Anda di halaman 1dari 6

Keliping Tentang Keterlibatan Gereja Khatolik dalam Kegiatan Kemasyarakyatan,bersama umat dari

agama lain

Pelita Perdamaian Keterangan gambar, Kaum muda dari berbagai latar belakang dan agama
berkumpul di Gereja Kristen Perjanjian Baru Fajar Keagungan, Kota Cirebon, untuk berbuka
puasa.Puluhan anak muda dari berbagai latar belakang dan agama tampak duduk melingkar
di sebuah ruangan di Gereja Kristen Perjanjian Baru Fajar Keagungan, Kota Cirebon, Jawa
Barat, Senin (19/06). Secara bergantian mereka menyampaikan makna dan tradisi yang
dijalani umat Muslim di Cirebon. Hansel mengatakan dalam forum seperti ini dapat diketahui
tradisi puasa umat Buddha, Kristen, serta Islam.
Bentuk toleransi beragama tak melulu diwujudkan dalam tindakan besar. Hal-hal kecil seperti
meminjamkan lahan parkir tempat ibadah kepada penganut agama berebeda juga bisa
menciptakan keharmonisan antarumat beragama. Hal tersebut diwujudkan oleh pihak Gereja
Katedral dengan Masjid Istiqlal setiap kali menyambut hari raya keagamaan masing-masing.
Letak Gereja Katedral dengan Masjid Istiqlal yang berseberangan di pusat Jakarta telah
menjadikannya sebagai ikon wujud toleransi keberagaman.Meminjamkan halaman parkir
menjadi kebiasaan dua tempat peribadatan tersebut.
S
ebanyak 40  yang berada di bawah Keuskupan Agung Jakarta turut
menyumbangkan bagi saudara muslim yang sedang merayakan  1440 Hijriah. Hal ini
dilakukan sebagai bentuk toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia.Ketua
Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan Keuskupan Agung Jakarta Romo
Antonius Suyadi mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang kembali
dilakukan. Pada dasarnya ingin ikut dalam kebersamaan, saling mendukung agar
toleransi kemudian kerja sama itu baik, terutama dalam makna kurban ini kan untuk
saling mendukung lah, merasakan bahwa pengorbanan itu untuk kita selalu berbagi
kasih, tidak ada maksud lain sama sekali, menyumbang hewan kurban saja.
Upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona, pemerintah mengeluarkan kebijakan
agar semua warga harus tinggal di rumah (stay at home), dan melakukan pekerjaan dari
rumah (work from home). Sekolah, mall, tempat hiburan, bahkan kantor pun akhirnya ditutup,
untuk jangka waktu yang tidak menentu. Hal ini tentunya berimbas kepada pendapatan rakyat
kecil, seperti pedagang asongan, buruh harian, driver online, dan lainnya. Melihat situasi
tersebut sejumlah gereja melakukan aksi solidaritas sosial berupa pemberian makanan gratis,
dan pemasangan hand sanitizer di tempat terbuka agar dapat digunakan oleh siapapun. 
Seperti yang dilakukan oleh GKI Wahid Hasyim, GKI Maulana Yusuf, serta beberapa gereja
lainnya. Dalam aksi pemberian makan gratis, ada yang melibatkan warung makan di sekitar
gereja. Dimana pihak gereja membayar biaya sekali makan, yang menurut pemilik warung
berkisar Rp15.000/porsi. Setiap orang yang telah mengambil jatah, akan mencatat dalam
daftar sebagai laporan untuk gereja. Bagi mereka yang telah makan 2-3 kali, diharapkan tidak
mengambil lagi, agar lebih banyak orang yang tertolong. Menariknya, mereka paham, dan
tidak egois.
Klinik para Suster Dominikan di Cimahi peringati Hari Orang Sakit se-Dunia dengan
pengobatan gratis. Dalam bentuk memperingati Hari Orang Sakit se-Dunia, pada tanggal 9
Februari 2018 Klinik Dewi Sartika Cimahi yang dijalankan oleh para Suster dari Kongregasi
Suster-Suster Santo Dominikus di Indonesia mengadakan pengobatan gratis karena “ingin
menolong mereka yang miskin dan tidak mempunyai biaya untuk berobat serta ingin
membagikan sukacita. bukti nyata bahwa Keluarga Dominikan ingin menyentuh, bertatap
muka dan melayani mereka yang kecil, miskin dan sakit. pelayanan Gereja untuk orang sakit
dan mereka yang merawatnya harus terus-menerus berjalan dengan daya semangat yang
senantiasa dibaharui, dalam kesetiaan pada amanat Tuhan dan mengikuti teladan Yesus,
Pendiri dan Gurunya. Dengan memberikan pengobatan gratis diharapkan mereka yang sakit
dan tidak memiliki biaya mendapat pelayanan kesehatan.
Dalam rangka menyambut peringatan Ulang Tahun ke-50 Gereja Yesus Kristus dari Orang-
Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia, jemaat Gereja Yesus Kristus dengan giat membantu
menyukseskan program “5000 Jam Pelayanan” di berbagai kesempatan. Kali ini, jemaat
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Lingkungan Pertama dan
Kedua Tangerang melayani dengan melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan
lingkungan dan mengangkut sampah. dengan berbekalkan sapu, sekop, garu, kantong plastik
sampah berukuran besar, dan berbagai alat kebersihan lainnya, para anggota Gereja Yesus Kristus
di Tangerang meluangkan waktu mereka di akhir pekan menyapu dan mengumpulkan sampah di
lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai