Anda di halaman 1dari 1

Studi Kasus Peraturan Ketenagakerjaan

Berikut ini merupakan penggalan dari artikel yang dimuat oleh VOA Indonesia pada laman
https://www.voaindonesia.com/a/korban-perbudakan-di-pabrik-panci-tangerang-alami-
trauma/1657509.html .

Dengan wajah nelangsa, Nuryana, 22, menceritakan kepada wartawan pengalaman pahitnya
ketika bekerja di pabrik panci di Kampung Bayur Kopak, Desa Lebak Wangi, Sepatan,
Tangerang.Dalam waktu enam bulan dia bekerja di pabrik milik Juki Hidayat itu, tidak sepeser
pun uang yang diterimanya, padahal anak ke enam dari tujuh bersaudara itu bekerja untuk
membantu orangtuanya. Setiap hari, kata Nuryana, dia dan teman-temannya harus bekerja
lebih dari 12 jam untuk membuat 200 panci. Jika tidak mencapai target, lanjutnya, para pekerja
akan disiksa dan dipukul. Mereka bekerja mulai jam 5.30 pagi hingga jam 1 malam, hanya
mereka hanya diberi makan nasi putih, tahu dan tempe.

Usai bekerja, para pekerja tinggal di sebuah ruangan berukuran 4 meter X 6 meter yang berada
di belakang pabrik. Di dalam ruangan kecil itu terdapat kamar mandi, namun tidak ada ventilasi
udara, dan mereka hanya diberi dua tikar yang sudah rusak untuk tidur. Ruangan itu kemudian
dikunci dari luar. Nuryana menceritakan para pekerja yang rata-rata berumur 17 hingga 24
tahun ini hanya memiliki satu baju yang melekat di tubuh, karena menurutnya baju, ponsel dan
uang yang mereka bawa dari kampung disita oleh sang majikan ketika baru tiba di pabrik
tersebut.

Pria asal Cianjur ini bekerja di pabrik itu atas ajakan seseorang yang dia kenal dari temannya. Dia
diiming-imingi mendapat gaji Rp 600 ribu per bulannya. “Kondisi di sana sangat
memprihatinkan, tidak layak untuk ditiduri, trauma rasanya. Sering diancam oleh mandor-
mandor dan bos Juki, mau dipukulin sampai kita mati, mayatnya langsung mau dibuang di laut
kalau kita macam-macam di sana. Sama Brimob Pak Nurjaman, ngeluarin senjata, ditembakin ke
tanah pas dekat kaki-kaki kita semua, katanya jangan macam-macam, kalau macam-macam
kayak gini,” ujarnya.

Tindakan tidak manusiawi yang diberikan kepada para buruh di pabrik panci itu membuat
sejumlah pekerja berusaha untuk melarikan diri, seperti Darmin. Ada yang berhasil dan ada yang
tidak. Darmin mengungkapkan dia pernah berusaha kabur dari pabrik tersebut tetapi tidak
berhasil.

Berdasarkan cuplikan artikel tersebut, analisislah macam-macam peraturan ketenagakerjaan


yang tampak bersinggungan dengan kasus di atas berikut dengan penjelasannya !

Silahkan jawaban Tugas diunggah pada LMS untuk topic ini

Anda mungkin juga menyukai