Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN ANEMIA

A. DEFINISI

Anemia merupakan kondisi klinis akibat kurangnya suplai sel darah merah sehat,
volume sel darah merah, dan atau jumlah hemoglobin (Black & Jane, 2014).
Anemia adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan jumlah sel darah merah
yang mengakibatkan penurunan jumlah hemoglobin dan hematokrit di bawah 12 g/dL
(Ndun, 2018).
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb atau eritrosit lebih rendah dari
nilai normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41% pada pria atau
Hb <12 g/dl dan Ht <37% pada wanita (Zahroh & Istiroha, 2019).

B. ETIOLOGI
Menurut Black & Jane (2014), penyebab anemia dikategorikan sebagai berikut:
1. Menurunnya Produksi Sel Darah Merah
a. Gangguan sintesis DNA: kekurangan kobalamin/vitamin B12, kekurangan asam
folat.
b. Berkurangnya sintesis hemoglobin: defisiensi zat besi, talasemia
(menurunnya sintesis hemoglobin), anemia sideoblastik (gagalnya
pembentukan gugus heme).
c. Menurunnya jumlah prekusor sel darah merah (hemolisis):
intrinsik, hemoglobin abnormal (anemia sel sabit), defisiensi
enzim.
2. Abnormalitas Membrane

a. Ekstrinsik: trauma fisik, antibodi (autoimun dan isoimun), agen


infeksi, toksin (bisa ular, kemoterapi).
3. Kehilangan Darah
a. Akut: trauma, pecahnya pembuluh darah.
b. Kronis: gastritis, hemoroid, menstruasi.
C. MANIFESTASI KLINIS
Gejala-gejala umum anemia antara lain cepat lelah, takikardi, palpitasi, dan takipnea pada
latihan fisik (Zahroh & Istiroha, 2019).
Namun, gejala bervariasi bergantung tingkat keparahan dan kecepatan hilangnya darah,
sudah berapa lama anemia terjadi, usia klien, dan adanya kelainan lain. Kadar
hemoglobin (Hb) biasanya digunakan untuk menegakkan tingkat keparahan anemia
(Black & Jane, 2014).
1. Terjadi lebih dulu : petechie, ekimosis, epistaksis.
2. Terjadi kemudian : ulserasi oral, infeksi bakteri, demam.
3. Tanda lanjut : pucat, letih, takikardi.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Bara (2019), pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada anemia adalah
sebagai berikut:
1. Jumlah pemeriksaan darah lengkap dibawah normal (Hemoglobin < 12 g/dL,
Hematokrit < 33%, dan sel darah merah)
2. Feritin dan kadar besi serum rendah pada anemia defisiensi besi
3. Kadar B12 serum rendah pada anemia pernisiosa
4. Tes comb direk positif menandakan anemia hemolitik autoimun
5. Hemoglobin elektroforesis mengidentifikasi tipe hemoglobin abnormal pada
penyakit sel sabit
6. Tes schilling digunakan untuk mendiagnosa defisiensi vitamin B12
E. PATHWAY

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi: Konjungtiva tampak anemis, kulit dan kuku tampak pucat.
2. Palpasi: Adanya demam.
3. Perkusi: Suara paru normal.
4. Auskultasi: Suara napas vesikuler.

G. ASESMEN KEPERAWATAN
1. Identitas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
3. Keluhan utama
4. Kronologis keluhan (mendadak/bertahap), faktor pencetusnya, lama terjadinya
keluhan, & upaya yang dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut
5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
7. Riwayat Psikososial → Mekanisme koping yang digunakan
8. Riwayat Kesehatan Lingkungan
9. Kebiasaan Sehari-hari
10. Pemeriksaan Fisik

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perfusi Perifer Tidak Efektif

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan

3. Intoleransi aktivitas

4. Resiko infeksi

5. Konstipasi

Anda mungkin juga menyukai