Anda di halaman 1dari 29

Daftar Isi

02 Pendahuluan 19-21 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari


04-07 Mengenal Employee Engagement: mengapa perlu 22-23 Merancang Employee Benefit yang Strategis
mengukurnya 24-26 Dengar Cerita Connected Employee: Jadi Kunci
○ Pengertian Employee Engagement Loyalitas Menahun
○ Mengapa Employee Engagement Penting, Bahkan 27 Kesimpulan
Krusial Pasca Pandemi? 28 Tentang Glints
○ Pandangan Glints Tentang Keterlibatan Karyawan
08-10 Membangun Budaya untuk Meningkatkan Employee
Engagement
11-13 Mengidentifikasi Perbedaan Engaged Employee vs
Disengaged Employee
○ Karakteristik Engaged Employee
○ Karakteristik Disengaged Employee
14-18 Insight: Strategi Meningkatkan Employee Engagement
○ Tantangan Employee Engagement dalam Setting
Kerja Jarak Jauh
○ Implementasi di Lingkungan Kerja Multikultural

https://employers.glints.id/ 1
#BuildingBetterConnection
Pendahuluan

Tantangan rekrutmen untuk menarik kandidat yang berkualitas


sudah cukup sulit. Namun, ada yang lebih menantang lagi
menurut praktisi HR, yaitu mempertahankan karyawan terbaik.

Salah satu penyebabnya adalah hubungan karyawan dengan


perusahaan terjadi sebatas transaksional. Riset menyebutkan
bahwa, karyawan yang memiliki ikatan emosional dengan
perusahaan memiliki kemungkinan tinggi untuk loyal terhadap
perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkan strategi


employee engagement guna membangun koneksi yang lebih
baik.

https://employers.glints.id/ 2
Employee engagement menjadi salah satu katalis yang Sayangnya, hanya 25% pimpinan yang betul-betul memahami
membantu meningkatkan produktivitas, baik bagi karyawan
strategi meningkatkan employee engagement.
maupun perusahaan.

90% pimpinan setuju bahwa employee engagement memiliki Artinya, masih ada banyak perusahaan yang memahami pentingnya
dampak pada kesuksesan bisnis. employee engagement karena berdampak pada produktivitas bisnis.
Namun, belum banyak yang berstrategi untuk menerapkannya untuk
Namun demikian, pandemi dan perubahan setting kerja membangun relasi yang sehat di tempat kerja.
menjadi jarak jauh atau sekarang hybrid tentu mengubah cara
kita berelasi di tempat kerja. Oleh karena itu, kami ingin membagikan beberapa insight terkait
employee engagement misalnya inisiatif yang dapat dilakukan
Perubahan ini mestinya tidak mempengaruhi employee menarik, melibatkan dan mempertahankan kandidat terbaik hingga
engagement jika sudah ada strategi dan struktur yang tepat. dampaknya untuk para karyawan.

Pentingnya employee engagement


Kami harap insight dalam ebook ini dapat membantu para founder, HR
manager dan pengusaha untuk mulai melakukan strategi employee
engagement yang terstruktur dan sistematis.

Sekaligus, kami ingin mengajak lebih banyak perusahaan yang


bergabung bergerak bersama #BuildingBetterConnections untuk
menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman untuk semua.
Meningkatkan Membantu menciptakan Meningkatkan
retensi karyawan kultur kerja yang lebih baik produktivitas
Akhir kata, selamat membaca!

https://employers.glints.id/ 3
Mengenal
Employee Engagement :
Mengapa Penting Mengukurnya?
Pengertian Employee Engagement

Secara harfiah, employee engagement adalah sebuah komitmen Namun, tidak pasti sama dengan employee happiness
emosional yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan serta visi
misinya. Adanya ikatan emosional ini memaknakan karyawan akan ‘Engaged employees are happy employees’, namun ‘Happy
benar-benar peduli dengan tujuan perusahaan, bukan hanya fokus employees don't necessarily mean happy employees’. Mengapa
pada hal materil semata. demikian?

Alasannya karena ada karyawan merasa bahagia saat bekerja,


“Hanya ada tiga jenis matriks untuk mengetahui kinerja organisasi
namun tidak mau bekerja keras atau hanya setengah hati untuk
secara keseluruhan: employee engagement, customer satisfaction,
dan cash flow. memberikan ‘extra mile’ di tempat kerja.

Tidak peduli kecil besarnya perusahaan, Anda hanya bisa menang Serta tidak selalu sama dengan employee satisfaction
dalam jangka panjang dengan karyawan yang percaya pada misi
perusahaan dan memahami bagaimana mencapainya.”
“Apa yang perusahaan bisa berikan untuk saya?” vs “Apa yang
-Jack Welch, CEO General Electric perusahaan bisa berikan untuk saya dan apa yang saya bisa
kontribusikan untuk perusahaan?” adalah penggambaran
sederhana dari sikap satisfied employee vs engaged employee.

Karyawan yang puas namun tidak merasakan ikatan emosional


cenderung merasa puas dengan apa yang ia kerjakan untuk
mencari nafkah. Meskipun mereka juga tidak sering mengeluh
tentang pekerjaannya, motivasi kerja mereka cenderung hanya
tentang mendapatkan gaji semata.

https://employers.glints.id/ 5
Mengapa Employee Engagement Penting, Sayangnya…
Bahkan Krusial Pasca Pandemi?
63,3%
Pandemi yang belum berakhir dan stabilitas ekonomi yang perusahaan kini kesulitan dalam melakukan
fluktuatif membuat situasi penuh ketidakpastian. Hal ini retensi dibandingkan mencari karyawan
kemudian bukan hanya mendistraksi kesehatan bisnis baru.
perusahaan, namun juga pengalaman kerja karyawan.
-Rp50 Juta
Sejak 2021 lalu, 50% HR mengatakan persentase turnover dihabiskan perusahaan untuk setiap Rp148
mencatatkan angka tertinggi dibandingkan tahun-tahun juta gaji tahunan disengaged employee
sebelumnya (Forbes). Karenanya, perusahaan harus segera
merancang program strategis untuk menangani tantangan
ini, salah satunya melalui program employee engagement.
Sedangkan…

+300%
pertumbuhan profit dibandingkan kompetitor bisa
dirasakan perusahaan dengan engaged employee

+87%
engaged employee lebih tinggi
kemungkinannya untuk tidak meninggalkan
perusahaan

https://employers.glints.id/ 6
Pandangan Glints tentang Keterlibatan Karyawan

Memahami pentingnya indikator engagement dalam lingkungan


kerja, Shella Kreshwandani selaku People Ops Generalist Glints
melihat sisi penting dari aspek satu ini. Menurutnya, employee
engagement adalah sebuah strategi HR yang efektif untuk
membangun ekosistem SDM yang positif secara keseluruhan.

“Employee engagement itu penting karena memiliki


strategi yang efektif untuk membantu menciptakan
budaya kerja yang lebih baik, mengurangi tingkat
retensi, sampai meningkatkan produktivitas.”

Shella Kreshwandani Ia pun menekankan, keterlibatan karyawan tidak hanya sebatas


People Ops Generalist Glints manfaat di atas. Ini juga merupakan kunci untuk membantu
perusahaan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan anggota
tim serta mengetahui area-area yang perlu ditingkatkan.

Pada akhirnya, peningkatan employee engagement akan memiliki


dampak holistik untuk #BuildingBetterConnections dalam sebuah
lingkungan kerja.

https://employers.glints.id/ 7
Membangun Budaya
untuk Meningkatkan
Employee Engagement
Melansir Deloitte's Global Human Capital Trends 2015, budaya perusahaan dan
employee engagement nyatanya telah menjadi isu penting bagi organisasi di “55% employee engagement didorong oleh
seluruh dunia. pengakuan non finansial”
Budaya dan employee engagement adalah dua hal yang saling terikat,
bagaimana caranya? Dari tiga faktor employee experience tadi, Mckinsey dalam Great Attrition
Research menemukan tiga alasan yang mendominasi karyawan untuk
meninggalkan pekerjaannya:
Budaya Membentuk etika kerja Karyawan memahami
perusahaan yang sehat dan suportif budaya dan tujuan
perusahaan
35% 35% 35%

Engaged Pengalaman kerja yang Perusahaan dan


Employee positif karyawan saling
terhubung Tidak merasakan Mengharapkan Tidak adanya potensi
peran pemimpin yang pengalaman kerja pengembangan karier
peduli yang berkelanjutan

Organisasi harus mengembangkan budaya yang berfokus pada pengalaman


kerja holistik. Di mana pertumbuhan, keterlibatan, dan kesejahteraan ditekankan
di dalamnya. Ketiga faktor ini sangat penting, karena keseimbangan mereka Artinya, mengelola kepuasan kerja dan keterlibatan karyawan kini tidak lagi
akan menentukan pengalaman karyawan yang positif atau negatif. sebatas tentang kenaikan gaji, insentif, dan hal materiil lainnya.

https://employers.glints.id/ 9
Membangun Budaya untuk Meningkatkan Participation
Employee Engagement Pemimpin aktif untuk hadir dan terhubung
dengan seluruh anggota tim.

Recognition
Penting untuk mengenali kerja keras atas
pencapaian tim Anda

Transparency
Karyawan harus berkesempatan untuk
menjadi bagian dari proses pengambilan
keputusan dan perusahaan harus terbuka
atas feedback.

Dalam proses membangun budaya, Shella menekankan


pentingnya ketiga faktor di atas untuk diimplementasikan
perusahaan. Selain menciptakan lingkungan kerja yang positif,
penerapan ini juga berpengaruh pada baik-buruknya
pengalaman kerja karyawan.

https://employers.glints.id/ 10
Mengidentifikasi
Perbedaan
Engaged Employee vs
Disengaged Employee
Survey menunjukkan, karyawan dengan keterlibatan tinggi (engaged Bagaimana karakteristik engaged employee?
employee) menghasilkan business outcomes yang lebih baik dibandingkan
karyawan lainnya (Gallup).

Keberadaan mereka pun perlu disadari oleh perusahaan, salah satunya saat
tersedia performance reward atas kinerja mereka. Hal ini pula yang ditekankan
oleh Rendhy Ardya Pradhita, Head of Human Resource Flip dalam wawancara
eksklusif bersama Glints. Antusiasme Tinggi Ownership Tinggi Mengejar Peluang
Pengembangan

“Kalau performance reward ini tidak tersambung kemana-mana, orang yang


tadinya memiliki kinerja bagus akan menjadi demotivasi karena merasa
tidak ada bedanya berkinerja bagus dengan yang berkinerja biasa saja,”
ujarnya.
Inisiatif dan Inovatif Memberikan Komunikator yang
“Extra Mile” baik
Sedangkan untuk mengidentifikasi mereka, Shella menjabarkan beberapa
karakteristik yang mudah dijumpai dari figur engaged employee.
"Ini mudah dikenali, dampak jangka pendek dari engaged employee yakni
“Perilaku umum dari engaged employee adalah ekspresi antusiasme mereka bisa menjadi influencer yang memotivasi tim, dan dalam jangka panjang
untuk menjadi bagian dari sesuatu dalam organisasi dan merasa termotivasi. mereka cenderung memiliki pertumbuhan karier yang stabil."
Mereka melihat organisasi dan pekerjaan yang dilakukan sebagai potensi dan
peluang yang harus direalisasikan,” ujar Shella. -Shella Kreshwandani, People Ops Generalist Glints

https://employers.glints.id/ 12
Bagaimana karakteristik disengaged employee? Berbanding terbalik dengan engaged employee, Shella menjabarkan
gambaran besar disengaged employee yang bisa perusahaan kenali.

“Perilaku karyawan yang tidak terikat (disengaged employee) umumnya


akan sering memberikan keluhan, mempertanyakan keabsahan atas
perubahan yang terjadi, serta menurunkan kualitas kerja mereka,” ujarnya.

Sering Mengeluh Mempertanyakan Kualitas Pekerjaan Untuk mengatasi kerugian yang datang dari karyawan dengan
Validitas Perubahan Rendah
engagement rendah, Tomas Chamorro-Premuzic melansir HBR
memberikan beberapa langkah untuk mengelola mereka:

1. Jangan membuat asumsi tentang kinerja mereka.


2. Jangan terbawa emosi.
3. Gunakan motivasi ekstrinsik daripada motivasi intrinsik.
Tidak Inisiatif untuk Tidak Menunjukkan Komunikasi Buruk 4. Jangan memaksa seorang karyawan untuk menjadi seseorang
Penilaian Kerja Minat Belajar
yang bukan dirinya.
5. Jangan menugaskan karyawan tugas di luar bidang keahlian
“Sebaliknya (dengan engaged employee), loyalitas disengaged employee mereka.
yang rendah akan menyebabkan komitmen yang lemah dan kemudian
berdampak pada tingkat atrisi yang tinggi.”
-Shella Kreshwandani, People Ops Generalist Glints

https://employers.glints.id/ 13
Insight
Strategi Meningkatkan Employee
Engagement
Tantangan Employee Engagement dalam
Setting Kerja Jarak Jauh

Pasca pandemi, lebih banyak perusahaan yang menawarkan


kemudahan bekerja dari mana saja sebagai salah satu benefit.

Kondisi ini menimbulkan tantangan komunikasi dua kali lebih sulit


karena tidak ada interaksi tatap muka.

Masalah seperti koneksi internet dan perbedaan waktu menambah


tantangan.

Di awal masa adaptasi ke setting kerja yang sepenuhnya online,


menyeimbangkan antara kebutuhan komunikasi, usaha untuk Foto Yasya
terus terhubung dan boundaries juga menjadi isu.

Misalnya, batas ruang kerja dan ruang pribadi yang sempat agak
kabur, atau menambah intensitas komunikasi untuk terhubung dan
berkolaborasi yang justru berakibat pada overcommunication.

“Setelah jalan hampir 3 tahun dan sudah lewat masa adaptasi itu,
rasanya sudah lebih seimbang. Waktu kerja yang fokus sekaligus
koneksi ke rekan kerja dan perusahaan bisa sama-sama,
beriringan.” tutur Yasya Ratna Ramadhina, Talent Acquisition
Glints.

https://employers.glints.id/ 15
Kepemimpinan yang Menentukan

Perubahan cara kerja mendadak di awal pandemi lalu ke


mode kerja jarak jauh tentu cukup mengejutkan dan tidak
mudah.

Dalam situasi ini, menurut Feliciana Mariska, People Culture


DANA, ada 3 faktor yang sangat menentukan employee
engagement di perusahaan:

Feliciana Mariska
People Culture at DANA

Komunikasi yang Tunjangan, Leadership


efektif dan penghargan dan dengan visi
transparan pengakuan people first “Percayalah ketika kita punya mindset people matters, ini
akan berdampak dalam menentukan keputusan, ketika bikin
Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Glints, kebijakan, dan employee akan kembalikan, mereka akan
Feliciana menekankan pentingnya peran kepemimpinan memberikan their best effort. Ketika kita respect, employee
yang memiliki visi people first. juga akan respect. Jadi ini mutual connection.”

https://employers.glints.id/ 16
Komunikasi yang efektif dan transparan Visi ini akan berpengaruh langsung dalam berbagai aspek dalam
perusahaan.
Komunikasi yang efektif adalah pondasi dari employee engagement
Mulai dari tujuan perusahaan, kebijakan yang dikeluarkan hingga
yang kuat, apalagi di tengah kerja jarak jauh dalam situasi yang yang
pilihan tunjangan dan benefit terbaik.
tidak menentu.

“Komunikasi yang efektif dan transparan, membantu karyawan agar Tunjangan, penghargaan dan pengakuan
tidak kehilangan arah,” jelas Felicia.
“Gaji memang penting namun untuk employee engagement gaji
Penting untuk memastikan jalur komunikasi yang tersedia berjalan dua saja tidak cukup.”
arah, baik dari atas ke bawah maupun sebaliknya.
Selain gaji, beberapa aspek kompensasi yang perlu dieksplorasi
Leadership dengan visi people first oleh perusahaan untuk meningkatkan employee engagement-nya
adalah tunjangan, program pelatihan dan pengembangan dan
juga feedback dan evaluasi yang adil.
Menurut Felicia, tidak dapat dipungkiri bahwa inisiasi employee
engagement berjalan dari atas ke bawah, keputusan dari manajer
Pengakuan dan penghargaan atas kinerja karyawan tidak perlu
akan berpengaruh pada semua karyawan.
menunggu evaluasi kinerja formal namun juga bisa diberikan
melalui ucapan terima kasih, pengakuan di hadapan tim atau cara
Ketika CEO percaya bahwa karyawan adalah aset yang paling
lain.
berharga, mereka adalah talenta yang dipercaya memiliki keahlian
dan nilai yang sama dengan perusahaan. Betul bahwa perusahaan
Dengan begitu, menurut Felicia, ini akan membuat karyawan
memiliki kebutuhan untuk berkembang dari segi profit namun
merasa dihargai sehingga mendorongnya selalu memberikan
karyawan ini yang mengerjakan tugas untuk mencapai ke sana.
usaha terbaiknya.
https://employers.glints.id/ 17
Implementasi di Lingkungan Kerja Multikultural
Kerja jarak jauh, bahkan lintas batas negara, menjadi normal baru pasca pandemi
lalu. Hal ini membuat lebih banyak perusahaan yang memiliki tim multikultural.

Kombinasi kerja jarak jauh dan keragaman kultural umumnya meningkatkan


tantangan dalam komunikasi.

Data dari Trade Press Service, 85% karyawan merasa lebih termotivasi dengan
komunikasi internal yang efektif. Apalagi ketika komunikasi dengan top manajer
juga terjalin transparan.

Komunikasi menjadi komponen vital karena menurut data Deloitte, 78% responden
percaya bahwa keberagaman memberikan competitive advantage bagi
perusahaan.

Penting untuk dicatat juga, penting menyiapkan jalur komunikasi yang transparan
bukan hanya dari atas ke bawah namun juga sebaliknya. Artinya, karyawan juga
perlu disediakan ruang diskusi dan feedback pada perusahaan dan jajaran
pimpinan.

Salah satu yang dapat diupayakan adalah rutin melakukan evaluasi employee
engagement, mungkin satu atau dua kali dalam setahun.

Employee Net Promoter Score (eNPS) bisa jadi pilihan metode yang cukup
sederhana namun efektif. Dengan metode ini karyawan dapat mengukur tingkat
kepuasan kerja dan kemungkinan merekomendasikan perusahaan kepada teman
atau rekannya.

https://employers.glints.id/ 18
Kesalahan Umum
yang Harus Dihindari
Pola Komunikasi dan Kolaborasi yang Tidak Efektif Tidak Melakukan Pengukuran yang Terstruktur

Spontanitas dalam kegiatan employee engagement


mungkin memang menambah keseruan. Namun demikian
Data Connected, 71% karyawan merasa lebih produktif
bukan berarti sama sekali tidak perlu struktur dan strategi.
dengan terkoneksi pada koleganya.
Salah satu yang sering kali dilupakan adalah melakukan
evaluasi dan pengukuran, pada kultur kerja maupun hasil
“Komunikasi yang efektif adalah salah satu tantangan paling besar dari berbagai inisiatif employee engagement.
untuk membangun hubungan-hubungan yang kuat di tempat
kerja.” tutur Shella. Evaluasi seperti eNPS misalnya, penting untuk mengetahui
dampak yang dari inisiatif yang dilakukan. Selain itu, juga
Namun sayang, ada juga perusahaan yang enggan untuk menjadi kesempatan untuk terus mengoreksi area-area
melakukan investasi pada platform yang memudahkan komunikasi yang mungkin masih kurang.
dan kolaborasi lebih efektif.
Metode dan frekuensi evaluasi dapat disesuaikan dengan
Akibat jalur komunikasi yang tidak efektif ini, mulai dari fokus kerja kebutuhan perusahaan.
yang berkurang, hingga karyawan merasa tidak terkoneksi
karena terlalu banyak salah paham yang terjadi.

https://employers.glints.id/ 20
Minim Transparansi

Transparansi menjadi salah satu kunci penting dalam


employee engagement.

Berbagi pencapaian satu divisi dan merayakannya


bersama-sama. Inilah yang kita sebut kolaborasi.

Ide dibagikan, inovasi dan kreativitas meningkat, hasilnya


inspirasi tersebar, menular.

Namun, sisi sebaliknya. Transparansi juga membutuhkan


keberanian untuk berkonflik secara sehat.

Keseimbangan keduanya, akan membuat karyawan


merasa terlibat dan engaged.

Data Lexicon menyebut 80% pekerja di Amerika


percaya bahwa komunikasi merupakan faktor
krusial untuk membangun kepercayaan dengan
perusahaan.

https://employers.glints.id/ 21
Merancang Employee
Benefit yang Strategis
Bagaimana Hubungannya dengan
Employee Engagement?
Adanya penawaran employee benefit, di luar asuransi kesehatan
pokok, pun ikut berdampak positif terhadap keterlibatan,
Apa Jenis Employee Benefit yang
kepuasan, dan produktivitas karyawan. Populer Saat Ini?

“62,3% dari 1.549 karyawan di Amerika bersedia menerima gaji lebih


rendah untuk benefit lingkungan kerja yang lebih baik.”

-Forbes

Meski begitu, Ninien Irnawati, Team Representative Glints Indonesia


dalam bincang GlintsTalk x Aigis: Attracting Top Talents and Avoid
Salary War, mengatakan perusahaan harus sadar akan tren yang Mental Health Benefit Company-funded WFA Sabbatical Leave
berkembang di pasar sebelum menawarkan benefit.
Sumber: GlintsTalk x Aigis: Attracting Top Talents and Avoid Salary War
“Tentu saja kita harus lihat tren yang sedang berkembang di pasar
seperti apa. Contohnya, pada saat WFH kan sudah berkurang
masa-masa makan bareng di luar sebulan sekali atau team
dinner. Nah, kita bisa coba diganti dengan virtual dinner yang bisa “Saat ini perusahaan juga banyak yang menyediakan
di-reimburse,” ujarnya. mental health assistance yang terjamin konfidensialnya.
Terutama mereka yang menyadari adanya peran dengan
Turut hadir dalam perbincangan ini, Kezia Mariska selaku HR tekanan pekerjaan besar dan rawan untuk karyawan
Manager Garis Temu juga memberikan salah satu cara untuk merasakan stres.”
membaca tren employee benefit yang ada. Dengar pendapat
pada saat interview kandidat adalah cara yang dilakukannya. -Ninien Irnawati, Team Representative Glints Indonesia

https://employers.glints.id/ 23
Dengar Cerita
‘Connected Employee’ :
#BuildingBetterConnections
Jadi Kunci Loyalitas Menahun
Solidaritas Tim, Peluang Pengembangan Memiliki fokus untuk bekerja di lingkungan kerja yang suportif dan terbuka,
Hasna mengawali kariernya tahun pertama di Glints sebagai Associate
Diri, dan Pertumbuhan Perusahaan Jadi
Consultant pada 2018 lalu. Menginjak tahun keempatnya sebagai ‘Glintstar’,
Kunci Loyalitas Hasna mengungkap ada beberapa hal yang mempengaruhi produktivitasnya
saat bekerja.

“Karena aku pernah experience kerja di tempat yang kurang baik, ketika di
Glints ketemu orang-orang yang solid, manajemen yang bisa provide
kebutuhan employee-nya dengan baik, selalu berkembang lebih baik setiap
tahun, selalu dapat adjustment dan commission yang buat aku drive untuk
oke harus achieve. Itu yang membuat aku tetap bertahan di Glints,” jelas
Hasna.

“Dulu, aku sama teman-temanku bilang ini (Glints) tuh kayak taman
kanak-kanak, tapi kita dibayar. Kita tuh belajar tapi fun,” sambungnya sambil
tertawa.

Hasna juga melihat merasakan aktivitas yang menurutnya penting untuk


#BuildingBetterConnections, utamanya ketika WFA yang membuat karyawan
merasa kurang terhubung. Seperti pertemuan rutin dengan tim, acara
perayaan akhir tahun, hingga special event dalam perayaan seperti Meme &
PhotoBooth Competition dalam perayaan Seri D Glints baru-baru ini.

Fatimah Hasna (4 Years Anniversary)


Senior Consultant Leader, Glints “Walaupun memang tidak kenal dengan 1.100 orang satu-satu, tapi
bisa merasakan kalau kita sama-sama Glintstar. Itu sih yang
membuat aku jadi merasa connected.”

https://employers.glints.id/ 25
Ruang Tumbuh Jadi Kesempatan
#BuildingBetterConnections

Sarah Aghniya memulai karirnya di Glints sebagai Marketing


Acquisition Intern. Di akhir masa magangnya, ia diberi kesempatan
untuk mencoba beberapa posisi berbeda, hingga akhirnya mantap
melanjutkan karir sebagai Associate Consultant (AC) di Glints.

“Ketika aku jadi AC, Glints kasih kesempatan untuk lebih mengenal
potensiku misalnya di awal dikasih job yang macem-macem
tergantung demand client saat ini butuhnya apa.”

Berkat kesempatan berkembang yang luas, termasuk dengan


adanya kesempatan pelatihan, dalam 1,5 tahun Sarah
mendapatkan promosi menjadi Senior Consultant Leader.

Momen #BuildingBetterConnections yang dirasakan Sarah adalah


ketika ia mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas
antar divisi hingga yang terbaru bisa menjadi mentor tetap untuk Sarah Aghniya
sales new hires. Associate Consultant (AC) Glints

“Pengalaman-pengalaman baru bisa meningkatkan spark dari


pekerjaan rutin dan repetitif sehari-hari.”

https://employers.glints.id/ 26
Kesimpulan
Sejak 2021 lalu, 50% HR mengatakan persentase turnover mencatatkan Adanya penawaran employee benefit di luar asuransi pokok pun
angka tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ikut berdampak positif terhadap employee engagement. Meski
mengherankan jika retensi kini dinilai lebih berat dan menantang begitu, perusahaan harus sadar akan tren yang berkembang di
dibandingkan merekrut kandidat. pasar sebelum menawarkannya. Salah satu caranya adalah
menanyakan kandidat benefit apa yang sudah pernah
Employee engagement pun dinilai sebagai strategi yang efektif untuk didapatkan dan ia harap dapatkan untuk menunjang
menciptakan budaya kerja yang lebih baik, mengurangi tingkat retensi, produktivitasnya saat bekerja.
sampai meningkatkan produktivitas. Untuk memulainya, perusahaan
harus mengembangkan budaya yang berfokus pada pertumbuhan, Dari hasil diskusi bersama #connectedemployee, solidaritas tim,
keterlibatan, dan kesejahteraan di dalamnya. peluang pengembangan diri, dan pertumbuhan perusahaan jadi
kunci loyalitas menahun untuk perusahaan.
Pada lingkungan kerja multikultural, penting menyiapkan jalur
komunikasi yang transparan dan melakukan evaluasi employee Sebagai penutup, peningkatan employee engagement pada
engagement, salah satunya dengan Employee Net Promoter Score akhirnya terbukti memiliki dampak holistik untuk
(eNPS). #BuildingBetterConnections dalam sebuah lingkungan kerja.

Untuk membuat program employee engagement berjalan baik,


penting untuk memastikan beberapa kesalahan umum untuk dihindari.
Mulai dari tidak melakukan pengukuran yang terstruktur, dan minimnya
transparansi terkait pencapaian dan evaluasi kinerja. Ingat bahwa
komunikasi adalah elemen vital dalam menjalankan program ini.

https://employers.glints.id/ 27
Tentang Glints
Glints adalah platform pengembangan karier dan rekrutmen
terbesar di Asia Tenggara. Resmi diluncurkan 2015 di
Singapura, Glints telah membantu lebih dari 3+ juta
profesional dan 50.000+ organisasi untuk merealisasikan
potensi mereka.

Hadir sebagai mitra rekrutmen terpercaya perusahaan, Glints


for Employers membawa kesempatan pengalaman
rekrutmen yang lebih efisien dan mudah. Pakar rekrutmen
profesional dan teknologi AI kami siap mewujudkan tim hebat
impian Anda.

Temukan informasi selengkapnya di employers.glints.id

Dipercaya Oleh Perusahaan Terkemuka:

Diliput Oleh:

dan 30.000+ perusahaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai