Anda di halaman 1dari 34

1

PENTOL GEGEL ANTI DIABET


Sebuah Sub Tema dari Tema Utama Kewirausahaan
dalam Rangka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
SMP Negeri 1 Pringgabaya
( Materi Modul P5 Ini Khusus untuk Kalangan Sendiri )

DISUSUN OLEH :
HAMDAN ISHAQ

SMP NEGERI 1 PRINGGABAYA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PROV. NUSA TENGGARA BARAT
ALAMAT : JALAN DARWA NOMOR 39 KECAMATAN PRINGGABAYA KODE POS 83654
2

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................................... 1
Daftar isi.............................................................................................................................. 2
Kata Pengantar..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................. 5


A. Sejarah Pentol Bakso .............................................................................................. 5
B. Bahan Baku Pembuatan Pentol Gegel .................................................................... 6
C. Daging ................................................................................................................... 6
D. Daun Kelor.............................................................................................................. 8
E. Kandungan Zat Kimia pada Kelor dan Manfaatnya................................................ 9
F. Penyakit Diabetes Millitus....................................................................................... 11
G. Penyakit Jantung...................................................................................................... 11
H. Penyakit Kanker...................................................................................................... 12

BAB III Pembuatan Pentol Hingga Bazar Sekolah............................................................ 13


A. Tahap Pengumpulan Perlengkapan......................................................................... 13
B. Tahapan Pembuatan Pentol Gegel........................................................................... 14
C. Tahap Pembuatan Stand dan Bazar Sekolah........................................................... 15

BAB IV SIMPULAN.......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 17
LAMPIRAN ASSESMEN.................................................................................................. 18
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas ijin-Nya kami dapat
menyelesaikan tulisan ini tepat waktu.

Tulisan ini dihajadkan untuk persiapan pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila
di tahun pelajaran 2022 karena SMP Negeri 1 Pringgbaya yang merupakan komitmen
Sekolah Penggerak Kurikulum Merdeka.

Kepada para nara sumber/informan kami mengucapkan terima kasih. Akhirnya, kami
menyadari bahwa dalam menyusun tulisan ini masih sangat jauh dari sempurna untuk itu
teguran dan kritik konstruktif sangat diharapkan guna kesempurnaannya seiring berharap agar
tulisan ini bermanfaat bagi semua.

Gegurun, Juli 2022

Penulis
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Merubah pola hidup masyarakat yang sudah mengakar adalah suatu hal yang sangat
sulit. Kesadaran terhadap pemenuhan kebutuhan, termasuk masalah kebiasaan
mengonsumsi makanan yang kurang cocok dengan kondisi kesehatan sering dilakukan dan
terkesan mengabaikan penyakit yang diderita.

Pada sisi lain kita sering mencampur bahan makanan atau minuman dengan racikan bahan
lain antara lain bahan alami (herbalis). Alih-alih mengharap nutrisi lebih lengkap ataupun
suplemen agar mengandung unsur obat. Hal ini mengingat bahwa obat kimiawi memiliki
efek samping ketimbang yang herbalis. Kenyataan ini sebagai indikasi bahwa banyak
orang yang belum mengetahui tanaman obat yang efektif menyembuhkan penyakit.

Sisi lain, ini sering menjadi upaya menjadikan pola hidup seolah-olah sebagai upaya
preventif, promotif dan rehabilitatif (Prayoga, 2008).

1.2. Tujuan yang Ingin dicapai

1. Murid mampu menguraikan sejarah bakso melalui media pentol dengan benar ;
2. Murid mampu menghubungkan kandungan daun kelor dengan ciri-ciri penyakit diabet
dengan benar;
3. Bersama kelompoknya, murid mampu mendemonstrasikan tahapan pembuatan pentol
gegel anti penyakit diabet dengan benar;
4. Bersama kelompoknya, murid mampu menyajikan hasil produk pentol gegel anti
diabet dalam bentuk stand bazar kelas dengan bagus.
5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Pentol Bakso

Banyak yang mengira jika bakso adalah makanan khas Indonesia, padahal sebenarnya asal
muasal bakso adalah dari Tionghoa. Meskipun demikian tetap saja makanan ini menjadi salah
satu favorit para konsumen. Kata bakso sendiri berasal dari bahasa hokian. Terdiri dari dua
patah kata, yaitu "bak" berarti babi sedang "so" makanan. Jadi, dari sejak kemunculannya
bakso adalah sejenis makanan olahan dari daging babi.

Indonesia sendiri mayoritas penduduknya muslim, jadi bahan bakso diolah menggunakan
daging sapi, ayam, ikan ataupun udang.

Pada awal abad ke 17 saat akhir Dinasti Ming, disebuah desa kecil bernama Fuzhou
hiduplah seorang pria bernama Meng Bo. Dia adalah orang yang amat berbakti pada kedua
orang tuanya. Meng Bo tinggal berdua hanya dengan Sang Ibu. Kondisi ibunya yang sudah
mulai tua menyebabkan tidak dapat makan makanan yang keras lagi, termasuk daging.
Karena giginya sudah mulai rapuh dan tanggal.

Meng Bo yang mengetahui jika ibunya gemar makan daging menjadi sedih melihat kondisi
seperti ini. Dia pun bingung memikirkan berbagai cara bagaimana dapat mengolah daging
agar bisa dimakan oleh ibunya. Suatu ketika Meng Bo melihat tetangganya menumbuk beras
ketan untuk dijadikan kue mochi. Dari sinilah muncul sebuah ide. Meng Bo mengambil
daging yang ada di dapur dan menumbuk daging tersebut dengan cara sama seperti yang
dilakukan tetangganya dalam membuat mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo
membentuknya menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan
mudah. Setelah bulatan kecil terbentuk, kemudian ia merebus adonan itu hingga tercium
aroma daging yang lezat.

Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya. Sang ibu merasa gembira karena tidak hanya
mudah dimakan, tapi rasanya juga begitu lezat. Meng Bo sangat senang melihat ibunya dapat
makan daging lagi. Kisah Meng Bo yang begitu berbakti pada ibunya serta resep baksonya
6

cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou. Konon dari sinilah akhirnya penduduk berdatangan
untuk belajar membuat bakso lezat pada Meng Bo.

Gambar 01 : https://www.google.com/search?q=PENTOL+GAMBAR&client

2.2. Bahan Baku Pembuatan Pentol Gegel

Sengaja mengambil judul dengan pentol gegel. Tujuannya semata-mata ingin


menghadirkan format lain dari misi lain. Artinya menghadirkan pentol dengan komposisi
bahan khas dengan diksi kedaerahan (gegel) seiring penguatan profil pelajar sesuai kurikulum
merdeka.

2.2.1. Daging

Beberapa jenis daging yang dapat dijadikan bahan atau unsur pembuat pentol bakso, yaitu
daging sapi, ayam, ikan dan udang. Tentu saja masing-masing daging tersebut mengandung
zat/nutrisi yang berbeda-beda pula.
Selanjutnya, bahan yang harus disediakan terkait dengan jenis produk yang akan
dihasilkan oleh proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) ini adalah bahan herbal berupa
daun kelor yang diracik dengan daging hewan tertentu seperti daging sapi.
Berikut ini akan dijelaskan kandungan zat pada daging sapi.

a. Protein

Protein yang terkandung dalam daging adalah sekitar 26 sampai 27 persen. Protein yang diperoleh
dari sumber hewani mengandung asam amino yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan
mempertahankan fungsi tubuh. Selain itu, protein juga sangat penting untuk otot dan pemulihan
7

setelah sakit. Atlet dan orang yang baru sembuh dari sakit atau pascaoperasi disarankan untuk
meningkatkan konsumsi protein harian mereka. Daging sapi juga mengandung protein hewani yang
baik untuk orang yang sedang diet. Daging sapi mampu membuat seseorang merasa kenyang lebih
lama dibandingkan protein nabati.

Adapun fungsi frotein antara lain senyawa penting yang memiliki banyak kegunaaan. Protein
menghasilkan enzim dan hormon, memperbaiki sel, meningkatkan kekebalan tubuh, dan lain
sebagainya, selain dapat menjaga fungsi sel dan organ tubuh
b. Lemak

Daging mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Walaupun begitu, lemak tetap
dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu bentuk lemak yang sangat bermanfaat bagi tubuh adalah conjugated
linoleic acid (CLA). CLA adalah asam lemak yang ditemukan pada daging dan produk susu. Adapun
fugsi lemak adalah 1). membantu penyerapan vitamin. Vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan
vitamin K merupakan jenis vitamin yang larut dalam lemak, 2) menghasilkan energi bagi
tubuh, 3) menyehatkan kulit dan rambut, 4) menjaga tubuh tetap hangat, 5) melindungi organ
tubuh.

c. Tiamin /Vitamin

Tiamin bersama dengan vitamin B lainnya berfungsi dalam menghasilkan energi. Kekurangan
tiamin atau vitamin B1 bisa menyebabkan kelelahan, tidak nafsu makan, konstipasi, dan depresi.
Dalam 100 gram daging sapi mengandung:

1. 0,07 mikrogram vitamin B1 (thiamin)


2. 0,51 mikrogram vitamin B2 (riboflavin)
3. 1,2 mikgrogram vitamin B3 (niasin)
4. 2,6 mikrogram vitamin B12 (kobalamin)
5. 0,4 miligram vitamin B6 (piridoksin)

d. Riboflavin

Riboflavin bermanfaat untuk melepaskan energi dari karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu,
riboflavin juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan kulit. Riboflavin juga dipercaya mampu
mengoptimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

Manfaat riboflavin atau vitamin B2 adalah berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit,
saluran pencernaan, otak, dan sistem saraf. Riboflavin juga membantu pembentukan sel darah.
8

e. Mineral

Daging sapi mengandung mineral yang tidak kalah penting untuk kesehatan. Beberapa mineral
yang terkandung di dalam daging sapi adalah zinc, zat besi, fosfor, dan selenium. Salah satu mineral
yang paling penting adalah zat besi. Zat besi dibutuhkan tubuh untuk membentuk hemoglobin, yaitu
kandungan di dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Daging merah
mengandung zat besi tinggi yang bisa membantu meningkatkan hemoglobin. Berikut manfaat daging
sapi antara lain menjaga massa otot, terutama pada orang tua dapat meningkatkan kekuatan saat
melakukan berolahraga dan beraktivitas mencegah anemia.

Mineral juga berperan sebagai kofaktor enzim, fungsi otot, dan saraf. Kalium menjadi salah satu
jenis mineral yang cukup dibutuhkan tubuh. Zat ini dibutuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot
jantung, regulasi osmosis, fungsi otot dan saraf, kofaktor enzim, dan sebagai metabolisme energi.
2.2.2. Daun Kelor

Akhir-akhir ini banyak media massa yang menawarkan produknya baik di media cetak
maupun elektronik bahkan secara online mereka gencar mencanangkan hidup sehat dengan
berbagai alternatif pengobatan alami hingga pijat refleksi. Semua alternatif ini sengaja
dilakukan untuk menjauhi hidup farmasetik dengan menawarkan minuman non kimiawi.
Hasil produk mereka dapat berupa kemasan seperti jamu saset dan botol. Minuman clorofille
adalah salah satu contoh minuman sehat ala back to nature yang cara mendapatkannya bisa
eceran, multiple marketing maupun online.

Tumbuhan kelor yang di yakini berasal dari India dan Arab kemudian menyebar ke
berbagai wilayah dunia cukup familiar di Indonesia mengingat daun kelor dapat menjadi obat
penyembuh baik dengan menggunakan ekstrak, ditumbuk sebagai bahan boreh maupun
dikonsumsi langsung atau dapat dicampu dengan tumbuhan herbal lainnya.
Tumbuhan ini memiliki berbagai senyawa zat dan vitamin yang mampu menyembuhkan
berbagai penyakit antara lain tiga penyakit paling mematikan di dunia yaitu penyakit jantung,
diabetes dan kanker. Moringa oleifera Lam ataupun Moringa pterygosperma  Gaertner
adalah nama latin kelor.
Namun species yang paling terkenal dari tiga belas spesies adalah genus Moringacae.
Dari dahulu hingga kini, masyarakat India tahu bahwa biji-bijiannya mengandung minyak
nabati yang mereka gunakan untuk tujuan pengobatan.
9

Tumbuhan kelor tumbuh subur di daerah tropis dan banyak dimanfaatkan sebagai obat
herbal berbagai macam penyakit. Selain dijadikan sayur dan pakan ternak daun kelor juga
sebagai suplemen penambah gizi karena mengandung berbagai macam nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh.

2.2.3. Kandungan Zat Kimia pada Daun Kelor dan Manfaatnya

Kandungan zat yang terdapat pada daun kelor dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit (Yameogo. 2011).
Daun kelor merupakan salah satu bagian dari tanaman kelor yang telah banyak diteliti
kandungan gizi dan kegunaannya.
Berbagai penelitian menemukan bahwa daun kelor sangat kaya akan nutrisi, diantaranya
kalsium, besi, protein, vitamin A, vitamin B dan vitamin C (Syarifah Aminah. 2015).
Pada penelitiannya menemukan bahwa daun kelor mengandung zat besi lebih tinggi
daripada sayuran lainnya yaitu sebesar 17,2 mg/100g.
Kelor mengandung 36  antioksidan kuat yang menghilangkan limbah beracun hasil dari
reaksi kimia dalam tubuh manusia.
Adapun fungsi antioksidan adalah untuk membersihkan bahan kimia (radikal bebas)
yang sangat reaktif yang beredar dalam tubuh.
Kerusakan akibat racun dan radikal bebas yang beredar dalam tubuh inilah yang di
yakini menjadi penyebab penyakit jantung, kanker dan penuaan dini (Dudi Krisnadi, 2012).
Riset yang di lakukan oleh Kasolo JN dan kawan-kawan membuktikan bahwa daun
kelor mengandung zat fitokimia yaitu sebagai detoksifikasi dan pemurnian air, antibiotik dan
anti inflamasi.
Zat inilah yang memiliki khasiat obat ampuh untuk menyembuhkan penyakit diabetes
militus. Selain itu daun kelor juga mengandung arginin yang menurut Dr Mien Karmini dapat
meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh.
Di samping itu, arginin juga mempercepat proses penyembuhan luka, meningkatkan
kemampuan untuk melawan kanker dan memperlambat pertumbuhan tumor.
Daun kelor juga di duga mengandung fenol, kumarin, lignan, miyak esensial,
monoterpen, karotinoid, glikosida, flavonoid, asam organik, alkaloid, dan xanthenes yang
berperan besar melindungi hati dan memperbaiki fungsi sel-sel hati (Syukron.2014).
10

Tabel 2: Kesetaraan Kandungan Unsur Gizi Pada Daun Kelor

Berikut tabel zat kimia pada kelor yang diambil dari berbagai sumber.
Tabel 3. Kandungan Nilai Gizi Daun Kelor

Komponen Gizi Daun Segar Daun Kering


Kadar air (%) 94.01 4.09
Protein (%) 22.7 28.44
Lemak ( % ) 4.65 2.74
Kadar abu - 7.95
Karbohidrat (%) 51.66 57.01
Serat ( % ) 7.92 12.63
Kalsium ( mg ) 350.550 1600-2200
Energi ( kcal / 100g ) - 307.30
Sumber: Melo et al (2013); Shiriki et al (2015); Nweze & Nwafeo (2014); Tekle at al
(2015)
Manfaatkan daun kelor yang masih segar maupun yang dikeringkan ternyata
mengandung komponen asam amino yang sangat berguna bagi tubuh seperti terlihat pada
tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Kandungan Asam Amino Per 100g Daun Kelor

Komponen Asam Amino Daun segar Daun Kering


Argine 406,6 mg 1.325 mg
11

Histidine 149,8 mg 613 mg


Isoleusine 299,6 mg 825 mg
Leusine 492,2 mg 1.950 mg
Lysine 342,4 mg 1.325 mg
Methionine 117,7 mg 350 mg
Phenylalanine 310,3 mg 1.388 mg
Threonine 117,7 mg 1.188 mg
Tryptophar 107 mg 425 mg
Valine 374,5 mg 1.063 mg
Sumber: Melo et al (2013); Shiriki et al (2015); Nweze & Nwafeo (2014); Tekle at al
(2015)

Hasil penelitian menemukan manfaat daun kelor bagi kesehatan tubuh adalah fakta yang
luar biasa. Dalam daun kelor terdapat berbagai macam zat-zat kimia yang dapat digunakan
untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

2.2.4. Penyakit Diabetes Militus

Diabetes terjadi ketika tubuh manusia tidak memproduksi atau menggunakan insulin,
yaitu suatu hormon yang diperlukan untuk mengubah gula, pati dan makanan lainnya menjadi
energi. Diabetes mellitus ditandai oleh tingginya tingkat konstan glukosa darah (gula). Tubuh
manusia harus mempertahankan tingkat glukosa darah pada kisaran yang sangat sempit yang
dilakukan dengan insulin dan glukagon. Makanan yang dicerna dirubah menjadi glukosa
untuk digunakan sel menjalankan fungsinya. Glukosa membutuhkan bantuan dari insulin
untuk menembus dinding sel karena tidak bisa masuk sendiri. Insulin bertindak sebagai
pengatur metabolisme glukosa dalam tubuh. Jika insulin yang kurang atau menjadi sensitif,
maka akan menyebabkan diabetes. Diabetes yang tidak diobati akan menimbulkan
komplikasi seperti retinopati, neuropati, nefropati, masalah kardiovaskular, dan lain-lain.

Periset dari Departemen Kimia Universitas Allahabad (India) membuktikan bahwa


ekstrak kelor lebih efektif menurunkan kadar gula darah daripada Glipizide. Glipizide, yaitu
obat yang biasa direkomendasikan dokter untuk mengatasi kencing manis. Sedangkan
menurut Dr. Dao Jayeshere, seorang periset dari Mumbai India membuktikan bahwa daun
12

kelor dapat mengatasi penyakit diabetes melitus dengan mengoptimalkan kerja pancreas
(Wahyuni. 2013).

Vitamin A sebagai antioksidan sangat efektif membantu mengubah beta-karoten yang


mengurangi risiko kebutaan pada penderita diabetes. Vitamin B12 efektif dalam pengobatan
neuropati diabetes.

Dalam kelor terdapat vitamin E. Penelitian telah menunjukkan bahwa konsentrasi


vitamin E yang rendah berisiko 3,9 kali lebih besar terkena diabetes. Vitamin E mengurangi
stres oksidatif, sehingga meningkatkan karakteristik membran fisik dan kegiatan lainnya di
transpor glukosa. Antioksidan ini meningkatkan penyembuhan diabetes karena magnesium
juga membantu dalam metabolisme glikogen. Magnesium dalam kelor bekerja sama dengan
vitamin B6 untuk membantu proses metabolisme dalam sel. Kelor mengandung semua nutrisi
yang dibutuhkan oleh penderita diabetes dan dapat membantu mengontrol kadar gula
darahnya.

2.2.5. Penyakit Jantung


Masalah jantung sering disebabkan oleh adanya kekurangan suplai darah karena
penyumbatan di arteri koroner (Dudi Krisnadi, 2012 ). Untuk itu estrak daun kelor
mempunyai zat kimia yang dibutuhkan untuk mengatasi penyumbatan pada jantung.
Pada Februari 2009 Journal of Medicinal Food menemukan bahwa daun kelor mencegah
kerusakan jantung dan memberikan manfaat antioksidan. Dalam studi tersebut, pemberian
dosis 200 miligram per kilogram berat badan setiap hari selama 30 hari akan menghasilkan
tingkat lebih rendah dari lipid teroksidasi dan jaringan jantung akan dilindungi dari kerusakan
struktural. Maka pantas kalau para peneliti menyimpulkan bahwa daun kelor dapat
menawarkan manfaat yang signifikan untuk kesehatan jantung.

Selain itu kandungan Vitamin B3 dalam kelor dikenal lebih umum sebagai niacin yang
dapat mengurangi kolesterol konsentrasi tinggi. Dudi Krisnadi menegaskan bahwa Vitamin E
dan Vitamin C dalam kelor bekerja sama untuk mencegah penyakit jantung dan penyakit lain
melalui kemampuan antioksidannya (http:///www.journal.ni.ac..id/article/view/file/242/238)
Kelor juga mengandung glikosida jantung yang digunakan di seluruh dunia untuk
pengobatan gagal jantung dan arhythmias yang dapat membantu meningkatkan kekuatan
denyut jantung dan menormalkan tingkat tekanannya.

2.2.6. Penyakit Kanker


13

Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel
khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk :
1. tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal);
2. menyerang jaringan biologis di dekatnya;
3. bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik,
yang disebut dengan metastasis (http:///www.journal.ni.ac..id/article/view/file/777/82)
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar
kanker membentuk tumor tetapi beberapa jenis tidak seperti leukemia. Setelah didiagnosis,
kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi atau radiasi.
Kanker merupakaan penyakit yang sangat mematikan, sehingga menjadi salah satu
penyebab kematian terbesar di dunia.
Kelor sarat dengan vitamin A dan C, zat besi, kalsium, protein, kalium dan banyak
nutrisi lainnya yang dapat membantu sel-sel tubuh melawan kanker dalam tubuh. Wahyuni
(2013) menambahkan bahwa daun kelor mengandung arginin yang mempercepat proses
penyembuhan luka, meningkatkan kemampuan untuk melawan kanker dan memperlambat
pertumbuhan tumor.
14

BAB III
PEMBUATAN PENTOL HINGGA BAZAR SEKOLAH

Uraian pada bab II menjelaskan bahwa banyak kandungan pada kelor yang dapat
menjadi unsur obat, penyeimbang asupan nutrisi bahkan kelor dapat sebagai penawar racun.
Dalam rangka memenuhi keinginan mengonsumsi daging sekaligus menghindari
kemungkinan terhindar dari penyakit tertentu, maka daging dapat dicampur dengan daun
kelor sehingga aman untuk dikonsumsi. Bagi orang yang selalu mewaspadai timbulnya gejala
terhadap suatu penyakit tetapi sulit menghindari hasrat makan daging, ia dapat mengemas
masakannya dengan mencampurnya dengan daun kelor.
Atas dasar ini tim Komite Sekolah Penggerak SMP Negeri 1 Pringgabaya mencoba
menawarkan satu jenis masakan bernama Pentol gegel Anti Diabetes Millitus. Caranya
dengan membuat racikan bulatan bakso campuran daging dengan bahan herbal daun kelor.

3.1. Tahapan Pengumpulan Perlengkapan

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan terdiri dari :

3.1.1. Tahap Persiapan Bahan Baku Pentol

Pada tahapan ini yang harus disiapkan adalah alat seperti :


a. Parang/pisau & gunting
b. Blander
c. Mangkok/nampan plastik
d. Daun kelor secukupnya
e. Air
f. Periuk aluminium / Alat kukusan
15

g. Kompor
h. Saringan
i. Gelas/cangkir
j. Sendok
k. Penyedap rasa

3.1.2. Tahap Pembuatan Pentol

Jika pentol bakso yang akan dibuat terdiri dari satu kilogram daging sapi, maka bahan
yang diperlukan untuk membuat pentol adalah sebagai berikut :

1. 1/2 kilogram daging sapi


2. 50 gram tepung kanji
3. 1/2 sdt lada bubuk
4. 1 sdt garam
5. 1 sdm bawang putih goreng
6. 2 sdm bawang merah goreng
7. 40 gram es batu, hancurkan 2000 ml air

Bahan Kuah :

1. 200 gr tulang sapi


2. 3000 ml air 5 buah bawang merah dibersihkan, goreng, haluskan
3. 7 siung bawang putih, bersihkan, goreng, haluskan
4. 1/2 sdm bawang goreng jadi, haluskan
5. 2 sdt kaldu sapi instan
6. 2 sdt gula pasir
7. 1 sdm garam dapur
8. 1/2 sdt merica
9. 4 btg daun bawang, diambil bagian putihnya. Iris halus

Jika menginginkan adonan dalam bentuk jadi, maka kita tinggal pesan di tempat
penggilingan. Campurkan bahan pentol tersebut dengan daun kelor. Setelah itu, diblander
agar rata lalu dibulatkan. Masalah bentuk dan besar kecil pentolnya hanya terkait selera
konsumennya.
16

Keinginan terhadap kandidat daun kelor sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Pilih daun kelor baik, dipetik sesuai kebutuhan;


b. Cuci bersih lalu ditiriskan;
c. Diblander, lalu masukkan kedalam nampan;
d. Proses pencampuran dengan rata;
e. Bersama daun kelor & campuran pentol, diblander (tumbuk) ulang agar rata;
f. Pembentukan pentol sesuai selera/keinginan;
g. Pengukusan hingga matang;
h. Turunkan, diiangin-anginkan/difreezer/disantap.
3.1.3. Pembuatan Stand dan Bazar Kelas

Sesuai jadwal yang telah ditentukan proses ini diawali dengan demonstrasi memasak
sebanyak tiga kali. Kalau sudah tidak ada masalah, maka segera mempersiapkan hal-hal yang
berkaitan dengan proses pelaksanaan bazar sekolah. Semua kelas dan kelompok tiap kelas
mempersiapkan diri sesuai dengan beban tanggung jawab yang telah disepakati, baik melalui
koordinasi dengan kepala sekolah, Komite sekolah penggerak, koordinator maupun
pendamping kelas proyek.
Bahan perlengkapan yang harus disediakan adalah sebagai berikut :
a. 6 Selimut batik;
b. Spanduk kelas/kelompok sesuai tema proyek;
c. Banner standing/poster;
d. Kertas informasi;
e. Meja dan kain taplaknya;
f. Kursi;
g. ATK secukupnya;
h.Bak sampah;
i.Tali rafia;
j. Kukusan & Wadah tempat pentol;
k. Kompor untuk penghangat pentol;
l. Wadah sajian kecap asin, manis, cuka;
m. 2 duz air mineral;
n. Mangkok, sendok & garpu;
o.APD
17

p. Sabun & lap pembersih/tissu

BAB IV

4.1. Simpulan

Elmen profil pelajar Pancasila terdiri dari : beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia. 2. Berkebinekaan global. 3. Bergotong-royong. 4. Mandiri. 5. Bernalar kritis. 6.
Kreatif. Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada
kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus
warga dunia.

Agar lebih bersinergi, maka dilakukan kegiatan bernama proyek penguatan profil
Pancasila sebagai wujud aksi nyata. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan kesepakatan
musyawarah warga sekolah. Inilah harapan pemerintah sesuai kurikulum merdeka yang
pelaksanaanya lintas pelajaran secara kolaboratif dan integratif.

Kegiatan proyek tergantung tema utama yang diambil dan aksi nyata hasilnya dapat
berupa produk ataupun non produk. SMP Negeri 1 Pringgabaya akan berusaha bahwa hasil
akhir dapat berupa produk, sehingga terkesan ada kesungguhan memaknai rangkaian proses
pelaksanaan proyek tersebut dan terlihat kesungguhan mensinergikan keenam elemen profil
pelajar Pancasila yang sudah dicanangkan pemerinta RI dalam perubahan permendikbudristek
nomor 262/M/2022.

4.2. Saran Tindak

Bagi sekolah yang sudah lulus menjadi sekolah penggerak, proses pelaksanaan proyek
profil pelajara Pancasila ini akan dibeayai oleh dana BOS sekolah.

Oleh sebab itu, ikhtiar untuk kesuksesan penyelenggaraannya harus terjadi kolaborasi antara
warga sekolah, semua guru mata pelajaran yang didukung penuh oleh kepala sekolah sebagai
sosok penentu kesuksesan kegiatan proyek ini.
18

DAFTAR PUSTAKA

1. Aminah, Syarifah, 2015. Tumbuhan Berkhasiat Obat Berbahaya.PT Ofset: Bandung


2. Dudi Krisnadi, 2012. Memelihara Kesehatan Jantung.Ekacipta: Surabaya.
3. http:///www.journal.ni.ac..id/article/view/file/242/238
4. http:///www.journal.ni.ac..id/article/view/file/777/82
5. Ulqiya, Muhammad Syukron, 2014. Tumbuhan yang Berkhasiat Obat. Intan. Jakarta.
6. Yameogo. 2011. Kelor Kaya Nutrisi. Ekacipta: Surabaya.
7. Prayoga, 2008. Herbalisme dan Pola Hidup back to Nature. Kanisius. Semarang.
8. Syarifah Aminah. 2015. Kekayaan Nutrisi pada Kelor. PT Ofset. Bandung.
9. Dudi Krisnadi, 2012.Radikal Bebas dan Kewaspadaan terhadap Kanker.Ekacipta.
Surabaya.
19

Draft Assesmen Proyek


Penguatan Profil Pelajar pancasila (P5)
SMP Negeri 1 Pringgabaya
Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2022/2023

A. TEMA UMUM : Kewirausahaan


B. PROYEK PILIHAN : Pemasaran kuliner berbasis pangan lokal Lombok
1. Permen Kenyot Anti Asam Urat
2. Pentol Gegel Anti Diabet
3. Serbat Irop Sehat Menyegarkan
4. Tetimbung P5
C. SUB ELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA :
1. Beriman, bertakwa Kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia ( ahlak kepada
manusia, ahlak kepada alam)
2. Kreatif ( Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan)
3. Bergotong-royong (kolaborasi, kepedulian)
4. Berkebinekaan global ( mengenal dan menghargai budaya)
5. Mandiri ( Pemahaman diri dan situasi, Regulasi diri)
D. TIM FASILITASI PROJEK
1. Kepala Sekolah
2. Wakasek
3. Komite sekolah penggerak SMPN 1 Pringgabaya
4. Koordinator proyek
5. Guru Mapel Kelas VII : PAIBP, PKN, IPS, IPA, B. Inggeris, Informatika & Matematika.
20

E. ALOKASI WAKTU

Kegiatan proyek dilaksanakan dengan sistem Blok yaitu dengan memilih dan
menentukan waktu tertentu yaitu dua pekan pada 29-31 Agustus sampai dengan 10
September 2022. Dengan rincian sepekan teori dan satu pekan kegiatan praktik.

F. EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN


1. Isu yang diangkat : Menghindari pengangguran melalui usaha kuliner berbasis
pangan lokal yang mudah, murah dan bersahabat dengan kantong
2. Narasumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan
3. Alur Proyek : Persiapan, Pelaksanaan hingga bazar, Evaluasi, Refleksi
4. Mitra marketing : KOPSIS, KOPGUR

G. ALUR PROYEK DAN ASESMEN


1. Persiapan
Rencana Persiapan Awal
a. Setelah konsultasi dengan Kepala Sekolah, Komite Sekolah Penggerak
membuat SK Kepala Sekolah tentang nama Koordinator dan pendamping
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5);
b. Setelah musyawarah Koordinator proyek bersama pendamping, segera
menyusun progeram pelaksanaan proyek berdasarkan tema yang diambil;
c. Menentukan Daftar jenis kuliner sesuai sub tema yang diambil;
d. Menyiapkan materi kajian dan menyusun skedul tahapan pelaksanakan
proyek hingga praktik selama dua pekan;
e. Progres tahapan kegiatan tersebut dibuat dalam bentuk matrik distribusi
pelaksanaan harian;
f. Koordinator proyek bersama Komite Sekolah Penggerak dan Kepala Sekolah
membicarakan anggaran dana belanja (RAB) proyek;
g. Dalam RAB tersebut terlihat unitcos beaya mulai dari kegiatan pendahuluan,
pelaksanaan, Bazar dan refleksi/penutup.

Rencana Persiapan Praktik

a. Menentukan daftar alat dan bahan yang diperlukan;


a. Berbagi materi ajar, alat/perlengkapan atau perangkat lainnya kepada sesama
guru pendamping sesuai kebutuhan;
b. Membuat surat Undangan Narasumber
21

c. Mencetak Poster / Banner Besar poster projek penguatan profil pelajar


pancasila berjudul,”Bazar kuliner berbasis pangan lokal Karya SMPN 1
Pringgabaya;
d. Pembuatan Stand kuliner sesuai sub tema jenis kuliner;
e. Poster / surat promosi masing-masing kelompok stand (warga sekolah dan
masyarakat );
f. APD (alat Pelindung Diri ; masker, feaceshield, handsanitizer);
g. Daftar Hadir ( Panitia, Narasumber);
h. Menyusun instrument monitoring dan evaluasi kegiatan.

2. Pelaksanaan Bazar dan Demonstrasi


a. Pendataan jenis kuliner pilihan sesuai dengan bahan dasar lokal;
b. Membuat daftar menu kuliner Pilihan dari masing-masing kelas;
c. Promosi kuliner pilihan;
d. Demonstrasi pembuatan masakan/minumanbaik secara individu maupun
kolaboratif;
e. Penyajian hasil produk kuliner Pilihan (BAZAR KULINER);
f. Penilaian proses dan produk;
g. Laporan lengkap.

3. Monitoring dan Evaluasi


a. Pelaksanaan monitoring berdasarkan instrument yang telah disiapkan
b. Melakukan evaluasi dari hasil monitoring
4. Refleksi
a. Mencermati hasil monitoring dan evaluasi;
b. Memetakan kelemahan dan kelebihan tiap komponen berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi;
c. Membuat rencana tindak lanjut untuk kegiatan selanjutnya.

5. Asesmen
1. Nama Peserta Didik : __________________________________
2. Kelas/Semester : __________________________________
3. Tanggal Pengamatan : __________________________________
4. Tema Projek : __________________________________
22

1. Ahlak kepada manusia

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Menerapkan 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain
2 Menghormati orang yang lebih tua
3 Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
4 Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat
5 Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

2. Ahlak Kepada Alam


Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Memilih dan memanfaatkan potensi alam sekitar melalui pemilihan jenis
1
kuliner yang tepat berbasis bahan pangan lokal
2 Menjaga kebersihan selama proses pembuatan
3 Menjaga kebersihan selama proses penyajian
4 Kemampuan mengkategorikan jenis sampah (organik dan anorganik)
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max
23

3. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi


permasalahan

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Mengidentifikasi jenis kuliner yang berbasis pangan lokal
2 Mampu membuat keputusan jenis kuliner yang berbasis pangan lokal
dengan cepat
3 Melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

4. Kolaborasi

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Aktif diskusi menyusun menu kuliner pilihan berbasisi
pangan lokal lokal dalam kerja kelompok
2 Aktif diskusi strategi promosi menu kuliner pilihan
berbasis pangan lokal lokal dalam kerja kelompok
3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
4 Aktif ikut terlibat dalam membuat menu kuliner pilihan
berbasis pangan lokal dalam kerja kelompok
5 Aktif ikut terlibat dalam menyajikan menu kuliner pilihan
berbasisi pangan lokal dalam kerja kelompok
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

5. Kepedulian

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Perduli akan adanya inovasi kuliner lokal di daerah sekitar
2 Perduli akan perlunya menjaga kelestarian kuliner berbasisi
pangan lokal di daerah sekitar
3 Perduli akan kebersihan proses pembuatan kuliner berbasis
24

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
pangan lokal
4 Perduli akan kebersihan penyajian kuliner berbasis pangan lokal
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

6. Mengenal dan menghargai budaya

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Mengetahui tentang berbagai jenis kuliner sekitar
2 Memahami tentang proses pembuatan berbagai jenis
kuliner sekitar
3 Memiliki kemampuan menyajikan berbagai jenis kuliner
sekitar
4 Menerima kesepakatan kelompok terhadap kuliner pilihan
meskipun berbeda dengan pilihannya
5 Menghormati pelaksanaan kampung kuliner
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

7. Pemahaman diri dan situasi, Regulasi diri

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Mengetahui kemampuan diri untuk menyampaikan ide
tentang berbagai jenis kuliner masyarakat sekitar
2 Memahami kemampuan diri untuk membuat berbagai jenis
kuliner masyarakat sekitar
3 Mampu menganalisis modal untuk membuat berbagai
jenis kuliner masyarakat sekitar
4 Mampu membangun team dengan orang lain / orang tua
untuk merencanakan dan membuat kuliner bazar
Skor
Total Skor
25

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom
skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Kriteria Penskoran

ANGKA HURUF KETERANGAN


(Kuantitatif) (Kualitatif)
86 - 100 A Sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B Baik/memadai
56 – 70,99 C Cukup/cukup memadai
< 56 D Kurang/kurang memadai
26

H. Distribusi Progeram Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasiala (P5)

N Tanggal & Bulan (Agustus-September)


Aktifitas Pekan P5 29/ 30 31 1/ 2/ 3/ 5/ 6/ 7/ 8/ 9/ 10
o
8 /8 /9 9 9 9 9 9 9 9 9 /9

Koordinasi dengan Kepala Sekolah


1 bersama guru untuk menentukan jenis x
kuliner P5
1. Menyiapkan materi kajian
2 2. Menyusun skedul tahapan x x
pelaksanakan P5;
3 Pendamping menjelaskan materi sesuai x x x x x x x x
jadwal kepada murid sekitar sepekan;
4 Informasi pengadaan alat dan bahan baku x
pembuatan masakan dan minuman
5 Mengecek persiapan alat & baku x
pembuatan kuliner tiap kelas
1. Demo memasak 1,2 & 3
6 2. Cetak undangan & Publikasi x x x
3. Expos media wartawan cetak/online
7 Memmbuat stand BAZAR/kelas x
8 Bazar P5 & evaluasi x
9 Menyusun RTL P5 x

Pringgabaya, September 2022


Koordinator Proyek,

NIP.
Pendamping :
No Nama Pendamping Mata Pelajaran yang diampu
27

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

I. Daftar Nama Koordinator dan Pendamping P5

KELA MATA PELAJARAN YANG


TIM PROYEK P5
S DIAMPU
A. KOORDINATOR
MASYHURI, S.Pd.,MH. Pendidikan Pancasila
B. PENDAMPING
VII.1 1.NURUL HIDAYAH, S.Pd. Bahasa Indonesia
2.AZHAR, S.Pd. PJOK
3. MUH. ABDUH, S.Pd. MATEMATIKA
JUDUL 1. Tetimbung P5
PROYEK
2. Serbat Irop Sehat Menyegarkan
A. KOORDINATOR
ZAINUL, S.Pd. Ilmu Penegtahuan Alam
B. PENDAMPING
VII.2 1. ESTI SUMARNI, S.Pd. Matematika
2. AYU TULEN PRINA, S.Pd. Matematika
3. KURRATUL AINI, S.Pd. Mulok Bahasa Daerah
JUDUL 1. Tetimbung P5
PROYEK
2. Serbat Irop Sehat Menyegarkan
A. KOORDINATOR
RUHYATUN, S.Pd. Ilmu Pengetahuan Sosial
28

B. PENDAMPING
VII.3 PJOK
1. AHMAD DERI, S.Pd.
SENI RUPA & MUSIK
2. DIANA LESTRAI, S.Pd.
PENDIDIKAN PANCASILA
3. MAHNIM, S.Pd.

JUDUL 1. Permen Kenyot Anti Asam Urat


PROYEK
2. Serbat Irop Sehat Menyegarkan
A. KOORDINATOR
MANSUR AHMAD, S.Pd. BAHASA INGGERIS
B. PENDAMPING
VII.4 1. MUPIDAH, S.Pd. BK
2. IDA JANUARTI, S.Pd. Bahasa Daerah
3. ARIA NIRWAHYUDI, S.Pd. BK
JUDUL 1. Kerupuk P5
PROYEK
2. Serbat Irop Sehat Menyegarkan
A. KOORDINATOR
CHISTINA T. WINARSIH, S.Pd. Pendidikan Pancasila
B. PENDAMPING
VII.5 1. HAMDAN ISHAQ Ilmu Penegetahuan Sosial
2. SRI MARTINI, S.Pd. BAHASA INDONESIA
3. HULPIANA, S.Pd. IPA
JUDUL 1. Permen Kenyot Anti Asam Urat
PROYEK
2. Pentol Gegel Anti Diabet
A. KOORDINATOR
SRI PARDINI, S.Pd. Pendidikan Pancasila
B. PENDAMPING
VII.6 1. PATMAWATI HAULIAH, S.Pd. MATEMTIKA
2. RAGA PRIHATIN, S.Pd. PJOK
2. NURUDDIN, S.Pd. MATEMTIKA

JUDUL 1. Pentol Gegel Anti Diabet


PROYEK
2. Kerupuk P5
A. KOORDINATOR
AFIFUDDIN, S.Ag. PAIBP
B. PENDAMPING
VII.7 1. DENI HANDAYANI, S.Pd. Imu Pengetahuan Alam
29

2. SAMIATURROHMI, S.Pd. Bahasa Inggeris


3. RABIATUL ADAWIYAH, S.Pd. IPA
JUDUL 1. Serbat Irop Sehat Menyegarkan
PROYEK
2. Kerupuk P5
A. KOORDINATOR
PAHRIAH, S.Pd. Bimbingan Konseling
B. PENDAMPING
VII.8 1. EGIS PEBRIANA, S.Pd.
Bahasa Indonesia
2. YANTI MARIYADI, S.Pd.
Seni rupa & musik
3. M. JAZAN T.HIDAYAT, S.Pd.
BK

JUDUL 1. Permen Kenyot Anti Asam Urat


PROYEK
2. Pentol Gegel Anti Diabet
A.KOORDINATOR
JAMUDIN, S.Pd. Pendidikan Pancasila
B. PENDAMPING
1. RINI KURNIATUN, S.Pd.
Bahasa Indonesia
VII.9 2. ZULQAIDIR, S.Pd.
Bahasa Inggeris
3. TENI OLIVIA H., S.Pd.
BK
JUDUL 1. Kerupuk P5
PROYEK
2. Permen Kenyot Anti Asam Urat
A. KOORDINATOR
JAMUDIN, S.Pd. Pendidikan Pancasila
B. PENDAMPING
VII.10
1. RUMSIAH, S.Pd.
BAHASA INGGERIS
2. ANDRIANI KARMILASARI, S.Pd.
MATEMATIKA
3. HASNAWATI, S.Pd.
MATEMATIKA
JUDUL 1. Serbat Irop Sehat Menyegarkan
PROYEK
2. Pentol Gegel Anti Diabet
A. KOORDINATOR
JAMUDIN, S.Pd. Pendidikan Pancasila
B. PENDAMPING
VII.11 1. MARIA ULPA, S.Pd. Informatika
2. M. FAEZAL, S.Pd. BAHASA INGGERIS
3. L.SAEPUL YUSRI, S.Pd. BAHASA DAERAH
JUDUL 1. Serbat Irop Sehat Menyegarkan
PROYEK
30

2. Kerupuk P5

Pringgabaya, September 2022


Kepala SMPN 1 Pringgabaya

S U H A R D I, S.Pd.
NIP.19681231 198803 1 146

J. INSTRUMEN ASESMEN

Tema Utama Projek :Kewirausahaan

 Ahlak kepada manusia


Skor
No Aspek Pengamatan 1 2 3 4
1 Menerapkan 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain
2 Menghormati orang yang lebih tua
3 Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
4 Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat
5 Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

 Ahlak Kepada Alam


Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Memilih dan memanfaatkan potensi alam sekitar melalui pemilihan jenis
1
kuliner yang tepat sesuai dengan kearifan masyarakat sekitar
2 Menjaga kebersihan selama proses pembuatan
31

3 Menjaga kebersihan selama proses penyajian


4 Kemampuan mengategorikan jenis sampah (organik dan anorganik)
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

 Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan


Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Mengidentifikasi jenis kuliner yang tepat sesuai kearifan lokal
2 Mampu membuat keputusan dengan cepat
3 Melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

 Kolaborasi

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Aktif diskusi menyusun menu kuliner pilihan sesuai
kearifan lokal dalam kerja kelompok
2 Aktif diskusi strategi promosi menu kuliner pilihan sesuai
kearifan lokal dalam kerja kelompok
3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
4 Aktif ikut terlibat dalam membuat menu kuliner pilihan
sesuai kearifan lokal dalam kerja kelompok
5 Aktif ikut terlibat dalam menyajikan menu kuliner pilihan
sesuai kearifan lokal dalam kerja kelompok
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

 Kepedulian

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Perduli akan adanya keragaman kuliner di daerah sekitar
32

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
2 Perduli akan perlunya menjaga kelestarian keragaman kuliner di
daerah sekitar
3 Perduli akan kebersihan proses pembuatan kuliner
4 Perduli akan kebersihan penyajian kuliner
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

 Mengenal dan menghargai budaya


Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Mengetahui tentang berbagai jenis kuliner sekitar
2 Memahami tentang proses pembuatan berbagai jenis
kuliner sekitar
3 Memiliki kemampuan menyajikan berbagai jenis kuliner
sekitar
4 Menerima kesepakatan kelompok terhadap kuliner pilihan
meskipun berbeda dengan pilihannya
5 Menghormati pelaksanaan parade kampung kuliner
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

 Pemahaman diri dan situasi, Regulasi diri


Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Mengetahui kemampuan diri untuk menyampaikan ide
tentang berbagai jenis kuliner masyarakat sekitar
2 Memahami kemampuan diri untuk membuat berbagai jenis
kuliner masyarakat sekitar
33

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
3 Mampu menganalisis modal untuk membuat berbagai
jenis kuliner masyarakat sekitar
4 Mampu membangun team dengan orang lain / orang tua
untuk merencanakan dan membuat kuliner bazar
Skor
Total Skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
x 100
Skor Max

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom
skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Kriteria Penskoran

ANGKA HURUF
KETERANGAN
(Kuantitatif) (Kualitatif)
86 - 100 A Sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B Baik/memadai
56 – 70,99 C Cukup/cukup memadai
< 56 D Kurang/kurang memadai

Pringgabaya, September 2022

Mengetahui
Kepala Sekolah SMPN 1 Pringgabaya, Koordinator Proyek,

S U H A R D I, S.Pd. NIP.
NIP.19681231 198803 1 146
34

Anda mungkin juga menyukai