Anda di halaman 1dari 6

Fungsi bagian otak

Lobus Frontalis

Fungsi berpikir abstrak dan nalar, motorik bicara (area broca di hemisfer kiri), pusat penghidu,
dan emosi - pusat pengontrolan gerakan volunter di gyrus presentralis (area motorik primer) -
terdapat area asosiasi motorik (area premotor).
 Hemiplegia lembek
 Kelemahan
 Apraksia
 Gangguan kepribadian
 Afasia

Lobus Parietal

Pusat kesadaran sensorik di gyrus postsentralis (area sensorik primer) terdapat area asosiasi
sensorik.
 Astereognosis
 Afasia
 Apraksia
 Kehilangan sensasi

Lobus Temporal

Sebagai pembentukan dan perkembangan emosi, pusat pendengaran.


 Tuli
 Fonemik parafasia
 halusinasi Pendengaran, visual dan memori
Lobus Oksipital

Pusat penglihatan & area asosiasi penglihatan: menginterpretasi & memproses rangsang
penglihatan dari nervus optikus & mengasosiasikan rangsang ini dengan informasi saraf lain &
memori - merupakan lobus terkecil.
 Penurunan penglihatan (buta total atau buta warna)

Fungsi Luhur
meliputi 6 bagain kognitif:
Bahasa (lobus Frontalis Inferior dan lobus temporal)
Memori (temporal, hipokampus, forniks, girus dentatus)
Emosi
Kognitif
Visuospasial (lobus parietal)

1) Afasia

Gangguan komunikasi yang disebabkan oleh kerusakan otak, dapat memengaruhi kemampuan
berbicara dan menulis, serta kemampuan memahami kata-kata saat membaca atau mendengar.

Terdiri 5 tipe afasia


Anomik
— Komprehensif baik
— lancar
— repetisi baik
— tidak bisa menyebut nama benda tanpa kelaian defisit sensorik
— kerusakan di gyrus angularis
Konduksi
— Komprehensi baik
— Bicara lancar
— Repetisi terganggu
— Kerusakan di fasikulus arkuatus yang menghubungkan wernicke dan broca
Sensorik (wernick)
— Komprehensi (pemahaman) terganggu
— Pasien tidak mengerti perintah
— Bicara lancar tapi sering tidak ada arti, neologisme
— Pasien sering tidak sadar ada gangguan, dan repetisi terganggu

Motoric (broca)
— Komprehensi baik
— pasien mengerti perintah
— tidak lancar, tidak bisa mengutarakan maksudnya
— Pasien sadar dirinya terganggu dan repetisi terganggu
global
— Semua terganggu
— lesi yang sangat luas fronto-temporo parietal

2) Prosodi
Irama dalam berbicara, pada lesi hemisfer yang tidak dominan dapat terjadi gangguan prosodi
dapat hiperprosodi, hipoprosodi, aprosodi nada bicara sering datar, tanpa intonasi, afek dan
emosi.

3) Disatria
Kesulitan artikulasi karena paresis (lemah), paralysis (lumpuh) atau inkoordinasi dari organ-
organ yang memproduksi kata-kata dan suara.
a. Spastik
lesi UMN, suara kasar, konsonan lemah, dan bicara lambat.
b. Flaksid
Lesi LMN, suara sengau, dan bicara lambat.
c. Ataxic
Lesi cerebellum disritmik, keras-pelan, cepat-lambat dan timing bicaranya tidak pas.
d. Hipokinetik
Gangguan ekstrapiramidal suara pelan, putus-putus, dan nada datar.
e. Hyperkinetik
Sangat tidak beraturan, kadang-kadang keras atau tidak terkontrol.

4) Apraxia
Apraksia/Dyspraksia
ketidakmampuan untuk melakukan perintah di mana tidak ada gangguan sensoris, motoris dan
serebellum
a. Apraksia ideasional
 mengerti perintah
 tidak mampu menyusun rencana untuk mengerjakan perintah tersebut
 Cara periksa: minta pasien untuk menuangkan air dari botol ke gelas dan
meminumnya
 pasien mungkin mengangkat gelas dan mendekatkan ke mulut atau minum
langsung dari botol
b. Apraksia ideomotor
 mengerti perintah
 sulit melaksanakan perintah yang disusun ke korteks motorik lobus frontalis
 misalnya: diminta menjulurkan lidah tidak bisa
 pasien sulit pakai sisir, pakai baju
c. Apraksia Motorik
 sulit melakukan pekerjaan yang butuh koordinasi tinggi (misalnya memegang
benda kecil) tanpa ada kelemahan, gangguan sensorik dan gangguan serebellum
d. Apraksia konstruksional
 sulit menyusun bangun yang sederhana dengan balok-balok tanpa ada gangguan
visual dan pengenalan benda
 gangguan di lobus parietal posterior
e. Sympathetic apraksia
 ketidakmampuan untuk melakukan perintah dengan ekstremitas non paretik pada
keadaan ada lesi di hemisfer dominan, misal lesi lobus frontalis kiri Px afasia
motorik, pasien diperintah untuk melambaikan tangan kiri tidak bisa tetapi
mengerti, hal ini terjadi karena ada serabut yang putus dari area bahasa ke korteks
motorik

Memori
Gangguan memori retensi dan recall sering pada lobus frontalis

Memori singkat Korteks prefrontal Mili detik


Memori jangka Hipokampus, lobus Detik- menit
pendek temporal
Memori jangka Seluruh hemisfer cerebri Hari- tahun
panjang (Lobus temporal )

Emosi
Perasan (menyenangkan dan tidak menyenangkan) melibatkan perubahan aktivitas organ tubuh
organ visceral dipengaruhi sistem otonom sehingga muncul respon.
Sistem limbik bagian otak yang berhubungan dengan emosi, batas antara diensefalon (batang
otak) dan cerebrum : amigdala hipokampus girus singulatus thalamus anterior dan
hypothalamus.

Visuospatial

Fungsi hemisfer kanan yang berhubungan dengan Pengamatan perlindungan diri dan lingkungan
Gangguan presepsi visual:
1. Hemispatial Neglect (Pengabaian Ruang) dan anosignia
2. Gangguan grakan visual (integrasi visuo-motor)
3. Gangguan konstruksi (apraksia konstruksional)
4. Gangguan berpakaian (apraksia berpakaian)

Anda mungkin juga menyukai