Anda di halaman 1dari 26

Ill

!KATAN AKUNTAN L'i00S£S1A

~
J.. I -- \L?
m
IK \TAN \KUNTA 'I l'IDONFS"
,...1,,,..,,, ,., ,,,,..,,,,,,,, ,., r1,.,,u • ../ "''"''""'' .ml

~i . I I I ,, . / >

AKU TAN I
BIAYADAN
MANAJEMEN

• I , •
MODUL LEVEL DASAR (CAFB)
Hak Cipta @2015, lkatan Akuntan Indonesia
Hak cipta dilindungi Undang.Undang. Oilarang menerjemahkan, mencetak ulang. memperbanyak, atau
menggunakan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronik, mekanik
atau cara lainnya, yang saat ini diketahui atau nanti ditemukan, termasuk menggandakan dan mencatat, atau
menyimpan dalam sistem penyimpanan dan penyediaan informasi, tanpa izin tertulis dari lkatan Akuntan
Indonesia.

lkatan Akuntan Indonesia tidak bertanggungjawab atas kerugian yang dialami oleh pihak yang melakukan
atau menghentikan suatu tindakan dengan mendasarkan pada materi dalam buku ini, baik kerugian yang
disebabkan oleh kelalaian atau hal lainnya.

Sanksi Pelanggaran Pasal 113:


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

t. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu)tahun dan/atau pidana denda palingbanyak Rp100.000.000,00(seratus j uta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau p emegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1 ) huruf
c. huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak RpS00.000.000,00 (lima ratus
j uta rupiah).
3. Setiap Or ang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1 ) huruf
a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial d ipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam
bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

© Hak cipta dilindungi Undang- Undang

AKUNTANSI BIAVA DAN MANAJEMEN

Edisi I 2019

Oiterbitkan oleh:

JI. Sindangtaya No. 1, Jakarta Pusat 10310


Telp. 021) 31904232 (hunting)
Fax. (021) 3900016
Home page: www.iaiglobal.or.id
Email: iai-info@iaiglobal.or.id

Oilarang memperbanyak tanpa seizin lkatan Akuntan Indonesia


BABS
PENENTUAN BIAYA STANDAR DAN ANALISIS VARIANS

Pendahuluan
Anggaran, seperti yang telah di bahas pada Bab 6, memberikan perencanaan yang
harus diikuti oleh manajer dalam pembuatan keputusan dan mengarahkan segala
aktivitas perusahaan. Pada akhir periode, anggaran mentiliki fungsi lain, yaitu
menjadi benclmuirk atau ukuran untuk dapat dibandingkan dengan basil operas i
aktl.1al. Ha.~l perbandingan ini akan menujukkan apakah perusahaan berha.~il
mencapai estima.~i dan target yang ditetapkan dalam perencanaan awal atau tidak.
Dalam Bab ini kita akan mempelajari penentuan biaya standar dan analisis varians.
Dua hal tersebut merupakan alat yang sangar penting dalam membantu manajer
menganalisis dan memonitor jalannya opernsi perusaliaan.

Tujuan Pen1belajaran
I. Nfenghitung perbedaan antara lcinerja aktual dan standar dalam hal pengaruh
harga dan volume dan mengidentifikasi kemungkinan penyebab perbedaan
aktual dan Stalldar
2. Nfenghitung dan merekonsiliasi laba yang dianggarkan dengan nilai laba
aktualnya dengan menggunakan penentuan biaya marjinal standar

A. Penentuan Biaya Standar


Sistem perencanan dan analisis keuangan memi liki sistem pengendalian biaya. Hal
mendasar yang perlu dipersiapkan dalam sistem ini adalah menetapkan biaya standar.
Biaya standar merupakan estimasi terbaik perusahaan aras biaya rata-rata yang
diperlukan untuk memproduksi satu unit barang atau jasa. Bstima.~ biaya ini adalah
poin awal dalam pembuatan anggaran. Ketika perusahaan berencana membuat
banyak unit, manajer akan menggunakan standar biaya per unit barang untuk
menentukan total anggaran biaya yang diperlukan dalam produksi. Sebagai contoh,
misalnya perusahaan telah mengestima.~i bahwa biaya standar bahan baku langsung
untuk satu unit produk adalah Rp7.500 dan perusahaan mengharapkan w1ruk dapat

138
memproduksi sebanyak l 00.000 unit. Total anggaran biaya bahan baku langsung
akan menjadi Rp750.000.000 (Rp7.500 x 100.000 unit).

Terdapat beberapa metode untuk menetapkan biaya standar, yaitu analisis data
historis dan analisis opera.~ (task analysL~).

(l) Analisis data historis


Salah satu indikator biaya ma.~a depan adalah data biaya historis. Pada proses
produksi yang sudah matang, (iimana perusahaan memiliki banyak pengalaman
dalam produksi, biaya yang dikeluarkan pada periode Jampau dapat menjadi
da.~ar yang baik wituk memprediksi biaya di periode selanjumya. Perusahaan
tentu perlu membuat beberapa penyesuaian untuk mencerminkan J>ergerakan
tingkat harga atau perubahan teknologi pada proses produksi. l\1anajer tidak
boleh bergantung sepenuhnya pada biaya historis dalam penentuan biaya
standar karena perubahan sekecil apapun yang dilakukan perusahaan pada
periode berjalan dapat membuat biaya historis menjadi tidak relevan untuk
dipertimbangkan. Selain itu, produk baru akan memerlukan biaya standar baru
karena tidak ada data biaya historis yang dapat dijadikan dasar penentuan biaya
standar. Dalam hal ini, manajer J>erlu mencari metode lain dalam J>enentuan
biaya standar.

(2) Analisis 01>era.~


Cara lain yang dapat dilakukan untuk menetapkan biaya standar adalah dengan
melakukan analisis atas proses produksi untuk menentukan berapa biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk melakukan keseluruhan proses. Penekanan tidak
lagi pada berapa biaya untuk melakukan proses tersebut di ma.~a lalu, namwi
berapa biaya yang seharusnya di ma.~a depan. Dalam metode ini, akuntan
manajemen akan bekerja sama dengan teknisi yang mengetahui seluk beluk
proses produksi secara mendetail. Secara bersama-sama mereka akan
melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa banyak bahan baku yang
seharusnya diperlukan dan bagaimana me.~ n seharus nya digunakan dalam

139
proses produksi. Studi atas waktu dan gerakan (time and ,n()/ion study)
dilakukan untuk menentukan berapa waktu yang diperlukan pegawai untuk
mengerjakan tiap cabapan produksi .

Drui dua metode di atas dapat dilihat babwa akuntan manajemen tidak boleh
menetapkan biaya standar sendiri . Partisipasi manajer drui fungsi Jain di
perusabaan sruigat penting untuk menjamin objek"tivitas drui reliabilicas biaya
standar yag ditetapkru1. Selain itu, partisipasi aktif tiap bagian dari perusahaan
juga dapac meningkatkan komitmen bersama dalam pencapaian target yang
ditetapkan dalam biaya standar. Sebagai contoh, J>engawas di bagian produksi
harus dilibatkan dalrun pembuatru1 standar biaya produksi drui manajer bagian
pemasaran hruus dilibatkan dalrun pembuatan target harga jual drui volume
penjualan .

B. Analisis Varians
Setelah menetapkan biaya stalldar, sistem pengendalian biaya akan membantu
mengukur biaya aktual dalam proses produksi. Jvlelanjuckrui contoh di atas, misalnya
diketahui babwa perusahaan secara actual dapat memproduksi se1>erti yang
ditargetkrui namun biaya actual untuk bahrui baku langsung bukan Rp7.500 J>er unit,
melainkan Rp8.000 1>er unit. Ini berarti total biaya aktual bahan baku langsung
menjadi Rp800.000.000 (Rp8.000 x 100.000 unit). l\1anajer selanjutkan akan
membandingkan ruigka dalam ruiggaran dan angka aktual. Perbedaan ruitara anggaran
dengan basil aktual disebut sebagai varians. Dalam contoh di atas, 1>erusahaan
memiliki varians biaya sebesar Rp50.000.000 (Rp800.000.000 - Rp750.000.000).
Informasi ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan dalam perencanaan sehingga
perusaharui akan berusaba wituk mencari penjelasru1 mengapa estimasi yang
dilakukrui tidak tepat. Hal inilali yruig disebuc sebagai analisis vruians. Proses follow-
up dari varians yang nilainya signifikan disebut sebagai management by exception,
dimruia mruiajer hanya fokus dalrun mengevaluasi drui mencari J>enyebab te1jadinya
ruigka variruis yang besar tersebut.

140
Contoh singkat di alas merupakan contoh dari analisis varians untuk bahan baku
Jangsung. Biaya standar dan varians juga dapat diukur untuk berbagai tipe bahan
baku Jangsung, beberapa jenis tenaga kerja Jangsung, dan juga untuk biaya tidak
Jangsung. Selain itu, deviasi dalam penjualan dan Jaba operasi juga dapat dianalisis.
Untuk mengilustrasikan penggunaan biaya standar dalam mengelola biaya dan
analisis varians, kita akan menggunakan kasus di bawah ini.

Mom's IGtchen (MK) memproduksi kue kering premium untuk didistribusikan ke


berbagai toko kue premium. Proses produksi melibatkan penggunaan mesin dan juga
pemakaian tenaga kerja langsw1g. Tahapan produksi dimulai dengan memilih bahan
baku berkualitas, mencampur adonan dalam mixer, mencetak kue kering,
memanggang, mendinginkan dengan cepat (agar kue kering tetap renyah), dan
memasukan ke dalam toples. J',,fom's Kitchen saat ini memiliki kapasitas untuk
memproduksi sebanyak 5.500kg. Pada tahun 2018, perusahaan merencanakan untuk
memaksimalkan kapasitasnya dan menjual 5.500kg kue kering dengan estimasi harga
jual Rp300.000 per kg. Pada akhir tahun 2018 diketahui bahwa perusahaan berhasil
menjual 5.500kg kue kering dengan barga jual akrual sebesar Rp320.000 per kg.
Berikut adalal1 hasil aktual dan anggaran statis perusahaan pada talmn 2018:

Anggamn
Ha.Sil Akrual
Scatis
Unh c•rinal 5.00 5.51X
PendRnatan I.6(Xl.001).(1(1 I.650.(J(J(l.(J(J(
Biava Vari.abet:
Bahan baku lan!?sune::
-Terigu 54.(J(IO.OO 46.200.(1(1(
- MenteJ?:a 450.(1(1()_(1() 433.125.(1(1(
Biava te.M ~-a lan~sun~ 375.(J(J()_(J(l :!64.(J(J(J.(J(J(
Biava tidak tan~sun!! n'Qrl'l>1nal 75.(J(J()_{l(l 66.(J(J(l.(J(J(
Marjin kontnbusi 646.(1(1()_(1() 840.675.(1(1(
Biava tidak langsu.n~ reran 375.(1(1()_(1() 220.(J(J(J.(J(J(
Laba operas i 271.(J(J()_(J(l 620.675.(1(1(

141
Selama tahun 2018, ]\,fom 's Kitchen menggunakan biaya standar dan mengeluarkan
biaya aktual sebagai berikut per kg kue:
Aktual Anbnaran
Pem?:!!:unaan hahan haku langsung:
Tepon ~ 119 0,8
Mencega (kg) 0,5 0,45
Harea bahan balm lan2.-sun2:
Teri.e:u fh'>) 12.0(Xl 10.500
Mentega (k!?:) 18(1.0(Xl 175,0(X)
Pe.n('~unaan jam tenaga lani: sun~ (iam) I 0,8
Tarifupah teM~a langsun,:t :ner jam) 75.0(X) 61).0(X)
Peno"unaan biava tidak lane:sun2 1nar~ nal fl--...1' n5 QI
Tarifbiava tidak lan2.-sun!?: n-a~-i11aJ 3(1.0(Xl 20.0(X)
Pemakaian biaya tidak langsung tet!ln li:un) 1,5 I
Tarifbiava tidak lan~-sunJ?: tec.ap 511.0(X) 40.0(X)

Angka dalam anggaran statis merupakan angka yang tertera dalam anggaran induk,
yang merupakan basil perkalian antara harga/biaya standar dengan kuantitas standar.
Sebagai contoh, angka pendapatan sebesar Rpl.650.000.000 pada anggaran statis
merupakan hasil perkalian harga standar Rp300.000 dengan 5.500 kg kue yang
diestimasikan teijual. Sementara angka pada hasil aktual merupakan ha.~! perkalian
antara harga/biaya aktual dengan kuantitas aktual. Setelab mendapatkan informasi
keuangan di atas, kita dapat mulai melakukan analisis varians untuk ]\,fom's Kitchen.

Untuk membantu analisis, Jcita akan mempersiapkan anggaran fleksibel terlebil1


dabulu. Anggaran fleksibel adalah anggaran yang berisi anggaran pendapatan dan
anggaran biaya berda.~arkan kuantita.s aktual yang terjual pada J>eriode anggaran.
Sebagai contoh, Mom's Kitchen berhasil menjual 5.000 kg kue pada tahw1 2018.
Maka angka ini akan menjadi dasar perkalian w1tuk menghitung anggaran fleks ibel
untuk pendapatat1 dan biaya. Yang perlu diingat adalah poin-poin berikut:
(I) Standar hargajual adalab Rp300.000, sama seperti dalam anggaran statis
(2) Standar biaya marjinal per kg kue (terdiri dari baban baku langsung, tenaga
ke~ja langsung, dan biaya produksi tidak langsung marjinal) adalab sama
seperti standar biaya per kg pada anggaran statis, yaitu sebesar Rp147.150

142
[(Rpl0.500 x 0.8kg) + (Rp175.000 x 0.45kg) + (Rp60.000 X 0.8jam) +
(Rp20.000 X 0.6kg)).
(3) Anggaran total biaya tetap akan sama seperti pada anggaran statis, yaitu
Rp220.000.000. Hal ini dikarenakan biaya tetap sebesar itu dikeluarkan tvfom's
Kitchen untuk mendukung kapasicas produksi hingga 5.500kg. Oleh karena itu,
angka biaya tecap akan sama meskipun pemsahaan memproduksi di bawah
5.500kg.

Satu-satunya perbedaan antara anggaran stacis dengan anggaran fleksibel adalah


anggaran statis dipersiapkan dengan asumsi bahwa pemsahaan akan membuat
5.500kg kue. Sedangkan anggaran fleksibel disusun dengan menggunakan angka
aktual produks i, yaitu 5.000kg kue. Tabet 8.1 di bawah ini berisi perbandingan antara
ha.~il aktual, anggaran fleksibel, dan anggaran statis.

143
Tabc.18.1 : A,nal~ is Vsrians Bcrdasarbn Anggaran Flckllibcl untuk Mom·!I Kitchen, 2018

\'arians Ania:aran Anu:aran Varians Volume A"llJtaTllO


Ha.'iil Aktual
tle.k!ii hel l<leksibel Penjual• $tatis-

' (I) (2) =(1)-(3) ' (3) (4) = (3) • (S) ' (S)
Unit tei:;tal 5.(XXI 0 5.(XX> 500 U 5.500
Pcndspatan I .ll(X).(XIO.(XIO HIO.(XIO.(XIO t' I 5<IO.(XIO.(XIO 150.000.000 U 1.650.(XIO.OOO
Biaya Variabel:
Bahan baku langsung:
• Tcpung 54.(XXUXIO 12.(XIO.(XIO IJ 42(XXUXX> 4.200.CXXl F 46.200.(XIO
• Mcntcga 45<1.(XIO.(XIO 56.250.(XIO IJ 393.750.(XX> 39.375.000 F 433.125.CXXl
Biaya ccnaga lang!lung 375.(XXUXX> 135.(XJCUXX) lJ 240.(XX>.(XX> 24.000.000 F 264.(XIO.OCIO
Biaya overhead variabcl 75.(XXHXX> 15.(XIO.(XIO U 60.(XX>.(XX> 6.000.000 F 66.(XIO.(XIO
Total biaya margins.I
- -954.<XXUXIO
--- 218.250.(XIO U 735.750.(XX> 73.575.000 F 809.325.(XIO
Mrujin tontribusi 646.(XXUXX> I 18.250.(XIO U 764.250.(XX> 76.425.000 F 840.675.(XIO
Biaya tctap 375.(XXUXX> 155.(XIO.(XIO U 22().(XX>.(XX> 0 220.(XIO.(XIO
Laba opcrai1i 27 UXIO.(XIO 36. 750.(XX} lJ 544.250.(XX> 76.425.000 U 620.675.(XIO

t Rp273.250.0(XI U

Varians anggaran flcbibc.1


t Rj,76.425.()0() U

Varians volun~ pcn)labn


t
t Rp349.675.0CIO U

Varians anggaran iuu.is


t
P= Efcik tc:rhadap b h:a upmu;i ada.bh Fuimrabl1:
U = Eftk t«hadap laha c~«an :sd:ilah Unftnv,mhlt

Tabet di atas menunjukkan analisis varians berda.sarkan anggaran fleksibel untuk


Mom's Kitchen, dimana varians anggaran statis sehesar Rp349.675.000 terdiri dari
dua bagian, yaitu Rp273.250.000 yang merupakan varians anggaran fleks ihel dan
Rp76.425.000 yang merupakan varians volume penjualan.

(1) Varian.~ volwne penjnalan


Dalam kasus ini, pada tahun 2018 Mom's Kitchen menjual lebib sedikit
daripada yang diharapkan. Oleh karena itu Jaba opemsinya lehih sedikit
daripada angka )aha opera.si pada anggaran statis . Varians volume penjualan
dapat dihitung dengan formula herikut:
Anggaran
Varians Aktual A.nggaran
Volume
Penjuafa n

Margin
l<ontribusi
per unit
X
( unit
terjual
unit
terjual )
Terdapat berbagai macam penjelasan mengapa deviasi yang tidak
mengw1tungkan ata.s volume penjualan ini terjadi, yaitu:

144
(a) Kegagalan manajer dalam eksekusi rencana penjualan.
(b) Pennintaan pasar menjadi Jebih kecil dari yang diprediksi.
(c) Pesaing mengeluarkan produk baru sehingga mengambil pelanggan
Mom's Kitchen.
(d) Perubahan selera pa.sar yang tidak diantisipa.s i sebelumnya.
(e) Produk Jvfom' s Kitchen kuraog berkualitas, sehingga banyak pelanggao
yang tidak pua.s .

(2) Varians anggaran Oeksibel


Varians ini dapat dianalisis lebih Janjut menjadi beberapa buah varians Jagi,
yaitu varians biaya bahan baku Jangsung, varians biaya tenaga kerja Jangsung,
varians biaya tidak Jangsung marjinal, dan varians biaya tidak Jangsung tetap.

(a) Varians biaya bahan baku Jangsung


(i) Varians harga
V arians harga adalah 1>erbedaan antara harga bahan baku Jangsung
aktual dengan harga bal1an baku yang dianggarkan. Rumus untuk
menghitung varians ini adalah sebagai berikut:

Kuantitas
Varians Harga b ah an Harga baha n ) aktual bahan
= - baku yang x
baku yang
Harga baku aktual d"1anggarkan
(
digunakan

Varians dua baban baku l\1om's Kitchen adalah:


Kuantiw
Kategori haban Barga haban Barga haban bairn bahan hal<0 Varians
bal<0 baku aktual yang dianggarkan aklual (kg) Barga
Terigu Rpl2(Xl0 Rpl0.500 4.500 6.750.()(Xl U
Mentega Rp I&HXJO Rpl75J)()() 2500 12.5()().()(X) U

V arians harga sifatnya unfavorable untuk kedua bahan baku


tang.swig Jvfom's Kitchen. Hal ini karena harga untuk terigu dao
mentega Jebih besar daripada yang diperlcirakan. Manajer
perusahaan berusaha mengidentifika.si penyebab dari ha) tersebut.
Beberapa kemunglcinan penjela.san adalah sebagai berikut:

145
• Angka intlasi Jebih tinggi daripada yang diperkirakan
sehingga harga menjadi Jebih tinggi.
• Manajer memilih menggunakan bahan baku yang Jebih
berkualitas untuk meningkatkan kualita.~ kue.
• Bahan baku mengalami kelangkaan di pasar sehingga
harganya naik.
• l\1anajer pembelian memiliki kemampuan negosiasi yang
buruk kepada pemasok.

(ii) Varians etis iensi


V arians efisiensi berkaitan erat dengan penggunaan kuantitas
bahan baku untuk setiap kg kue. Di awal J>eriode, manajer telah
membuat standar mengenai berapa banyak bahan baku yang
seharusnya digunakan unruk membuat satu kg kue kering. Formula
untuk meng-hitung varians efis iensi adalah:

Kuantitas Kuantitas bahan baku ) Harg_a bahan


Varians
• bahan baku - yang dianggarkan untuk x baku yang
Efisiensi ( aktual aktua1 unit terjual dianggarkan

Vru1ans efis iensi untuk terigu dan mentega adalal1:


Kuantitas bahan
bakuyaag
Kuantita.1 diaaggarkan Barga bahan
Kategori oohan bahan bairn untuk unit aktual bakuyaag Yarians
bairn ak(ual ltrjual diaaggarkan Efisien.d
Terigu Rpcl.500 Rpt!XX> 10.500 5.250.<XXl U
Meiteg;i Rp2.500 Rp2.250 175.(XXl 43.750.<XXl U

Pada penggunaan baban baku pun ]\,fom's Kitchen memiliki


efisiensi Jebih rendah dari yang diang-garkru1. Artinya adalah, setiap
kg kue mengkonsumsi bahru1 baku Jangsung yang lebih besar
daripada yang- diharuskan.

146
(b) Varians biaya tenaga kerja langsung
Sama seperti bahan baku langsung, varians pada renaga kerja Jangsung
j uga dapat dibagi menjadi varians harga dan varians efisiensi.
(i) Varians harga
V arians harga tenaga kerja langsung adalah perbedaan antara tarif
upal1 renaga kerja langsung secara aktual dengan tarif upal1 yang
dianggarkan. Formula untuk menghitungnya adalah:

Tarif upah ) Jamalctual


Varians " Tarlf upah tenaga kerja
= tenaga ke.,a . ic tenaga kerjayang
Harga yang dlanggarkan
( aktuaI dlgunakan

Berikut ini merupakan basil perhitungan varians harga tenaga kerja


Jang.~ung uotuk Mom's Kitchen:

Jam aklllil
Tadhklllil ym,g dig....., Vllriaos hm'g•
Rp75.000 Rpl',0.000 5.000 75.000.000 U

Terlihat bahwa pada tahun 2018 tarifupah renaga kerja mengalami


peningkatan sehingga varians harga untuk tenaga kerja langsung
memiliki efek yang ,mfavorable terhadap Jaba opera.~. Beberapa
penyebab atas hat ini dapat berupa:
• Tingkat upah meningkat karena ada regula.~ baru dari
pemerintah mengenai upal1 minimum pegawai.
• Pegawai melakukan demonsrrasi w1tuk meminta kenaikan
upah
• Perusahaan memutuskan untuk mempekerjakan pegawai
yang Jebih berpengalaman dan memiliki keahlian khusus
untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi.

147
(ii) Varian.~ efisiensi
Perbedaan antara jam tenaga kerja actual dengan jam tenaga kerja
yang dianggarkan akan memicu timbulnya vru1ans efisiensi.
Formula perhitungruinya adalah sebagai berikut:

Jam tenaga ke~ayang


Varians Jam tenaga Tartfyang
= diangg.atkan untuk
Efisiensl kerja aktual · dianggarkan
( aktual unitterjual

Untuk tahun 2018, berikut adalah perhitungru1 vru1ru1s efisiensi


pada penggunaan jam renaga kerja:
.Jam t.ruiga kerja
yang dianggarkan Tarif t.naga
Jam teruiga untuk wlit ilktwd kerjo yang Varian,
kerja ilktwd t.rjwd dianggarkan Efisiell'ii
Tenaga kerja 5.CXXl 4.000 Rp60 CXXl Rp60.CXXl CXXl U

Pada vruians ini pun perusaharu1 mendapatkru1 basil yang


unfavorable. Arrinya adalah dibutuhkan wakru yang lebih bru1yak
daripada seharus nya untuk dapat memproduksi 1 kg kue kering.
Hasil identifikasi mru1ajer atas penyebab rendahnya efisiensi dapat
berupa:
• Pegawai bekerja dengan lambat untuk menghindrui produk
cacat.
• Perusahaan bru1yak mempekerjakan pegawai baru yang
belwn berpengalrunru1.
• Peralarru1 yru1g digunakan tidak dirawat denga,1 rutin
sehingga sering rusak atau macet.
• Perusahaan menerapkru1 stru1dar yang rerlalu tinggi dalrun
pemakaian jam tenaga kerja Jangsung.

148
(c) Varians Biaya Tidak Lang$ung !Vlarjinal
Varians biaya ridak Jangsung mat:iinal akan mengukur perbedaan antara
angka biaya tidak tang-sung marjinal secara actual dengan angka biaya
tidak Jangsung marjinal dalam anggaran tleksibel. V arians w1tuk biaya
tidak Jangsung marjinal dapat diturunkan Jagi menjadi varians
pengeluaran (spending varia11ce) dan varians efisiensi
(i) Variance pengeluaran (spending variance)
Varians ini sejatinya mirip seperti varians harga pada varians biaya
langsung. Namun tidak seperti harga atau tarif pada biaya langsw1g
yang dapar direntukan dengan nmdah, angka tarif biaya tidak
langsung marjinal merupakan tarif yang didapatkan dengan cara
membagi kebutuhan biaya tidak Jangsung marjinal dengan da.sar
alokasi yang ditentukan oleh perusahaan. Pada metode tradisional,
seluruh biaya tidak Jangsung marjinal akan digabungkan dalam
satu cost pool. Total angka ini kemudian akan dibagi dengan dasar
alokasi yang dianggap paling tepat. Sedangkan pada metode
Activity Based Costing, perusal1aan akan membagi-bagi biaya tidak
langsung marjinal berda.sarkan beberapa aktiviras yang
memunculkan biaya tersebut. Dasar aloka.si untuk biaya di masing-
ma.sing aktivita.s akan berbeda. Ha.sil pembagian ini akan menjadi
tarif alokasi biaya tidak langsw1g marjinal. Varians pengeluaran
(sr1ending variflttce) pada biaya tidak Jangsung marjinal dapat

dihitung dengan formula berikut:


Varians Kuantitas alt.Jal dasar
Per.eeluaran
(Speoo'mg
Votiona t

(
Tarif alokasi biaya
tidak laogsung
marginal yaogaktual
Tarrf alokasi biayatidak
· laogslllg ma@nal yang
direncanakan ) '
alokasi biaya tidak
laogsung margin.al yang
digunakan

Untuk kasus l\1om's IGtcben, perbitungannya akan menjadi:


KlllWl!a<
attuaJ dalar
llloka,l)m>g Varians
clgu,,abn pengemrmi
Bilya tmkhng'ung marginal Rp.10.IXIO Rp20.(IIXI 2500 25.omo:x>u

149
Kuantitas aktual dasar aloka.~i yang digunakan didapatkan dengan
mengalikan jumlah kebutuhan aktual biaya tidak Jangsung marjinal
per kg kue dengan total penjualan aktual (0.5jam x 5.000 kg). Pada
varians ini ]\,fom's Kitchen j uga mendapatkan basil yang tidak
menguntungkan.

(ii) Varians etisiensi


Pada awal periode, manajer telab membuat perencanaan mengenai
berapa total da.~ar aloka.~i yang diperlukan untuk mendukung
produksi selama satu periode. Dasar aloka.~i inilah yang akan
digunakan untuk mendistribusikan biaya tidak Jangsung marjinal
kepada produk. Seriap satu unit produk direncanakan akan
membutuhkan sejumlah dasar alokasi dalam pembuatannya. Di
akhir periode, pemakaian actual ata.~ dasar alokasi akan dihitung.
Perbedaan antara pemakaian yang diperkenankan dengan
pemakaian al.1Ual disebut sebagai varians efisiensi biaya tidak
langsung marjinal. Varians tersebut dapat dihitung dengan formula
berikut:

Kuantitas aktualdasar Koantrtas das:ar alol:asi )


Varians
• aloi::asiyang • 'filrlgdiperkenankan x Tarif yafti dianggarkan
Efisiensi
( dig_makan untukaktualuMterjoal

Pada tahun 2018, ]\,fom's Kitchen menggunakan 0.5 jam per I kg


kue. lni Jebih kecil dari waktu yang diperkenankan, yairu 0.6 jam.
Oleh karena itu dapat dilihat pada ha.~il perhitungan di bawah
babwa varians efisiensi unruk biaya tidak langsung marjinal adalah
favorable.
Kunila.'l DasauloWI
11ldual da<lll' dipcrlmwikllll
alota,I ~ umul< 11ldnal m,Jt Variaas
digunal<llll lc,;,,J Elsicn.<I
l.lOO .1.0IIO Rpl)OIIO RplO.OIIO.OIIO F

150
(d) Varians biaya tidak langsung tetap
Pada awal tahwi, perusahaan akan merencanakan kapasitas produksi
untuk mendukung rencana penjualan . Kapasitas produksi ini yang akan
menjadi komitmen bagi perusahaan dalam konsumsi biaya tetap. Oleh
karena itu, berapapun hasil produksi aktual pada periode tersebut (selama
masih berada dalam batasrui relevan) tidak akan mem1>engaruhi angka
total biaya tetap yang dianggarkrui. Jumlali biaya tidak langsung tetap
pada anggaran fleksibel akan sama seperti jumlah biaya tidak langsung
tetap pada anggarrui statis.

Ini berbeda dengan biaya tidak lruigsung marjinal, dimruia j umlah


pemakaian biaya tidak langsung marjinal di anggarrui fleksibel akan
mengikuti nilai output aktual. Penyebab dari hal ini adalah nilai biaya
mru:iinal akan bervariasi sesuai dengan j umlah output. Apabila jumlah
output aktual lebih kecil dari yang direncanakan, maka ruigka J>engali di
total biaya marjinal juga akan lebih kecil. Ini membuat total biaya
mru:iinal pada anggaran fleksibel menjadi lebih rendah daripada
jumlahnya pada ruiggaran statis.

Karena tidak ada perbedaan antara total biaya tidak langsung tetap pada
ruiggaran fleksibel dengan pada anggaran statis, maka tidak akan terdapat
varians efisiensi untuk biaya tidak langsung tetap. Perusahaan tidak
menjadi lebih efisien ketika memproduksi lebih sedikit dari yruig
direncru1akru1 dalam hal total biaya tidak langsung tetap karena biaya
tetap tidak bervariasi sesuai dengan j umlah output.

Varians yruig terdapat pada biaya tidak langsung tetap adalah varians
pengeluaran (spending varia,s~) dan varians volume produksi.
(i) Varians pengeluaran (spendi11g varia11ce)
V arians pengeluaran pada biaya tidak langsung tetap adalah
perbedaan antara total biaya tetap yang direncanakrui pada awal

151
periode dengan total biaya tetap yang secarn aktual dikeluarkan
oleh perusahaan pada periode tersebut. Formula untuk
menghitungnya adalah:

Varians
Total biaya tidak
Pengeluaran
(Spending
Variance)
=
(
Total biaya tidak:
lang$ung tetap aktual
langsung tetap
di rencanak'an )
Karena pada tahun 2018 Mom's Kitchen mengeluarkan
Rp375.000.000 biaya tetap sedangkan yang dianggarkan hanya
Rp220.000.000, maka perusahaan mengalami varians pengeluarnn
yang sifatnya unfavorable untuk biaya tidak langsung tetap
(Rp375 .000.000 - Rp220.000.000 = Rp155.000.000). Artinya
adalah perusahaan lebih boros dalam pembayaran biaya tidak
langsung tetap. Alasan dari lebih tingginya angka aktual dari angka
yang diperkenankan dapat disebabkan oleh lebih tingginya biaya
sewa pabrik, meningkatnya sewa toko tanpa diantisipasi oleh
perusahaan, atau tingginya nilai depresiasi akibat pembelian
mesin-mesin ba1u Mom's Kitchen perlu menggali lebih dalam
akar permasalahan dari hal ini agar ke depannya mampu membuat
perencanaan yang lebih baik.

(ii) Varians volun1e prodoksi.


V ruians volwne produksi terjadi sebagai akibat perusahaan
memproduksi jumlah yru1g berbeda dari yang diru1ggarkan. Pada
kasus ini, Mom's Kitchen banya memproduks i 5.000 kg, yaitu 500
kg lebih sedikit dari yang direncanakrui. Perbedarui ini akan
menyebabkan tarif alokasi biaya tidak langsung tetap ke masing-
masing kg kue menjadi lebih besar dari yru1g sehruusnya. Awalnya
perusahaan mendistribusikru1 Rp 40.000 biaya tidak langsung tetap
per kg kue (sesuai dengru1 tarif biaya tidak lruigsung tetap). Nrunun
dengrui hanya diproduksinya 5.000 kg kue, maka seharusnya tiap

152
kue akan mendapatkan alokasi sebesar Rp 44.000 (total biaya tidak
langsung marjinal yang dianggarkan dibagi dengan jumlah unit
aktual). Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Rp220.000.000
Varians volu1ne produksi = S.OOO

Sepanjang periode, produk terlanjur menerima alokasi Rp40.000


karena perusahaan diharapkan dapat memproduksi 5.500 kg.
Setelah pada akhir tahun terlihat bahwa angka alokasi per kg kue
seharusnya Rp44.000, berarti setiap kg kue menjadi kelcurangan
alokasi (under allocaied) biaya tidak langsung tetap. Hasilnya
adalah setiap kg kue memiliki biaya yang yang lebih kecil daripada
yang seharusnya (1111der costed). Total varians volume produksi
adalah Rp20.000.000 [(Rp44.000 - Rp40.000) x 5.000 unit). Oleh
karena itu, perusahaan harus lebih berhati-hati dalam perencanaan
alokasi aras biaya tidak lang;sungnya.

(3) Analisis detail varians pada laba operasi


Gambar 8.1 di bawah ini menw1jukkan tingkat analisis dari varians yang telah
dibalias pada kasus di atas. Gambar ini sekaligus merupakan rangkuman ara.s
analisis varians pada bab ini. Angka yang tertera merupakan efek dari varians
tersebut terhadap laba opera.si perusahaan.

153
V,ri1n1 Alt!)r.<1 St!Ji6
Rp."ll.6SH0l (II)
I

! y

V:an, lmwru Fkbbd Vllins Voitm,Pltljulu


llj,21).!j).(O) (II) RplM25JOl(IJ)

-- '

- - - - - - - -,1 - - - - - ' ' - - - -


Vllins lbyilul v.:.,,l!J!in B!ID Lt1gmg va:..,Tuugdi,91~mi Vllins 8i1;> fldJl ~'~ li!JJiml I v,,;u,, 8ir1, Tlhl un,r~Trup
Rpl00Jl(J)Jl00 (FJ 11¢l12l(IJ):O(I)) Rpll.i/.Ol((J)(IJ) Rpl~OX\lllllM :. Rp1;w:omo~1
I 1- - - - - - - -
y
• i
~
I I' r ·
I
I1
r.-.a~
~IL"-U:O(!l

LV,. . .

~
y
r.iiir,i'
Ir,~~). )R I:

-----,-........
I

154
LATIHANSOAL

A. Pilihan Ganda
l. Anggaran induk disebut juga:
a. Anggaran tleksibel
b. Anggaran statis
c. Anggaran yang dibuat di akhir periode
d. Anggaran yang dibuat berdasarkan kuantitas akrual produk

2. Anggaran fleksibel adalah:


a. Bentuk Jain dari manajemen berdasarkan pengecualian
b. Anggaran yang dibuat di akhir periode
c. Anggaran yang dibuat berdasarkan kuantita.~ produk yang direncanakan
d. Anggaran yang pasti memberikan basil menguntungkan

3. Varians adalah:
a. Perusahaan memiliki efisiensi yang baik
b. Jwnlah input yang diperlukan untuk memproduksi output
c. Perbedaan antara ha.~J akrual dengan anggaran
d. Perbedaan antara anggaran dengan standar

4. Varians yang menguntungan (favorable) mengindikasikan bahwa:


a. Anggaran biaya lebih kecil dari biaya akrual
b. Pendapatan aktual lebih besar dari anggaran pendapatan
c. Angka aktual memiliki efek mengurangi laba operasi
d. Pendapatan aktual lebih kecil dari anggaran pendapatan.

155
5. Anggaran fleksibel dari biaya baban baku berjumlab Rp600.000 yang sifatnya
mengunrungkan (favorable). Artinya adalah:
a. Rp600.000 lebih besar dari anggaran induk
b. Rp600.000 Jebih kecil daripada yang biaya unruk level kuantitas yang
direncanakan
c. Rp600.000 lebih besar daripada biaya untuk level kuantitas aktl.tal
d. Rp600.000 lebih kecil daripada biaya unruk level kuantitas aktual

6. Varians anggaran fleksibel untuk bahan baku Jangsung dapat dirurunkan


menjadi:
a. V arians anggaran statis dan varians volume penjualan
b. V arians volume penjualan dan varians efisiensi
c. V arians harga dan varians efisiens i
d. V arians anggaran statis dan varians harga

7. Angka anggaran didapatkan dari:


a. Angka aktual pada periode lalu
b. Standar yang dibuat oleh perusabaan
c. Data dari J>erusahaan Jain yang memiliki proses produksi yang sama
d. Semuanya benar

8. Varians harga yang tidak menguntungkan unruk bahan baku tang-sung akan
mengindikasikan:
a. Mana,jer pembelian memesan baban baku dalam jumlalt yang Jebih kecil
karena akan beralih ke sistem persediaan just-in-time
b. Adanya penwnpukan dalam J>enjadwalan produksi
c. Mana,jer pembelian lihai be,·negosiasi harga dengan pemasok
d. Terdapat J>enawaran yang Juar biasa banyak di pa.~ar untuk baban baku
tersebut

156
9. PT \Valles memproduksi es krim dengan berbagai m~a dan menggunakan jam
me.~in untuk mengalokasikan biaya tidak Jangsw1g marjinal. Berikut
merupakan informasi mengenai biaya tidak Jangsung marjinal pada tahun
2017:

Anggaran penjualan 30.000 unit


Anggaran jam mesin 10.000jam
Anggaran biaya tidak Jangsung marjinal Rp32.250.000

Angka aktual yang diproduksi 44.000 unit


Jam mesin aktuaJ 14 .400jam
Biaya tidak Jangsung mru:jinal aktual Rp48.400.000

Berapa tarif biaya tidak Jangsw1g marjinal per unit produk?


a. Rpl.075
b. Rpl.100
C. Rp3.225
d. Rp4.840
Penjelasan: a) Rp32.250.000/30.000 = Rp 1.075

l 0. l\1anakah pen1yataan berikut yang menggambarkan biaya tetap:


a. Tidak pernah ada kapasitas tidak terpakai
b. Dipengaruhi oleh jumlah kuantitas aktual yang diproduksi
c. Tidak dipengaruhi oleh jumlah aktual yang diproduksi
d. 1vlemiliki varians efisiensi.

157
B. Esai
l. PT Tirai Menurun memproduksi berbagai macam tirai baik untulc perusahaan
maupw1 individu. Tirai yang biasanya diproduksi pe,usahaan memiliki
infonnasi berikut ini:

Standar bahan baku langsung 10 meter dengan harga Rp50.000 per meter
Standar tenaga kerja langsung 5 jam dengan tarif Rpl0.000 per jam

Sepanjang tahun 2017, perusahaan membuat 1,500 tirai dan menggunakan


14 .000 meter bahan baku dan mengeluarkan Rp68.600.000. Tenaga kerja
langsung aktual adalah sebanyak 7.600 jam dengan total biaya Rp79.800.000

Diminta:
a. Hirung varians harga dan varians efisiensi unruk bahan baku langsung.
b. Hitung vruians harga dan varians efisiensi unruk tenaga kerja langsung.

2. PT Anugerah memproduksi separu sekolah . Perusahaan memproduksi separu


dalam batch. Unruk memproduksi saru batch separu, perusahaan harus
melakukan serup mesin. Biaya setup terdiri dari beberapa biaya yang
sebagiannya marjinal dan sebagian lagi sifatnya tetap berda.~arkan jumlal1 jrun
setup. Berikut ini me,upakan infonnasi untulc tahun 2016:

Anggaran Angka
Statis Aktual
Jumlah separu yang diproduksi & dijual 30.000 28.000
Jumlah separu pe1· batch 200 250
Jam setup per batch 5 4
B iaya marjinal per jam serup Rpl0.000 Rp9.000
Total biaya serup tetap Rp22.500.000 Rp21.000.000

158
Diminra:
a. Hitung varians efisiensi untuk biaya setup marjinal
b. Hitung varians pengeluaran untuk biaya setup marjinal
c. Hitung varians anggaran tleksibel untuk biaya setup marjinal
d. Hitung varians pengeluaran untuk biaya setup terap
e. Hitung varians volume produksi untuk biaya setup tetap

159
REFERENSI

Gal'rison, Noreen, Brewer(2014). Nfanagerial Accow1ting, 15"' Edition. New York:


McGraw Hill Higher Education.
Horngren, Datar, Rajan (2015). Cost Accounting: A l\1anagerial Emphasis. 15"'
Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
ICAEW (2016). l\1anagement Information Study l\1anual. Exeter: Polestal'
,vheatons.

160

Anda mungkin juga menyukai