Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN INVESTASI DAN VALIDASI SYARIAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Manajemen Keuangan Syariah
Dosen Pengampu: Dr. Siti Amaroh, S.E.,M.SI.

Disusun Oleh:
Kelompok 11-ES3F

1. Annisa fauzizatur rahma (1950110212)


2. Ahmad Shohib (1520210210)
3. Muhammad Roy C (1520210219)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2020

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keputusan investasi dan validasi syariah Salah satu bidang yang menjadi
perhatian seorang manajer keuangan adalah menentukan investasi jangka panjang apa
yang seharusnya dilakukan atau dipilih perusahaan. Sebuah perusahaan biasanya
memiliki beberapa peluang investasi atau proyek. Setiap usulan investasi yang
potensial merupakan kemungkinan pilihan yang tersedia bagi perusahaan. Beberapa
diantara alternatif tersebut mungkin merupakan investasi yang bernilai, dan lainya
mungkin tidak.
Keputusan investasi sering disebut sebagai penganggaran modal(capital
budgeting) adalah proses kegiatan yang mencangkup seluruh aktivitas perencanaan
penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat(benefit) pada waktu yang
akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas investasi yang
diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
selama periode tertentu diwaktu yang akan datang, yang mempunyai titik awal (kapan
investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan berakhir).
Ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan binvestasi pada persediaan,
piutang dan aktiva lancar lainya, tentu perusahaan mempunyai harapan dapat
memperoleh kembali dana yang telah diinvestasikan melebihi dana yang telah
dikeluarkan. Demikian pula halnya ketika perusahaan memutuskan investasi pada
aktiva tetap. Namun demikian, perputaran dana yang tertanam pada kedua aktiva
tersebut tidaklah sama sehingga periode penerimaan kembali dana tersebut juga tidak
sama.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keputusan investasi dan validasi syariah?
2. Bagaimana yang dimaksud penganggaran modal?
3. Apa yang dimaksud Perspektif islam terhadap discount factor
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui keputusan investasi dan validasi syariah.
2. Untuk mengetahui pengertian penganggaran modal.
3. Untuk mengetahui.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keputusan investasi dan validasi syariah
Salah satu bidang yang menjadi perhatian seorang manajer keuangan adalah
menentukan investasi jangka panjang apa yang seharusnya dilakukan atau dipilih
perusahaan. Sebuah perusahaan biasanya memiliki beberapa peluang investasi atau
proyek. Setiap usulan investasi yang potensial merupakan kemungkinan pilihan yang
tersedia bagi perusahaan. Beberapa diantara alternatif tersebut mungkin merupakan
investasi yang bernilai, dan lainya mungkin tidak.
Keputusan investasi sering disebut sebagai penganggaran modal(capital
budgeting) adalah proses kegiatan yang mencangkup seluruh aktivitas perencanaan
penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat(benefit) pada waktu yang
akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas investasi yang
diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
selama periode tertentu diwaktu yang akan datang, yang mempunyai titik awal (kapan
investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan berakhir).1
Contoh keputusan investasi dapat beragam jenis, misalnya pembelian mesin,
pengenalan produk baru atau lini bisnis yang baru, mendirikan pabrik baru,menjajaki
pabrik baru, atau investasi penelitian dan pengembangan.
Ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan binvestasi pada persediaan,
piutang dan aktiva lancar lainya, tentu perusahaan mempunyai harapan dapat
memperoleh kembali dana yang telah diinvestasikan melebihi dana yang telah
dikeluarkan. Demikian pula halnya ketika perusahaan memutuskan investasi pada
aktiva tetap. Namun demikian, perputaran dana yang tertanam pada kedua aktiva
tersebut tidaklah sama sehingga periode penerimaan kembali dana tersebut juga tidak
sama.
Investasi yang dilakukan pada aktiva lancar diharapkan akan dapat diterima
kembali dalam waktu relative pendek, dan secara sekaligus, yaitu dalamm waktu
sehari, atau paling lama satu tahun. Adapun investasi pada aktiva tetap berupa
kendaraan, mesin, atau bangunan akan diterima kembali keseluruhanya dalam waktu
beberapa tahun dan kembalinya secara berangsur.

B. Arti Penting Memahami Penganggaran Modal


Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran dana yang jangka waktu kembali dana tersebut melebihi waktu satu
tahun dis ebut penganggaran modal atau capital budgeting. Batas waktu satu tahun
tersebut bukanlah hal yang mutlak. Termasuk dalam golongan pengeluaran dana ini
(capital budgeting expenditures) adalah untuk pembelian aktiva tetap untuk proyek
advertensi jangka panjang, atau untuk riset dan pengembangan.
Penganggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan
karena alasan berikut:

1
Ardiprawiro, Manajemen keuangan, (universitas gunadarma,2016),.90

3
Pertama, dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang
panjang. Hal ini berarti bahwa perusahaan harus menunggu selama waktu yang
panjang atau lama sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali
perusahaan sehingga akan berpengaruh pada penyediaan dana untuk keperluan lain.
Kedua, investasi dalan aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan pada waktu yang akan datang. Kesalahan dalam mengelola forecasting
dapat mengakibatkan over atau under-investmen dalam aktiva tetap, jika jumlah
investasi dalam aktiva tetap terlalu besar, lebih dari yang diperlukan maka dapat
memberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan. Sebaliknya, jika jumlah
investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil, maka dapat mengakibatkan kekurangan
peralatan sehingga akan kehilangan sebagian pangsa pasar karena produk yang tidak
optimal.
Alasan ketiga adalah pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya
meliputi jumlah yang besar. Jumlah dana yang besar itu mungkin tidak dapat
diperoleh dalam waktu yang pendek sehingga sebelumnya harus dibuat rencana secara
hati-hati dan teliti.
Dalam kerangka syariah, perhatian manajer keuangan diperluas lebih lanjut.
Tugas dan tanggung jawab mereka sekarang menjadi bertambah. Pertama, seperti
manajer keuangan konvensional, mereka harus mengidentifikasi investasi atau proyek
yang tidak hanya menciptakan nilai, tetapi juga memaksimalkan nilai atau kekayaan
pemegang saham. Kedua, investasi tersebut bukan hanya dapat diterima dalam
syariah, tetapi mereka juga berusaha mencapai tingkat etika islam yang tinggi.
Terdapat dua langkah dasar yang sebaiknya dijalankan, yaitu sebagai berikut:
1. Proses menyaring sebuah usulan proyek atau investasi yang dapat
menciptakan nilai. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara
mengidentifikasi proyek-proyek yang mempunyai manfaat melebihi
biayanya, kemudian menolak proyek yang menurunkan nilai, yaitu proyek
yang mempunyai biaya melebihi manfaatnya.
2. Diantara beberapa proyek yang telah diidentifikasi atau layak diterima,
dipilih salah satu yang mampu memaksimalkan nilai. Dengan kata lain,
membuat peringkat proyek yang bertujuan menghasilkan manfaat positif
bersih yang paling tinggi.2
C. Perspektif islam terhadap discount factor
Ketika memberikan contoh untuk menjelaskan teknik penganggaran modal,
hampir semua buku menggunakan tingkat bunga (rate of interest) sebagai tingkat
diskonto arus kas antar waktu. Hal ini mungkin menjadi sumber ketidaknyamanan
bagi para pembaca keuangan islam. Untuk meluruskan hal ini perlu dipertimbangkan
dua pernyataan berikut :
Pertama, dalam aturan syariah dilarang berinvestasi berbasis bunga, diartikan
sebagai tingkat bunganya nol persen. Hal ini secara logis berarti mengharuskan
penggunaan tingkat diskonto yang nol juga yang berakibat hilangnya efisiensi dalam

2
Rowland bismark Fernando pasaribu, manajemen keuangan ll, (Universitas gunadarma), 8.

4
investasi. Kedua, karena tingkat bunga yang ditolak, maka penggunaan tabel tingkat
bunga majemuk dalam pengambilan keputusan investasi tentu tidak layak.
Diasumsikan bahwa tingkat diskonto yang digunakan adalah opportunity cost
of capital (OCC), yaitu tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi pada
proyek alternatif. Tingkat bunga menjadi OCC seorang investor apabila investasi
proyek alternatif tersebut berupa pemberian pinjaman (lending) atas dasar bunga.
Dalam suatu perekonomian dengan atau tanpa bunga, tingkat keuntungan yang
diharapkan oleh investor pada suatu proyek yang prospektif dan dibolehkan (halal)
dapat dijadikan sebagai tingkat diskonto yang tepat.
Biaya modal tidak selalu sama dengan suku bunga.biaya yang dikeluarkan
karena menggunakan modal yang berasal dari sumber-sumber pendanaan yang
diperbolehkan (halal), misalnya ekuitas, disebut biaya modal ekuitas. Dengan
demikian hanya biaya modal pada kegiatan hutang-piutang uang yang sama dengan
suku bunga disebut dengan biaya modal hutang.
Tingkat bunga (interest rate) yang tidak diperbolehkan dalam kerangka syariah
berbeda dengan biaya modal ekuitas atau biaya modal setiap aktiva berisiko yang
halal. Biaya modal yang mengandung resiko tersebut seharusnya lebih dari tingkat
bunga (i) yaitu ditambah premi risiko yang sesuai (  Tingkat ( i +  sebagai tingkat
pemajemukan atau tingkat diskonto semestinya tidak menimbulkan persoalan dan
mungkin dapat juga dijadikan sebagai ukuran tingkat keuntungan pada aktivitas
berisiko yang halal.3

3
Najmudin. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern. (Yogyakarta: ANDI Yogakarta. 2011).
211-212

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Salah satu bidang yang menjadi perhatian seorang manajer keuangan adalah
menentukan investasi jangka panjang apa yang seharusnya dilakukan atau dipilih
perusahaan. Sebuah perusahaan biasanya memiliki beberapa peluang investasi atau
proyek. ketidaknyamanan bagi para pembaca keuangan islam. Untuk meluruskan hal
ini perlu dipertimbangkan dua pernyataan berikut : Pertama, dalam aturan syariah
dilarang berinvestasi berbasis bunga, diartikan sebagai tingkat bunganya nol persen.
Kedua, karena tingkat bunga yang ditolak, maka penggunaan tabel tingkat bunga
majemuk dalam pengambilan keputusan investasi tentu tidak layak.
Biaya modal tidak selalu sama dengan suku bunga.biaya yang dikeluarkan
karena menggunakan modal yang berasal dari sumber-sumber pendanaan yang
diperbolehkan (halal), misalnya ekuitas, disebut biaya modal ekuitas. Dengan
demikian hanya biaya modal pada kegiatan hutang-piutang uang yang sama dengan
suku bunga disebut dengan biaya modal hutang

B. Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua orang dan
dengan harapan dapat menjadikan pedoman dalam segala hal yang diperlukan.
Makalah ini tentu banyak memiliki kekurangan, sehingga keritik dan saran sangat di
butuhkan, atas kekurangan yang ditentukan dalam makalah ini kami ucapkan mohon
maaf yang sebesar-besarnya dengan tanpa menghilangkan rasa hormat terdapat
kesediaan untuk membaca makalah sederhana ini yang mudah-mudahan memberi
manfaat kepada semua orang.

6
DAFTAR PUSTAKA
Ardiprawir0,2016, Manajemen Keuangan, Ubiversitas Gunadarma
Pasaribu, Rowland Bismark Fernando, Manajemen Keuangan II,
Universitas Gunadarma
Najmudin. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah
Modern. Yogyakarta: ANDI Yogakarta. 2011

Anda mungkin juga menyukai