DISUSUN OLEH :
HAMDAN ISHAQ
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................................... 1
Daftar isi.............................................................................................................................. 2
Kata Pengantar..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
BAB IV SIMPULAN.......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 17
LAMPIRAN ASSESMEN.................................................................................................. 18
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas ijin-Nya kami dapat
menyelesaikan tulisan ini tepat waktu.
Tulisan ini dihajadkan untuk persiapan pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila
di tahun pelajaran 2022 karena SMP Negeri 1 Pringgbaya yang merupakan komitmen
Sekolah Penggerak Kurikulum Merdeka.
Kepada para nara sumber/informan kami mengucapkan terima kasih. Akhirnya, kami
menyadari bahwa dalam menyusun tulisan ini masih sangat jauh dari sempurna untuk itu
teguran dan kritik konstruktif sangat diharapkan guna kesempurnaannya seiring berharap agar
tulisan ini bermanfaat bagi semua.
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
Merubah pola hidup masyarakat yang sudah mengakar adalah suatu hal yang sangat
sulit. Kesadaran terhadap pemenuhan kebutuhan, termasuk masalah kebiasaan
mengonsumsi makanan yang kurang cocok dengan kondisi kesehatan sering dilakukan dan
terkesan mengabaikan penyakit yang diderita.
Pada sisi lain kita sering mencampur bahan makanan atau minuman dengan racikan bahan
lain antara lain bahan alami (herbalis). Alih-alih mengharap nutrisi lebih lengkap ataupun
suplemen agar mengandung unsur obat. Hal ini mengingat bahwa obat kimiawi memiliki
efek samping ketimbang yang herbalis. Kenyataan ini sebagai indikasi bahwa banyak
orang yang belum mengetahui tanaman obat yang efektif menyembuhkan penyakit.
Sisi lain, ini sering menjadi upaya menjadikan pola hidup seolah-olah sebagai upaya
preventif, promotif dan rehabilitatif (Prayoga, 2008).
1. Murid mampu menguraikan sejarah bakso melalui media pentol dengan benar ;
2. Murid mampu menghubungkan kandungan daun kelor dengan ciri-ciri penyakit diabet
dengan benar;
3. Bersama kelompoknya, murid mampu mendemonstrasikan tahapan pembuatan pentol
gegel anti penyakit diabet dengan benar;
4. Bersama kelompoknya, murid mampu menyajikan hasil produk pentol gegel anti
diabet dalam bentuk stand bazar kelas dengan bagus.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Banyak yang mengira jika bakso adalah makanan khas Indonesia, padahal sebenarnya asal
muasal bakso adalah dari Tionghoa. Meskipun demikian tetap saja makanan ini menjadi salah
satu favorit para konsumen. Kata bakso sendiri berasal dari bahasa hokian. Terdiri dari dua
patah kata, yaitu "bak" berarti babi sedang "so" makanan. Jadi, dari sejak kemunculannya
bakso adalah sejenis makanan olahan dari daging babi.
Indonesia sendiri mayoritas penduduknya muslim, jadi bahan bakso diolah menggunakan
daging sapi, ayam, ikan ataupun udang.
Pada awal abad ke 17 saat akhir Dinasti Ming, disebuah desa kecil bernama Fuzhou
hiduplah seorang pria bernama Meng Bo. Dia adalah orang yang amat berbakti pada kedua
orang tuanya. Meng Bo tinggal berdua hanya dengan Sang Ibu. Kondisi ibunya yang sudah
mulai tua menyebabkan tidak dapat makan makanan yang keras lagi, termasuk daging.
Karena giginya sudah mulai rapuh dan tanggal.
Meng Bo yang mengetahui jika ibunya gemar makan daging menjadi sedih melihat kondisi
seperti ini. Dia pun bingung memikirkan berbagai cara bagaimana dapat mengolah daging
agar bisa dimakan oleh ibunya. Suatu ketika Meng Bo melihat tetangganya menumbuk beras
ketan untuk dijadikan kue mochi. Dari sinilah muncul sebuah ide. Meng Bo mengambil
daging yang ada di dapur dan menumbuk daging tersebut dengan cara sama seperti yang
dilakukan tetangganya dalam membuat mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo
membentuknya menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan
mudah. Setelah bulatan kecil terbentuk, kemudian ia merebus adonan itu hingga tercium
aroma daging yang lezat.
Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya. Sang ibu merasa gembira karena tidak hanya
mudah dimakan, tapi rasanya juga begitu lezat. Meng Bo sangat senang melihat ibunya dapat
makan daging lagi. Kisah Meng Bo yang begitu berbakti pada ibunya serta resep baksonya
6
cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou. Konon dari sinilah akhirnya penduduk berdatangan
untuk belajar membuat bakso lezat pada Meng Bo.
Gambar 01 : https://www.google.com/search?q=PENTOL+GAMBAR&client
2.2.1. Daging
Beberapa jenis daging yang dapat dijadikan bahan atau unsur pembuat pentol bakso, yaitu
daging sapi, ayam, ikan dan udang. Tentu saja masing-masing daging tersebut mengandung
zat/nutrisi yang berbeda-beda pula.
Selanjutnya, bahan yang harus disediakan terkait dengan jenis produk yang akan
dihasilkan oleh proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) ini adalah bahan herbal berupa
daun kelor yang diracik dengan daging hewan tertentu seperti daging sapi.
Berikut ini akan dijelaskan kandungan zat pada daging sapi.
a. Protein
Protein yang terkandung dalam daging adalah sekitar 26 sampai 27 persen. Protein yang diperoleh
dari sumber hewani mengandung asam amino yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan
mempertahankan fungsi tubuh. Selain itu, protein juga sangat penting untuk otot dan pemulihan
7
setelah sakit. Atlet dan orang yang baru sembuh dari sakit atau pascaoperasi disarankan untuk
meningkatkan konsumsi protein harian mereka. Daging sapi juga mengandung protein hewani yang
baik untuk orang yang sedang diet. Daging sapi mampu membuat seseorang merasa kenyang lebih
lama dibandingkan protein nabati.
Adapun fungsi frotein antara lain senyawa penting yang memiliki banyak kegunaaan. Protein
menghasilkan enzim dan hormon, memperbaiki sel, meningkatkan kekebalan tubuh, dan lain
sebagainya, selain dapat menjaga fungsi sel dan organ tubuh
b. Lemak
Daging mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Walaupun begitu, lemak tetap
dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu bentuk lemak yang sangat bermanfaat bagi tubuh adalah conjugated
linoleic acid (CLA). CLA adalah asam lemak yang ditemukan pada daging dan produk susu. Adapun
fugsi lemak adalah 1). membantu penyerapan vitamin. Vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan
vitamin K merupakan jenis vitamin yang larut dalam lemak, 2) menghasilkan energi bagi
tubuh, 3) menyehatkan kulit dan rambut, 4) menjaga tubuh tetap hangat, 5) melindungi organ
tubuh.
c. Tiamin /Vitamin
Tiamin bersama dengan vitamin B lainnya berfungsi dalam menghasilkan energi. Kekurangan
tiamin atau vitamin B1 bisa menyebabkan kelelahan, tidak nafsu makan, konstipasi, dan depresi.
Dalam 100 gram daging sapi mengandung:
d. Riboflavin
Riboflavin bermanfaat untuk melepaskan energi dari karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu,
riboflavin juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan kulit. Riboflavin juga dipercaya mampu
mengoptimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Manfaat riboflavin atau vitamin B2 adalah berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit,
saluran pencernaan, otak, dan sistem saraf. Riboflavin juga membantu pembentukan sel darah.
8
e. Mineral
Daging sapi mengandung mineral yang tidak kalah penting untuk kesehatan. Beberapa mineral
yang terkandung di dalam daging sapi adalah zinc, zat besi, fosfor, dan selenium. Salah satu mineral
yang paling penting adalah zat besi. Zat besi dibutuhkan tubuh untuk membentuk hemoglobin, yaitu
kandungan di dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Daging merah
mengandung zat besi tinggi yang bisa membantu meningkatkan hemoglobin. Berikut manfaat daging
sapi antara lain menjaga massa otot, terutama pada orang tua dapat meningkatkan kekuatan saat
melakukan berolahraga dan beraktivitas mencegah anemia.
Mineral juga berperan sebagai kofaktor enzim, fungsi otot, dan saraf. Kalium menjadi salah satu
jenis mineral yang cukup dibutuhkan tubuh. Zat ini dibutuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot
jantung, regulasi osmosis, fungsi otot dan saraf, kofaktor enzim, dan sebagai metabolisme energi.
2.2.2. Daun Kelor
Akhir-akhir ini banyak media massa yang menawarkan produknya baik di media cetak
maupun elektronik bahkan secara online mereka gencar mencanangkan hidup sehat dengan
berbagai alternatif pengobatan alami hingga pijat refleksi. Semua alternatif ini sengaja
dilakukan untuk menjauhi hidup farmasetik dengan menawarkan minuman non kimiawi.
Hasil produk mereka dapat berupa kemasan seperti jamu saset dan botol. Minuman clorofille
adalah salah satu contoh minuman sehat ala back to nature yang cara mendapatkannya bisa
eceran, multiple marketing maupun online.
Tumbuhan kelor yang di yakini berasal dari India dan Arab kemudian menyebar ke
berbagai wilayah dunia cukup familiar di Indonesia mengingat daun kelor dapat menjadi obat
penyembuh baik dengan menggunakan ekstrak, ditumbuk sebagai bahan boreh maupun
dikonsumsi langsung atau dapat dicampu dengan tumbuhan herbal lainnya.
Tumbuhan ini memiliki berbagai senyawa zat dan vitamin yang mampu menyembuhkan
berbagai penyakit antara lain tiga penyakit paling mematikan di dunia yaitu penyakit jantung,
diabetes dan kanker. Moringa oleifera Lam ataupun Moringa pterygosperma Gaertner
adalah nama latin kelor.
Namun species yang paling terkenal dari tiga belas spesies adalah genus Moringacae.
Dari dahulu hingga kini, masyarakat India tahu bahwa biji-bijiannya mengandung minyak
nabati yang mereka gunakan untuk tujuan pengobatan.
9
Tumbuhan kelor tumbuh subur di daerah tropis dan banyak dimanfaatkan sebagai obat
herbal berbagai macam penyakit. Selain dijadikan sayur dan pakan ternak daun kelor juga
sebagai suplemen penambah gizi karena mengandung berbagai macam nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan zat yang terdapat pada daun kelor dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit (Yameogo. 2011).
Daun kelor merupakan salah satu bagian dari tanaman kelor yang telah banyak diteliti
kandungan gizi dan kegunaannya.
Berbagai penelitian menemukan bahwa daun kelor sangat kaya akan nutrisi, diantaranya
kalsium, besi, protein, vitamin A, vitamin B dan vitamin C (Syarifah Aminah. 2015).
Pada penelitiannya menemukan bahwa daun kelor mengandung zat besi lebih tinggi
daripada sayuran lainnya yaitu sebesar 17,2 mg/100g.
Kelor mengandung 36 antioksidan kuat yang menghilangkan limbah beracun hasil dari
reaksi kimia dalam tubuh manusia.
Adapun fungsi antioksidan adalah untuk membersihkan bahan kimia (radikal bebas)
yang sangat reaktif yang beredar dalam tubuh.
Kerusakan akibat racun dan radikal bebas yang beredar dalam tubuh inilah yang di
yakini menjadi penyebab penyakit jantung, kanker dan penuaan dini (Dudi Krisnadi, 2012).
Riset yang di lakukan oleh Kasolo JN dan kawan-kawan membuktikan bahwa daun
kelor mengandung zat fitokimia yaitu sebagai detoksifikasi dan pemurnian air, antibiotik dan
anti inflamasi.
Zat inilah yang memiliki khasiat obat ampuh untuk menyembuhkan penyakit diabetes
militus. Selain itu daun kelor juga mengandung arginin yang menurut Dr Mien Karmini dapat
meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh.
Di samping itu, arginin juga mempercepat proses penyembuhan luka, meningkatkan
kemampuan untuk melawan kanker dan memperlambat pertumbuhan tumor.
Daun kelor juga di duga mengandung fenol, kumarin, lignan, miyak esensial,
monoterpen, karotinoid, glikosida, flavonoid, asam organik, alkaloid, dan xanthenes yang
berperan besar melindungi hati dan memperbaiki fungsi sel-sel hati (Syukron.2014).
10
Berikut tabel zat kimia pada kelor yang diambil dari berbagai sumber.
Tabel 3. Kandungan Nilai Gizi Daun Kelor
Hasil penelitian menemukan manfaat daun kelor bagi kesehatan tubuh adalah fakta yang
luar biasa. Dalam daun kelor terdapat berbagai macam zat-zat kimia yang dapat digunakan
untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Diabetes terjadi ketika tubuh manusia tidak memproduksi atau menggunakan insulin,
yaitu suatu hormon yang diperlukan untuk mengubah gula, pati dan makanan lainnya menjadi
energi. Diabetes mellitus ditandai oleh tingginya tingkat konstan glukosa darah (gula). Tubuh
manusia harus mempertahankan tingkat glukosa darah pada kisaran yang sangat sempit yang
dilakukan dengan insulin dan glukagon. Makanan yang dicerna dirubah menjadi glukosa
untuk digunakan sel menjalankan fungsinya. Glukosa membutuhkan bantuan dari insulin
untuk menembus dinding sel karena tidak bisa masuk sendiri. Insulin bertindak sebagai
pengatur metabolisme glukosa dalam tubuh. Jika insulin yang kurang atau menjadi sensitif,
maka akan menyebabkan diabetes. Diabetes yang tidak diobati akan menimbulkan
komplikasi seperti retinopati, neuropati, nefropati, masalah kardiovaskular, dan lain-lain.
kelor dapat mengatasi penyakit diabetes melitus dengan mengoptimalkan kerja pancreas
(Wahyuni. 2013).
Selain itu kandungan Vitamin B3 dalam kelor dikenal lebih umum sebagai niacin yang
dapat mengurangi kolesterol konsentrasi tinggi. Dudi Krisnadi menegaskan bahwa Vitamin E
dan Vitamin C dalam kelor bekerja sama untuk mencegah penyakit jantung dan penyakit lain
melalui kemampuan antioksidannya (http:///www.journal.ni.ac..id/article/view/file/242/238)
Kelor juga mengandung glikosida jantung yang digunakan di seluruh dunia untuk
pengobatan gagal jantung dan arhythmias yang dapat membantu meningkatkan kekuatan
denyut jantung dan menormalkan tingkat tekanannya.
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel
khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk :
1. tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal);
2. menyerang jaringan biologis di dekatnya;
3. bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik,
yang disebut dengan metastasis (http:///www.journal.ni.ac..id/article/view/file/777/82)
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar
kanker membentuk tumor tetapi beberapa jenis tidak seperti leukemia. Setelah didiagnosis,
kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi atau radiasi.
Kanker merupakaan penyakit yang sangat mematikan, sehingga menjadi salah satu
penyebab kematian terbesar di dunia.
Kelor sarat dengan vitamin A dan C, zat besi, kalsium, protein, kalium dan banyak
nutrisi lainnya yang dapat membantu sel-sel tubuh melawan kanker dalam tubuh. Wahyuni
(2013) menambahkan bahwa daun kelor mengandung arginin yang mempercepat proses
penyembuhan luka, meningkatkan kemampuan untuk melawan kanker dan memperlambat
pertumbuhan tumor.
14
BAB III
PEMBUATAN PENTOL HINGGA BAZAR SEKOLAH
Uraian pada bab II menjelaskan bahwa banyak kandungan pada kelor yang dapat
menjadi unsur obat, penyeimbang asupan nutrisi bahkan kelor dapat sebagai penawar racun.
Dalam rangka memenuhi keinginan mengonsumsi daging sekaligus menghindari
kemungkinan terhindar dari penyakit tertentu, maka daging dapat dicampur dengan daun
kelor sehingga aman untuk dikonsumsi. Bagi orang yang selalu mewaspadai timbulnya gejala
terhadap suatu penyakit tetapi sulit menghindari hasrat makan daging, ia dapat mengemas
masakannya dengan mencampurnya dengan daun kelor.
Atas dasar ini tim Komite Sekolah Penggerak SMP Negeri 1 Pringgabaya mencoba
menawarkan satu jenis masakan bernama Pentol gegel Anti Diabetes Millitus. Caranya
dengan membuat racikan bulatan bakso campuran daging dengan bahan herbal daun kelor.
g. Kompor
h. Saringan
i. Gelas/cangkir
j. Sendok
k. Penyedap rasa
Jika pentol bakso yang akan dibuat terdiri dari satu kilogram daging sapi, maka bahan
yang diperlukan untuk membuat pentol adalah sebagai berikut :
Bahan Kuah :
Jika menginginkan adonan dalam bentuk jadi, maka kita tinggal pesan di tempat
penggilingan. Campurkan bahan pentol tersebut dengan daun kelor. Setelah itu, diblander
agar rata lalu dibulatkan. Masalah bentuk dan besar kecil pentolnya hanya terkait selera
konsumennya.
16
Keinginan terhadap kandidat daun kelor sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sesuai jadwal yang telah ditentukan proses ini diawali dengan demonstrasi memasak
sebanyak tiga kali. Kalau sudah tidak ada masalah, maka segera mempersiapkan hal-hal yang
berkaitan dengan proses pelaksanaan bazar sekolah. Semua kelas dan kelompok tiap kelas
mempersiapkan diri sesuai dengan beban tanggung jawab yang telah disepakati, baik melalui
koordinasi dengan kepala sekolah, Komite sekolah penggerak, koordinator maupun
pendamping kelas proyek.
Bahan perlengkapan yang harus disediakan adalah sebagai berikut :
a. 6 Selimut batik;
b. Spanduk kelas/kelompok sesuai tema proyek;
c. Banner standing/poster;
d. Kertas informasi;
e. Meja dan kain taplaknya;
f. Kursi;
g. ATK secukupnya;
h.Bak sampah;
i.Tali rafia;
j. Kukusan & Wadah tempat pentol;
k. Kompor untuk penghangat pentol;
l. Wadah sajian kecap asin, manis, cuka;
m. 2 duz air mineral;
n. Mangkok, sendok & garpu;
o.APD
17
BAB IV
4.1. Simpulan
Elmen profil pelajar Pancasila terdiri dari : beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia. 2. Berkebinekaan global. 3. Bergotong-royong. 4. Mandiri. 5. Bernalar kritis. 6.
Kreatif. Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada
kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus
warga dunia.
Agar lebih bersinergi, maka dilakukan kegiatan bernama proyek penguatan profil
Pancasila sebagai wujud aksi nyata. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan kesepakatan
musyawarah warga sekolah. Inilah harapan pemerintah sesuai kurikulum merdeka yang
pelaksanaanya lintas pelajaran secara kolaboratif dan integratif.
Kegiatan proyek tergantung tema utama yang diambil dan aksi nyata hasilnya dapat
berupa produk ataupun non produk. SMP Negeri 1 Pringgabaya akan berusaha bahwa hasil
akhir dapat berupa produk, sehingga terkesan ada kesungguhan memaknai rangkaian proses
pelaksanaan proyek tersebut dan terlihat kesungguhan mensinergikan keenam elemen profil
pelajar Pancasila yang sudah dicanangkan pemerinta RI dalam perubahan permendikbudristek
nomor 262/M/2022.
Bagi sekolah yang sudah lulus menjadi sekolah penggerak, proses pelaksanaan proyek
profil pelajara Pancasila ini akan dibeayai oleh dana BOS sekolah.
Oleh sebab itu, ikhtiar untuk kesuksesan penyelenggaraannya harus terjadi kolaborasi antara
warga sekolah, semua guru mata pelajaran yang didukung penuh oleh kepala sekolah sebagai
sosok penentu kesuksesan kegiatan proyek ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
E. ALOKASI WAKTU
Kegiatan proyek dilaksanakan dengan sistem Blok yaitu dengan memilih dan
menentukan waktu tertentu yaitu dua pekan pada 29-31 Agustus sampai dengan 10
September 2022. Dengan rincian sepekan teori dan satu pekan kegiatan praktik.
5. Asesmen
1. Nama Peserta Didik : __________________________________
2. Kelas/Semester : __________________________________
3. Tanggal Pengamatan : __________________________________
4. Tema Projek : __________________________________
22
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Menerapkan 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain
2 Menghormati orang yang lebih tua
3 Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
4 Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat
5 Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Mengidentifikasi jenis kuliner yang berbasis pangan lokal
2 Mampu membuat keputusan jenis kuliner yang berbasis pangan lokal
dengan cepat
3 Melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max
4. Kolaborasi
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Aktif diskusi menyusun menu kuliner pilihan berbasisi
pangan lokal lokal dalam kerja kelompok
2 Aktif diskusi strategi promosi menu kuliner pilihan
berbasis pangan lokal lokal dalam kerja kelompok
3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
4 Aktif ikut terlibat dalam membuat menu kuliner pilihan
berbasis pangan lokal dalam kerja kelompok
5 Aktif ikut terlibat dalam menyajikan menu kuliner pilihan
berbasisi pangan lokal dalam kerja kelompok
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max
5. Kepedulian
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Perduli akan adanya inovasi kuliner lokal di daerah sekitar
2 Perduli akan perlunya menjaga kelestarian kuliner berbasisi
pangan lokal di daerah sekitar
3 Perduli akan kebersihan proses pembuatan kuliner berbasis
24
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
pangan lokal
4 Perduli akan kebersihan penyajian kuliner berbasis pangan lokal
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Mengetahui tentang berbagai jenis kuliner sekitar
2 Memahami tentang proses pembuatan berbagai jenis
kuliner sekitar
3 Memiliki kemampuan menyajikan berbagai jenis kuliner
sekitar
4 Menerima kesepakatan kelompok terhadap kuliner pilihan
meskipun berbeda dengan pilihannya
5 Menghormati pelaksanaan kampung kuliner
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Mengetahui kemampuan diri untuk menyampaikan ide
tentang berbagai jenis kuliner masyarakat sekitar
2 Memahami kemampuan diri untuk membuat berbagai jenis
kuliner masyarakat sekitar
3 Mampu menganalisis modal untuk membuat berbagai
jenis kuliner masyarakat sekitar
4 Mampu membangun team dengan orang lain / orang tua
untuk merencanakan dan membuat kuliner bazar
Skor
Total Skor
25
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom
skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Kriteria Penskoran
NIP.
Pendamping :
No Nama Pendamping Mata Pelajaran yang diampu
27
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
B. PENDAMPING
VII.3 PJOK
1. AHMAD DERI, S.Pd.
SENI RUPA & MUSIK
2. DIANA LESTRAI, S.Pd.
PENDIDIKAN PANCASILA
3. MAHNIM, S.Pd.
2. Kerupuk P5
S U H A R D I, S.Pd.
NIP.19681231 198803 1 146
J. INSTRUMEN ASESMEN
Kolaborasi
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Aktif diskusi menyusun menu kuliner pilihan sesuai
kearifan lokal dalam kerja kelompok
2 Aktif diskusi strategi promosi menu kuliner pilihan sesuai
kearifan lokal dalam kerja kelompok
3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
4 Aktif ikut terlibat dalam membuat menu kuliner pilihan
sesuai kearifan lokal dalam kerja kelompok
5 Aktif ikut terlibat dalam menyajikan menu kuliner pilihan
sesuai kearifan lokal dalam kerja kelompok
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max
Kepedulian
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Perduli akan adanya keragaman kuliner di daerah sekitar
32
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
2 Perduli akan perlunya menjaga kelestarian keragaman kuliner di
daerah sekitar
3 Perduli akan kebersihan proses pembuatan kuliner
4 Perduli akan kebersihan penyajian kuliner
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
3 Mampu menganalisis modal untuk membuat berbagai
jenis kuliner masyarakat sekitar
4 Mampu membangun team dengan orang lain / orang tua
untuk merencanakan dan membuat kuliner bazar
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom
skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Kriteria Penskoran
ANGKA HURUF
KETERANGAN
(Kuantitatif) (Kualitatif)
86 - 100 A Sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B Baik/memadai
56 – 70,99 C Cukup/cukup memadai
< 56 D Kurang/kurang memadai
Mengetahui
Kepala Sekolah SMPN 1 Pringgabaya, Koordinator Proyek,
S U H A R D I, S.Pd. NIP.
NIP.19681231 198803 1 146
34