Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Raya Panglegur Km. 4 Pamekasan 69371 Jawa Timur, Telp.(0324) 327248 Fax. (0324) 322551 website: www.iainmadura.ac.id email:
info@iainmadura.ac.id
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

Nama :Hafidatur Rafti Kelas :AS(B)


NIM :20383043061 Semester :5
Mata Kuliah : Islam dan Budaya Madura Absen :25

Jawablah soal-soal berikut

Banyak budaya Madura merupakan peninggalan dari Agama Hindu. Dari rokat laut sampai
peninggalan sejarah seperti candi dan lain sebagainya. Bahkan konon nama Madura diambil dari
kisah agama Hindu. Sehingga kental sekali di dalamnya nilai-nilai agama hindu.

1. Menurut anda apa saja yang mempengaruhi masukanya agama dan budaya Islam di tanah Madura ?
2. Jelaskan dengan cara apa saja agama dan kebudayaan Islam masuk ke Madura ?
3. Bagaimana jika budaya tidak sejalan dengan agama?
4. Apa saja prinsip yang harus diperhatikan dalam membentuk kebudayaan yang sesuai dengan islam?

Jawab:

1. Beberapa alasan pengaruh masuknya agama dan budaya islam di Madura, yaitu:
- Pertama, Madura merupakan bagian dari Pulau Jawa, dan penduduk Madura yang pertama
juga berasal dari tanah Jawa.
- Kedua, Islam pertama kali datang ke Madura bukan melalui Walisongo, tetapi melalui kontak
dagang antar pulau yang dilakukan orang Gujarat (India) terutama di wilayah Madura bagian
timur (Sumenep) tepatnya di Pelabuhan Kalianget. Namun, penyebaran Islam di Madura
berlangsung secara massif setelah Walisongo melakukan islamisasi di pulau Jawa, termasuk di
Madura.
- Ketiga, keberhasilan Walisongo dalam mengembangkan agama Islam di Madura tidak lepas
dari strategi dakwah yang diterapkan, yaitu cara-cara arif dan bijaksana (bi al-hikmah), nasihat-
nasihat yang baik (mau’idlah hasanah), teladan yang baik (uswah hasanah), dialog yang baik
(al-mujādalah bi al-latī hiya ahsan), serta bersidat akomodatif terhadap budaya lokal yang ada.
- Keempat, Madura selalu identik dengan keIslaman, maka tidak mengherankan jika orang luar
berpendapat bahwa karakter orang Madura sebagai orang yang beriman.

2. Masyarakat Madura telah lama berinteraksi dengan masyarakat luar dengan media perdagangan
laut (maritim). Hal ini juga disebabkan dengan kondisi Madura dan Nusantara pada umumnya yang
sangat strategis dan menjadi tumpuan perdagangan internasional saat itu. Oleh sebab itu pula Islam
pada masanya dikenalkan dengan jalur perdagangan. Terbukti bahwa Islam telah masuk ke Madura
sudah sejak lama.
Islam pertama kali datang ke wilayah Madura melalui perdagangan, terutama melalui wilayah
Madura bagian timur (Su-menep). Perkembangan Islam secara massif tampak sejak peran ak-tif dari
Walisongo. Keberhasilan penyebaran Islam di Madura tidak terlepas dari strategi dakwah yang
diterapkan oleh mubaligh yang bersifat santun dan akomodatif terhadap budaya lokal yang ada.
Dukungan dari para penguasa juga menjadi salah satu faktor pen-dukung suksesnya penyebaran Islam
di wilayah Madura. Bahkan, orang Madura sering diidentikkan dengan keIslaman.

3. Budaya yang bertentangan dengan Islam dapat diperbaiki kualitasnya sehingga tidak bertentangan
dengan nilai-nilai ajaran Islam. Misalnya, syair yang dulu mengandung unsur syirik diubah menjadi syair
yang mengandung nilai-nilai tauhid, dan usaha Wali Songo dalam memodifikasi kesenian wayang.
Sementara itu, adat budaya hasil cipta karsa manusia yang secara terang-terangan mengandung
unsur-unsur kemusyrikan, bid’ah, khurafat, takhayul, kedzaliman, dan hal-hal negatif lainnya, maka
harus ditundukkan kepada ajaran Islam. Bukan sebaliknya. Hal tersebut lantaran budaya merupakan
hasil ciptaan manusia sedangkan nash-nash syariat tidak mungkin mengandung unsur kebatilan.
Contohnya adat budaya yang menyalahi syariat adalah budaya larung laut. Dalam budaya ini
orang-orang mempersembahkan sesajian berupa kepala kerbau dan hasil pertanian lalu
menghanyutkannya ke laut. Budaya ini berasal dari adat istiada Hindu, yang dilakukan oleh sebagian
orang-orang Jawa untuk mengharap berkah dari penunggu lautan dan menghindarkan mereka dari
maya bahaya.
Dengan demikian, karakteristik kebudayaan dalam Islam ialah sesuai dengan nilai-nilai Islam dan
tidak bertentangan dengan Al Quran dan Al Sunah, dapat meningkatkan keimanan dan tidak
mengandung unsur kemusyrikan, menghasilkan kebajikan dan menambahkan ingat kepada Allah, dan
membuat pencerahan peradaban dan tidak menyebabkan perpecahan.

4. Prinsip Islam dalam memandang suatu budaya yaitu tidak melanggar ketentuan syari'at,
mendatangkan mashlatan (kebaikan) dan tidak menimbulkan mafsadat (kerukunan), sesuai dengan
prinsip Al-Wala' (cinta yang hanya kepada Allah SWT dan apa yang dicintai-Nya) dan Al-Bara'
(Berlepasan diri dan membenci dan apa saja yang dibenci olh Allah SWT), mencerminkan uhkuwah
islamiyah, mencerminkan ahlak yang baik
Dengan demikian, prinsip Islam didalam melakukan pemandangan akan sebuah budaya seperti
tidak melakukan pelanggaran akan berbagai macam bentuk ketentuan daripada hukum halal hingga
haram, melakukan pendatangan akan masalah dan memiliki prinsip daripada al-Wala dan juga al-Bara.

Anda mungkin juga menyukai