasil percobaan Avery dkk membuktikan bahwa degradasi komponen–
komponen penyusun sel tidak menghalangi berlangsungnya prinsip transformasi,
kecuali ketika molekul DNA dirusak dengan menggunakan enzim
deoksiribonuklease. Maka dari hal tersebut disimpulkan bahwa DNA berperan
sebagai penyimpan informasi genetik.
b. Mengapa replikasi terjadi secara semikonservatif ?
Jawab :
Replikasi DNA terjadi secara semikonservatif berawal dari hipotesa Watson-Crick
yang mengusulkan bahwa tiap untaian ganda DNA dapat digunakan sebagai suatu
cetakan bagi repliksai DNA keturunana/anak yang bersifat komplementer. Dengan
cara ini, dua dupleks keturunan molekul-molekul DNA yang sama dengan DNA
induk akan terbentuk, masing-masing mengandung satu untaian utuh dari DNA
induk. Hipotesis ini kemudian dibuktikan oleh Matthew Meselson dan Franklin Stahl
pada tahun 1957 seperti yang dijelaskan sebelumnya.
c. Bagaimana Polymerase Chain Reaction (PCR) memperbanyak DNA ?
Jawab :
Teknik PCR adalah teknik untuk memperbanyak DNA secara in Vitro. Mesin ini
ditemukan oleh Kary Mulis dkk yang mendapatkan nobel pada tahun 1993. Proses
PCR terdiri dari tiga tahap yaitu :
1. Denaturasi
Pada denaturasi, DNA untai ganda dipisahkan pada suhu 95 ℃ sehingga menjadi
DNA untai tunggal. Diperlukan adanya suatu primer sebagai pemicu dalam
pembuatan rantai DNA. Primer yang digunakan umumnya adalah berupa
oligonukleotida dengan panjang 15-20 pasang basa.
2. Annealing
Pada tahap annealing temperatur diturunkan sampai 55℃ , sehingga primer tadi
dapat menempel pada DNA target.
3. Ekstensi
Pada tahap ini temperatur dinaikkan kembali pada suhu 72℃ agar terjadi
pemanjangan DNA oleh enzim polimerase.
Siklus 1 dapat menghasilkan 2 amplikon (DNA target yang telah digandakan).
Kemudian pada siklus 2 menghasilkan 4 amplikon serta pada siklus 3 menghasilkan 8
amplikon. Hal tersebut dapat berjalan berulang-ulang. Dalam beberapa jam dapat
dihasilkan miliaran salinan segmen DNA target.

Anda mungkin juga menyukai